Você está na página 1de 20

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan
rahmat-Nyalah sehingga penulisan makalah dengan judul Mengelola Exposure
Transaksi dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini
diperuntukkan sebagai pelengkap tugas mata kuliah Manajemen Keuangan
Internasional.
Kami sebagai kelompok penulis berharap dengan adanya makalah ini
maka kita dapat mengetahui dan memahami lebih dalam mengenai pengelolaan
exposure transaksi oleh perusahaan multinasional atau MNC. Kami dari kelompok
penulis juga menyadari bahwa tak ada hal yang sempurna dan setiap tulisan juga
memiliki keterbatasan oleh karena itu bilamana terdapat kesalahan lebih dan
kurangnya kami mohon maaf yang sebesar besarnya.

Makassar, 27 April 2012


Hormat Kami

Kelompok 4

DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB. I PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. Latar belakang ......................................................................................1
B. Rumusan Permasalahan .....................................................................2
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................2

BAB. II PEMBAHASAN...................................................................................3
A. Exposure Transaksi dan Cara Pengelolaannya oleh Perusahaan
MNC .............................................................................................3
B Teknik-Teknik Menghilangkan Exposure Transaksi ....................5
C. Perbandingan Teknik-Teknik Hedging .......................................10
BAB.III

PENUTUP..................................................................................................15
A. Kesimpulan ..........................................................................................15

Daftar Pustaka

MENGELOLA EXPOSURE TRANSAKSI

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4

A.CAKRAM

09.12.014

ABD. RAHMAN

09.12.015

BURHAN

09.12.018

DIANAH

09.12.020

DWI OLIVIA I

09.12.021

FATWA ALSAD

09.12.023

GASPAR E.S

09.12.024

HERAWATI KADIR

09.12.025

HIDAYAT

09.12.026

ILHAM SETIAWAN

09.12.027

JASMIN

09.12.029

INDAH SUCI RAHAYU

08.12.069

FIRMAN H

08.12.014

STIE TRI DHARMA NUSANTARA


MAKASSAR

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perusahaan

multinasional

merupakan

perusahaan

yang

melakukan perdagangan internasional. Perusahaan multinasional (MNC)


dalam

melakukan

transaksi

transaksi

internasional

terkadang

menghadapi resiko sebagai akibat dari adanya fluktuasi nilai tukar.


Adanya fluktuasi nilai tukar ini menyebabkan transaksi transaksi
internasional yang dilakukan oleh MNC menjadi terpengaruh sehingga
memberikan

dampak

terhadap

penilaian

kinerja

perusahaan

multinasional MNC. Kondisi dimana kinerja perusahaan terpengaruh


oleh fluktuasi nilai tukar disebut dengan exposure.
Exposure ini terdiri dari 3 jenis yaitu exposure transaksi, exposure
ekonomi, dan exposure translasi. Untuk dapat menekan besarnya
exposure yang terjadi maka perusahaan multinasional harus mampu
mengukur seberapa besar transaksi perusahaan terekspos oleh adanya
fluktuasi nilai tukar sehingga perusahaan dapat menentukkan tekhnik
tehnik yang akan digunakan untuk menghadapi kondisi tersebut.
Exposure transaksi merupakan exposure yang terjadi ketika
perusahaan multinasional melakukan suatu transaksi kas dimasa depan
seperti pembayaran hutang dan piutang dagang luar negri. Dimana bila
pada saat terjadi pembayaran piutang atau hutang dimasa depan
ternyata terjadi fluktuasi maka akan berdampak pada besarnya jumlah

yang akan akan dikeluarkan oleh kas dimasa depan sesuai dengan
fluktuasi yang terjadi.

