Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
TAHAP I
KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA
Alamat lengkap : Krikilan, Masaran, Sragen
Tabel 6. Daftar anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah
No
Nama
Kedudukan
L/P
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Ket
1.
Tn. P
Suami
30 th
SMP/ sederajat
Petani
2.
Ny. S
Istri
23 th
SMA/sederajat
3.
By. M
Anak
5 hari
TAHAP II
STATUS PENDERITA
A. Pendahuluan
Laporan ini dibuat berdasarkan kasus seorang perempuan yang berusia
23 tahun, kurang lebih 2 tahun yang lalu didiagnosis Hepatitis B. Pasien
diperbolehkan rawat jalan (kontrol) ke RSUD dr. Soehadi Prijonegoro
Sragen, Puskesmas Masaran I ataupun pelayanan kesehatan lainnya. Pasien
tinggal di sekitar wilayah kerja Puskesmas Masaran I, Sragen, Jawa tengah.
B. Identitas Penderita
Nama
: Ny. S
Umur
: 23 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Pendidikan
: SMA
Agama
: Islam
Alamat
Tanggal periksa
C. Anamnesis
Keluhan Utama
: Mudah lemas
Kurang lebih 2 tahun yang lalu, pasien sering mengeluh mudah lemas.
Walaupun pasien sudah makan dan minum yang manis, serta istirahat, namun
keluhan tidak berkurang. Keluhan dapat timbul kapan saja, juga walaupun
hanya sedikit beraktivitas. Selain itu, pasien juga merasakan nafsu makan
yang berkurang dan berat badannya yang menurun. Pasien juga mengeluhkan
sering merasakan nyeri di sekitar ulu hati, dan mual, namun tidak muntah.
Sudah makan dan minum obat yang dibeli dari warung, namun keluhan tidak
kunjung berkurang. Nyeri makin bertambah jika pasien melakukan aktivitas
rumah tangga. Mata pasien juga terlihat agak berwarna kekuningan.
Frekuensi BAK pasien 4-5 kali sehari, sebanyak - 1 gelas
belimbing, nyeri BAK (-), darah (-), berpasir/batu (-), anyang-anyangan (-).
Frekuensi BAB 1-2 kali sehari, sebanyak gelas belimbing, konsistensi
lunak, berwarna cokelat, darah (-), lendir (-). Karena keluhan tidak kunjung
berkurang, oleh keluarga kemudian pasien dibawa ke RSUD dr. Soehadi
Prijonegoro Sragen.
Sebelum menikah, pasien pernah tinggal serumah dengan orang tua dan
neneknya, yang diketahui bahwa ayahnya dan neneknya meninggal karena
sudah lama menderita penyakit liver.
Riwayat Penyakit Dahulu :
-
: disangkal
: disangkal
Riwayat Alergi/asma
: disangkal
: disangkal
Riwayat Mondok
: disangkal
Riwayat Tumor/kanker
: disangkal
: disangkal
: disangkal
Riwayat Tumor/kanker
: disangkal
Riwayat Kebiasaan :
-
: disangkal
: disangkal
: (+)
: disangkal
3.Mata
(-)
6.Gastrointestinal
hitam (-), nafsu makan menurun (+), nyeri ulu hati (+)
7.Genitourinaria
nyeri
BAK
(-),
anyang-
Atas
gelisah (-).
9.Ekstremitas :
dingin (-/-)
Bawah
E. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Sakit ringan, kesadaran compos mentis (GCS E4V5M6 ), gizi kesan cukup.
2. Tanda Vital
TB : 150 cm BMI : 22,2 normoweight
BB
: 50 kg
Tensi
: 120/70 mmHg
Pernafasan
: 18x/menit
Nadi
: 76 x/menit
Suhu
: 36,4 oC
3. Kulit
4. Kepala
5. Wajah
6. Mata
oedem
Pemeriksaan Penunjang
F. Diagnosis Holistik
1. Diagnosis Biologis
: Hepatitis B
2. Diagnosis Psikologis: Interaksi kepala keluarga
(suami) dengan pasien harmonis
3. Diagnosis Sosial
a.
b.
c.
d.
