Você está na página 1de 15

LAPORAN JAGA

DEMAM TYPOID
STASE PENYAKIT DALAM
04 MARET 2015

IDENTITAS

Nama
: Nn. F
TTL
: Jakarta, 29 Januari 1993
Usia
: 21 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status
: Belum Menikah
Pekerjaan : Karyawan
Agama
: Islam
Alamat
: Jl. Ujung Krawang RT12/05
Pulo Gebang, Cakung

ANAMNESIS
KU : OS datang dengan keluhan demam sejak 1
minggu SMRS.
KT: Mual, Muntah

RPS : OS datang ke IGD dengan keluhan demam


sejak 1 minggu SMRS. Demam hilang timbul.
Timbul terutama pada sore hari hingga malam
hari. Os menyangkal adanya keringat dingin dan
menggigil. Os juga mengatakan mual dan
muntah, muntah 3x/hari sejak 3 hari SMRS.
Muntah berupa makanan, tidak disertai darah.
Batuk dan pilek disangkal. BAB dan BAK dalam
batas normal. Os juga menyangkal adanya
pusing. Os juga mengakui penurunan nafsu
makan.

RPD
Belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya
Riwayat Tuberkulosis paru, DM, hipertensi, disangkal.

RPK :
Dikeluarga tidak ada yang mengalami hal seperti ini
Riwayat tuberkulosis paru, DM, hipertensi, disangkal.

R. Alergi :
Riwayat alergi obat-obatan disangkal
Riwayat alergi makanan disangkal
R. Pengobatan:
OS sempat berobat ke klinik 24 jam pada hari kedua
demam namun tidak ada perbaikan.
R. Psikososial:
Pola makan tidak teratur os mengakui sering membeli
makanan disekitar kantor dan tidak dapat dipastikan
kebersihannya.

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Pasien tampak sakit
sedang.
Kesadaran
: CM dan kooperatif
TTV :

TD :
Nadi :
RR :
Suhu :

100/60 mmHg
78x/menit (kuat, cukup, regular)
18x/menit
38,1 C

STATUS GENERALIS
Kepala : Muka tampak simetris tidak ada paresis N.VII. Rambut
pasien tidak mudah rontok pada seluruh kepala. Tidak ada nyeri
tekan pada sinus frontalis dan maksilaris.
Mata
: Tidak terlihat enoftalmus, eksoftalmus, dan strabismus
pada kedua bola mata. Pupil tampak isokor kanan dan kiri, Tidak
terlihat miosis dan midriasis. tidak terlihat anemis dan hiperemis
pada kedua konjungtiva palpebra inferior (-/-). Sklera tidak tampak
ikterik(-/-).
Hidung : Hidung telihat normonasi. Tidak terdapat deviasi pada
septum. Tidak terlihat adanya perdarahan, Tidak terdapat sekret
pada kedua lubang hidung. Kedua konka inferior tidak terlihat
hiperemis dan pembesaran.
Telinga : Pada kedua daun telinga tidak terlihat tanda radang,
deformitas. Kedua liang telinga tidak terlihat serumen dan sekret. Kedua
gendang telinga utuh. Tidak ada nyeri tekan pada kedua prosesus
mastoideus.
Mulut : Bibir tidak pucat dan sianosis. Gigi geligi tidak ada karies . Coated
tongue (+) . Tonsil T1/T1. Faring tidak hiperemis.

Leher : Tidak terlihat dan teraba adanya


pembesaran kel. Tiroid.
KGB : Tidak ada pembesaran KGB di daerah
kepala, leher, supraklavikula, kedua aksila, dan
inguinal.

Paru-paru
Inspeksi : Tampak Normochest. Tidak terlihat dada
emfisema, pectus excavatum, pectus carinatum, spider
nevi, caput medusa pada kedua dinding dada. Pergerakan
dinding dada simetris kiri dan kanan
Palpasi : Vocal fremitus sama kiri dan kanan. Tidak
teraba benjolan keras pada kedua dinding dada. Tidak
teraba krepitasi pada costa kiri dan kanan.
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru. Batas paruhepar pada garis midclavicula di ics 5-6 dextra.
Auskultasi : Terdengar vesikuler pada kedua lapang
paru. Ronki kering dan ronki basah, kasar dan halus tidak
terdengar pada kedua lapang paru. Wheezing tidak
terdengar pada kedua lapang paru.

JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat pada daerah apeks
sinistra.
Palpasi : Ictus cordis teraba di daerah ics 4-5 sebelah
medial garis midclavicula sinistra.
Perkusi :

Kanan atas: ics II Linea Para Sternalis Dextra


Kanan bawah: ics IV Linea Para Sternalis Dextra
Kiri atas: ics II Linea Para Sternalis Sinistra
Kiri bawah: ics IV Linea Midclavicula Sinistra

Auskultasi : BJ 1 dan 2 reguler, tidak terdengar bunyi


jantung tambahan murmur dan gallop

ABDOMEN
Inspeksi : Perut tampak datar. Tidak terlihat adanya tumor
dan abses. Tidak terlihat striae, kaput medusae pada dinding
abdomen.
Auskultasi : Suara peristaltik usus terdengar pada keempat
kuadran abdomen. Suara peristaltik (+) 9 kali/menit
Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (+), Nyeri tekan abdomen
(-),
Tidak teraba pembesaran hepar (-), splen (-)
Perkusi : terdengar Timpani pada 4 kuadran abdomen, pada
pemeriksaan shifting dullnes (-)

Ekstr. Atas : Akral hangat, edema (-/-), crt < 2 detik (+/+)
Ekstr. Bawah:Akral hangat, udema (-/-), crt < 2 detik (+/+)

DAFTAR MASALAH
Febris e.c Demam typoid
Sindrom Dispepsia

ASSESSMENT
Febris
Pada anamnesis di dapatkan febris sejak 1 minggu SMRS. Febris hilang
timbul. Febris terutama pada sore hari sampai malam hari. Os
menyangkal adanya menggigil dan keringat dingin. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan suhu 38,1 C. Sehingga assesment ialah
febris e.c Suspek Demam Typoid dan penatalaksanaanya diberikan
rencana diagnostik Cek darah rutin dan farmokoterapi diberikan
paracetamol 3x 500 mg.

ASSESMENT
Dyspepsia
Pada anamnesis didapatkan mual dan muntah 3x/hari sejak 3 hari
SMRS. Muntah berupa makanan. Tidak disertai darah. Dan os
mengakui penurunan nafsu makan. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan nyeri tekan epigastrium (+). Dan assesment ialah Sindrom
Dyspepsia dan farmokoterapi diberikan Ranitidin IV 2 x 50 mg (IV)
dan domperidone 2x 10 mg.

Você também pode gostar