Você está na página 1de 46

Asuhan Keperawatan Ibu Prenatal

2.1 KONSEP KEHAMILAN / PRENATAL


Periode kehamilan adalah periode persiapan, baik secara fisik yaitu pertumbuhan janin dan
adaptasi maternal, maupun secara psikologis yakni adaptasi menjadi orang tua (Klien, 2000). Hamil
merupakan tugas perkembangan keluarga secara normal tapi dapat menimbulkan krisis jika tidak
mendapat dukungan yang adequat, menjadi orang tua adalah salah satu krisis matuarasi dalam
kehidupan sekaligus merupakan masa perkembangan tanggung jawab dan perhatian terhadap orang
lain. Periode ini juga merupakan masa intensif bagi orang tua dan orang terdekat dengan mereka dan
juga merupakan kesempatan untuk mengembangkan persatuan keluarga (FIK, 2000).
Masa Pranatal adalah masa konsepsi atau masa pertumbuhan, masa pembuahan sampai
dengan masa pertumbuhan dan perkembangan individuyaitu pada saat pembuatan telur pada ibu
oleh spermazoa pada ayah, bila spermatozoa pada laki-laki memasuki ovum pada perempuan
terjadilah konsepsi atau pembuahan, terjadinya pembuahan semacam ini biasanya berlansung
selama 280 hari, perkembangan pokok pada masa ini ialah perkembangan fisiologis berupa
pembentukan struktur tubuh.
Ilmu pengetahuan empiris baru mengetahui adanya sel telur dan sel sperma pada abad ke 17
yaitu setelah van leewenhoef berhasil menciptakan lensa pembesarnya, akan tetapi ilmu samawi
( pengetahuan yang didapat melalui wahyu Allah ) telah mengetahui adanya sel telur dan sperma
sejak abad ke 7 yang di istilahkan dengan nutfah.

2.2. BEBERAPA PERUBAHAN PADA TUBUH IBU MASA PRENATAL :


Pembesaran Payudara

Payudara akan membesar dan kencang, ini karena pada awal pembuahan terjadi
peningkatan hormone kehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan memberi nutrisi
pada jaringan payudara. Anda mungkin akan merasa BH atau bra anda terasa sesak dan tak nyaman
lagi, sebaiknya anda mempersiapkan bra baru yang sesuai dengan ukuran baru ini untuk memberi
kenyamanan dan dapat menyokong payudara anda. Tapi jangan buang yang lama, anda dapat
menyimpannya karena payudara akan kembali ke ukuran sebelum anda hamil setelah anda berhenti
menyusui nanti.
Dalam 3 bulan pertama ini, anda akan melihat juga daerah sekitar putting dan putting susu
anda akan bewarna lebih gelap, dan karena terjadi peningkatan persediaan darah keseluruh tubuh
maka daerah sekitar payudara akan tampak bayangan pembuluh-pembuluh vena dibawah kulit
payudara.
Sering Buang Air Kecil

Ibu hamil merasa lebih sering ingin buang air kecil, ini karena adanya pertumbuhan rahim yang
menekan kandung kencing anda dan perubahan hormonal Ingat jangan mengurangi pemasukan
cairan / minum anda untuk mengatasi problem ini karena anda butuh cairan lebih pada saat hamil ini.
Konstipasi

Wanita hamil mungkin akan merasa kesulitan untuk buang air besar, hal ini karena
peningkatan hormone progesterone yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus kurang efisien,
juga Tablet Zat Besi (iron) yang diberikan oleh dokter biasanya memyebabkan masalah konstipasi ini
selain itu zat besi tablet akan menyebabkan warna feses anda kehitaman, jangan kuatir.
Atasilah dengan banyak minum air, makanan yang berserat tinggi (sayuran dan buahan) serta
olahraga.
Morning Sickness-Mual Muntah

Wanita hamil mengalami mual dan mulai pada bulan ke dua. Mual terhadap makanan
tertentu, bahkan hanya karena mencium bau makanan tertentu saja. Hal ini karena adanya
peningkatan hormonal. Atasilah dengan makan dalam jumlah sedikit tapi sering, jangan makan dalam
jumlah atau porsi besar hanya membuat anda mual. Anda tak perlu kuatir kalau bayi anda tak cukup
nutrisi. Di awal kehamilan ini kebanyakan wanita hamil hanya sedikit saja meningkat berat badannya
dan ini tidak mempengaruhi perkembangan bayi anda.

Merasa Lelah

Wanita hamil cepat merasa lelah, hal ini karena tubuh anda bekerja secara aktif untuk
menyesuaikan secara fisik dan emosional untuk kehamilan ini. Juga peningkatan hormonal dapat
mempengaruhi pola tidur.
Sakit Kepala

Anda mungkin akan merasa sakit kepala yang lebih sering daripada biasa, hal ini mungkin
karena rasa mual, kelelahan, lapar, tekanan darah rendah, dan dapat juga karena perasaan tegang
atau bahkan depresi. Atasilah dengan beristirahat, dan makanan dengan makan sedikit tapi sering
biasanya dapat menolong, relaks. Bila sakit kepala semakin terasa berat secepatnya hubungi dokter
anda. (pada kehamilan lanjut sakit kepala dapat menjadi tanda pre-eklampsia , yang biasanya disertai
dengan peningkatan tekanan darah dan kaki-tangan bengkak)
Pusing

Merasa pusing sering pada awal kehamilan hal ini karena adanya peningkatan tuntutan darah
ke tubuh sehingga sewaktu anda berubah posisi dari tidur atau duduk ke posisi berdiri secara tibatiba, system sirkulasi darah kesulitan untuk beradaptasi.
Bila rasa pusing tetap timbul ketika anda sedang duduk, ini biasanya karena menurunnya
level gula darah anda. Makanlah sedikit- sedikit tapi sering. Bila anda sering merasa seperti ingin
pingsan periksalah ke dokter anda kemungkinan anda anemia.
Kram Perut
Pada trimester awal ini, anda mungkin mengalami kram perut atau kram seperti menstruasi
atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul sebentar dan tidak menetap. Hal ini sering terjadi dan
kemungkinan karena adanya pertumbuhan dan pembesaran dari rahim dimana otot dan ligament
merenggang untuk menyokong rahim.
Yang harus diingat apabila kram perut yang timbul disertai perdarahan vagina, hubungi dokter
anda segera, karena kedua tanda ini berhubungan dengan keguguran.

Meludah

Jangan merasa malu bila anda merasa air ludah anda menjadi agak berlebih, hal ini biasa
terjadi pada kehamilan biasanya pada ibu hamil yang mengalami morning sickness. Ini biasanya
timbul pada trimester pertama tapi jarang terjadi. Atasi dengan sikat gigi atau kocok mulut atau isap
permen yang mengandung mint. Mint dipercaya dapat mngurangi air ludah.
Emosional

Pada trimester awal kehamilan ini juga terjadi mempengaruhi emosional menjadi tak stabil,
hal ini karena adanya perubahan hormon dan juga rasa tanggung jawab baru sebagai seorang calon
ibu.
Peningkatan Berat Badan

Pada akhir trimester pertama ini anda akan kesulitan untuk memasang kancing rok/celana
panjang anda. Hal ini bukan berarti adanya peningkatan berat badan yang banyak, tapi karena rahim
anda berkembang dan memerlukan ruang dan ini semua karena pengaruh dari hormone estrogen
yang menyebabkan pembesaran rahim dan hormone progesterone yang menyebabkan tubuh
menahan air.
2.3 PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA BAYI SELAMA KEMILAN
Proses pembentukan bayi dari sejak pembuahan sampai lahir tidak dapat di amati secara
lansung para ahli mempergunakan berbagai kesempatan, cara dan alat untuk mendapat keteranganketerangan tentang proses pertumbuhan sejak pembuahan itu walaupun dengan susah payah
akhirnya pada akhir embryologi. Telah berhasil menemukan ibu tentang embryo itu diperoleh dari :
1. Keterangan ibu tentang gerakan-gerakan embryo itu
2. Alat-alat untuk menangkap embryo itu debaran jantung dan gerakan embryo tersebut.
3. Pengamatan lansung terhadap bayi yang dikeluarkan ketika operasi diantara alat yang digunakan
ialah sterhoscop, balvonometer dan sinar.
Saat pertumbuhan merupakan saat yang sangat besar artinya bukan hanya merupakan saat
timbulnya hidup baru tetapi saat penyerahan factor-faktor keturunan yang mewarnai corak dari
individu yang sedang dalam proses pembentukan, macam-macam factor keturunan itu antara lain :

Kromosom sel benih yang dibedakan

Kematangan sel benih yang dibedakan menjadi, benih hidup, pembuahan, bahan diri dan ruh.
Tingkat-tingkat perkembangan dalam kandungan menurut Hurlock terbagi menjadi tiga
tingkatan yaitu tingkatan benih yang berlansung dari sejak pembuahan sampai akhir minggu kedua,
tingkat embryo yang berlansung dari akhir minggu kedua sampai akhir minggu keenam dan tingkat
penyempurnaan ( penyempurnaan ) yang berlansung dari akhir bulan kedua sampai akhir.
Dari kedua pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap individu adalah kesatuan dari
jasad dan ruh. Dimana jasad terbentuk dari zat-zat yang kesemuanya terdapat dibumi, sedangkan ruh
itu suatu substansi immateri yang berasal dari alam lain dilihat dari kesatuan jasad dan ruh ini maka
masa hidup di alam kandungan terbagi dua tingkatan yaitu :
1.
Tingkatan-tingkat jasad berlansung sejak pembuahan smpai masuknya ruh pada umur 120
hari di dalam kandungan.
2.
lahir.