G. Follow Up
1. Tanggal 15 Januari 2013
S
Mudah lemas
RR : 18 x/menit
T : 36,4 0C
HR : 76 x/menit
Status Generalis : dalam batas normal
Status Neurologis : dalam batas normal
Status Psikiatri
Kesadaran
Afek
: appropriate
Proses pikir
: Bentuk
: realistik
Isi
Insight
: baik
Psikomotor : normoaktif
Arus
: koheren
Assesment
Anamnesis : mudah lemas, nafsu makan berkurang, berat badan
menurun, mata terlihat kekuningan, sering nyeri di
ulu hati dan mual tapi tidak muntah
Pemeriksaan fisik : sklera ikterik
Laboratorium : HBsAg reaktif (+)
Planning : Terapi medikamentosa berupa curcuma, ranitidin dan vit. Bcomp,
serta metachlorpropamid. Selain itu, juga dilakukan terapi diet hepar
1700 kkal, serta bed rest tidak total. Patient centered management:
berupa dukungan psikologis, penentraman hati, penjelasan tentang
penyakit pasien, basic conseling, edukasi keluarga pasien, serta
menimbulkan rasa tanggung jawab pada keluarga pasien.
2. Tanggal 17 Januari 2012
S
:-
Tanda Vital
T : 36,5 0C
Status Generalis
Status Neurologis
Status Psikiatri
: appropriate
Assesment
Planning
: realistik
Isi
Insight
: baik
Psikomotor
: normoaktif
Arus
: koheren
:-
Tanda Vital
: TD : 120/80 mmHg
HR : 80 x/menit
Status Generalis
RR : 18 x/menit
T : 36,5 0C
: appropriate
Insight
: baik
Psikomotor
: normoaktif
Arus
Assesment
: realistik
: koheren
Planning
hepar 1700 kkal dan bed rest tidak total, serta patient centered management.
H. Flow Sheet
Nama
: Ny. S
Diagnosis : Hepatitis B
Tabel 7. Flow Sheet pasien Ny. S
NO
Tgl
Keluhan
Hasil Pmx
Terapi
15/01/13
Mudah
lemas
Curcuma 3x1
Ranitidin 3x1
Bcomp 3x1
Metachlor
propamid
(k/p)
Planning
17/01/13
TD : 130/80 mmHg
HR: 78 x/menit
RR : 18 x/menit
T : 36,5 0C
BB : 50 kg
TB : 150 cm
IMT : 22,22
Curcuma 3x1
Ranitidin 3x1
Bcomp 3x1
Metachlor
propamid
(k/p)
Target
Diet - Keluhan
berkurang
hepar
1700 - Sembuh
kkal - Mencegah
Bed rest komplikasi
tidak
total
Motivas
i
keluarg
a dan
edukasi
pasien
Diet - Keluhan
berkurang
hepar
1700 - Sembuh
kkal - Mencegah
Bed rest komplikasi
tidak
total
Motivas
i
keluarg
a dan
edukasi
pasien
19/01/13
Curcuma 3x1
Ranitidin 3x1
Bcomp 3x1
Metachlor
propamid
(k/p)
Diet - Keluhan
berkurang
hepar
Sembuh
1700
kkal - Mencegah
Bed rest komplikasi
tidak
total
Motivas
i
keluarg
a dan
edukasi
pasien
TAHAP III
IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA
A. Fungsi Holistik
1. Fungsi Biologis
Keluarga pasien, terdiri atas pasien (Ny. S, 23 tahun), suami (Tn. P,
30 tahun) dan anak (bayi, 5 hari) yang tinggal dalam satu rumah. Secara
umum, keluarga ini terlihat cukup sehat dan harmonis.
2. Fungsi Psikologis
Pasien tinggal serumah dengan suaminya. Hubungan pasien dengan
suaminya baik. Penyelesaian masalah keluarga yang ada, didiskusikan
bersama suaminya.
10
Kesimpulan :
Secara keseluruhan fungsi holistik dari keluarga Ny. S adalah baik.
Hubungan antar anggota keluarga terjalin harmonis. Dari segi ekonomi,
pendapatan keluarga cukup untuk membiayai keperluan sehari-hari. Keluarga
pasien juga cukup aktif dalam kegiatan kemasyarakatan. Untuk penguasaan
masalah dan pengambilan keputusan, dilakukan diskusi bersama-sama
seluruh anggota keluarga.
B. Fungsi Fisiologis Keluarga (Apgar Score)
Untuk menilai fungsi fisiologis digunakan APGAR score. APGAR
score adalah skor yang digunakan untuk menilai fungsi keluarga ditinjau dari
sudut pandang setiap anggota keluarga terhadap hubungannya dengan
anggota keluarga yang lain.