B. Rumusan Permasalahan
Dalam

makalah

ini

kami

akan

membahas

mengenai

permasalahan tentang exposure transaksi menyangkut beberapa hal


yaitu :

Pengelolaan exposure transaksi oleh MNC


Menjelaskan tehnik tehnik yang digunakan dalam meng

hedged exposure transaksi


Perbadingan Keunggulan dan Kelemahan dari tiap tehnik hedging
Metode metode lain yang dapat digunakan dalam mengurangi
tingkat resiko nilai tukar

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah aga kita dapat mengetahui
dan memahami tentang exposure transaksi dan bagaimana cara
pengelolaannya oleh perusahaan multinasional (MNC).

BAB II
PEMBAHASAN

A. Exposure Transaksi dan Cara Pengelolaannya oleh


Perusahaan MNC
Exposure Transaksi muncul pada saat transaksi-transaksi kas
dimasa depan dari sebuah perusahaan yang dipengaruhi oleh fluktuasi
nilai tukar. Sebagai contoh, sebuah perusahaan AS yang membeli
barang dari Jerman membutuhkan mark untuk melakukan pembayaran.
Walaupun perusahaan mungkin tahu secara pasti berapa banyak mark
yang akan dibutuhkan, perusahaan tidak tahu berapa banyak dolar
yang akan dibutuhkan untuk ditukarkan dengan mark. Ketidak pastian
ini terjadi karena nilai tukar antara mark dengan dolar berfluktuasi
secara

setiap

saat.

Pertimbangkan

juga

sebuah

perusahaan

multinasional AS yang memiliki piutang dalam valuta asing. Piutang


masa depannya dikatakan terekspose terhadap pergerakan nilai tukar
karena perusahaan tidak mengetahui secara pasti berapa banyak dolar
yang

akan

diperoleh

pada

saat

piutang

valuta

asing

tersebut

dikonversikan kedalam dolar.


Jika exposure transaksi eksis, perusahaan memiliki tugas penting
Pertama,

Perusahaan

transaksi

tersebut.

harus

Kedua,

mengidentifikasi
perusahaan harus

besarnya

exposure

memutuskan

perlu

tidaknya meng-hedge sebagian atau seluruh exposure. Terakhir, jika


memutuskan untuk meng-hedge sebagian atau seluruh exposure
transaksi, perusahaan harus memilih berbagai teknik hedging yang
tersedia.
1. Mengidentifikasi Exposure Transaksi Netto.
Sebelum membuat keputusan apapun yang bersangkutan dengan
hedging,

perusahaan

mengidentifikasi

Multinasional

Exposure

Transaksi

harus
Netto

terlebih
(net

dahulu

transaction

exposure) individual berbasis valuta-per-valuta. Istilah netto disini


mengacu kepada gabungan dari semua arus kas masuk dan keluar
dimasa depan, pada waktu tertentu dan untuk valuta tertentu.
Manajemen pada masing-masing anak perusahaan memainkan peranan
penting dalam proses melaporkan arus kas masuk dan keluar dimasa
depan ke perusahaan induk. Kemudian, manajemen perusahaan induk
menggabungkan dan mengkonsolidasikan laporan anak perusahaan
dalam rangka mengidentifikasi, bagi perusahaan multinasional secara
keseluruhan, posisi netto dalam masin-masing valuta selama beberapa
periode kedepan.
Perusahaan multinasional dapat mengidentifikasi exposure-nya
dengan menilai laporan konsolidasi. Sebagai contoh, salah satu anak
perusahaan mungkin memiliki piutang netto dalam mark yang akan
jatuh tempo dalam 3 bulan dari sekarang, sementara anak perusahaan
yang lain memiliki hutang netto juga dalam mark. Jika mark mengalami
apresiasi, anak perusahaan yang pertama akan diuntungkan dan anak
perusahaan yang kedua akan dirugikan. Tetapi, dampak apresiasi mark
atas perusahaan multinasional secara keseluruhan ditentukan atas
selisih antara piutang dengan hutang. Jadi, exposure transaksi netto
merupakan selisih antara arus kas arus kas masa depan dalam suatu
valuta dengan

arus kas arus kas keluar masa depan dalam

suatu valuta yang sama.