Tingkatan kesatuan jasad dan ruh berlansung sejak masuknya ruh kedalam jasad sampai

Kemungkinan jenis kelamin pada bayi perempuan atau laki-laki sama besar karena sel-sel
sperma terdiri dari pada kromosom X dan separuh dari kromosom Y maka secara teoritis ada
kemungkinan yang sama untuk pembuahan anak laki-laki dan anak perempuan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bayi dalam kandungan antara lain adalah faktor
makanan, kesehatan ibu, emosi ibu dan umur orang tua.
Urutan perkembangan dalam periode pranal telah pasti dan tak dapat diubah. Kepala, mata,
tubuh, tangan, kaki, alat-alt kelamin dan alat-alat perkembangan dengan urutan tertentu dan juga
kurang lebih pada usia prenatal yang sama pada fetus. Perkembangan yang teratur menurut skema
tertentu itu belum dan sesaat sesudah dilahirkan merupakan hal yang sangat penting.
Pengaruh prenatal pada tingkah laku sesudah dilahirkan dapat dibedakan antara pengaruh
lingkungan (faktor ektern), ketegangan, kebiasaan subjektif, ketegangan emosi, tahayul dan sikap ibu
perkembangan yang menyimpang pada masa prenatal dapat dibedakan dalam dua kelompok yang
besar yaitu : Penyimpangan genetic timbul pada waktu konsepsi, penyimpangan perkembangan
prenatal dapat terjadi setiap saat sesudah konsepsi.

2.4 ASUHAN KEPERAWATAN


1. Pengkajian
Proses pengkajian dilakukan selama periode prenatal yang meliputi wawancara, pemeriksaan fisik,
dan pemeriksaan laboratorium. Data yang perlu dikumpulkan pada saat pengkajian adalah
interpretasi subyektif pasien tentang status kesehatan dan kehamilannya dan observasi afek pasien,
postur, bahasa tubuh, warna kulit, tanda fisik dan keadaan emosional (Klien, 2000). Saat wawancara
tanyakan riwayat kesehatan komprehensif yang menekankan pada:
h. Kehamilan saat ini: alasan mencari perawatan, keluhan utama atau keluhan yang dirasakan
selama hamil, hamil keberapa, usia kehamilan sekarang, tanggal perkiraan melahirkan, kebutuhan
selama kehamilan, persiapan persalinan dan persiapan awal menjadi ibu, harapan yang diinginkan
tentang cara kelahiran, jenis kelamin bayi, status nutrisi, pola berkemih.
i. Kehamilan sebelumnya: jumlah anak saat ini, riwayat kehamilan dan pengalaman persalinan
sebelumnya, riwayat kehilangan (abortus) janin, dan riwayat medis yang meliputi: riwayat
pembedahan, penggunaan obat, penyakit yang menyertai, riwayat menstruasi.
j. Riwayat psikososialdan budaya: pekerjaan wanita dan pasangan, pendidikan, status pekawinan,
latar belakang budaya dan etnik, status sosial ekonomi, persepsi tentang kehamilan saat ini (apakah
kehamilan ini diinginkan, direncanakan, apakah wanita dan pasangan senang, apakah wanita
menerima kehamilan), masalah yang timbul akibat kehamilan (finansial, karier/pekerjaan, tempat
tinggal), perubahan pola seksual.
k. Keadaan keluarga: kaji sistem dukungan keluarga, hubungan ibu hamil dengan suami, keluarga
ayah, ibu, dan saudara, hubungan dengan keluarga suami, riwayat cacat dan kelainan genetik
Riwayat keluarga memberi informasi tentang keluarga pasien, orang tua, saudara kandung, anak, Hal
ini membantu mengidentifikasi gangguan genetik, familial dan kondisi yang dapat mempengaruhi
status kesehatan wanita atau janin.
l. Pengkajian fisik: pemeriksaan fisik difokuskan pada pemeriksaan ginekologi, payudara, abdomen,
pemeriksaan panggul, inspeksi luar, pemeriksaan dalam, palpasi luar, dan pemeriksaan yang
menyangkut keluhan utama dan riwayat kesehatan atau penyakit yang pernah diderita pasien.
m. Tes kesehatan atau laboratorium yang pernah dilakukan selama hamil: pemeriksaan darah (kadar
Hb, Ht, sel darah putih, glukosa,), tekanan darah, tinggi badan, berat badan, urin (protein, sel darah
putih, pH), USG, VDRL, hepatitis, EKG, titer rubela, toxo, pap smear.
n. Pengkajian semua faktor resiko yang mungkin ada: Hipertensi, jantung, diabetes, cacat bawaan.
Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga perlu dilakukan pengkajian yang berkaitan dengan
tugas perawatan kesehatan keluarga, yaitu:
a. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Hal yang perlu dikaji adalah
Pengetahuan pasien dan keluarga tentang fakta dari masalah yang meliputi pengertian, tanda
kehamilan, gejala kehamilan normal dan penyimpangan dari normal
Persepsi keluarga terhadap kehamilan
b. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
yang tepat
Hal yang perlu dikaji:
Apakah kehamilan yang dialami dianggap suatu masalah
Apakah keluarga takut dengan akibat perubahan yang terjadi akibat kehamilan
Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap anggota keluarga yang sedang hamil dan
kehamilannya

Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada


Apakah keluarga percaya terhadap petugas kesehatan yang ada
c. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Hal yang perlu dikaji adalah:
Sejauh mana keluarga mengetahui kehamilannya: kebutuhan, perubahan dan perawatan
Sejauh mana keluarga mengetahui kebutuhan dan perkembangan perawatan yang diperlukan
Sejauh mana keluarga mengetahui sumber sumber yang ada dalam keluarga (penanggung jawab,
sumber keuangan, fasilitas fusik, psikososial, dukungan keluarga)
Bagaimana sikap keluarga terhadap anggota keluarga yang sedang hamil
d. Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat
Hal yang perlu dikaji
Sejauhmana keluarga mengetahui sumber sumber yang dimiliki
Sejauhmana keluarga melihat keuntungan/manfaat pemeliharaan lingkungan
Sejauhmana keluarga mengetahui pentingnya higiene sanitasi
Sejauhmana keluarga mengetahui upaya pencegahan
Sejauhmana kekompakan antar anggota keluarga
e. Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan
di masyarakat.
Hal yang perlu dikaji adalah
Sejauh mana keluarga tahu keberadaan fasilitas kesehatan yang dapat digunakan untuk perawatan
wanita hamil
Sejauhmana keluarga mengetahui keuntungan yang dapat diperoleh dari fasilitas kesehatan
Sejauhmana keluarga mempercayai petugas dan fasilitas kesehatan
Apakah keluarga mempunyai pengalaman yang kurang baik dengan petugas kesehatan
Apakah fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa ditegakkan berdasarkan data yang didapat selama pengkajian. Diagnosa yang mungkin
muncul adalah
b. Ansietas yang berhubungan dengan:
Kekhawatiran terhadap diri sendiri dan janin
Krisis situasional/maturasional
Perubahan fisik selama hamil
Rasa tidak nyaman selama krhamilan
Ancaman terhadap konsep diri
Stres
Perubahan status peran, status kesehatan, pola peran, keadaan ekonomi
c. Perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan respon keluarga terhadap diagnosa
kehamilan
d. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang pemahaman terhadap penatalaksanaan
kesehatan dan kehamilan
e. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
Morning sicknes
Emesis gravidarum
f. Perubahan pola seksual yang berhubungan dengan

Rasa kurang nyaman pada kehamilan


Rasa takut bahwa senggama akan mencederai janin
g. Konflik peran orang tua
Ketidaktahuan peran yang harus dijalankan
Perubahan status peran, perkawinan
h. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan
Persepsi negatif terhadap kehamilan
Psikososial
Perubahan fisik selama kehamilan
Untuk diagnosa keperawatan keluarga etiologi berdasarkan hasil pengkajian dari 5 tugas perawatan
kesehatan keluarga.
3. Tujuan
Tujuan utama intervensi yang akan dilakukan pada asuhan keperawatan yang diberikan pada masa
kehamilan adalah:
a. Wanita akan menunjukan pengetahuan yang benar tentang adaptasi yang dialami tubuh seorang
ibu hamil terhadap perkembangan janin sebagai dasar untuk memahami rasional dan pentingnya
perawatan, koping yang digunakan dan menjalankan perannya.
b. Wanita akan menggunakan pengetahuan tentang kebutuhan nutrisi, kebutuhan seksual, aktivitas
sehari hari, rasa tidak nyaman akibat kehamilan, dan perawatan diri.
c. Wanita akan mengenali gejala gejala yang menunjukan deviasi/penyimpangan dari kehamilan
normal dan melaporkan hal hal tersebut untuk dapat segera diatasi.
d. Wanita dan keluarganya akan berpartisipasi secara aktif dalam perawatannya selama kehamilan.
4. Intervensi
Dari beberapa masalah keperawatan yang muncul, perawat dapat melakukan intervensi yang
berkaitan dengan kebutuhan selama kehamilan diantaranya adalah:
a. Ciptakan hubungan perawat-pasien-keluarga yang saling percaya. Hal ini penting untuk
menentukan intensitas, kualitas hubungan dan keberhasilan intervensi yang direncanakan bersama
b. Kaji keluhan selama hamil: mual, muntah, pusing, perubahan pola seksual, sering kencing dan
pengalaman kehamilan dan persalinan sebelumnya.
c. Berikan informasi adequat tentang kehamilan: perubahan fisik, perubahan emosi, psikologis dan
perubahan peran serta tanda tanda dari masalah kehamilan yang tidak normal.
d. Beri kesempatan pasien, pasangan, anggota keluarga, atau anak untuk mengutarakan perasaan
terhadap kehamilan yang dijalani, harapan dan masalah yang mungkin ada terkait kehamilan anggota
keluarganya.
e. Libatkan pasien, pasangan, anggota keluarga, atau anak dalam kelompok yang sama untuk
berbagi pengalaman, pendapat dan perasaan
f. Diskusikan bersama pasien, pasangan atau anggota keluarga yang lain tentang kebutuhan selama
hamil, harapan terhadap kehamilan sekarang, dan rencana persalinan.
g. Ajarkan teknik persiapan yang diperlukan untuk proses persalinan dan persiapan menjadi ibu:
latihan nafas, senam hamil, teknik mengejan yang benar, cara perawatan payudara, cara menyusui.
h. Berikan alternatif /pilihan penyelesain terhadap masalah yang dirasakan
i. Berikan dukungan secara adequat dan anjurkan pada keluarga untuk melakukan hal yang sama
terhadap perubahan yang tejadi selama kehamilan

j. Jelaskan cara senggama yang aman untuk wanita hamil, perawatan diri yang diperlukan terkait
perubahan selama kehamilan (payudara, personal higiene,kulit)
k. Anjurkan keluarga ikut berperan pada perawatan ibu
l. Beri informasi pada pasien dan anggota keluarga untuk mengakses sumber informasi terkait
kehamilan: buku, internet, konsultasi dengan dokter kandungan.
m. Motivasi pasien untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur termasuk pemeriksaan
darah, dan ginekologi.
n. Diskusikan dengan ibu dan atau anggota keluarga yang lain tentang jadwal kunjungan dan
pemeriksaan kehamilan.