APGAR score meliputi :
11
1.Adaptation
Dalam menghadapi masalah, selama ini pasien cukup mendapatkan
perhatian dari anggota keluarga lain (suami pasien). Karena penyakit
yang sedang diderita pasien cukup mengganggu aktivitas sehari-hari.
Pasien dan keluarganya jarang mendapat penyuluhan ataupun informasi
tentang penyakit yang diderita pasien.
2.Partnership
Hubungan dan komunikasi antar pasien dengan suaminya berjalan
dengan baik. Aktivitas sehari-hari banyak dipakai pasien untuk
beristirahat.
3.Growth
Pasien merasakan penyakitnya muai membaik sejak mendapatkan
terapi medikamentosa dari dokter. Dimana pasien yang dulunya sering
lemas, mulai dapat beraktivitas ringan, seperti menyapu halaman,
mencuci piring dan lainnya. Nyeri di ulu hati dan mual juga dirasakan
berkurang.
4.Affection
Hubungan kasih sayang antara pasien dengan suami cukup baik.
Suami membantu istri untuk mengurus pekerjaan rumah tangga dan anak
5.Resolve
Pasien merasa puas dengan kebersamaan dan waktu yang diluangkan
untuk suami dan anak.
.
Skoring :
Hampir selalu: 2 poin, kadang kadang : 1 poin, hampir tak pernah : 0 poin
Tabel 8. APGAR Keluarga Ny. S
A
Scoring APGAR
Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya
Tn. M
2
Ny. S
2
12
waktu bersama-sama
Total Nilai
Religious
Economic
Education
Patologi
Interaksi sosial pasien kurang. Partisipasi pasien dalam
masyarakat kurang.
Belum mengerti kebudayaan daerah dengan baik. Namun
banyak tradisi budaya yang masih diikuti. Saat hari raya,
tahun baru, ulang tahun, ada perayaan khusus meskipun
sederhana.
Pemahaman agama baik ditandai dengan penerapan
ajaran agama yang baik, pasien sudah diajarkan
menjalankan sholat lima waktu dan berpuasa.
Ekonomi keluarga relatif stabil. Pemasukan cukup untuk
mencukupi kebutuhan sehari-hari seluruh anggota
keluarga.
Pendidikan anggota keluarga tidak memadai. Tingkat
pendidikan dan pengetahuan penderita dan keluarga
13
Ket.
Patologis
-
Medical
Kesimpulan:
Fungsi patologis keluarga : cukup baik, dimana fungsi Social, Cultural,
Religious dan Economic cukup baik, sedangkan Education dan Medical
kurang baik.
D. Genogram
Fungsi genetik dinilai dari genogram keluarga
Alamat lengkap
14
Laki-laki
Perempuan
Pasien Hep.B
Tinggal serumah
Ayah pasien : Tn. A (60 th) Kakak Ipar pasien: Ny. R (25 th) Pasien: Ny. S (23th)
Ibu pasien: Ny. K (52 th)
Kakak pasien: Tn. B (30 th) Adik Ipar pasien: Ny. J (22 th)
Kesimpulan :
Dari genogram terlihat ayah pasien juga terkena Hep. B, sehingga banyak
kemungkinan penyebab pasien terkena Hep.B dari ayahnya.
E. Interaksi Keluarga
Ny. S,
23 tahun
Tn. P,
30 tahun
15
cukup positif. Dimana terlihat dari kesadaran pasien sendiri yang berusaha
untuk memulihkan kesehatannya, dengan makan makanan yang bergizi,
menjaga kebersihan diri, minum obat secara teratur dan kembali kontrol ke
dokter jika obat habis atau terdapat keluhan yang berarti. Keluarga pasien,
khususnya suami, juga ikut mendorong pasien untuk berobat secara teratur,
membantu proses kesembuhan pasien, serta mengembalikan fungsi tubuh.
Jika berobat pasien dan keluarga menggunakan jamkesmas
2) Faktor Non Perilaku Keluarga
Rumah yang dihuni pasien dan keluarga cukup memadai, Lantai
sudah disemen, dinding dari tembok, pencahayaan ruangan dan ventilasi
cukup,serta rumah sudah ditutupi dengan genting. Sumber air berasal dari
keran, listrik sudah ada, kamar mandi sudah memakai jamban. Sampah
keluarga dibuang ke pembuangan sampah akhir dekat rumah pasien.