2. Hedge or No Hedge

Sebelum

perusahaan-perusahaan

multinasional

melakukan

tehnik hedging maka perusahaan MNC harus menentukan apakah


hedging yang dilakukan bermanfaat atau tidak .contoh, Asumsikan jika
sebuah perusahaan yang tengah mempertimbangkan untuk menghedge kewajiban-kewajiaban masa depan dalam suatu valuta asing
dengan menggunakan kontrak forward. Jika kurs spot dimasa

depan

melebihi kurs forward hari ini, maka perusahaan multinasional yang


dimaksud akan menghemat uang jika meng-hedge kewajiban netto
tersebut (Dibandingkan jika perusahaan tidak melakukan hedging).
Namun Jika kurs spot dimasa depan lebih kecil dari pada kurs forward
maka perusahaan tersebut akan kehilangan uang jika meng-hedge
kewajiban nettonya.
Banyak perusahaan multinasional seperti Black and Decker,
Eastman Kodak Company, Merck & Company, dan Zenith Electronuks
Corporation, hanya melakukan hedging dalam situasi dimana mereka
memperkirakan valuta akan bergerak dalam arah yang akan membuat
hedging bermanfaat. Yaitu, mereka meng-hedge kewajiban masa depan
jika mereka memperkirakan valuta yang mendominasi kewajiban
tersebut akan mengalami apresiasi. Selain itu, mereka akan menghedge piutang masa depan jika mereka mengalami depresiasi. Sebagai
contoh, Zenith meng-hedge pembayaran impor komponen dari Jepang
hanya jika Zenith memperkirakan yen akan mengalami apresiasi.
Namun terdapat juga perusahaan multinasional seperti Seagram
Company yang melakukan hedge untuk menciptakan kepastian kurs
dimasa

depan.

Dimana

hedging

yang

dilakukan

memungkinkan

perusahaan untuk mengetahui besarnya arus kas dimas datang yang


akan

muncul

ditandatangani

dari
atau

setiap

transaksi

disetujui.

Secara

valuta
umum

asing

yang

telah

keputusan

untuk

melakukan hedging, berapa besar nilai yang akan di hedge, dan tehnik
apa yang akan digunakan bervariasi menurut risk aversion yang dimiliki
manajemen multinasional dan peramalan akan nilai tukar.
3. Memutuskan Melakukan Tehnik Hedge

Jika suatu perusahaan memutuskan untuk melakukan tehnik hedging


dalam

menghadapi

seluruhnya

maka

exposure
perusahaan

transaksi

baik

multinasional

itu

sebagian

dapat

beberapa perangkat hedging diantaranya adalah

atau

menggunakan
kontrak future,

kontrak forward, instrumen pasar uang dan valuta asing.

B. Tehnik Tehnik Menghilangkan Exposure Transaksi


Jika perusahaan multinasional memutuskan untuk meng-hedge
sebagian

atau

seluruh

exposure

transaksi-nya,

mereka

dapat

menggunakan perangkat hedging berikut ini :

Kontrak futures
Kontrak forward
Instrumen pasar uang
Opsi valuta

1. Hedging Memakai Futures


Kontrak currency futures dapat digunakan oleh perusahaanperusahaanyang ingin meng-hedge exposure transaksi. Kontrak futures
dalam banyak hal serupa dengan kontrak forward. Kontrak forward
lebih umum bagi transaksi-transaksi bernilai besar sementara kontrak
futures mungkin lebih cepat bagi perusahaan-perusahaan yang ingin
meng-hedge exposure transaksi yang bernilai kecil.
Sebuah perusahaan yang membeli kontrak currency futures
berhak menerima suatu valuta asing dengan jumlah tertentu, dengan
harga

tertentu,

dan

pada

tanggal

tertentu.