Ada 4 kompartemen pada fisiologi haid, yaitu endometrium, ovarium, hipofisis, dan
hipotalamus. Hormone wanita terdiri dari hormone estrogen, progesterone dan GnRH yang

terdiri dari FSH dan LH. Hipotalamus berada diotak kecil tepatnya dibawah thalamus.
Hipotalamus merupakan suatu kelenjar yang berfungsi menghasilkan gonadotropin realizing
hormone yang akan mempengaruhi hipofisis dengan melepaskan hormone menuju hipofisis.
Hipotalamus terletak di ciasma optica, yaitu persilangan nervus opticus, dan dibelakangnya
ada sela tursica yang merupakan tempat hipofisis atau pituitary. Hipofisis ini berbentuk
seperti buah almon, yang terdiri dari 2 lobus, yaitu lobus anterior dan posterior. Lobus
anterior hipofisis menghasilkan FSH dan LH, sedangkan lobus posterior hipofisis
menghasilkan ADH, oksitosin dan prolaktin.
Saat wanita mengalami haid, akan terjadi pelepasan membrane basalis pada
endometrium sehingga tebal endometrium 3 mm, yaitu disaat level hormone estrogen dan
progesterone turun. Karena itu, akan memberikan efek umpan balik melalui neurotransmitter
ke hipotalamus, sehingga GnRH yang dihasilkan hipotalamus mempengaruhi hipofisis untuk
memproduksi FSH. GnRH di hipotalamus dengan sekresi yang pulsasi, ada critical
rangenya. Maksudnya, GnRH hanya dihasilkan sebentar, terutama saat tidur. Jika seorang
wanita sering tidur diatas jam 12 malam, maka akan sering mengalami gangguan haid. Jadi,
saat kita tidur, akan dihasilkan GnRH dengan sekresi yang pulsasi seperti menyemprot tiap
beberapa menit. Setelah itu akan masuk ke hipofisis melalui aliran darah sehingga
terpengaruhlah hipofisis, yang dinamai dengan short feedback.

FSH, dihasilkan oleh hipofisis anterior, merupakan hormone gonadotropin yang


akan mempengaruhi gonad wanita yaitu ovarium (kompartemen ke II). Sebenarnya, di
ovarium, terjadi 2 hal, yaitu folikulogenesis dan steroidogenesis yang terjadi secara
bersamaan. Di dalam folikel terdapat 2 sel, yaitu sel granulose dan sel THECA interna dan
eksterna. Jika sel granulose berkembang, akan membentuk dan menghasilkan hormone
estrogen yang bersumber dari androgen yang ada di sel THECA. Prosesnya yaitu, sel
androgen yang ada pada sel THECA yang awalnya berasal dari kolesterol, akan
diaromatisasi oleh enzim sitokrom P450 yang dimiliki sel granulose. Setelah diaromatisasi,
jadilah

hormone

estrogen

atau

estradiol.

Inilah

yang

dimaksud

dengan

proses

steroidogenesis. Dengan dihasilkannya estrogen, akan mempengaruhi proliferasi dari


endometrium.

FSH bekerja dengan menstimulasi pembentukan folikel di ovarium (folikulogenesis),


yang dimulai dari foliker primer. folikel primer berasal dari folikel primordial. Folikel primordial
ini bersifat independent dan tidak dipengaruhi oleh gonadotropin. Folikel primordial yang
akan menjadi folikel primer, merupakan cadangan folikel yang ada pada ovarium. Semakin
banyak cadangan folikel pada wanita, maka akan semakin lama dan panjang wanita tsb
mengalami menopause. Proses folikel primordial menjadi folikel primer dikarenakan adanya
aktivin dan inhibin. Folikel primordial ini merupakan hasil dari perekrutan 3 bulan yang lalu
atau 90 hari yang lalu. Jika 3 bulan yang lalu seorang wanita mengalami stress berat, maka
kemungkinan di bulan ini wanita tsb tidak mendapat haid. Masa folikulogenesis ialah 14 hari,
bisa memanjang dan bisa memendek. Hal ini akan mempengaruhi siklus haid. Jika masa
folikulogenesis memendek, maka siklus haid akan cepat.
Siklus menstruasi dimulai di hari pertama haid, yaitu dimana hormone progesterone dan
estrogen levelnya tiba-tiba turun karena tidak adanya kehamilan. diantara hari pertama
sampai hari keempat, folikel primordial sudah standby akan menjadi folikel primer. lalu dihari
keempat, folikel primer ini akan mulai tumbuh. Dari sekian banyak folikel primer, ada yang
namanya cohort of follicles, yaitu kelompok folikel yang akan ditumbuhkan. Kemungkinan
hanya 1 atau 2 yang akan menjadi folikel dominan, dan sisanya akan mengalami atresia.

