Você está na página 1de 7

I.

IDENTIFIKASI
Nama

: Tn. S

Usia

: 15 tahun

Jenis kelamin

: Laki-laki

Status

: Belum menikah

Agama

: Islam

Pendidikan

: SMP

Pekerjaan

: Pelajar

Suku

: Palembang

Alamat

: Jl. Rimbang Kemuning No. 400

No. RM

: 951975

Kunjungan pertama ke poliklinik Dermatologi dan Venereologi RSMH Palembang,


tanggal 10 Mei 2016 pukul 13.30 WIB.
II.

ANAMNESIS (autoanamnesis tanggal 10 Mei 2016 pukul 13.30 WIB)


Keluhan utama: timbul bercak putih di leher dan punggung yang bertambah banyak
sejak 3 bulan yang lalu.
Keluhan tambahan: gatal pada bercak, terutama saat berkeringat.
Riwayat Perjalanan Penyakit:
Kisaran 6 bulan yang lalu pasien mengeluh timbul bercak putih di leher seukuran
biji jagung sampai dengan uang logam Rp. 50,- disertai gatal terutama saat berkeringat.
Pasien tidak berobat.
Kisaran 3 bulan yang lalu, bercak putih bertambah banyak dan meluas hingga ke
bagian punggung seukuran kepala jarum pentul sampai dengan uang logam Rp.50,-,
gatal masih dirasakan terutama saat berkeringat. Pasien tidak berobat.
Kisaran 1 pekan yang lalu pasien mengeluh bercak putih di punggung bertambah
banyak dan gatal masih dirasakan terutama saat berkeringat. Keluhan berkurangnya
fungsi indera rasa dan raba tidak dirasakan. Pasien berobat ke poliklinik Dermatologi
dan Venereologi RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang.

Riwayat Penyakit Dahulu:


- Keluhan bercak putih sebelumnya disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga:
- Riwayat bercak putih disertai gatal pada anggota keluarga satu rumah disangkal.

Riwayat Higienitas dan Kebiasaan:


Pasien sering berkeringat ketika bermain dan jarang mengganti bajunya yang basah
karena keringat. Pasien tidak langsung mandi setelah pulang bermain. Pasien mandi
menggunakan air PDAM 2 kali sehari menggunakan sabun batangan. Kesan: higienitas
kurang.
Riwayat Sosial Ekonomi:
Pasien merupakan seorang pelajar SMP, tinggal dengan ibu angkat dan keluarga lainnya
sebanyak 13 orang di panti asuhan. Ibu angkat pasien berkerja sebagai ibu rumah tangga
dan pasien merupakan anak tertua.
Kesan: Sosial ekonomi menengah ke bawah.
III.

PEMERIKSAAN FISIK (Tanggal 10 Mei 2016, pukul 14.00 WIB)


Status generalikus
Keadaan umum
: baik
Kesadaran
: kompos mentis
Tekanan darah
: 120/70 mmHg
Nadi
: 70x/menit
Suhu
: 36,70 C
Pernafasan
: 20x/menit
Tinggi badan
: 152 cm
Berat badan
: 39 kg

Keadaan Spesifik

KEPALA
Mata

Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak


ikterik, eksoftalmus tidak ada, madarosis

tidak ada.
Bentuk normal, deviasi septum tidak ada,

Telinga

sekret tidak ada.


Meatus akustikus eksternus lapang, sekret

Mulut

tidak ada.
2
Arkus faring simetris, uvula ditengah,

Hidung

tonsil T1-T1, dinding posterior faring


LEHER

tidak hiperemis.
Tidak ada kelainan

THORAKS
Jantung

:
:

Simetris, tidak ada retraksi dinding dada.


Bunyi jantung I dan II normal, murmur

Paru-paru

dan gallop tidak ada.


Suara napas vesikuler,

ABDOMEN

ronkhi

dan

wheezing tidak ada.


Datar, lemas, hepar dan lien tidak teraba,
nyeri tekan tidak ada, bising usus normal.

EKSTREMITAS
Superior dextra et sinistra
Inferior dextra et sinistra
KGB

:
:

Drop hand dan claw hand tidak ada


Drop foot tidak ada, edema tidak ada.

Pada

inspeksi

dan

palpasi

tidak

ditemukan pembesaran KGB di regio


colli, axilla, dan inguinal dextra et
GENITALIA

sinistra.
Tidak ada kelainan.

