Você está na página 1de 10

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

KONSEP PROMOSI KESEHATAN (HEALTH PROMOTION)


Topik

: Konsep Promosi Kesehatan (Health Promotion)

Tempat

: Akademi Keperawatan Universitas Bondowoso

Hari/Tanggal

: Senin, 5 Nopember 2012

Pukul

: ......

Durasi Waktu

: 2 SKS (2x50 menit)

1. Tujuan Instruksional Umum


Setelah perkuliahan diharapkan peserta didik dapat memahami tentang konsep promosi
kesehatan dan pengaplikasiannya dalam ilmu kesehatan khususnya ilmu keperawatan.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah perkuliahan diharapkan peserta didik mampu:
1) Menjelaskan definisi, tujuan dan sasaran Promosi Kesehatan
2) Menjelaskan definisi perilaku serta hubungan Promosi Kesehatan dengan perilaku
manusia
3) Menjelaskan metode Promosi Kesehatan
4) Menjelaskan media Promosi Kesehatan
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran menggunakan ceramah dan diskusi. Dengan demikian setiap peserta
didik diharapkan mampu berperan aktif dan kritis selama perkuliahan berlangsung serta
mampu memahami materi perkuliahan dengan lebih baik.
4. Pokok Bahasan
Konsep Promosi Kesehatan (Health Promotion).

5. Sub Pokok Bahasan


1) Definisi Promosi Kesehatan
2) Tujuan Promosi Kesehatan
3) Sasaran Promosi Kesehatan
4) Definisi perilaku
5) Hubungan Promosi Kesehatan dengan perilaku manusia
6) Metode Promosi Kesehatan
7) Media Promosi Kesehatan

7. Kegiatan Belajar Mengajar


Tahapan
Pendahuluan
(10 menit)

Kegiatan Dosen
a) Memberi salam,
memperkenalkan diri
pada mahasiswa
b) Menjelaskan topik
pembahasan yang akan

Kegiatan Mahasiswa
a) Menjawab salam,
mendengarkan

Media dan Alat


Pembelajaran
LCD, slide
(power point)

dengan seksama
b) Menyimak apa yang
disampaikan

diajarkan secara
singkat
c) Menjelaskan tujuan
umum dan tujuan

c) Mendengarkan dan
memperhatikan
dengan seksama

khusus dari kegiatan


Penyajian
(80 menit)

perkuliahan
a) Menjelaskan tentang

a) Mendengarkan dan

definisi, tujuan,

memperhatikan

sasaran Promosi

dengan seksama

Kesehatan
b) Memberikan
kesempatan kepada
mahasiswa untuk

b) Menanyakan terkait
materi yang baru
disampaikan

menanyakan materi
yang baru saja
disampaikan
c) Menjelaskan definisi
perilaku serta
hubungan Promosi

c) Mendengarkan dan
memperhatikan
dengan seksama

Kesehatan dengan
perilaku manusia
d) Memberikan
kesempatan kepada
mahasiswa untuk
menanyakan materi
yang baru saja
disampaikan

d) Mendengarkan dan
memperhatikan
dengan seksama

LCD, slide
(power point)

e) Menjelaskan metode
Promosi Kesehatan

e) Mendengarkan dan
memperhatikan

f) Menjelaskan media
Promosi Kesehatan

dengan seksama
f) Mendengarkan dan
memperhatikan

g) Memberikan
kesempatan kepada

dengan seksama
g) Menanyakan terkait

mahasiswa untuk

materi yang baru

menanyakan materi

disampaikan

yang baru saja


Penutup
(10 menit)

disampaikan
a) Memberikan evaluasi

a) Menjawab

lisan kepada

pertanyaan evaluasi

mahasiswa terkait

yang diberikan

LCD, slide
(power point)

materi yang telah


disampaikan
b) Memberikan
kesempatan sekali lagi

b) Menanyakan terkait
materi yang telah
disampaikan

kepada mahasiswa
untuk menanyakan
materi yang telah
disampaikan
c) Bersama dengan

c) Memperhatikan dan
aktif bersama-sama

mahasiswa membuat

membuat

kesimpulan topik

kesimpulan topik

bahasan yang telah

pembahasan yang

disampaikan
d) Menutup perkuliahan,

telah diberikan
d) Mendengarkan dan
menjawab salam

mengucapkan salam
8. REFERENSI
Departemen Kesehatan RI. 2004. Pengembangan Media Promosi Kesehatan. Jakarta:
Depkes RI

Departemen Kesehatan RI. 2008. Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan Dalam


Pencapaian PHBS. Jakarta: Depkes RI
Notoadmojo. 2005. Promosi Kesehatan: Teori & Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika
Notoadmojo. 2006. Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta: Salemba Medika
Thompson, M.A. 1982. Strategies for Teaching Nursing. New York: John Wiley & Sons
Watts. 1990. Hand book of Clinical Teaching. London: Churchill Livingstone.

