Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban
keluar dari uterus ibu. Tidak semua persalinan berjalan normal, tetapi ada
beberapa persalinan yang di sertai dengan penyulit baik dari klien seperti
preeklampsia, eklampsia maupun janin seperti kelainan letak atau adanya
penyulit dari kedua faktor tersebut.
Intra Uterin Fetal Death (IUFD) adalah kematian janin dalam
kehamilan sebelum terjadi proses persalinan pada usia kehamilan 28 minggu
ke atas atau BB janin lebih dari 1000 gram.
Di Indonesia Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian bayi
masih tinggi. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2012, AKI (yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan
nifas) sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup sedangkan Angka Kematian
Bayi (AKB) sebesar 32 per 1000 kelahiran hidup.
Kematian bayi dalam kandungan (Intra Uterine Fetal Death) dapat
dikarenakan berbagai hal seperti terkena lilitan tali pusat, pendarahan serta
akibat tekanan darah tinggi ibu yang mengandung. Kematian janin dalam
kandungan dapat dicegah dengan cara memeriksakan kandungan secara
teratur ke dokter. Kalaupun terjadi kelainan pada masa kehamilan, bisa
ditanggulangi sedini mungkin.
1.2 Tujuan
1.2.1 Umum
Penulis dapat menerapkan asuhan kebidanan pada ibu bersalin
dengan IUFD pada Ny. M di RS Trisna Medika Tulungagung dengan
1.2.2
untuk
menyusun
Tugas
Asuhan
Kebidanan
Komprehensif meliputi:
1. Wawancara
Wawancara dilakukan pada pasien dan keluarga
untuk mendapatkan data secara subjektif dan untuk
mengetahui keluhan atau masalah pasien.
2. Observasi
Mengobservasi secara langsung keadaan
umum
kelainan.
Teknik
pengkajian
fisik
ini
dilakukan
untuk
mendukung
penegakan diagnosa.
5. Studi Dokumentasi
Dukomentasi yang didapat dari riwayat kesehatan
pasien, seperti buku KIA pasien.
6. Studi Pustaka
guna
memperkaya
khasanah
ilmiah
yang
PENDAHULUAN
Merupakan
BAB yang
membahas
tentang
latar belakang
TINJAUAN TEORI
Berisi tentang kerangka konseptual yaitu batasan teori yang
mendukung penulisan serta membahas pengertian, penyebab/faktor
pendukung,
etiologi,
patofisiologi,
pemeriksaan,
diagnosa,
PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan
jawaban atas perumusan masalah dari tujuan penulis dan
merupakan inti dari
saran
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Teori
2.1.1 Persalinan
1. Pengertian
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan
plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan
melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa
bantuan (kekuatan sendiri). Proses ini di mulai dengan adanya kontraksi
persalinan sejati, yang ditandai dengan perubahan serviks secara progresif
dan diakhiri dengan kelahiran plasenta (Sulistyawati, dkk. 2010).
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan
janin turun ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah
proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42
minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala, tanpa
komplikasi baik ibu maupun janin (Sukarni. Margareth 2013).
2. Teori-teori Proses terjadinya Persalinan
Menurut Ujiningtyas (2009), Ada beberapa teori yang menyatakan
kemungkinan proses persalinan sebagai berikut :
a. Teori Penurunan Hormon
Beberapa hari sebelum partus terjadi penurunan kadar hormon
estrogen dan progestron. Sehingga otot rahim sensitif terhadap
oksitosin.
Penurunan
kadar
progesteron
pada
tingkat
tertentu
6) Berat rata rata janin laki laki 3400 gr, perempuan 3150 gr
7) Janin cukup bulan lingkar kepala dan bahu hampir sama
d. Plasenta
Merupakan salah satu faktor dengan memperhitungkan implantasi
plasenta pada dinding rahim
e. Psychologic
Psychologic adalah kondisi psikis klien, dengan tersedianya
dorongan positif, persiapan persalinan, pengalaman lalu, strategi
adaptasi coping.
5. Mekanisme Persalinan
Gerakan utama kepala janin pada proses persalinan Menurut
Sukarni dan Margareth (2013), yaitu:
a. Engagement
Pada minggu-minggu akhir kehamilan atau pada saat persalinan
dimulai kepala masuk lewat PAP, umumnya dengan presentasi
biparietal (diameter lebar yang paling panjang berkisar 8,5-9,5 cm)
atau 70% pada panggul ginekoid.
b. Descent
Kepala turun ke dalam rongga panggul, akibatnya: tekanan
langsung dari his dari daerah fundus ke arah daerah bokong, tekanan
dari cairan amnion, kontraksi otot dinding perut dan diafragma
(mengejan), dan badan janin terjadi ekstensi dan menegang.
c. Fleksi
Kepala janin fleksi, dagu menempel ke toraks, posisi kepala
berubah dari diameter oksipito-frontalis (puncak kepala) menjadi
diameter suboksipito-bregmatikus (belakang kepala).
d. Internal rotation
Rotasi interna (putaran paksi dalam) : selalu disertai turunnya
kepala, putaran ubun-ubun kecil ke arah depan (ke bawah simfisis
pubis), membawa kepala melewati distansia interspinarum dengan
diameter biparietalis.
e. Extension
Dengan kontraksi perut yang benar dan adekuat kepala makin
turun dan menyebabkan perineum distensi. Pada saat ini puncak
kepala berada di simfisis dan dalam keadaan begini kontraksi perut
ibu yang kuat mendorong kepala ekspulsi dan melewati introitus
vaginae.
Kadang-kadang,
amniosentesis
dilakukan
untuk
ini
memerlukan
Bangsa/suku
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
kunjungan rumah
2) Keluhan Utama/Alasan Kunjungan
Alasan ibu hamil datang mengunjungi bidan/rumah sakit dan
digunakan dengan kata-kata sendiri (Varney, 2007).
