Você está na página 1de 6

AKHLAK TERHADAP DIRI SENDIRI

Sabda Rasullulah:
Sesungguhnya Tubuhmu Punya Hak atas Dirimu.(HR. Imam Muslim dalam Kitab
Shahihnya dari riwayat Abdullah ibnu Amru ibnu Ash. Hadits senada juga diriwayatkan Imam
Bukhari dalam kitab Shahihnya dari Abi Juhaifah Wahab ibnu Abdullah. Dengan redaksi hadits.
(Sesungguhnya Jiwamu Punya Hak atas Dirimu)
Maka kita harus beradab dengan diri sendiri. Diantara hak yang paling utama terhadap diri
sendri yaitu seorang insan hendaklah senantiasa berusahan mensucikan ,membersihkan diri
sendiri, mengajak dirinya untuk belajar, mengajak diri nya untuk menghilangkan kebodohankebodohan pada dirinya.
Allah SWT berfirman :
"Sungguh beruntung orang yang menyucikan jiwanya, dan sungguh merugi orang yang
mengotori jiwanya". [asy Syams/91 : 9,10]
Maka seorang muslim berusaha untuk mensucikan jiwanya, dan itu setiap hari harus
dilaksanakan.
Dalam sebuah hadist :
Rasulullah bersabda , Setiap manusia akan sampai pada pagi hari, maka orang tersebut akan
membebaskan jiwanya atau dia akan mencelakakan dirinya.
Adapun orang yang membebaskan jiwanya adalah orang yang senantiasa membersihkan
jiwanya dari segala macam kekotoran, segala macam kekurangan, dia bersihkan jiwanya dari
kesyirikan, penyekutuan kepada Allah SWT dan dia bersihkan jiwanya dari segala macam
perbuatan maksiat yang tidak di ridhoi oleh Allah SWT dan juga ia bersihkan jiwanya dari
segala perbutan perbuatan yang tidak diajarkan oleh agama islam ini.

Maka sudah kewajiban seorang manusia untuk mengajak jiwanya , memaksa jiwanya untuk
dibersihkan. Tidak boleh mengikuti keinginan jiwa. Karena sesungguhnya jiwa itu mendorong
sesorang untuk melakukan perbuatan yang tidak di ridhoi Allah. Maka perlu dipaksa.
Sebagaimana seorang ulama atau sebagian/diantara ulama mengatakan : jiwa itu kalo kamu
tidak sibukan dengan kebaikan justru dia yang akan menyibukan anda .
Seseorang yang hanya mengutamakan kebutuhan fisik (badan kasat)nya, tanpa memperhatikan
kebutuhan ruhiyahnya, sejatinya adalah orang yang menabrak (melawan) kodrat kemanusiaan
dirinya, sebab eksistensi kemanusiaan seseorang, bukanlah semata wujud lahirnya, namun
terletak pada sisi ruhiyahnya. Manusia yang kehilangan keseimbangan pikirnya, manusia yang
lenyap spirit rohaninya tak ubahnya seperti benda-benda padat lainnya, yang tak berjiwa,
berakal dan berhati nurani.
4 perkara yang bermanfaat untuk jiwa :
1. memaksa diri untuk mencari ilmu
kebutuhan ilmu itu sepanjang nafas dan lebih besar dari pada makanan dan minuman.
Kalo gak dipaksa maka cenderung malas-malasan. Terlebih bahwasanya belajar itu kewajiban,
kebutuhan dan kemuliaan. Karena ilmu itu tidak tertandingi oleh sesuatu apa punapabila
niatnya benar. Niatkan untuk menghilanhkan kebodohan dari sendiri dan mnghilangkan
kebodohan dari orang lain.
2. memaksa diri untuk mengamalkan ilmu
ilmu itu dicari untuk menambah kekhusyuan kepada allah.
3. memaksa jiwa untuk mengajarkan ilmu
--untuk mengangkat kebodohan kita dan orang lain. niatkan gimana nanti saya akan
menyampaikan ilmu ini, minimalnya kepada keluarga kita.
- sampaikan walaupun satu ayat
tujuan kita berangkat tuh untuk menyampaikan kepada orang lain.
4. mengajak jiwa untuk bersabar dalam rngaka menghadapai segala gangguan ketika
mengajarkan ilmu bahkan dalam mencari, mengamalkan dan mendakwahkan ilmu.

