Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
janin akibat air ketuban kurang, posisi bayi sungsang, pertumbuhan janin kurang
baik dan kematian janin dalam rahim (Manuaba, 2009).
Persalinan sectio sesarea, yang merupakan jalan keluar jika persalinan
pervaginam (normal) tidak memungkinkan ternyata juga memiliki kelemahan.
Kelemahan tersebut bersumber dari risiko kematian dan infeksi yang lebih tinggi
dibandingkan persalinan pervaginam. Angka Kematian Ibu (AKI) dengan
persalinan sectio sesarea sebesar 40-80 setiap 100.000 kelahiran hidup, sementara
risiko kematian ibu pada persalinan sectio sesarea meningkat 25 kali dan risiko
infeksi 80 kali lebih tinggi dibandingkan persalinan pervaginam (Sadiman, 2009).
World Health Organization (WHO) menjelaskan target penurunan Angka
Kematian Ibu antara tahun 1990 sampai Tahun 2015 adalah 5,5%. Salah satu cara
untuk mencegah AKI adalah dilakukannya tindakan sectio sesarea. WHO
menetapkan standar rata-rata sectio sesarea disebuah Negara adalah sekitar 515% per 1000 kelahiran didunia. WHO memperkirakan dinegara berkembang
bahwa angka persalinan dengan bedah caesarea adalah sekitar 10%-15%.
Dirumah sakit pemerintah kira-kira 11% sementara kelahiran dirumah sakit
swasta bisa lebih dari 30% (Sumelung, 2014).
Berdasarkan data Association of Southeast Asean Nations (ASEAN)
diIndonesia angka kejadian sectio sesarea mengalami peningkatan diketahui dari
Angka Kematian Ibu pada Tahun 2014 di negara-negara Asia Tenggara yaitu
Indonesia 214 per 100.000 kelahiran hidup dibandingkan Filipina 170 per
100.000 kelahiran hidup dan Vietnam 160 per 100.000 kelahiran hidup (WHO,
2014).
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RIKESDAS) Tahun 2013,
tingkat persalinan sectio sesarea di Indonesia 15,3 % sampel dari 20.591 ibu yang
melahirkan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir yang diwawancarai di 33
provinsi. Gambaran adanya faktor resiko ibu saat melahirkan atau di operasi
caesarea adalah 13,4 % dikarenakan ketuban pecah dini, 5,49% dikarenakan
preeklampsia, 5,14 dikarenakan perdarahan, 4,40% karena jalan lahir tertutup dan
2,3% dikarenakan rahim sobek (Profil Kesehatan Indonesia 2013).
Berdasarkan data Survei Demografi dan Kependudukan Indonesia (SDKI)
Tahun 2012 didapatkan 12% ibu melahirkan dengan sectio sesarea dari 1.878
jumlah total kelahiran (Suryati, 2012).
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Bangka Belitung Tahun
2014 sebagai berikut persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan sebanyak
91,62%. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang Tahun 2014
persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan sebanyak 95,70% (Dinkes
Provinsi Bangka Belitung, 2014).
Survey awal di Rumah Sakit Katolik Bakti Wara Pangkalpinang Provinsi
Bangka Belitung yang memfasilitasi persalinan dengan sectio sesarea.
Berdasarkan jumlah ibu bersalin dengan tindakan sectio sesarea pada Tahun 2012
sebanyak 355 orang dari 507 total kelahiran sedangkan pada Tahun 2013
sebanyak 186 orang dari 271 total kelahiran dan pada Tahun 2014 sebanyak 401
dari 602 total kelahiran (RSK Bakti Wara, 2014).
Berdasarkan penelitian oleh Maria Trivonia Nurak Tahun 2011 tentang
indikasi persalinan sectio sesarea berdasarkan umur dan paritas di Rumah Sakit
DKT Gubeng Pojok Surabaya, didapatkan mayoritas sectio sesarea terjadi pada
umur 20-35 tahun sebanyak 82,35% dan mayoritas paritas multipara sebanyak
57,74%.
Berdasarkan penelitian oleh Intan Salfariani Tahun 2012 tentang faktorfaktor pemilihan persalinan sectio sesarea tanpa indikasi medis di RSU Bunda
Thamrin Medan, didapatkan faktor-faktor pemilihan persalinan sectio sesarea
yang paling berperan yaitu kesepakatan suami-istri (86,4) dan yang paling
terendah adalah pekerjaan (18,2%).
Berdasarkan penelitian oleh Veibymiaty Sumelung Tahun 2014 tentang
faktor-faktor yang berperan meningkatnya angka kejadian sectio sesarea di
RSUD Liun Kendage Tahuna, didapatkan hasil bahwa indikasi yang paling
berperan dalam peningkatan angka kejadian sectio sesarea yaitu gawat janin
(31,14%) dan yang paling terendah yaitu panggul sempit (16,76%).
Sedangkan penelitian oleh Sulaspa Analisa Tahun 2014 tentang FaktorFaktor yang Berhubungan dengan Kejadian Persalinan dengan Sectio Sesarea di
RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang, didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan
yang bermakna antara partus lama, kelainan letak janin, plasenta previa dan pre
eklamsia dengan kejadian persalinan sectio Sesarea. Sedangkan pada gameli tidak
terdapat hubungan yang bermakna.
Berdasarkan data yang didapatkan diatas yaitu semakin tingginya
persalinan dengan tindakan sectio sesarea dan banyak faktor-faktor yang
mempengaruhi persalinan dengan tindakan sectio sesarea. Maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Persalinan Dengan Tindakan Sectio Sesarea di Rumah Sakit Katolik Bakti Wara
Pangkalpinang Tahun 2014.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penelitian
E. Ruang Lingkup
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan proposal ini terdiri dari 4 BAB yang terdiri dari :
BAB I
PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penulisan, ruang lingkup, waktu dan tempat, manfaat
penulisan,
metode
perolehan
data
dan
sistematika
penulisan.
BAB II
: TINJAUAN PUSTAKA
Meliputi tinjauan teori konsep dasar dan kerangka teori
yang terdapat variabel-variabel yang diteliti.
BAB III
BAB IV
: METODE PENELITIAN
Berisi tentang desain penelitian, populasi dan sampel,
tempat dan waktu penelitian, alat pengumpulan data, etika
penelitian, pengolahan data, analisa data dan jadwal
penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN