Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
HIPOGLIKEMIA
Pembimbing:
dr. Nur Hidayat, SpPD
Dipresentasikan oleh:
Rahayu Prabaningtyas
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Hipoglikemia
Hipoglikemia secara harfiah berarti
kadar glukosa darah di bawah harga
normal. Hipoglikemia dianggap telah
terjadi bila kadar glukosa darah < 50
mg/ dL.
Dalam konteks terapi diabetes,
diagnosis hipoglikemia ditegakkan bila
kadar glukosa plasma 63 mg%
(Soemadji, 2006)
Simptomatik (Minor)
Asimptomatik
Kemungkinan Gejala
Relatif
Gejala hipoglikemi,
pasien membutuhkan
orang lain untuk
mengelola terapi
Gejala hipoglikemi
70
mg/dL
(3,9
mmol/L)
atau
membaik
setelah
terapi
70
mg/dL(3,9
mmol/L)
70
mg/dL(3,9
mmol/L)
Epidemiologi
Medikament
osa
Eksogen
Hipoglikemi
Endogen
Non
medikament
osa
Kelainan
fungsi
Meglitinide
Mengatur refluks kanal Ca2+
meningkatkan sekresi
insulin. Binding site = SU
Repaglinide. Onset
sangat cepat. Efek puncak
< 1 jam. Durasi 5-8 jam.
Indikasi: mengendalikan
kenaikan glukosa PP. Dosis
0,25-4mg/hr.
Berisiko menimbulkan
hipoglikemia jika pasien
tidak segera makan.
(Soeatmadji, 2008; Nolte, 2008)
Terapi insulin
Rapid acting insulin (insulin
kerja sangat cepat)
Menyerupai fisiologi
sekresi insulin postprandial
Digunakan sesaat
sebelum makan
Onset 5-15 menit.
Durasi 4 5 jam.
Contoh: insulin lispro
(Humalog), insulin aspart
(Novo Rapid), dan insulin
glulisine (Apidra)
Onset:30 menit
Puncak: 2-3 jam post
inj.SC
Durasi: 5-8 jam
Apabila disuntikkan
saat makan berisiko
hipoglikemia PP
Contoh:
Actrapid,Humulin R
(Nolte, 2008)
Insulin glargine :
insulin kerja panjang
yang tidak memliki
puncak masa kerja
(peakless). Onset 11,5 jam, Tmax 4-6
jam. Durasi 11-24 jam.
Dosis 1xsehari atau
dibagi 2 dosis.
Contoh : Lantus
(Nolte, 2008)
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
Tabel Keluhan dan Gejala Hipoglikemia Akut yang Sering
Dijumpai
pada
Pasien Diabetes Malaise
Otonomik
Neuroglikopenik
Berkeringat
Jantung berdebar
Tremor
Lapar
Tahap awal
hipoglikemi
Peningkatan hormon
adrenalin/ epinefrin
Gemetaran
Kulit lembab dan pucat
Rasa cemas
Keringat berlebihan
Rasa lapar
Penglihatan kabur/
kembar
(Manaf, 2014).
Tahap lanjut
hipoglikemia
Gejala defisiensi
glukosa pada
jaringan serebral
(gejala
Sulit berpikir
Bingung
Sakit kepala
Kejang-kejang
Koma
neuroglikopenik)
(Manaf, 2014)
lapar
mual
tekanan darah menurun
lemah
lesu, sulit bicara
kesulitan menghitung sementara
Stadium
tidak sadar, dengan atau tanpa
gangguan otak kejang
berat
Diagnosis
Trias Whipple (Whipple Triad) :
Adanya gejala klinis hipoglikemia, berdasarkan
anamnesis dan pemeriksaan jasmani.
Kadar glukosa dalam plasma yang rendah pada
saat yang bersamaan, berdasarkan pemeriksaan
penunjang/ laboratorium.
Keadaan klinis segera membaik segera setelah
kadar glukosa plasma menjadi normal setelah
diberi pengobatan dengan pemberian glukosa.