Untuk

meng-hedge

kewajiban valuta asing di masa depan, perusahaan mungkin ingin


membeli kontrak currency futures yang mewakili valuta yang sama
dengan valuta yang mendominasi kewajiban tersebut. Walaupun
currency futures dapat mengurangi exposure transaksi perusahaan,
currency futures kadang-kadang bisa merugikan. Yaitu, jika setelah
perusahaan meng-hedge kewajiban di masa depan, kurs spot di masa
depan ternyata lebih rendah daripada kurs yang disepakati oleh

currency futures (karena valuta asing yang dimaksud telah mengalami


depresiasi).
Sebuah perusahaan yang menjual kontrak currency futures
berhak menjual suatu valuta asing dalam jumlah tertentu, dengan
harga tertentu, dan pada tanggal tertentu. Sama seperti pembelian
kontrak currency futures, penjualan kontrak currency futures juga bisa
merugikan.
2. Hedging Memakai Forward
Kontrak forward sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan
besar yang ingin melakukan hedging. Untuk melakukan hedging
memakai kontrak forwad, perusahaan multinasional harus membeli
kontrak

forward

untuk

valuta

yang

sama

dengan

valuta

yang

mendominasi kewajiban dimasa depan. Sebagai contoh, jika sebuah


perusahaan multinasional yang berbasis di AS akan harus membayar
SF1.000.000 kepada sebuah pemasok dari swiss 30 hari dari sekarang,
perusahaan tersebut dapat membeli kontrak forward franc swiss dari
sebuah bank untuk mengakomodasi pembayarannya. Bank, dengan
demikian, setuju untuk menyediakan franc swiss kepada MNC AS
tersebut 30 hari dari sekarang dan menerima dolar.
Kontrak forward ditujukan untuk memastikan nilai tukar konversi
franc swiss dengan dolar AS. Hedge yang dilakukan dengan kontrak
forward ini memberikan kepastian kepada perusahaan akan besarnya
nilai dolar AS yang akan dikonversikan dalam franc.
3. Hedging Memakai Instrumen Pasar Uang
Hedging

memakai

instrument

pasar

uang

melibatkan

pengambilan suatu posisi dalam pasar uang untuk melindungi posisi


hutang atau piutang dimasa depan. Hedging hutang dan piutang
memakai instrument pasar uang akan dibahas secara terpisah sebagai
berikut.
3.1. Hedging Hutang Memakai Instrumen Pasar Uang.

Pertama, akan diilustrasikan hedging pasar uang sedehana,


dimana sebuah perusahaan memiliki kelebihan kas. Kemudian, contoh
kedua akan memperlihatkan bagaimana sebuah perusahaan dapat
menggunakan

hedging

pasar

uang

untuk

meng-hedge

hutang,

walaupun perusahaan tersebut tidak memiliki kelebihan kas.


Dalam banyak kasus, perusahaan lebih suka meng-hedge hutang
tanpa menggunakan saldo kas mereka. Hedging pasar uang masih
dapat digunakanuntuk situasi seperti ini, tetapi memerlukan dua posisi
dalam pasar uang : (1) meminjam dana dalam valuta asal, dan (2)
melakukan investasi jangka pendek dalam valuta asing. Sebagai
ilustrasi, pertimbangkan lagi contoh diatas dimana sebuah perusahaan
AS membutuhkan SF1.000.000 untuk membayar kewajiban 30 hari dari
sekarang. Ingat juga bahwa jumlah dolar AS yang dibutuhkan pada awal
periode

investasi

adalah

$646.766,

yang

akan

menghasilkan

SF1.000.000 pada akhir periode investasi. Jika tidak memiliki kelebihan


kas, perusahaan AS tersebut dapat meminjam $646.766 dari bank AS,
kemudian menukarkannya dengan franc swiss, dan terakhir membeli
instrument investasi jangka pendek franc swiss. Karena investasi dalam
instrument franc swiss pada saat jatuh tempo akan mampu menutupi
posisi