Adab Terhadap Diri Sendiri


Kaum muslimin percaya bahwa kebahagian di dunia dan akhirat bergantung pada perilaku
dan adab terhadap diri sendiri dan pada kesucian serta kebersihan jiwa. Begitu juga dengan
kesengsaraan disebabkan kerosakan dan kekotoran jiwa hal ini nyata dalam firman Allah :
Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya
merugilah orang yang mengotorinya
( Asy-Syam [ 91] 9-10)
Rasullullah bersabda :
Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bila melakukan sesuatu dosa terjadilah bintik
hitam dalam hatinya. Bila dia bertaubat dan menghentikan dosanya dan mencela
perbuatannya, hatinya akan bersinar kembali, dan apabila dosanya bertambah, akan
bertambah pula bintik hitam itu hingga hatinya akan tertutup.
( Nasai dan Tarmizi, hadis hasan sahih)
Oleh yang demikian kaum muslim haruslah berusaha menjaga dirinya dengan membersih
dan menyucikan jiwanya. Kerana jiwa yang suci dan bersih dapat menjauhkan diri dari
melakukan perbuatan-perbuatan yang buruk dan boleh merosakkan. Beberapa langkah yang
perlu di lalui untuk mencapai kesucian jiwa iaitu :
a. Taubat
Taubat yang bermaksud menyucikan diri dari dosa dan maksiat, menyesali segala dosa yang
telah dilakukan dan berazam untuk tidak mengulangi. Seperti firman Allah yang
bermaksud:
Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang seikhlasikhlasnya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan

memasukkan kamu ke dalam syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.


(at-Tahrim[66] : 8)
Dan sabda Rasullullah :
Wahai manusia, bertaubatlah kepada Allah kerana aku bertaubat setiap hari seratus kali
( Muslim )
b. Muraqabah ( Pengawasan )
Umat Islam sentiasa merasakan setiap perbuatan dan pergerakan diawasi oleh Allah.
Sehingga mereka yakin bahawa Allah sentiasa memerhatikan dan megetahui segala yang
nyata mahupun tersembunyi.Dengan keyakinan itulah manusia merasakan jiwanya tenang
mengingati Allah dan puas mendampingiNYA. Ia di nyatakan dalam firman Allah :
Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya
kepada Allah, sedang dia pun mengerjakan kebaikan .....
( an-Nisa [4] : 125 )
Rasullullah juga bersabda :
Beribadahlah kamu kepada Allah seperti kamu melihat-NYA, apabila kamu tidak melihat
Allah, sesungguhnya Dia melihatmu ......
(Muttafaq alaih)
c. Muhassabah
Melakukan perhitungan terhadap diri sendiri di atas apa yang telah dilakukan demi
mengecapi kebahagian di dunia dan akhirat. Sentiasa membuat perhitungan dengan apa
yang telah dilakukan. Andainya apa yang dilakukan adalah perkara-perkara yang dilarang,
maka mestilah segera beristigfar menyesali perbuatan dan segera bertaubat dan membuat
kebaikan. Inilah yang dimaksudkan dengan muhassabah terhadap diri sendiri.Ianya satu

cara memperbaiki, mendidik, menyuci dan membersihkan diri


Allah berfirman :
Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memerhatikan apa yang telah dilakukannya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah
kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(al-Hasyr [59] : 18)
d. Mujahadah (Berjuang Melawan Hawa Nafsu)
Hawa Nafsu adalah musuh yang paling besar bagi setiap individu Islam. Hawa nafsu hanya
cenderung untuk melakukan kejahatan dan menjauhi kebaikan.
Allah telah berfirman :
Dan Aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), kerana sesungguhnya nafsu itu
selalu menyuruh kepada kejahatan.....
(Yusuf [12] : 53 )
Sebagai umat Islam seharusnya kita berjuang untuk melawan hawa nafsu jangan sampai
ianya menguasai diri kita. Didiklah nafsu agar tenang dan tenteram serta suci dan bersih.
Allah berfirman :
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keredhaan) Kami, benar-benar akan Kami
tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta
orang-orang yang berbuat baik.
(al-Ankabut : 69)
Firman Allah S.w.t;
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman, dan orang-orang yang berhijrah serta berjuang pada
jalan Allah (untuk menegakkan Agama Islam), mereka itulah orang-orang yang mengharapkan

rahmat Allah, dan (ingatlah), Allah Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang." [Surah alBaqarah : ayat 218]

Você também pode gostar