Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
AL ANZUHRAFUL
2. DERI SISWANTO
Dosen Pembimbing ILMU GIZI : WIQAYATUN KHAZANAH, S.ST
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.. 1
KATA PENGANTAR 2
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.. 3
1.2 Tujuan... 3
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Gizi.. 4
2.2 Prinsip Gizi Pada Remaja. 5
2.3 Faktor yang Mempengaruhi Gizi Remaja. 5
2.4 Kebutuhan Gizi Seimbang.... 6
2.5 Pengaruh Status Gizi pada Sistem Reproduksi. 7
2.6 Gizi Remaja Menuju Reproduksi Sehat 7
2.7 Masalah Gizi pada Remaja... 8
2.8 Usia..... 10
2.9 Berat Badan.... 10
3.1 Tinggi Badan11
BAB III : PENUTUP
3.2 Kesimpulan..... 14
3.3 Saran... 14
DAFTAR PUSTAKA... 15
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Masalah Gizi Pada Remaja dan
Dewasa keterbatasan kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman penulis, maka
penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak sangat kami harapkan. Dalam penyusunan makalah ini
penulis mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak dan dari daftar pustaka
sehingga makalah ini dapat terbentuk dalam bentuk seperti ini. Pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dosen pengajar Ibu :
WIQAYATUN KHAZANAH, S.ST dan Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan
satu persatu. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi dunia keperawatan dan bagi
dunia kesehatan pada umumnya. Dan semoga semua pihak yang telah membantu dan
memberi bimbingan kepada kami, mendapatkan pahala dari Allah SWT. Amien.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tubuh yang berubah cepat pada masa remaja membutuhkan masukan energi, protein dan
vitamin dalam jumlah besar. Energi diperlukan sebagai sumber tenaga sel-sel tubuh yang bekerja
lebih keras untuk berkembang dan berubah cepat.
Energi ini diperoleh dari kebanyakan biji-bijian seperti beras, jagung, kentang, dan bahan
makanan lain yang mengandung karbohidrat.
Nasi, bubur, jagung, roti, biskuit, adalah makanan olahan bibi-bijian yang menyumbang
energi paling banyak bagi tubuh kita. Karena itu makanan ini menjadi makanan pokok bagi
tubuh kita.Karbohidrat adalah bahan bakar bagi tubuh kita.
Protein diperlukan sel untuk membangun diri dan berkembang. Tanpa protein
pertumbuhan tidak dapat berlangsung sempurna. Protein didapat dari hewan dan tumbuhan.
Protein yang didapat dari hewan disebut protein hewani,dan protein yang didapat dari tumbuhan
disebut protein nabati.
Vitamin dan mineral diperlukan oleh tubuh sebagai zat pengatur. Sel-sel tubuh
membutuhkan vitamin dan mineral untuk metabolisme sel. Tanpa vitamin dan miniral,sel-sel
tubuh tidak dapat bekerja dengan baik. Sel-sel lensa mata, misalnya, tidak dapat menyesuaikan
fokus dengan baik apabila kekurangan vitamin A.
Tanpa vitamin C metabolisme tubuh dapat terganggu dan menjadi mudah terserang
penyakit. Agar kebutuhan gizi ini terpenuhi,kita perlu makan makanan dengan gizi seimbang
supaya cerdas. Makanan dengan gizi seimbang terdiri dari karbohidrat sebagai pemasok
tenaga,protein sebagai zat pembangun dan vitamin serta mineral sebagai zat pengatur. Inilah
yang disebut sebagai makanan.
I.2 Tujuan
Tujuan dari membuat makalah adalah :
1. Menjelaskan, memberitahukan pengertian gizi .
2. Pentingnya gizi seimbang yang diperlukan oleh remaja.
3. Menanamkan gaya hidup sehat kepada Remaja agar mencegah timbulnya penyakit-penyakit
pada gizi remaja.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Gizi
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran
zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal
dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
Tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat
seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Oleh karena itu, setiap orang perlu
mengkonsumsi anekaragam makanan; kecuali bayi umur 0-4 bulan yang cukup mengkonsumsi
Air Susu Ibu (ASI) saja. Bagi bayi 0-4 bulan, ASI adalah satu-satunya makanan tunggal yang
penting dalam proses tumbuh kembang dirinya secara wajar dan sehat.
Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan. Makanan yang
beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan tubuh
baik kualitas maupun kuantintasnya, dalam pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna
makanan yaitu, makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur. Apabila
terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis makanan, akan
dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain. Jadi makan makanan yang beraneka
ragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat
pengatur.
Makanan sumber zat tenaga antara lain: beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar,
kentang, sagu, roti dan mi. Minyak, margarin dan santan yang mengandung lemak juga dapat
menghasilkan tenaga. Makanan sumber zat tenaga menunjang aktivitas sehari-hari.
Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati adalah kacangkacangan, tempe, tahu. Sedangkan yang berasal dari hewan adalah telur, ikan, ayam, daging,
susu serta hasil olahan, seperti keju. Zat pembangun berperan sangat penting untuk pertumbuhan
dan perkembangan kecerdasan seseorang.
Makanan sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan. Makanan
ini mengandung berbagai vitamin dan mineral, yang berperan untuk melancarkan bekerjanya
fungsi organ-organ tubuh.
selain itu, wanita juga harus memperhatikan unsur sodium, cara pengolahan makanan dan para
wanita perlu membatasi makanan kaleng atau makanan dalam kotak.
2.4 Kebutuhan Gizi Seimbang
Pada anak remaja asupan berkontribusi 30 % atau lebih dari total asupan kalori
remaja setiap hari. Tetapi asupan ini sering mengandung tinggi lemak, gula dan natrium dan
dapat meningkatkan resiko kegemukan dan karies gigi. Oleh karena itu, remaja harus didorong
untuk lebih memilih asupan yang sehat. Bagi remaja, makanan merupakan suatu kebutuhan
pokok untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya. Kekurangan konsumsimakanan, baik
secara kualitatif maupun kuantitatif, akan menyebabkan metabolisme tubuh terganggu.
Kecukupan gizi merupakan kesesuaian baik dalam hal kualitas maupun kuantitas zatzat gizi sesuai dengan kebutuhan faali tubuh.
Kebutuhan energi diperlukan untuk kegiatan sehari-hari maupun untuk proses
metabolisme tubuh. Cara sederhana untuk mengetahui kecukupan energi dapat dilihat dari berat
badanseseorang. Pada remaja perempuan 10-12 tahun kebutuham energinya 50-60 kal/kg BB/
hari dan usia 13-18 tahun sebesar 40-50 kal/ kg BB/ hari.
Kebutuhan protein meningkat karena proses tumbuh kembang berlangsung cepat. Apabila
asupan energi terbatas/ kurang, protein akan dipergunakan sebagai energi.
Kebutuhan protein usia 10-12 tahun adalah 50 g/ hari, 13-15 tahun sebesar 57 g/ hari dan
usia 16-18 tahun adalah 55 g/ hari. Sumber protein terdapat dalam daging, jeroan, ikan, keju,
kerang dan udang (hewani). Sedangkan protein nabati pada kacang-kacangan, tempe dan tahu.
Lemak dapat diperoleh dari daging berlemak, jerohan dan sebagainya.
Kelebihan lemakakan disimpan oleh tubuh sebagai lemak tubuh yang sewaktu- waktu
diperlukan. Departemen Kesehatan RI menganjurkan konsumsi lemak dibatasi tidak melebihi 25
% dari total energi per hari, atau paling banyak 3 sendok makan minyak goreng untuk memasak
makanan sehari. Asupan lemak yang terlalu rendah juga mengakibatkan energi yang dikonsumsi
tidak mencukupi, karena 1 gram lemak menghasilkan 9 kalori. Pembatasan lemak hewani dapat
mengakibatkan asupan Fe dan Zn juga rendah.