hutang

dimasa

depan,

perusahaan

AS

hanya

perlu

mengkhawatirkan pelunasan kredit kepada bank AS 30 hari dari


sekarang. Instrument pasar uang yang digunakan untuk meng-hedge
hutang valas dapat diikhtisarkan sebagai berikut.
Langkah 1. Meminjam $646.766 dari bank AS, katakanlah dengan
suku bunga 0,7% sepanjang periode 30 hari.
Langkah 2. Mengkonversikan $646.766 menjadi SF995.025, berbasis
kurs $0,65.
Langkah 3. Menginvestasikan SF995.025 dalam instrument franc swiss
yang memberikan 0,5% selama 30 hari.
Langkah 4. Melunasi pinjaman kepada bank AS, beserta bunganya;
jumlah yang harus dibayarkan adalah $651.293 ($646.766 x 1,007).

3.2. Hedging Piutang Memakai Instrument Pasar Uang.


Pertimbangkan sebuah perusahaan AS yang akan menerima
DM400.000

90 hari dari sekarang. Hedging pasar uang sederhana

dapat diimplementasikan jika perusahaan tersebut juga berencana


meminjam dolar AS untuk jangka waktu 90 hari. Dalam hal ini daripada
meminjam

dolar,

perusahaan

dapat

meminjam

mark

dan

mengkonversikan kedalam dolar. Dengan mengasumsikan suku bunga


tahunan 8% atau 2% selama 90 hari, jumlah mark yang harus dipinjam
untuk meng-hedge piutang dimasa depan adalah, jika perusahaan
meminjam dana DM392.157 dan mengkonversikannya kedalam dolar,
maka piutang dapat digunakan melunasi pinjaman mark pada saat
jatuh tempo. Sementara itu, dana pinjaman dapat digunakan oleh
perusahaan untuk tujuan lain. Dalam sejumlah kasus, perusahaan
mungkin tidak berencana meminjam dana untuk jangka waktu 90 hari.
Dalam hal ini hedging pasar uang tetap dapat digunakan untuk menghedge piutang dimasa depan jika perusahaan mengambil dua posisi
dalam pasar uang : (1) meminjam valuta asing yang mendominasi
piutang dimasa depan, dan (2) berinvestasi dalam valuta asal. Hasil
hedging memakai instrument pasar uang dalam contoh ini dapat
dibandingkan dengan hasil hedging memakai kontrak forward untuk
menentukan tipe hedging mana yang lebih baik. Karena hasil dari
kedua

hedging

sebelumnya,

perusahaan

sebaiknya

mengimplementasikan tipe hedging yang paling menguntungkan. Sama


seperti hedging hutang, perusahaan tidak tahu apakah teknik hedging
piutang yang dipilih akan mengungguli strategi tanpa-hedging sampai
periode hedging berakhir.
4. Hedging Memakai Opsi Valuta
Perusahaan-perusahaan menyadari bahwa perangkat-perangkat
hedging seperti kontrak forward dan instrument pasar uang kadangkadang dapat merugikan jika valuta dari hutang mengalami depresiasi
atau valuta dari piutang mengalami apresiasi sepanjang periode
hedging.