Sel folikel semakin lama akan semakin matang dan berproliferasi. Semakin matang
folikel, maka akan sebanyak reseptor FSH-nya. Akibatnya FSH akan semakin mudah
menstimulasi folikel untuk tumbuh besar hingga menjadi ukuran folikel sebesar 1,8 cm. Jika
pertumbuhannya sudah mencapai 1,8 cm maka folikel ini disebut dengan folikel dominan.
Folikel dominan ini nantinya akan menjadi folikel matang atau folikel de graff.
Begitu juga dengan estradiol yang dihasilkan oleh sel granulose (bagian dari sel
folikel). Estradiol yang dihasilkan akan semakin meningkat di dalam darah. Dengan semakin
meningkatnya kadar estradiol ini, berangsur-angsur terjadi pemulihan endometrium. Oleh
karena vasokonstriksi saat akhir menstruasi, maka endometrium akan mulai pulih dengan
ditandai kelenjarnya bertambah panjang, epitelnya bertambah tebal, dan pembuluh
darahnya menjadi coiling (art radialis art spiralis). Arteri spiralis inilah yang akan
memperdarahi endometrium sehingga bisa mempersiapkan diri menghadapi implantasi.
Ketika estrogen/estradiol mencapai puncaknya yang maksimum (kadarnya yang tertinggi),
akan memacu terbentuknya reseptor LH, yaitu akan menimbulkan respon umpan balik (+)
ke hipotalamus dan hipofisis yang akan menghasilkan LH untuk menimbulkan ovulasi.
Folikel dominan belum tentu dapat menjadi folikel matang. Jika ada kegagalan saat
lonjakan LH, maka akan terjadi kegagalan ovulasi (anovulasi). Untuk itu, seorang wanita
harus berhati-hati. Jika siklus haidnya 28 hari, maka pada hari ke 12 atau 13 tidak boleh
stress, jika terjadi stress, maka akan menyebabkan kegagalan ovulasi. LH hanya dihasilkan
pada malam hari dan hanya sekitar dua jam. Jika waktu 2 jam ini terganggu, maka LH tidak
bisa disekresikan kedalam darah. LH hanya bertahan didalam darah selama 12 jam, setelah
itu akan menurun dan menghilang dari tubuh.

Berikut merupakan fungsi LH adalah : (1) akan menimbulkan ovulasi, (2)


menghentikan oosit maturasing inhibitor (OMI) dalam stadium meiosis I. Jika LH tinggi
kadarnya, maka OMI akan hancur. Akibatnya, oosit meiosis I akan masuk ke meiosis II.
Meiosis II inilah yang akan siap di fertilisasi. Jika OMI tidak dihancurkan dikarenakan LH
tidak ada, akibatnya ovulasi tidak akan terjadi (anovulasi) sehingga meiosis II pun tidak akan
terjadi.
Jika ovulasi terjadi oleh adanya LH, maka akan terbentuklah corpus luteum yang
berwarna kuning. Hal ini disebut dengan proses luteinisasi. Pada corpus luteum ini, ada sel
granulose (bagian dari sel folikel) yang menghasilkan progesterone. Dengan dihasilkannya
progesterone, juga akan mempengaruhi proliferasi endometrium, yaitu kelenjarnya semakin
berkelok-kelok dan epitelnya semakin tebal, yaitu > 5 mm. Pada saat setelah ovulasi ini
kadar estrogen tetap ada, namun kadar estrogen lebih rendah dibandingkan kadar
progesterone (progesterone dominan). Kedua hormone ini akan sama-sama mengalami
kenaikan, namun kadar progesterone kadarnya akan lebih tinggi dibandingkan dengan
kadar estrogen. Jika ovulasi tidak terjadi, maka tidak akan terjadi proses luteinisasi
(pembentukan corpus luteum) sehingga progesterone pun juga tidak akan dihasilkan.
Perlu diketahui, fase folikulogenesis pada seorang wanita bisa memanjang, bisa
memendek, bisa 15 hari, 17 hari, 21 hari dsb. Sedangkan fase luteal cenderung sama (1214 hari). Akan tetapi, ternyata wanita dengan siklus haid > 35 hari cenderung tidak terjadi
ovulasi. Karena jika folikel itu lama matangnya, maka lama-kelamaan akan rusak dan
oositnya juga rusak.
Jika terjadi kehamilan, maka progesterone tidak akan perneh turun. Sesuai dengan
namanya, progestasi = mempertahankan kehamilan. Setelah proses ovulasi terjadi, jika
endometrium yang dipersiapkan dibuahi (fertilisasi), yaitu oosit pada meiosis II akan berubah
menjadi 2 sel, 4 sel, 8 sel, 16 sel dan 32 sel lalu akan masuk stadium blastokist yang akan
mengalami proses hatching, yaitu keluar dari selubungnya dan akan mengalami implantasi.
Proses ini terjadi setelah 72-96 jam terjadinya fertilisasi. Yang dikatakan optimal mengalami
implantasi, jika tebal endometrium > 7 mm. Biasanya, tebal endometrium ini diketahui dari
USG transvaginal.