Kebutuhan vitamin dan mineral pada saat ini juga meningkat. Golongan vitamin
B yaituvitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin) maupun niasin diperlukan dalam
metabolisme energi.
Zat gizi yang berperan dalam metabolisme asam nukleat yaitu asam folat dan vitamin
B12. Vitamin D diperlukan dalam pertumbuhan kerangka tubuh/ tulang. Selain itu, agar sel dan
jaringan baru terpelihara dengan baik, maka kebutuhan vitamin A, C dan E juga diperlukan.
Kekurangan Fe/ zat besi dalam makanan sehari-hari dapat menimbulkan kekurangan
darah yang dikenal dengan anemia gizi besi (AGB). Makanan sumber zat besi adalah sayuran
berwarna hijau, kacang-kacangan, hati, telur dan daging. Fe lebih baik dikonsumsi bersama
dengan vitamin C, karena akan lebih mudah terabsorsi.
2.5 Pengaruh Status Gizi Pada Sistem Reproduksi
Kebutuhan energi dan nutrisi dipengaruhi oleh usia reproduksi, tingkat aktivitas dan
status nutrisi. Nutrisi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan. Kekurangan
nutrisi pada seorang yang mengalami anemia dan kurang berat badan lebih banyak
akanmelahirkan bayi BBLR (berat badan lahir rendah) dibandingkan dengan wanita dengan usia
reproduksi yang aman untuk hamil.
2.6 Gizi Remaja Menuju Reproduksi Sehat
Remaja wanita 15 21 tahun kedudukannya sangat penting karena merupakan persiapan
calon ibu. Keadaan kesehatan remaja, erat hubungannya dengan gizi. Kegemukan, kurang energi
kronis, dan anemia merupakan tiga masalah gizi pada usia ini.
Pubertas dan Status Gizi,Pubertas (akil balik) adalah suatu masa pematangan kapasitas
reproduksi. Pada anak perempuan ditandai dengan. menstruasi, cepat lambatnya seseorang
mengalami pubertas antara lain dipengaruhi oleh keadaan gizi.
Seorang anak yang gizinya baik akan lebih cepat mengalami masa pubertas, sebaliknya
anak yang gizinya kurang baik akan terlambat akil baliknya. Menarche, tidak ada ketentuan
secara tepat kapan mulai akan terjadi periode yang pertama kali, namun hal ini akan terjadi
antara usia 10 14 tahun, tapi sedikit lebih awal atau lebih lambat tidak semua anak sama. Pada
remaja energi dan protein dibutuhkan lebih banyak daripada orang dewasa, demikian pula
vitamin dan mineral. Vitamin B1, B2 dan B6 sangat penting untuk metabolisme karbohidrat
menjadi energi. Demikian pula asam folat dan vitamin B12 untuk pembentukan sel darah merah,
dan vitamin A untuk pertumbuhan yang diperlukan oleh jaringan.
Obesitas
Walaupun kebutuhan energi dan zat-zat gizi lebih besar pada remaja dari pada dewasa,
tetapi ada sebagian remaja yang makannya terlalu banyak melebihi kebutuhannya sehingga
menjadi gemuk. Aktif berolah raga dan melakukan pengaturan makan adalah cara untuk
menurunkan berat badan.
Diet tinggi serat sangat sesuai untuk para remaja yang sedang melakukan penurunan berat
badan. Pada umumnya makanan yang serat tinggi mengandung sedikit energi, dengan demikian
dapat membantu menurunkan berat badan, disamping itu serat dapat menimbulkan rasa kenyang
sehingga dapat menghindari ngemil makanan/kue-kue.
b.
Pada remaja badan kurus atau disebut Kurang Energi Kronis tidak selalu berupa akibat
terlalu banyak olah raga atau aktivitas fisik. Pada umumnya adalah karena makan terlalu sedikit.
