1.1 Parameter KCT pada kawasan perencanaan Kawasan cepat tumbuh merupakan wilayah yang mengalami pertumbuhan lebih tinggi dari wilayah lainnya dengan parameter penentu kawasan cepat tumbuh adalah: 1.1.1 Perkembangan Penduduk Perkembangan penduduk pada kawasan studi seebagaimana diperlihatkan pada tabel jumlah penduduk, kepadatan dan laju pertumbuhan penduduk serta grafik laju pertumbuhan penduudk secara kumulatif dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2014. Tabel 1.1 Pertumbuhan Penduduk dari tahun 2009 2014 Di kabupaten Takalar
Sumber : Takalar Dalam Angka 2015, diolah kembali Kelompok Takalar
Grafik 1.1 Pertumbuhan Penduduk dari tahun 2009 2014 Di kabupaten Takalar Kepadatan Penduduk
Laju Pertumbuhan Penduduk
Sumber : Takalar Dalam Angka 2015, diolah kembali Kelompok Takalar
Perkembangan penduduk kota yag terjadi di kawasan studi yaitu Kecamatan
Galesong menunjukkan bahwa laju pertumbuhan penduduk tergolong cepat, hal ini terjadi karena lokasi studi merupakan kawasan pinggiran kota dengan kepadatan 1.1.2
1,1029 jima/km dan laju pertumbuhan sebesar 2,1% pertahunnya.
Kebijakan Pemanfaatan Ruang Motivasi untuk tinggal di kawasan Galesong disamping ada daya tarik potensi kawasan juga ada kebijakan dan arahan rencana tata ruang wilayah Takalar yang ada. Pada dasarmya pemanfaatn ruang suatu kawasan dipengaruhi oleh pelaku pembangunan yaitu oleh pemerintah, masyarakat maupun pihak swasta. Peran pemerintah lebih berupa memberi arahan baik pengalokasian ruang maupun kebijaksanaan ataupun tahap pelaksanaan pembangunan serta stimulan berupa fasilitas pembangunan prasarana umum yang mampu mengangkat potensi internal suatu kawasan. Sedangkan masyarakat dan swasta berperan serta secara aktif mengikuti tahapan pembangunan yang telah direncanakan oleh pemerintah, sesuai dengan potensi yang telah ada. Kebijakan perkembangan pada kecamatan Galesong, yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam pembangunan seperti :
Kecamatan Galesong yang memiliki intensitas pemanfaatan kota yang
membawa pengaruh terhadap keberadaan pusat-pusat kegiatan ekonomi
seperti industri(KITA), perdagangan dan jasa.
Kedekatan dengan Kota Makassar yang dihubungkan oleh jalur jalan kolektor primer dan berfungsi sebagai jalur Trans Sulawesi dalam konsep pengembangan Metropolitan Mamminasata, maka kawasan ini memiliki nilai strategis yang tinggi untuk dapat berkembang dan memacu
pertumbuhan kawasan sekitarnya
Potensi pengembangan kawasan ini, adalah pengembangan pelabuhan di Desa Boddia, yang akan difungsikan sebagai sebagai pelabuhan pendaratan
ikan (PPI) dan juga Pelabuhan Pelayaran Nusantara.
Penempatan berbagai fasilitas pemerintahan seperti pembangunan instansi terkait dengan perikanan dan kelautan, seperti Balai Pelatihan Budidaya Air Payau, Unit Pengelolaan Hasil Laut yang mampu menambah kegiatan harian di kawasan ini.
Swasta menyelenggarakan pembangunan lokasi bisnis seperti penyediaan sarana
wisata pesisir yang perkembangannya cukup pesat, seperti Wisata Pantai Bintang dan Wisata Pulau Sanrobengi. Dari kalangan masyarakat dalam menciptakan kondisi kawasan berupa adanya jalan lingkungan yang cukup memadai berupa perkerasan paving block, fasilitas keamanan berupa pos ronda yang menciptakan suasan yang aman bagi masyarakat setempat. 1.1.3
Ketersediaan Fasilitas Ekonomi dan Sosial
a. Ketersediaan fasilitas Ekonomi Ditinjau pada analisis bidang ekonomi, perkembangan wilayah kota dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti sumber-daya/potensi kota, tingkat kepadatan penduduk, kebijakan pemerintah dan faktor luar yang kadangkal tidak dapat dihindari. Sumberdaya kabupaten Takalar sangat bervariasi, namun kegiatan ekonomi umumnya berbasis pada sektor perikanan dan pariwisata pesisir. Ketersediaan fasilitas perikanan dan pariwisata untuk kecamatan Galesong terdapat tempat pendaratan ikan dan telah ada proyek untuk pelabuhan penumpan. Demikian juga pada sektor pariwisata yang telah tersediaberagam fasilitas seperti penginapan, transportasi air dan lainnya dalam upaya kepentingan kegiatan kepariwisataan.
Dengan ditetapkannya lokasi pelabuhan penumoang antar kota dan dalam
kota di kecamatan Galesong akan membawa dampak pertumbuhan pengingkatan fasilitas ekonomi seperti adanya perdagangan dan jasa serta jasa transportasi yang mampu memberi penghidupan kepada sejumlah penduduk. b. Ketersediaan fasilitas Sosial Fasilitas sosial yang berperan dalam suatu kawasan akan berpengaruh terhadap pertumbuhan kawasan perkotaan, apalagi mampu membangkitkan kegiatan-kegiatan yang bersifat peningkatan nilai kehidupan masyarakat. Keberadaan fasilitas pelayanan sosial seperti tempat pendidikan, tempat ibadah, fasilitas kesehatan dan fasilitas olah raga memberikan jaminan ketersediaan ini guna memenuhi kepentingan masyarakat. Keberadaan fasilitas pendidikan seperti TK,SD, SMP, SMA dan sekolah Madrasah telah tersedia di kecamatan Galesong, khususnya di Keluarahan Boddia. Selain itu fasilitas kesehatan seperti balai pengobatan serta sistem terpadu lainnya juga telah tersedia sehingga akan dapat menambah keinginna untuk tinggal dalam kawasan tersebut. Fasilitas sosial yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat seperti tempat ibadah dan lapangan olah raga keberadaannya pun cukup memadai dan mudah dijangkau. 1.1.4
Analisis tingkat aksesibilitas dan sentralitas kawasan
Keberadaan kecamatan Galesong dapat di akses dari berbagai pusat seperti pusat kota Makassar melalui Jl. Metro Tanjung Bunga-Jl.Pemandian Alam-Jl. Poros Galesong. Akses dari pusat kota Sungguminasa(Gowa) melalui Jl. Poros Sungguminasa-Takalar-Jl. Barombong_Jl. Poros Galesong. Akses dari pusat kota Takalar sendiri melalui Jl. Krg Bonto Marannu-Jl. Poros Galesong. Jalan Poros Galesong merupakan akses utama menuju Pelabuhan Boddia.
1.1.5
Ketersediaan Sarana dan Prasarana Kota
Keberadaan dan kelengkapan fasilitas sarana dan prasaran kota berupa jaringan transportasi, sarana iar bersih, ketersediaan listrik, pengolahan sampah, pengelolaan air limbah, serta sarana komunikasi merupakan investasi berharga dalam pertumbuhan wilayah kota sebagaimana terdapat pada
kawasan ini, karena sangat diperlukan bagi masyarakat dalam memenuhi
kepentingan hidupnya. Masing-masing prasarana memiliki fungsi masing-masing baik untuk kepentingan individu seperti listrik, telepon, air bersih maupun kepentingan kelompok seperti kebersihan dan mengatasi pencemaran lingkungan.