Você está na página 1de 4

Artikel Pengantar Ilmu Pertanian

Sawit Perusak Hutan Hujan Tropis di


Kalimantan Barat

Disusun untuk memenuhi sebagian tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Pertanian
Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Oleh :
Ari Darmawan
Wahyu muhammad

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI A


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2014

Sawit perusak hutan hujan tropis di Kalimantan barat

Gambar 1. Perusakan hutan hujan tropis di Kalimantan barat akibat ekspansi besar-besaran
perkebunan kelapa sawit di Kalimantan barat.

Tidak pernah bosan, saya menyediakan waktu khusus untuk menulis sesuatu tentang topik ini.
Secara lebih khusus tentang masalah pembukaan lahan besar-besaran perkebunan kelapa sawit yang
dari hari kehari kian memprihatinkan. Agar orang menjadi terbuka mata dan pemikirannya atas
masalah besar di balik luasnya ekspansi lahan perkebunan kelapa sawit, yang terjadi di wilayah
Kalimantan barat. Yang ulahnya semakin menjadi-jadi merusak hutan hujan tropis di Kalimantan
barat. Menjadikan kelestarian hutan semakin terhimpit oleh hasrat serakah para pengusaha dan
oknum-oknum tamak penikmat sumber daya hutan.
Bisa jadi, kekacauan ini disebabkan oleh ketidaktahuan mereka atas dampak lebih luas.
Bahkan lebih serius dari proyek raksasa pembukaan lahan perkebunan kelapa sawit bagi rakyat
Indonesia.Yang sejatinya merupakan sebuah masalah besar yang sangat serius bagi pemerintah
Indonesia, khususnya menteri kehutanan guna mewujudkan rakyat yang sejahtera. Dengan
memunculkan ide-ide baru dan gagasan mengenai dampak pembukaan lahan perkebunan sawit yang
merusak hutan hujan tropis di Kalimantan barat. Melalui kebijakan yang seadil-adilnya dengan di
dasari oleh beberapa faktor terkait.
Selama ini, keprihatian akan pembukaan besar-besaran lahan kelapa sawit berkisar pada
fenomena umum. Yakni, terjadinya penggusuran tanah-tanah adat di wilayah-wilayah hutan
Kalimantan barat seperti di Kubu raya, Ketapang, Sintang dan Kapuas hulu. Alhasil, masyarakat adat
pemilik tanah-tanah adat menjerit terhimpit karena menjadi subjek penggusuran dan tercabut dari hakhak asasi mereka atas tanah-tanah adat, sebagai tumpuan hidup mereka yang dirubah menjadi sumber
lahan perkebunan bagi cukong cukong asing, dan oknum-oknum tertentu yang mengatas namakan
pengusaha. Yang hanya mementingkan kepentingan ekonomi saja tanpa berfikir dampak yang
ditimbulkan.
Bisa dilihat kerusakan lahan atas pembukaan perkebunan sawit di daerah hutan hujan tropis
Kalimantan barat, Kebanyakan dari perusahaan-perusahaaan besar melakukan pembukaan lahan
sangat tidak memikirkan kesehatan lingkungan. Mereka membuka lahan dengan cara pembakaran,
yang sering kali asapnya mengganggu penerbangan di Bandara penerbangan dan Kota-kota di

Kalimantan barat. Asap ini juga membuat masyarakat sekitar banyak menderita penyakit pernapasan.
Dan juga menyebabkan kerugian ekonomi yang tidak sedikit bagi Kalimantan barat.