Pada saat tidak terjadi implantasi, maka progesterone dan estradiol akan turun tibatiba dan terjadilah proses deskuamasi. Progesterone akan mempengaruhi pembentukan
prostaglandin, metal metalo proteinase, endotelin, PGF2, dll. Jika tidak terjadi implantasi,
maka korpus luteum akan mengalami degenerasi menjadi corpus albicans, akibatnya
progesterone dan estrogen turun, sehingga prostaglandin, dkk akan menimbulkan terjadinya
deskuamasi dan perdarahan (menstruasi).
Sering terjadi perdarahan secara berlebihan pada sebagian wanita di saat
menstruasi. Hal ini dikarenakan kolaps jaringan tidak terjadi secara serentak, perdarahan
hanya sedikit-sedikit terjadi sehingga pada satu bulan berikutnya akan bertumpuk lagi, lamakelamaan akan menjadi rapuh, dan pada suatu saat akan menyebabkan perdarahan haid
yang panjang. Untuk menghentikannya, maka kolaps jaringan harus terjadi secara serentak.
Jadi, endometrium harus keluar semuanya, barulah bisa terjadi vasokonstriksi. Pada
membrane basalis, pembuluh darah yang terbuka akan menjadi vasokonstriksi oleh
pengaruh prostaglandin, PGF2. Jika factor pelepasan dan penghentian seimbang, maka
menstruasi akan terjadi dan berhenti secara normal.
Trombosit tidak dikeluarkan saat menstruasi berlangsung. Itulah sebabnya darah
haid yang dikeluarkan pada umumnya encer. Gumpalan didalam darah merupakan
mikrofibrin (fibrin yang belum matang). Jika terjadi gangguan pembekuan darah (factor X
dan XII tidak ada), seperti pada penyakit von willebrand disease atau pada penyakit
koagulopati, dimana bisa terjadi perdarahan uterus abnormal yang iatrogenic. Namun,
penyakit ini dapat diobati dengan terapi hormonal, yaitu dengan pemberian estrogen dan
progesterone sintetik (etinil estradiol dan progestin progesterone).

Setelah darah haid berhenti, yang harusnya berhenti secara serentak. Jika ada flek
dalam jangka panjang, maka ada gangguan. Mungkin saja ada yang salah dari factor
vasokonstriksi. biasanya hal ini terjadi pada endometriosis. Hal ini juga merupakan
penyebab perdarahan uterus abnormal. Normal, pada wanita, interval menstruasi berkisar
antara 24-35 hari. Jika seorang wanita tidak mengalami haid > 35 hari, maka disebut
oligomenore. Sebaliknya, jika siklus haid seorang wanita < 24 hari, maka disebut
polimenore.
Beberapa kelainan lainnya, yaitu (1) menoragia adalah haid yang panjang dan
banyak, tidak normal (N= 2-8 hari), yaitu durasinya meningkat dan volumnya meningkat
hingga lebih dari 80cc/hr. Menoragia disebut sebagai heavy menstrual bleeding atau
disebut juga perdarahan haid yang banyak. (2) metroragia adalah perdarahan diluar waktu
menstruasi yang normal. Metroragia disebut sebagai inter-menstrual bleeding yaitu
perdarahan antara waktu haid yang kemarin dan haid sekarang. (3) withdrawal bleeding,
yaitu terjadi ketika seorang wanita minum pil KB, yang isi hormone 21 hari dan placebo 7
hari. Yang menyebabkan menjadi withdrawal bleeding ketika minum yang placebo 7 hari,
sehingga hormone akan menjadi turun dan terjadilah menstruasi. (4) breakthrough bleeding,
yaitu jika seorang wanita akan menginduksi menstruasi. Misal, pada seorang wanita yang
sudah lama tidak haid (3 bulan tidak haid), lalu diberi tablet progestin sehingga mengalami
haid. Contoh lain pada seorang wanita post op pengangkatan kista. Jika hormone tsb tibatiba dihentikan, maka tiba-tiba akan lepas dan terjadilah haid.

Keluarnya darah haid tergantung tebal tipisnya endometrium. Pada wanita yang
menggunakan kontrasepsi hormonal dalam jangka panjang, karena adanya efek supresi
ovulasi yang lama, folikulogenesis tidak akan terjadi dan endometrium pun akan menjadi
lebih tipis, oleh karena itu, kebanyakan haid yang dialami hanya berupa bercak-bercak saja.
Misalnya pada wanita yang mengggunakan KB, mereka akan terlihat lebih gemuk dan
datang haidnya lebih sering terlambat.
Fisiologi haid
Haid atau menstruasi adalah pelepasan lapisan fungsional endometrium secara siklik dan
periodik yang diikuti dengan terjadinyaperdarahan yang keluar dari alat kemaluan wanita
akibat penurunan mendadak hormon progesteron endometrium tidak menerima hasil
fertilisasi atau tidak terjadinyakehamilan.
Haid pervaginam yang berlangsung secara periodik adalah perdarahan dan siklik dari
uterus disertai pelepasan endometrium. Haid normal adalah perdarahan haid yang panjang,
lama dan jumlah perdarahan dalam batas normal. Panjang siklus haid normal adalah 28 7
hari
(21-35
hari).
Jumlah 40-80 ml (2-5 pembalut/hari); dan lama haid antara 3-7 hari. Disebut gangguan haid
jika panjang, banyaknya dan lamanya perdarahan haid diluar batas normal. Untuk lebih
mendalam memahami gangguan haid dan siklusnya, fisiologi dan siklus haid normal harus
dipahami
lebih
dahulu.