Dalam

hal

ini,

strategi

tanpa-hedging

mungkin

akan

mengungguli hedging memakai kontrak forward atau instrument pasar


uang. Tipe hedging yang ideal harus mampu mengisolasi perusahaan
dari pergerakan nilai tukar yang mungkin merugikan dan juga
memungkinkan perusahaan untuk mengambil manfaat dari pergerakan
nilai tukar yang menguntungkan. Pemakaian opsi valuta untuk hedging
yaitu sebagai berikut :
4.1. Hedging Hutang Memakai Currency Call Option
Currency call option memberikan hak untuk membeli suatu valuta
dalam jumlah tertentu dengan harga tertentu (exercise price) selama
periode waktu tertentu. Tetapi, tidak seperti kontrak futures atau
kontrak forward, currency call option tidak mewajibkan pemiliknya
untuk membeli valuta pada harga yang ditentukan. Sebagai ilustrasi,
pertimbangkan sebuah perusahaan yang memiliki hutang dalam
pounds inggris. Jika kurs spot pound tetap lebih rendah daripada
exercise price sepanjang periode opsi, perusahaan yang membutuhkan
pound dapat membiarkan opsinya kadaluarsa dan membeli pound
dalam pasar spot saja.
4.2. Hedging Piutang Memakai Currency Put Option
Sama seperti currency call option, currency put option juga
perangkat hedging yang bermanfaat. Currency put option memberikan
hak untuk menjual suatu valuta dalam jumlah tertentu (exercise price)
sepanjang

periode

waktu

tertentu.

Currency

put

option

dapat

digunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk meng-hedge piutang


valas di masa depan, karena put option menjamin harga jual (yaitu,
exercise price) dari piutang di masa depan. Currency put option
berjalan dari valuta asing berada diatas exercise price pada saat
menerima pembayaran piutang, perusahaan dapat menjual valuta yang
diterima dalam pasar spot dan membiarkan put option kadaluarsa.

C. Perbandingan Tehnik Tehnik Hedging

Ketika menggunakan kontrak futures, kontrak forward, atau


instrumen pasar uang untuk melakukan hedging, perusahaan dapat
mengestimasi jumlah valuta Negara asal yang akan dibutuhkan untuk
melunasi kewajiban valas di masa depan, atau jumlah valuta asal yang
akan diterima dari piutang valas di masa depan. Jadi, perusahaan dapat
membandingkan

biaya

dan

penerimaan

serta

menetukan

teknik

hedging mana yang lebih tepat. Namun arus kas yang terkait dengan
hedging memakai opsi valuta tidak bisa ditentukan secara pasti, karena
biaya pembayaran hutang dan pendapatan yang diterima dari piutang
tidak diketahui di muka. Masing-masing teknik hedging diikhtisarkan
sebagai berikut ini.
Review Teknik-teknik Hedging Exposure Transaksi
Perangkat Hedging

Untuk Meng-hedge

Untuk meng-hedge

1. Kontrak futures

Hutang
Membeli kontrak

Piutang
Menjual kontrak

currency futures yang

currency futures dengan

mewakili valuta yang

valuta yang

sama dengan valuta

mendominasi hutang.

yang mendominasi
hutang.
2. Kontrak forward

Membeli kontrak

Menjual kontrak forward

forward yang mewakili

dengan valuta yang

valuta yang sama

mendominasi hutang.

dengan valuta yang


mendominasi hutang.
3. Instrumen pasar

Meminjam valuta local

Meminjam valuta asing

uang

dan

yang mendominasi

mengkonversikannya

hutang dan

kedalam valuta yang

mengkonversikannya

mendominasi hutang.

kedalam valuta local,

Kemudian,

serta menginvestasikan

4. Opsi valuta

menginvestasikan

valuta local tersebut.

dana ini sampai hutang

Kemudian, melunasi

jatuh tempo dan

pinjaman memakai arus

melunasinya.

kas masuk dari piutang.

Membeli currency call

Membeli currency put

option untuk valuta

optionuntuk valuta yang

yang mendominasi

mendominasi piutang

hutang

D. Tehnik Tehnik Hedging Alternatif


Kadang-kadang sebuah perusahaan tidak mampu menghilangkan
exposure transaksi sepenuhnya. Sebagai contoh, sebuah perusahaan
tidak selalu mampu memproyeksikan nilai penjualan (atau arus kas
keluar) di masa depan yang didenominasi dalam valuta asing secara
akurat. Jika tidak tersedia atau terlalu mahal, perusahaan dapat
mempertimbangkan metode-metode yang dapat digunakan, paling
tidak, untuk mengurangi exposure. Metode-metode yang dimaksud
diantaranya adalah :
1. Percepatan dan Perlambatan
Tindakan
penyesuaian