3) Riwayat Kesehatan
a Riwayat Kesehatan Sekarang
Apakah ibu sedang menderita penyakit menurun (DM,
Hipertensi) menahun (Asma, Jantung), menular (TBC, HIV,
b
Hepatitis).
Riwayat Kesehatan Dahulu
Apakah ibu dulu pernah menderita penyakit menurun (DM,
Hipertensi) menahun (Asma, Jantung), menular (TBC, HIV,
Hepatitis).
Riwayat Kesehatan Keluarga
Apakah di dalam keluarga ibu ada yang menderita penyakit
menurun (DM, Hipertensi) menahun (Asma, Jantung),
menular (TBC, HIV, Hepatitis), ada riwayat kembar atau
tidak.
4) Riwayat Perkawinan
Status perkawinan : Perilaku berganti pasangan, resiko IMS.
Kawin ke
: Mengetahui resiko PMS terhadap ibu.
Lamanya
: Mengetahui lamanya perkawinan.
Usia menikah
:Menikah usia muda merupakan penyebab
resiko tinggi persalinan.
5) Riwayat Menstruasi
Untuk mengetahui tentang menarche, siklus menstruasi,
dismenorhea, bentuk menstruasi, warna dan bau menstruasi
(Salmah, 2006).
6) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Untuk mengetahui apakah terjadi komplikasi selama ibu hamil,
bersalin dan nifas, serta apakah ibu menyusui atau tidak.
Riwayat
persalinan
juga
berperan
dalam
menentukan
atau
tidak
berapa
lama
menggunakannya
(Prawirohardjo, 2006).
9) Riwayat Psikososial Spiritual
Untuk mengetahui keadaan psikologis ibu dalam menghadapi
persalinan
10) Riwayat Sosial Budaya
Untuk mengetahui apakah ada pantangan makanan atau tidak,
kehamilan ini di recanakan atau tidak dan dukungan keluarga
(Varney, 2007).
11) Pola Kehidupan Sehari-hari
a) Pola nutrisi
Yang perlu dikaji meliputi frekuensi, kualitas, keluhan,
makanan pantangan.
b) Pola eliminasi
Untuk mengetahui berapa kali ibu BAB dan BAK dalam
sehari selama kehamilan (Varney, 2007).
c) Pola aktivitas
Untuk mengetahui aktivitas ibu sehari-hari apakah berat
atau tidak
d) Pola istirahat/tidur
Istirahat berbaring memperbaiki kelancaran sirkulasi
retroplasenta. Tidur siang 1 jam dan malam 7-8 jam
(Mufdalifah, 2009).
e) Pola seksual
Dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu melakukan
hubungan seksual dalam 1 minggu (Saifuddin, 2010).
Normalnya pada trimester III 1 kali dalam dua minggu
f) Pola psikososial budaya
Tekanan darah
Untuk mengetahui faktor resiko adanya hiprtensi maupun
hipotensi. Batas normal 90/70 130/90 mmHg (Manuba,
2007).
d)
Suhu
Untuk mengetahui adanya peningkatan suhu atau tidak.
Batas normal 36,5 37,5oC (Manuaba, 2007).
e)
Nadi
Untuk mengetahui nadi pasien yang dihitung dalam menit.
Batas normal 60-100 per menit (Prawihardjo, 2010).
f) Respirasi
Untuk menilai pernafasan dan bunyi nafas. Normalnya 1628 x/menit (Salmah, 2006).
g) Berat badan
Untuk mengetahui adanya kenaikan berat badan selama
kehamilan
yang
rata-rata
0,3-0,5
kg
per
minggu
Pada
kehamilan
trimester
III
dengan
metode
Leopold
yaitu
dengan jari.
: Palpasi bagian
lateral
uterus
untuk
Leopold IV
TFU
panggul.
: untuk menentukan tinggi fundus uteri
dengan
TBJ
menggunakan
acuan
centimeter
kepala
sudah
masuk
panggul
:
: Subjektif, data ini berhubungan dengan masalah dari
sudut pandang pasien termasuk hari pertama haid
Do
terakhir (HPHT)
: Objektif
Keadaan umum : Untuk mengetahui keadaan ibu
baik atau tidak.
: Untuk mengetahui
Kesadaran
kesadaran
Tekanan darah
Suhu
Nadi
Respirasi
ibu
tingkat
composmentis
Palpasi :
Leopold I
dengan
metode
Leopold
yaitu
jari.
: Palpasi bagian lateral uterus untuk menentukan
punggung janin, punggung merupakan bagian
keras dan rata.
Leopold III
Leopold IV
TFU
acuan
centimeter
(cm),
dengan
(Mc.
Donald)
TBJ
: (TFU-11) x 155
DJJ
: normalnya 120-160 x/menit
b. Masalah
Masalah adalah hal-hal yang berkaitan dengan masalah
psikis klien yang ditemukan dari hasil pengkajian atau menyertai
3
(Salmah, 2006).
Identifikasi Kebutuhan Segera
Pada tahap ini bidan menetapkan kebutuhan terhadap tidakan
segera, melakukan konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan
kehamilan normal
: Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan
ibu mampu menerima semua informasi yang telah
disampaikan oleh bidan dan dapat melakukannya
Kriteria hasil
dirumah
:
1) Ibu dapat mengulang semua informasi yang
disampaikan oleh bidan
Implementasi
Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan dari semua rencana
sebelumnya, baik terhadap masalah pasien ataupun diagnosis yang
ditegakkan. Pelaksanaan ini dapat dilakukan oleh bidan secara mandiri
BAB 3
TINJAUAN KASUS