Remaja perempuan yang menurunkan berat badan secara drastis erat hubungannya dengan faktor
emosional seperti takut gemuk seperti ibunya atau dipandang lawan jenis kurang seksi.
c.
Anemia
Anemia karena kurang zat besi adalah masalah yang paling umum dijumpai terutama
pada perempuan. Zat besi diperlukan untuk membentuk sel-sel darah merah, dikonversi menjadi
hemoglobin, beredar ke seluruh jaringan tubuh, berfungsi sebagai pembawa oksigen.
Remaja perempuan membutuhkan lebih banyak zat besi daripada laki-laki. Agar zat besi
yang diabsorbsi lebih banyak tersedia oleh tubuh, maka diperlukan bahan makanan yang
berkualitas tinggi. Seperti pada daging, hati, ikan, ayam, selain itu bahan maknan yang tinggi
vitamin C membantu penyerapan zat besi.
d.
Pendidikan gizi pada remaja dan dewasa diperlukan untuk mencapai status gizi yang baik
dan berperilaku gizi yang baik dan benar.
e.
Tidak satupun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat
seseorang hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Makanmakanan yang mengandung
unsur-unsur gizi yang diperlukan oleh tubuh baikkualitas maupun kuantitas.
Setiap orang dianjurkan untuk memenuhi makanan yanng cukup kalori (energi) agar
dapat hidup dan beraktivitas sehari-hari. Kelebihan konsumsi kalori akan ditimbun sebagai
cadangan didalam tubuh yang berbentuk jaringan lemak.
g.
Ada dua kelompok karbohidrat yaitu karbohidrat kompleks dan sederhana. Proses
pencernaan dan penyerapan karbohidrat kompleks berlangsung lebih lama daripada yang
sederhana.
Konsumsi karbohidrat
kompleks sebaiknya
dibatasi
50%
saja
dari
kebutuhan energi sehingga tubuh dapat memenuhi sumber zat pembangun dan pengatur.
h.
Lemak dan minyak yang terdapat dalam makanan berguna untuk meningkatkan
jumlah energi, membantu penyerapan vitamin (A, D, E dan K) serta menambah lezatnya
hidangan. Mengonsumsi lemak dan minyak secara berlebihan akan mengurangi
konsumsi makanan lain.
i.
Zat besi adalah unsur penting untuk pembentukan sel darah merah. Kekurangan zat
besi berakibat anamia gizi besi (AGB), terutama diderita oleh wanita hamil, wanita menyusui
dan wanita usia subur.
k.
Bagi remaja dan dewasa makan pagi dapat memelihara ketahanan fisik, daya tahan tubuh,
meningkatkan konsentrasi belajar dan meningkatkan produktivitas kerja.
l.
m.
Sering minum minuman beralkohol akan sering BAK sehingga menimbukan rasa haus.
Alkohol hanya mengandung energi, tetapi tidak mengandung zat lain.
o.
Selain harus bergizi lengkap dan seimbang, makanan harus layak dikonsumsi
sehingga aman untuk kesehatan. Makanan yang aman yaitu bebas dari kuman dan bahan kimia
dan halal. Bacalah label pada makanan yang dikemas.
p.
Ada beberapa cara melakukan penilaian status gizi pada kelompok masyarakat. Salah
satunya adalah dengan pengukuran tubuh manusia yang dikenal dengan Antropometri. Dalam
pemakaian untuk penilaian status gizi, antropomteri disajikan dalam bentuk indeks yang
dikaitkan dengan variabel lain. Variabel tersebut adalah sebagai berikut
2.8 Usia
Usia sangat berperan dalam penentuan status gizi, kesalahan penentuan akan
menyebabkan interpretasi status gizi yang salah. Hasil penimbangan berat badan maupun tinggi
badan yang akurat, menjadi tidak berarti bila tidak disertai dengan penentuan umur yang tepat.