Status Dermatologikus:
-

Regio colli
Makula - patch hipopigmentasi: multipel, ireguler, lentikuler sampai dengan
nummular, diskret sebagian konfluens; ditutupi skuama ptiriasiform
(Gambar 1).

Regio trunkus posterior


Makula - patch hipopigmentasi: multipel, ireguler, milier sampai dengan
numular, diskret sebagian konfluens; ditutupi skuama ptiriasiform (Gambar
2).

Gambar 1. Gambaran makula dan patch hipopigmentasi disertai skuama halus di regio colli

Gambar 2. Gambaran makula dan patch hipopigmentasi disertai skuama halus di regio
trunkus posterior

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Dermatologi Manual


Strecth and Stracth:
Dilakukan peregangan dan penggoresan bercak putih di regio colli dan regio trunkus

posterior menggunakan ibu jari dan telunjuk, ditemukan skuama putih halus pada lesi.
Pemeriksaan lampu Wood
Dilakukan pemeriksaan lampu Wood di dalam ruangan yang kedap cahaya pada regio
trunkus posterior. Hasil: tampak fluoresensi kuning keemasan pada lesi (Gambar 3).

Gambar 3. Hasil pemeriksaan lampu Wood pada regio trunkus posterior.

Pemeriksaan spesimen kerokan kulit dengan KOH 10%


Dilakukan pengerokan kulit pada lesi hipopigmentasi pada regio colli dan regio
trunkus posterior dengan penambahan larutan KOH 10%, diperiksa menggunakan
mikroskop pembesaran okuler 10x dan objektif 40x. Hasil: pada region colli dan regio
trunkus posterior ditemukan hifa pendek dan spora (seperti spaghetti and meatballs).

Gambar 4. Hasil pemeriksaan spesimen kerokan kulit menggunakan KOH 10% 5pada regio colli dan
regio trunkus posterior

V. RESUME
Tn. S, laki-laki, 15 tahun. Kisaran 6 bulan yang lalu pasien mengeluh timbul

makula patch hipopigmentasi di regio colli ukuran lentikuler sampai dengan numular,
disertai pruritus terutama saat berkeringat. Pasien tidak berobat. Kisaran 3 bulan yang
lalu, makula patch hipopigmentasi yang bertambah banyak dan meluas hingga ke regio
trunkus posterior ukuran milier sampai dengan numular, pruritus masih dirasakan
terutama saat berkeringat. Pasien tidak berobat. Kisaran 1 pekan yang lalu pasien
mengeluh makula patch di regio trunkus posterior bertambah banyak dan pruritus
masih dirasakan terutama saat berkeringat. Keluhan berkurangnya fungsi indera rasa dan
raba tidak dirasakan.
Pada pemeriksaan fisik, status generalikus dan keadaan spesifik dalam batas
normal. Status dermatologikus di regio colli didapatkan macula patch hipopigmentasi:
multipel, ireguler, lentikuler sampai dengan numular, diskret sebagian konfluens;
ditutupi skuama ptiriasiform. Regio trunkus posterior didapatkan macula patch
hipopigmentasi: multipel, ireguler, milier sampai

dengan numular, diskret sebagian

konfluens; ditutupi skuama ptiriasiform. Pada pemeriksaan lampu Wood tampak


fluoresensi kuning keemasan pada lesi. Pada pemeriksaan kerokan spesimen kulit di
regio colli dan regio trunkus posterior dengan KOH 10% ditemukan hifa pendek dan
spora (seperti spaghetti and meatballs).
VI. DIAGNOSIS BANDING
-

Pitiriasis versikolor

Vitiligo

Morbus Hansen.

VII. DIAGNOSIS KERJA


Pitiriasis versikolor
VIII. PENATALAKSANAAN
Umum:
-

Menjelaskan kepada pasien bahwa bercak putih di leher dan punggung disebabkan
oleh jamur dan tidak menular.

Menjelaskan pasien untuk segera mengganti pakaian jika lembab dan


menggunakan baju yang menyerap keringat.

Menjelaskan kepada pasien tentang cara penggunaan obat.

Khusus:

Topikal:
-

Shampo ketokonazol 2% pada seluruh bercak putih, dioleskan 2 hari sekali


selama 10-15 menit sebelum mandi dan dibilas saat mandi.

Sistemik:
-

Tablet itrakonazol 2 x 100mg/hari PO selama 7 hari.

Tablet cetirizine 1 x 10mg/hari PO.

IX. PROGNOSIS
Quo ad vitam
Quo ad fungsionam
Quo ad sanationam

: bonam
: bonam
: bonam

Você também pode gostar