Gambar 2. Pencaplokan lahan yang luas untuk perkebunan sawit.

luasnya perkebunan kelapa sawit pada kenyataannya. Dapat kita lihat bahwa Dimana-mana
tak ada ceritanya kalau perkebunan kelapa sawit itu, hanya menggunakan lahan kecil. Sebaliknya
lahan sawit selalu sangat luas bahkan bisa seluas satu kecamatan. Dan sawit juga memakan konsumsi
air berlebihan hingga merusak tatanan sistem air setempat. Banyak perkebunan kelapa sawit di
Kalimantan barat yang berdekatan dengan daerah aliran sungai. Seperti yang terdapat di daerah
kecamatan Kubu, Ambawang, dan Sanggau kapuas. Hal ini sangat berbahaya sekali, karena dapat
mencemari air sungai tersebut. Dan apabila di konsumsi oleh masyarakat sekitar pastinya akan
menimbulkan berbagai macam penyakit yang berbahaya.
Dampak dari pembukaan lahan kelapa sawit pada hutan hujan tropis di Kalimantan barat
sangatlah besar dan merugikan. Seperti, Penyerapan air amat tinggi membuat lahan-lahan sekitar
perkebunanan kelapa sawit kekurangan air, dan akan mati karena tidak subur akibat airnya tersedot
oleh kelapa sawit. Lahan di pulau-pulau yang curah hujan dipandang kurang, mengakibatkan para
pengusaha kelapa sawit cenderung membuka lahan-lahan baru dengan akibat flora dan fauna
terbasmi, termasuk habitat-habitat hewan tergusur, dan matinya spesies tumbuh-tumbuhan khas
Kalimantan barat. Termasuk aneka spesies tumbuhan langka dan tanaman herbal yang amat kaya di
Kalimantan barat. Dan juga kegoblokan pengusaha-pengusaha kelapa sawit amat kelihatan dalam
pengembangan lahan-lahan baru kelapa sawit, karena para pengusaha goblok ini tidak menyadari
bahwa persyaratan paling utama dari proyek kelapa sawit bukanlah tanah-tanah subur, tetapi jumlah
curah hujan yang seharusnya tinggi untuk mensuplai air ke sawit. Akibatnya, tanah-tanah baru
suburlah yang dikorbankan dengan pembukaan tanah-tanah baru, Yang pada gilirannya membuat
matinya flora-fauna yang kaya oksigen yang memproteksi efek rumah kaca dan pembocoran ozon
langit. Efek rumah kaca dan pembocoran ozon ini semakin tinggi, karena penggundulan hutan
semakin besar-besaran sekarang ini hanya untuk kepentingan hasrat para pengusaha-pengusaha kelapa
sawit yang tak bertanggung jawab, Dan mengakibatkan lahan-lahan karbon yang kaya menguap.

Gambar 3. Hilangnya hutan hujan tropis seperti bom waktu yang siap terjadi kapan saja.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebaiknya menghentikan pembukaan hutan hujan
tropis untuk lahan perkebunan kelapa sawit. Dengan memperpanjang kebijakan moratorium kelapa
sawit, guna untuk menjaga sisa hutan hujan tropis di Kalimantan barat yang hanya beberapa juta
hektar saja. Bahkan, hutan yang termasuk kawasan hutan lindung dan hutan konservasi tidak luput
dari dampak izin pembukaan lahan kelapa sawit tersebut. Seperti pada Hutan Taman Nasional Tesso
Nilo di Riau. Sekitar setengah dari luas hutannya sudah menjadi perkebunan sawit. Sungguh miris
dirasakan karena hutan hujan tropis yang dikorbankan tak setara dengan apa yang didapat.
Sawit ibarat buah simalakama karena sawit dapat menjadi penggerak perekonomian suatu
daerah, dan minyaknya sangat dibutuhkan. Namun di lain sisi kehadirannya merupakan salah satu
penyebab terbesar perusakan hutan hujan tropis di Kalimantan barat. Yang sangat memprihatinkan.
Sepantasnya kita mengetahui tentang dampak-dampak negatif yang di timbulkan oleh pembukaan
besar-besaran lahan perkebunan kelapa sawit, yang mengancam sumber plasma nutfah dan mengubah
perubahan iklim dunia.

Ari darmawan, Agroteknologi A


C1011141028

.
.

Você também pode gostar