Kesalahan yang sering muncul adalah adanya kecenderunagn untuk memilih angka yang mudah
seperti 1 tahun; 1,5 tahun; 2 tahun. Oleh sebab itu penentuan umur anak perlu dihitung dengan
cermat. Ketentuannya adalah 1 tahun adalah 12 bulan, 1 bulan adalah 30 hari. Jadi perhitungan
umur adalah dalam bulan penuh, artinya sisa umur dalam hari tidak diperhitungkan ( Depkes,
2004).
2.9 Berat Badan
Berat badan merupakan salah satu ukuran yang memberikan gambaran massa jaringan,
termasuk cairan tubuh. Berat badan sangat peka terhadap perubahan yang mendadak baik karena
penyakit infeksi maupun konsumsi makanan yang menurun.
Berat badan ini dinyatakan dalam bentuk indeks BB/U (Berat Badan menurut Umur)
atau melakukan penilaian dengam melihat perubahan berat badan pada saat pengukuran
dilakukan, yang dalam penggunaannya memberikan gambaran keadaan kini.
Berat badan paling banyak digunakan karena hanya memerlukan satu pengukuran, hanya saja
tergantung pada ketetapan umur, tetapi kurang dapat menggambarkan kecenderungan perubahan
situasi gizi dari waktu ke waktu (Djumadias Abunain, 1990).
3.1 Tinggi Badan
Tinggi badan memberikan gambaran fungsi pertumbuhan yang dilihat dari keadaan
kurus kering dan kecil pendek. Tinggi badan sangat baik untuk melihat keadaan gizi masa lalu
terutama yang berkaitan dengan keadaan berat badan lahir rendah dan kurang gizi pada masa
balita. Tinggi badan dinyatakan dalam bentuk Indeks TB/U ( tinggi badan menurut umur), atau
juga indeks BB/TB ( Berat Badan menurut Tinggi Badan) jarang dilakukan karena perubahan
tinggi badan yang lambat dan biasanya hanya dilakukan setahun sekali. Keadaan indeks ini pada
umumnya memberikan gambaran keadaan lingkungan yang tidak baik, kemiskinan dan akibat
tidak sehat yang menahun ( Depkes RI, 2004).
Berat badan dan tinggi badan adalah salah satu parameter penting untuk menentukan
status kesehatan manusia, khususnya yang berhubungan dengan status gizi. Penggunaan Indeks
BB/U, TB/U dan BB/TB merupakan indikator status gizi untuk melihat adanya gangguan fungsi
pertumbuhan dan komposisi tubuh (M.Khumaidi, 1994).
Penggunaan berat badan dan tinggi badan akan lebih jelas dan sensitive/peka dalam
menunjukkan keadaan gizi kurang bila dibandingkan dengan penggunaan BB/U. Dinyatakan
dalam BB/TB, menurut standar WHO bila prevalensi kurus/wasting < -2SD diatas 10 %
menunjukan suatu daerah tersebut mempunyai masalah gizi yang sangat serius dan berhubungan
langsung dengan angka kesakitan.
Tabel 1 Penilaian Status Gizi berdasarkan Indeks BB/U,TB/U, BB/TB Standart Baku
Antropometeri WHO-NCHS
No
Batas Pengelompokan
BB/U
< -3 SD
Gizi buruk
- 3 s/d <-2 SD
Gizi kurang
- 2 s/d +2 SD
Gizi baik
> +2 SD
Gizi lebih
< -3 SD
Sangat Pendek
- 3 s/d <-2 SD
Pendek
- 2 s/d +2 SD
Normal
TB/U
BB/TB
> +2 SD
Tinggi
< -3 SD
Sangat Kurus
- 3 s/d <-2 SD
Kurus
- 2 s/d +2 SD
Normal
> +2 SD
Gemuk
Rendah
Rendah
Normal
Rendah
Tinggi
Rendah
Sekarang kurang ++
Rendah
Normal
Rendah
Sekarang kurang +
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Tinggi
Rendah
Sekarang kurang
Normal
Rendah
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Normal
Tinggi, normal
Tinggi
Rendah
Tinggi
Obese
Tinggi
Normal
Tinggi
Pengukuran Skor Simpang Baku (Z-score) dapat diperoleh dengan mengurangi Nilai
Induvidual Subjek (NIS) dengan Nilai Median Baku Rujukan (NMBR) pada umur yang
bersangkutan, hasilnya dibagi dengan Nilai Simpang Baku Rujukan (NSBR). Atau dengan
menggunakan rumus :
Status gizi berdasarkan rujukan WHO-NCHS dan kesepakatan Cipanas 2000 oleh para pakar
Gizi dikategorikan seperti diperlihatkan pada tabel 1 diatas serta di interpretasikan berdasarkan
gabungan tiga indeks antropometri seperti yang terlihat pada tabel 2.