percepatan

dalam

waktu

dan

perambatan

pembayaran

atau

mencerminkan

penerimaan

untuk

mencerminkan ekspektasi mengenai nilai tukar di masa depan. Sebagai


contoh, sebuah perusahaan multinasional AS yang memiliki anak
perusahaan diseluruh dunia. Sebuah anak perusahaan berada di Inggris
dan membeli sejumlah bahan baku dari anak perusahaan lain di Jeman.
Asumsikan bahwa bahan baku didenominasi dalam mark Jerman. Jika
anak

perusahaan

Inggris

memperkirakan

pound

akan

segera

mengalami depresiasi terhadap mark, anak perusahaan ini dapat


mempercepat pembayaran sebelum pound mengalami depresiasi.
Strategi ini dinamakan dengan percepatan (leading).

Sebagai contoh kedua, bahwa anak perusahaan Inggris tersebut


memperkirakan pound akan segera mengalami apresiasi terhadap
mark. Dalam hal ini, anak perusahaan tersebut dapat menunda
pembayaran sampai benar-benar pound mengalami apresiasi. Dengan
begini, jumlah pound yang harus dikeluarkan bisa lebih kecil. Strategi
ini dinamakan dengan perlambatan (lagging).
2. Cross-Hedging
Cross-hedging merupakan metode umum yang dipakai untuk
mengurangi exposure transaksi pada suatu valuta tidak dapat di-hedge.
Asumsikan bahwa sebuah perusahaan AS memiliki hutang dalam Valuta
X 90 hari dari sekarang. Karena khawatir valuta X akan mengalami
apresiasi terhadap dolar AS, perusahaan tersebut ingin meng-hedge
posisi seperti ini. Jika kontrak forward dan teknik hedging lain tidak
tersedia untuk valuta X ini, perusahaan dapat menggunakan crosshedging, dimana perusahaan harus terlebih dahulu mengidentifikasi
valuta lain (katakanlah Valuta Y) yang dapat di-hedge dan memiliki
korelasi yang tinggi dengan dengan valuta X. kemudian perusahaan
dapat membeli kontrak forward 90 hari yang mendasari valuta Y.
Sebagai ilustrasi kedua mengenai cross-hedging, asumsikan
sebuah perusahaan AS yang memiliki arus kas netto masuk dalam mark
Jerman dan arus kas keluar netto dalam franc swis. Karena kedua valuta
tersebut biasanya bergerak searah relative terhadap dolar AS, crosshedging dapat diterapkan. Jika mark ternyata mengalami depresiasi
terhadap dolar AS, maka jumlah dolar yang akan diterima menjadi lebih
rendah. Tentu saja, franc swiss kemungkinan besar juga kan mengalami
depresiasi terhadap dolar (walaupun belum tentu dengan persentase
yang sama). Jadi, jumlah dolar yang harus dikeluarkan untuk melakukan
pembayaran juga menjadi lebih kecil. Terlepas dari apakah kedua valuta
ini mengalami apresiasi atau depresiasi terhadap dolar AS, perusahaan
As dalam contoh ini akan agak terlindungi dari fluktuasi nilai tukar
karena kedua valuta memiliki korelasi yang tinggi.

3. Diversifikasi Valuta
Metode ketiga yang bisa dipakai untuk mengurangi exposure
transaksi adalah diversifikasi valuta. Pertimbangkan sebuah perusahaan
multinasional