TINJAUAN PUSTAKA

1. Promosi Kesehatan
1.1 Definisi
Istilah dan pengertian promosi kesehatan adalah merupakan pengembangan dari
istilah pengertian yang sudah dikenal selama ini, seperti: Pendidikan Kesehatan,
Penyuluhan

Kesehatan,

KIE

(Komunikasi,

Informasi

dan

Edukasi).

Promosi

kesehatan/pendidikan kesehatan merupakan cabang dari ilmu kesehatan yang bergerak

bukan hanya dalam proses penyadaran masyarakat atau pemberian dan peningkatan
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan semata, akan tetapi di dalamnya terdapat
usaha untuk memfasilitasi dalam rangka perubahan perilaku masyarakat.
Secara definisi Promosi Kesehatan menurut Nyswander merupakan perubahan
perilaku kesehatan yang dinamis, bukan hanya proses pemindahan materi dari seseorang
ke orang lain dan bukan pula seperangkat prosedur. Promosi Kesehatan juga diartikan
sebagai segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan
ekonomi, politik dan organisasi yang dirancang untuk memudahkan perubahan perilaku
dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan (Lawrence Green, 1984).
1.2 Tujuan
WHO merumuskan promosi kesehatan sebagai proses untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Selain itu,
untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, dan sosial
masyarakat harus mampu mengenal, mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, serta
mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya. WHO juga merumuskan beberapa
tujuan utama Promosi kesehatan, yaitu:
1) Menjadikan kesehatan sebagai suatu yang bernilai di masyarakat
2) Menolong individu agar mampu secara mandiri atau kelompok mengadakan
kegiatan untuk mencapai tujuan hidup sehat
3) Mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana pelayanan
kesehatan yang ada

1.3 Sasaran
Program promosi menekankan aspek bersama masyarakat. Maksudnya adalah
bersama dengan masyarakat fasilitator mempelajari aspek-aspek penting dalam
kehidupan masyarakat untuk memahami apa yang mereka kerjakan, perlukan dan
inginkan, bersama dengan masyarakat fasilitator menyediakan alternatif yang menarik
untuk perilaku yang beresiko, bersama dengan masyarakat petugas merencanakan
program promosi kesehatan dan memantau dampaknya secara terus-menerus. Oleh
karena itu Green (1984) menyebutkan sasaran Promosi Kesehatan dapat dikategorikan
berdasar tiga golongan masyarakat, yaitu:
1) Sasaran primer; merupakan sasaran yang memiliki masalah namun diharapkan
mau dan mampu berperilaku hidup sehat

2) Sasaran sekunder; yaitu individu/kelompok yang berpengaruh terhadap sasaran


primer
3) Sasaran tersier; merupakan para pengambil keputusan, penyandang dana,
pembuat kebijakan
2. Perilaku
Becker (1979) menerangkan secara definisi Perilaku memilki arti respons
seseorang terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan kondisi sehat-sakit,
penyakit serta faktor yang mempengaruhi kesehatan seseorang. Setiap individu akan
berupaya untuk melakukan sebuah perilaku untuk mempertahankan status kesehatannya.
Becker juga menjelaskan bahwa pengukuran dan beberapa indikator perilaku kesehatan
didasarkan beberapa hal, antara lain:
1) Health Knowledges, yaitu pengetahuan tentang cara-cara memelihara kesehatan
2) Health Attitude, yaitu berupa pendapat/penilaian terhadap hal-hal yang berkaitan
dengan pemeliharaan kesehatan
3) Health Practice, merupakan kegiatan/aktivitas dalam rangka memelihara
kesehatannya

Sedangkan Green dalam penelitiannya pada tahun 1986 juga menjelaskan bahwa
ada keterkaitan antara bentuk promosi kesehatan dengan perubahan perilaku seseorang
yang akan mempengaruhi status kesehatannya. Green mengemukakan bahwa perilaku
ditentukan oleh tiga faktor utama, yaitu:
1) Faktor predisposisi (predisposising factors), yang meliputi pengetahuan dan sikap
seseorang
2) Faktor pemungkin (enabling factors), yang meliputi sarana, prasarana, dan
fasilitas yang mendukung terjadinya perubahan perilaku
3) Faktor penguat (reinforcing factors) merupakan faktor penguat bagi seseorang
untuk mengubah perilaku seperti tokoh masyarakat, undang-undang, peraturanperaturan serta surat keputusan.
3. Metode Promosi Kesehatan
Metode Promosi Kesehatan dapat digolongkan berdasarkan Teknik Komunikasi,
Sasaran yang dicapai dan Indera penerima dari sasaran promosi.