BAB III
PENUTUP
3.2. Kesimpulan
Kesimpulan status gizi pada remaja di Indonesia yaitu kurang zat gizi makro
(karbohidrat, protein, lemak), kurang zat gizi mikro (vitamin, mineral). Kurang zat gizi makro
dan mikro menyebabkan tubuh menjadi kurus dan BB turun drastis, pendek, anemia, sakit terus
menerus. Remaja rentan mengalami kurang gizi pada periode puncak tumbuh kembang yang
kedua kurang asupan zat gizi karena pola makan yang salah,
Remaja yang kurang gizi tidak dapat mencapai status gizi yang optimal (kurus, pendek
dan pertumbuhan tulang tidak proporsional ). Kurang zat besi & gizi lain yang penting untuk
tumbuh kembang (zinc), sering sakit-sakitan. Dari kedua masalah status gizi remaja putri
tersebut, diperlukan upaya peningkatan status gizinya, karena remaja membutuhkan zat gizi
untuk tumbuh kembang yang optimal dan remaja perlu suplementasi gizi guna meningkatkan
status gizi dan kesehatannya.
3.3 Saran
Remaja membutuhkan Suplementasi Iron /zat besi & Zinc/seng yang cukup, karena
remaja yang anemia/rentan kurang zinc (sumber zat besi & Zn hampir mirip yaitu sumber
hewani seperti daging, produk laut & sumber nabati seperti kacang-kacangan), remaja
(membutuhkan zat besi & Zn untuk tumbuh kembang), pemberian zat besi (mengobati remaja
yang anemia, pemberian zinc(meningkatkan pembentukan sel-sel baru, pemberian Iron & zinc
(meningkatkan status besi & Zn/meningkatkan tumbuh kembang dan kesehatan). Tujuan
peberian suplementasi, meningkatkan status gizi & kesehatan remaja yang anemia, melihat efek
suplementasi pada peningkatan kadar HB & zat besi & zinc dalam darah melihat efek
suplementasi pada penurunan kejadian sakit, melihat efek suplementasi pada peningkatan berat
badan, tinggi badan, Indeks Masa Tumbuh (IMT). Remaja sebaiknya tetap sadar
akan kebutuhan gizi walupun mempunyai aktivitas yang padat. Sadar bahwa kesehatan itu mahal
harganya, lebih baik menjegah dari pada mengatasi. Dengan pemenuhan kebutuhan gizi pada
remaja diharapkan semakin banyak prestasi yang dihasilkan di Negara ini. Karena dengan remaja
yang terpenuhi zat gizinya semakin aktif dan konsentrasi dia dalam belajar dan berkreasi.
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
www.ebookf.com
Html. kafeilmu.co.cc/tema/pengertian-gizi-baik-gizi-buruk
Suhardjo. 1992. Prinsip-Prinsip Ilmu Gizi. Yogyakarta : Kanisius
www.gizi.net
http://memeichan.blogspot.com
www.pom.go.id
http://www.depkes.go.id/
8. http://issilayargoranriun.blogspot.com/2012/01/makalah-pemenuhan-gizi-padaanakremaja.html
9. https://plus.google.com/105321629729871637515/posts/hJrrhv6NAxN
10. http://adiakep.blogspot.com/2013/05/gizi-pada-remaja.html