Indoor
16
Rumah pasien, terdiri dari dua kamar tidur, ruang tamu, dapur,
ruang makan yang menjadi satu dengan dapur, dan kamar mandi.
Lantai rumah sudah disemen, ventilasi dan pencahayaan rumah cukup,
dinding rumah dari tembok, atap dari genteng tanpa langit-langit.
Kebersihan rumah juga cukup baik.
b.
Outdoor
Keluarga ini tinggal di sebuah rumah berukuran 8 m x 5 m dengan
total luas tanah 40 m2 menghadap ke timur, dalam lingkungan
pemukiman biasa di tepi jalan.
2. Denah Rumah
T
e
r
a
s
B
e
l
a
k
a
n
g
Kamar
Mandi
Dapur
R. Makan
Kamar
Tidur
R
u
a
n
g
T
a
m
u
Tempat
Cuci
Pakaian
8 cm
S
Kesimpulan : Tempat tinggal cukup memadai dan kebersihan lingkungan
outdoor cukup baik.
Fungsi
Keterangan
17
5
c
m
1.
2.
3.
4.
5.
Holistik
Fisiologis
Patologis
Genogram
Pola interaksi
Baik
Baik
(+) faktor medical dan education
Baik
Baik, interaksi antar anggota
6.
7
8
9
Perilaku
Non Perilaku
Indoor
Outdoor
keluarga harmonis
Baik
Baik
Baik
Baik
Sumber: Data Primer, Januari 2013
Pengetahuan
Ny. S adalah istri dari seorang suami (Tn. P) dan baru memiliki 1
orang anak. Sejak 2 tahun yang lalu, pasien diketahui menderita penyakit
Hepatitis B. Pasien dan suami juga belum banyak memiliki pengetahuan
tentang kesehatan, khususnya Hepatitis B. Sebelumnya pasien dan
keluarga, belum memiliki pengetahuan tentang pentingya hidup sehat dan
menjaga kebersihan. Namun, setelah berobat dan diberikan nasihat oleh
dokter dan pelayanan kesehatan lain, pasien dan keluarga sudah mau
hidup sehat dan menjaga kebersihan diri dan lingkungannya.
2. Sikap
Sikap keluarga dan pasien sendiri terhadap penyakit yang dideritanya
cukup positif. Keluarga ini menyadari pentingnya kesehatan karena apabila
mereka sakit, mereka tidak dapat bekerja lagi sehingga otomatis pendapatan
keluarga akan berkurang dan menjadi beban anggota keluarga lainnya.
Mereka tidak terlalu percaya dengan pengobatan alternatif ataupun mitos,
apalagi menyangkut masalah penyakit, mereka lebih mempercayakan
pemeriksaan atau pengobatannya pada bidan atau dokter, keluarga ini juga
menggunakan kartu jamkesmas untuk berobat.
3. Tindakan
18
umum jika obat sudah habis dan mengkonsumsi obat teratur. Sikap keluarga
yang positif terhadap penyakit yang diderita pasien, kesadaran, serta
kemauan dari pasien sendiri yang mau kembali pulih, membuat pasien mau
memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan (puskesmas, rumah sakit dan
dokter). Pasien juga mulai berpola hidup sehat dengan makan-makanan yang
bergizi, menjaga kebersihan diri dan sanitasi lingkungan.
I.
karena penyakit
tersebut.
3. Pelayanan Kesehatan
Ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan cukup baik.
Rumah pasien tidak terlalu jauh dengan puskesmas Masaran I. Karena
penyakit berupa Hepatitis B yang diharuskan rutin kontrol, maka penderita
rutin kontrol ke puskesmas maupun ke dokter dekat rumah. Namun, karena
belakangan ini pasien sudah merasaKeturunan:
enakan dan tidak ada keluhan,
Sikap:
Pasien
sadar akanberhenti.
pentingnya kesehatan
pengobatan
Ny. S
Lingkungan:
19
: Faktor Perilaku
: Faktor Non Perilaku
Diagram Faktor Perilaku dan Non Perilaku
Kesimpulan :
Faktor perilaku keluarga sudah mendukung ke arah pola hidup sehat, namun
faktor non perilaku belum sepenuhnya mendukung ke arah pola hidup sehat.
20
Outdoor
-
Letak rumah jauh dengan jalan raya besar dan tempat pembuangan
sampah umum.
Kesimpulan :
Untuk gambaran lingkungan dalam dan luar rumah sudah dapat memenuhi syarat
kesehatan.