AS

yang

memiliki

bisnis

utama

ekspor-impor

dan

mempunyai lebih banyak arus kas masuk daripada arus kas keluar
dalam tiap valuta asing. Dalam hal ini, perusahaan multinasional ini
akan dirugikan jika dolar menguat karena jumlah dolar yang diterima
dari arus kas masuk valuta asing menjadi lebih kecil. Jika semua arus
kas masuk didenominasi dalam satu atau beberapa valuta asing,
depresiasi substansial salah satu valuta akan sangat mengurangi nilai
dolar dari arus kas masuk. Namun, depresiasi substansial salah satu
valuta tidak akan begitu merugikab jika valuta tersebut merupakan
salah satu dari sekian banyak valuta yang terekspos bagi perusahaan.
Hal ini disebabkan karena arus kas masuk dalam satu valuta hanya
mewakili sebagian kecil dari arus kas masuk yang dimiliki perusahaan
dan, dengan demikian, tidak akan banyak merugikan perusahaan AS
jika valuta mengalami depresiasi.

Nilai dolar dari arus kas masuk valuta asing di masa depan akan
lebih stabil jika valuta-valuta asing yang akan diterima tidak memiliki
korelasi yang tinggi satu sama lain. Korelasi positif yang rendah atau
korelasi negative dapat mengurangi variabilitas nilai dolar dari semua
arus kas masuk valuta asing. Jika valuta-valuta asing memiliki korelasi
positif tinggi satu sama lain, diversifikasi tidak akan efektif mengurangi
risiko. Yaitu, jika salah satu valuta mengalami depresiasi secara
substansial, valuta-valuta lain juga akan mengalami hal yang sama.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Perusahaan multinasional dalam mengelola exposure transaksi
memiliki 3 fokus utama yaitu :
(1)Identifikasi Exposure Transaksi Netto
(2)Menentukan Hedge or No Hedge
(3)Menentukan tehnik tehnik dalam

mengurangi

exposure

transaksi bilamana perusahaan memutuskan untuk melakukan


hedge
Tehnik tehnik dalam melakukan hedge dapat menggunakan
beberapa perangkat yaitu kontrak futures, kontrak forward,
instrument mata uang dan opsi valuta.
Untuk meng-hedge hutang, kontrak futures atau kontrak forward
yang mendasari valuta asing dapat dibeli. Atau, strategi hedging
pasar uang dapat diterapkan, di mana perusahaan multinasional
meminjam

valuta

Negara

asal

dan

kemudian

mengkonversikannya kedalam valuta asing yang akan dibutuhkan

dimasa depan. Terakhir, untuk meng-hedge hutang, perusahaan


multinasional juga dapat membeli call option.
Untuk meng-hedge piutang, perusahaan multinasional dapat
menjual kontrak futures atau kontrak forward yang mendasari
valuta asing. Atau, strategi hedging pasar uang dapat dipakai,
dimana perusahaan multinasional
meminjam valuta asing yang akan diterima di masa depan dan
kemudian mengkonversikannya ke dalam valuta Negara asal,
pinjaman nanti dilunasi memakai piutang. Terakhir, perusahaan
multinasional

yang

ingin

meng-hedge

piutang

juga

dapat

membeli put option.


Jika teknik-teknik hedging tidak tersedia, masih ada sejumlah
metode yang dapat digunakan untuk mengurangi exposure
transaksi, seperti percepatan dan perlambatan, cross-hedging,
dan diversifikasi valuta.

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

http://pksm.mercubuana.ac.id/new/.../files.../31027-10-855787408135.doc
http://ilerning.com/index.php?option=com_content&view=article&id=753:carapengelolaan-eksposur-transaksi&catid=41:pasar-uang-internasional&Itemid=72
http://www.managementfile.com/journal.php?
id=46&sub=journal&awal=40&page=risk
Kuncoro, Mudrajad.Manajemen Keuangan Internasional Pengantar Ekonomi
dan Bisnis Global.Edisi 2.Yogyakarta:BPFE.
Madura,.Jeff.2006.Manajemen Keuangan Internasional.Edisi 4.Jakarta: (s.n).
http://ilerning.com/index.php?option=com_content&view=article&id=787:makalahmanaging-transaction-exposure&catid=41:pasar-uang-internasional&Itemid=72

Você também pode gostar