(Manaf, 2014)
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Penatalaksanaan
Gambaran klinis
ringan,sadar, dan kooperatif
Permulaan
Berikan gula murni 30
gram (2 sendok makan)
hipoglikemia:
atau sirop/ permen gula
murni dan makanan yang
mengandung karbohidrat.
Hentikan obat hipoglikemik
sementara
Pantau glukosa darah
sewaktu tiap 1-2 jam
Pertahankan glukosa darah
sekitar 200 mg/dL (bila
sebelumnya pasien tidak
sadar)
Cari penyebab
hipoglikemianya
(Rani dkk, 2006)
Tahap lanjut:
Infus larutan dextrosa
Bila tidak berhasil, ditambahkan suntikan glukagon
intravena atau intramuskular. Biasanya dalam 10
menit akan mengembalikan kesadaran penderita
Untuk insufisiensi adrenal, suntikan hidrokortison
intramuskular berperan dalam memacu proses
glukoneogenesis.
Terutama pada anak-anak: suntikan Growth
Hormone
Jika masih gagal, diaxozide (Proglycem), atau
streptozocin (Zanosar) yang berkhasiat menekan
sekresi insulin oleh sel beta. Diaxozide efektif untuk
pengobatan hipoglikemia akibat sekresi insulin
berlebihan oleh tumor
(Manaf, 2014)
subkutan)
< 200
200-250
250-300
300-350
>350
0
5
10
15
20
Komplikasi :
Komplikasi yang dapat timbul karena
hipoglikemia adalah kerusakan otak,
koma, hingga kematian
(Borzi dan Fontanella, 2015; Rani dkk 2006)
BAB III
KESIMPULAN
Hipoglikemia merupakan kejadian yang sering dialami terutama
oleh penderita diabetes. Hipoglikemia dapat disebabkan oleh
penggunaan obat-obatan diabetes seperti insulin, sulfonilurea
yang berlebihan, obat-obatan lain (beta blockers, pentamidine,
kombinasi sulfometoksazole dan trimetoprim), pasca minum
alkohol (terutama setelah lama berpuasa), intake kalori yang
sangat kurang, dan lain sebagainya
Sebagian besar hipoglikemia terjadi setelah pemakaian insulin
atau obat hipoglikemi oral pada penderita diabetes
Seringkali penderita diabetes mengalami hipoglikemia karena
penggunaan obat dan aktivitas tidak diimbangi dengan intake
nutrisi yang cukup, sehingga memicu terjadinya hipoglikemia.
Penanganan hipoglikemia secara cepat akan mencegah
terjadinya komplikasi hipoglikemia yang lebih berat
DAFTAR PUSTAKA
Amico JA, Klein I. 1981. Diabetic Management in Patients with
Renal Failure. Diabetes Care; 4: 430 4
Borzi, V., Fontanella, A., 2015. The Clinical Impact of Hypoglycemia
in Hospitalized Patients. Italian Journal of Medicine 2015; volume
9: 11-19
Cavanaugh, K.L., 2007. Diabetes Management Issues for Patients
With Chronic Kidney Disease. Clinical Diabetes; 25: 90 7
Cryer PE, Davis SN, Shamoon H., 2003. Hypoglycemia in diabetes.
Diabetes Care; 26: 1902 12
Cryer, P.E., 2008. The Barrier of hypoglycemia in diabetes.
Diabetes; 57: 3169 75
Manaf, A., 2014. Hipoglikemi: Pendekatan Klinis dan
Penatalaksanaan dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid II
edisi VI pp: 2357- 60. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam
Diponegoro 71: Jakarta Pusat
Nolte, M.S., 2009. Pancreatic Hormones and Antidiabetic Drugs. In:
Katzung BG, Masters SB, Trevor AJ (eds.) Basic and Clinical
Pharmacology 11th Ed. New York: Mc Graw Hill: 727 45
Terima Kasih