3.1 Berdasarkan Teknik Komunikasi


Promosi Kesehatan berdasarkan teknik komunikasi dikategorikan menjadi dua
golongan, yaitu:
1) Metode Penyuluhan Langsung, dimana para penyuluh langsung berhadapan atau
bertatap muka dengan sasaran. Termasuk di sini antara lain: kunjungan rumah,
pertemuan diskusi (FGD), pertemuan di balai desa, pertemuan di Posyandu.
2) Metode Tidak Langsung, dimana para penyuluh tidak langsung berhadapan
secara tatap muka dengan sasaran, tetapi ia menyampaikan pesannya dengan
perantara (media). Umpamanya publikasi dalam bentuk media cetak, melalui
pertunjukan film, dan sebagainya.
3.2 Berdasarkan Jumlah Sasaran Yang Dicapai
Promosi Kesehatan berdasarkan jumlah sasaran yang dicapai dikategorikan
menjadi tiga golongan, yaitu:
1) Pendekatan Perorangan, dalam hal ini para penyuluh berhubungan secara
langsung maupun tidak langsung dengan sasaran secara perorangan seperti pada
kunjungan rumah, hubungan telepon, dan lain-lain
2) Pendekatan Kelompok, pendekatan ini mengharuskan petugas promosi
berhubungan dengan sekolompok sasaran. Beberapa metode penyuluhan yang
masuk dalam ketegori ini seperti Pertemuan, Demostrasi, Diskusi kelompok,
Pertemuan FGD, dan lain-lain
3) Pendekatan Masal, Petugas Promosi Kesehatan menyampaikan pesannya secara
sekaligus kepada sasaran yang jumlahnya banyak. Beberapa metode yang
masuk dalam golongan ini seperti Pertemuan umum, seminar, pertunjukan
kesenian, Penyebaran tulisan/poster/media cetak lainnya, Pemutaran film.
3.3 Berdasarkan Indera Penerima
Promosi Kesehatan berdasarkan indera penerima dikategorikan menjadi tiga
golongan, yaitu:
1) Metode Melihat/memperhatikan, dalam hal ini pesan diterima sasaran melalui
indera penglihatan, seperti penempelan poster, pemasangan gambar/foto,
pemasangan koran dinding, pemutaran film.
2) Metode Pendengaran, dalam hal ini pesan diterima oleh sasaran melalui indera
pendengar seperti penyuluhan lewat radio, pidato, ceramah.
3) Metode Kombinasi, dalam hal ini termasuk demonstrasi cara (dilihat, didengar,
dicium, diraba dan dicoba).
4. Media Promosi Kesehatan
4.1 Definisi

Media atau alat peraga dalam promosi kesehatan dapat diartikan sebagai alat
bantu untuk promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau
dicium, untuk memperlancar komunikasi dan penyebar-luasan informasi.
4.2 Manfaat
Biasanya alat peraga digunakan secara kombinasi, misalnya menggunakan papan
tulis dengan foto dan sebagainya. Tetapi dalam menggunakan alat peraga, baik secara
kombinasi maupun tunggal, ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu:
1) Alat peraga harus mudah dimengerti oleh masyarakat sasaran
2) Ide atau gagasan yang terkandung di dalamnya harus dapat diterima oleh
sasaran

Alat peraga yang digunakan secara baik memberikan keuntungan-keuntungan:


1) Dapat menghindari salah pengertian/pemahaman atau salah tafsir. Dengan
contoh yang telah disebutkan pada bagian atas dapat dilihat bahwa salah
tafsir atau salah pengertian dapat dihindari.
2) Dapat memperjelas apa yang diterangkan dan dapat lebih mudah ditangkap.
3) Apa yang diterangkan akan lebih lama diingat, terutama hal-hal yang
mengesankan.
4) Dapat menarik serta memusatkan perhatian.
5) Dapat memberi dorongan yang kuat untuk melakukan apa yang dianjurkan.
4.3 Jenis Media
Alat-alat peraga dalam promosi kesehatan dapat dibagi dalam 4 kelompok besar,
yaitu:
1) Benda asli, yaitu benda yang sesungguhnya baik hidup maupun mati.
Merupakan alat peraga yang paling baik karena mudah serta cepat dikenal,
mempunyai bentuk serta ukuran yang tepat. Tetapi alat peraga ini
kelemahannya tidak selalu mudah dibawa ke mana-mana sebagai alat bantu
mengajar. Contoh media benda asli seperti spesimen, yaitu benda
sesungguhnya yang telah diawetkan seperti cacing dalam botol pengawet
2) Benda tiruan, yang ukurannya lain dari benda sesungguhnya. Benda tiruan
bisa digunakan sebagai media atau alat peraga dalam promosi kesehatan. Hal
ini dikarena menggunakan benda asli tidak memungkinkan, misal ukuran
benda asli yang terlalu besar, terlalu berat, dan sebagainya. Benda tiruan

dapat dibuat dari bermacam-macam bahan seperti tanah, kayu, semen, plastik
dan lain-lain.
3) Gambar/media grafis, seperti poster, leaflet, gambar karikatur, lukisan.
4) Gambar alat optik, seperti foto, slide, film.

Você também pode gostar