K. Daftar Masalah
1. Masalah Medis
- Hepatitis B
2. Masalah Non Medis
-
: (-)
: (-)
Gangguan Genogram
: (-)
: (-)
Gangguan Perilaku
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
TAHAP IV
DIAGNOSIS HOLISTIK
21
Ny. S
dengan
suaminya
saling
mendukung,
saling
22
TAHAP V
PEMBAHASAN DAN SARAN KOMPREHENSIF
A. Pembahasan
Untuk dapat mencapai Millenium Development Goals (MDGs) 2015,
WHO menekankan bahwa kuncinya adalah dengan memperkuat sistem
pelayanan kesehatan primer (Primary Health Care) sehingga perlu adanya
integrasi dari Community Oriented Medical Education (COME) ke Family
Oriented Medical Education (FOME) dengan pelayanan kedokteran keluarga
yang melaksanakan pelayanan kesehatan secara holistik dan komprehensif
dengan memandang setiap individu adalah bagian dari keluarga.
Untuk dapat menerapkan prinsip kedokteran keluarga tersebut, maka
kelompok kami melakukan kunjungan ke salah satu pasien Bidan desa
Masaran. Berdasarkan hasil kunjungan pada tanggal 15, 17, 19 Januari 2013
pada keluarga Ny. S, didapatkan masalah medis berupa Hepatitis B dan non
medis yaitu permasalahan pada fungsi patologis SCREEM berupa masalah
pembiayaan dalam hal kesehatan, dan pada fungsi non perilaku tentang
kebersihan rumah yang kurang. Selain itu permasalahan yang lain berupa
fungsi indoor berupa kebersihan rumah yang kurang dan pada fungsi outdoor
berupa sampah yang tidak dikelola dengan baik.
Berdasarkan kunjungan tersebut tampak bahwa keluarga Ny. S
sebenarnya paham akan pentingnya kesehatan. Hal ini tampak pada tindakan
Ny. S yang kontrol rutin ke Puskesmas dan minum obat secara teratur.
Namun, keluarga ini belum memahami bahwa kesehatan tidak hanya dicapai
dengan berobat teratur saat sakit akan tetapi lebih dari itu perlu adanya
kesadaran akan pentingnya lingkungan yang sehat dan perilaku hidup bersih
dan sehat. Sehingga pada kunjungan berikutnya kami menekankan pada
penerapan mengenai cara mencapai lingkungan yang sehat dan perilaku hidup
bersih dan sehat serta edukasi mengenai penyakit yang dialami oleh Ny. S.
Untuk mencapai lingkungan yang sehat maka dimulai dari lingkungan
di dalam rumah. Kondisi rumah Ny. S memang belum memeuhi syarat rumah
23
sehat. Hal ini tampak dari kebersihan rumah yang kurang terjaga dan sampah
yang belum dikelola dengan baik. Sehingga kami memberikan intervensi
berupa
penyuluhan
mengenai
lingkungan
rumah
yang
sehat
dan
24
Virus
Hepatitis
(VHB)
masuk
ke
dalam
tubuh
secara
25
Kelompok immunomodulator:
-Interferon
-Timosin Alfa 1
-Vaksinasi Terapi
Kelompok Terapi Antivirus:
-Lamivudin
-Timosin alfa 1
-Vaksinasi terapi
Indikasi terapi antivirus adalah pasien Hepatitis B Kronik dengan ALT > 2x nilai
normal trtinggi dengan DNA VHB positif.Untuk ALT < 2x nilai normal tertinggi
tidak perlu diterapi antivirus.
Tujuan pengobatan Hepatitis B Kronik adalah mencegah atau menghentikan
progresi jejas hati (liver injury) dengan cara menekan replikasi virus atau
menghilangkan infeksi.
Salah satu langkah maju dalam bidang vaksinasi Hepatitis B adalah
penggunaan vaksin Hepatitis B untuk pengobatatan infeksi VHB.Salah satu dasar
vaksinasi terapi adalah penggunaan vaksin yang menyertai epitop yang mampu
menyerang sel T sitotoksik yang bersifat Human Leucocyte Antigen (HLA)restricted.
Saran Komprehensif
1.
Promotif :
a. Edukasi pasien dan keluarga tentang kesehatan, khususnya tentang
penyakit Hepatitis B (bagaimana penyakit dan cara penularannya,
komplikasi dan terapi)
26
sehat.
Dengan
memperbaiki
sistem
ventilasi
dan
27
DAFTAR PUSTAKA
28