Você está na página 1de 2

Atensi Visual

Pengelihatan, warna, dan persepsi bentuk mendapatkan analis terbesar selain


pendengaran, Treisman dan rekan, serta Julesz dan rekan menemukan bahwa saat elemen visual
tampil lebih mencolok, maka pengamatakan lebih mudah mengenali batas elemen visual dalam
waktu 50 milidetik. Hal ini dinamakan efek kemunculan (pop-out effect), kemunculan tersebut
memungkinkan pencarian stimuli secara parallel.
Treismant dan julesz mengajukan hipotesis bahwa dua proses yang berbeda bekerja
dalam atensi visual. Dalam tahap pertama, terdapat proses awal, proses praatentive yang
memindai medan penglihatan dan dengan cepat mendeteksi ciri-ciri utama objek, seperti ukuran,
warna, orientasi(arah), gerakan. Kemudian, menurut treismant ciri-ciri yang berbeda tersebut
disandikan dalam peta fitur (feature map) yang terletak di area-area berbeda di korteks.
Waktu dan tempat terjadinya penyaringan adalah suatu isu yang telah lama diperdebatkan
dalam penelitian atensi. Broadbent dan Treisman menempatkan penyaring persis sebelum
prosesproses perseptual. Para peneliti lain menempatkan penyaring setelah tahap analisis. Para
pendukung model penyaringan akhir (late filter model) memberikan argumen bahwa informasi
yang tidak penting akan dilupakan dengan cepat.
Tahap tahap persepsi visual dan atensi dimulai pada awalnya sejumlah ciriciri dasar dari
suatu tampilan visual (warna, orienrasi, uuran dan jarak) disandikan dalam jalur jalur yang
terpisah,, yang menghasilkan peta fitur, peta tersebut diintegrasikan ke dalam sebuah peta induk
(master map). Atensi kemudian dipusatkan pada kesan visual secara mendetail.
Pemrosesan Otomatis
Setiap orang menghadapi stimuli tak terhitung jumlahnya saat secara bersamaan
melakukan beberapa tugas sekaligus. Aktivitas-aktivitas yang telah kita latih (sering kita
lakukan) akhirnya menjadi otomatis sehingga memerlukan sedikit atensi. Contohnya, saat kita
mengemudi mobil mungkin kita melihat peta, menggaruk kulit, berbicara di telepon seluler,
mendengar musik dan seterusnya. Meski demikian istilah penjahatan upaya (allocation of effort),
Anda lebih banyak memberi atensi tindakan mengemudi dibandingkan ke aktivitas-aktivitas lain.
Meskipun beberapa atensi juga anda bagikan ke aktivitas-aktivitas lain selain aktivitas
utama(mengemudi), aktivitas-aktivitas yang telah anda latih dengan baik (atau yang sering anda

lakukan) akhirnya menjadi otomatis sehingga memerlukan lebih sedikit atensi dibandingkan
melakukan aktivitas yang baru, atau yang belum anda kuasai.
Agar memprosesan otomatis dapat terjadi informasi harus mengalir bebas dari memori ke
kendali seseorang ke tindakan-tindakannya. Latihan dapat memudahkan hal ini Practice Help
pemrosesan informasi secara otomatis diteliti secara mendalam oleh Posner dan Synder yang
menyebabkan tiga karakteristik pemrosesan otomatis:
Pemrosesan informasi secara otomatis diteliti oleh posner dan Snyder yang menyebutkat
3 karakteristiknya:

Pemrosesan otomatisterjadi tanpa ada niat sadar


Pemrosesan otomatis tersembunyi dari kesadaran
Pemrosesan otomatis menggunakan hanya sedikit/ bahkan tidak ada sumber daya sadar.

Studi tentang otomatisitas penting karena mengajari kita bahwa dalam aktivitas kognitif
kita yang rumit terdapat suatu proses yang berlangsung diluar pengalaman sadar. Lebih lanjut
lagi, keterampilan seperti mengetik, menyelam dan lain-lain adalah aktivitas-aktivitas yang telah
terlatih dengan baik, sehingga dapat berlansung secara otomatis.

Sumber
Solso, Robert L, dkk. 2009. Psikologi Kognitif. Jakarta : Erlangga

Você também pode gostar