Fase-fase Haid :
l . Ovarium :
- Fase Folikulogenesis
- Fase Ovulasi
- Fase Luteal
2. Endometrium :
- Fase Proliferasi
- Fase Sekresi
- Fase menstruasi

Hipotalamus menghasilkan :
-

Releasing hormone/Releasing factor (GnRH dan PIF) yang berfungsi

merangsang hipofisis mengeluarkan


gonadotropin dan menghambat
prolaktin.
Hipofisis
gonadotropin (FSH dan LH) :

menghasilkan :

l FSH berfungsi merangsang ovarium untuk menghasilkan folikel (folikulogenesis)


l LH berfungsi memecahkan sel telur yang matang dan membentuk korpus luteum.

Ovarium menghasilkan :
-

Estrogen yang berfungsi merangsang


merangsang endometrium untuk berproliferasi

Progesteron yang berfungsi merangsang endometrium untuk bersekresi

Siklus menstruasi
Siklus menstruasi dibagi atas empat fase.
Fase menstruasi Yaitu, luruh dan dikeluarkannya dinding rahim dari tubuh. Hal ini
disebabkan berkurangnya kadar hormon seks. Hali ini secara bertahap terjadi pada hari ke-1
sampai 7.
Fase praovulasi Yaitu, masa pembentukan dan pematangan ovum dalam ovarium yang
dipicu oleh peningkatan kadar estrogen dalam tubuh. Hal ini terjadi secara bertahap
pada hari ke-7 sampai 13.
Fase ovulasi Yaitu, keluarnya ovum matang dari ovarium atau yang biasa disebut masa
subur.
Bila
siklusnya
tepat
waktu,
maka
akan
terjadi
pada hari ke-14
dari peristiwa menstruasi tersebut.
Fase pascaovulasi Yaitu, masa kemunduran ovum bila tidak terjadi fertilisasi. Pada tahap ini,
terjadi kenaikan produksi progesteron sehingga endometriummenjadi lebih tebal dan siap
menerima embrio untuk berkembang. Jika tidak terjadi fertilisasi, maka hormon seks dalam
tubuh akan berulang dan terjadi fase menstruasi kembali.

Fertilisasi
Kehamilan terjadi didahului fertilisasi atau konsepsi yaitu penyatuan sebuah sel telur dengan
sebuah sperma yang berarti pula terjadi penyatuan materi genetik dari ovum seorang wanita
dengan
materi
genetik
dari
sperma
seorang
pria
Fertilisasi terjadi pada saat wanita dalam periode masa subur yaitu setelah terjadi ovulasi
dan oosit sekunder bergerak disepanjang tuba falopii menuju uterus. Dari 200 hingga 400
juta sperma hasil ejakulasi di dalam vagina, sebagian yang tertinggal di vagina akan
terseleksi oleh asam vagina dan hanya beberapa ratus ribu sperma yang dapat mencapai
uterus. Dengan bantuan kontraksi otot uterus, sperma akan menyebar diseluruh permukaan
uterus. Sebagian dari sperma ini terseleksi kembali oleh sel darah putih di dalam uterus
hingga akhirnya hanya tinggal beberapa ribu bahkan hanya beberapa ratus yang berhasil

mencapai

tuba

falopii

untuk

bertemu

dengan

ovum.

Sperma harus menembus korona radiata dan zona pelusida yang membungkus oosit
sekunder. Baik sperma maupun oosit sekunder saling mengeluarkan enzim dan zat tertentu
yang saling mendukung sehingga sperma dapat menembus pembungkus oosit sekunder.
Pada

sperma,

bagian

akrosom

sperma

mengeluarkan:

hialuroidase, suatu enzim yang dapat melarutkan senyawa hialuronid pada korona radiata.
akrosin, suatu enzim protease yang dapat menghancurkan senyawa glukoprotein pada zona
pelusida.
antifertilizin, antigen terhadap oosit sekunder sehingga sperma dapat melekat pada oosit
sekunder.
Sedangkan oosit sekunder mengeluarkan fertilizin, yang tersusun dari senyawa glikoprotein.
Fertilizin
berfungsi:
mengaktifkan sperma agar bergerak cepat.
menarik sperma secara kemotaksis positif.
mengumpulkan sperma di sekeliling oosit sekunder.
Bila sebuah sperma telah menembus oosit sekunder, sel-sel granulosit di bagian kortek oosit
akan mengeluarkan senyawa tertentu yang menyebabkan zona pelusida tidak dapat
ditembus oleh sperma lain. Adanya penetrasi sperma juga akan merangsang penyelesaian
meiosis 2 sehingga dihasilkan sebuah ovum yang fungsional dan tiga buah polosit
degeneratif.

Fertilisasi berlangsung di dalam tuba falopii

Segera setelah sperma memasuki oosit sekunder, inti nukleus pada kepala sperma akan
membesar dan ekor sperma akan mengalami degenerasi, kemudian terjadi penyatuan inti
sperma yang mengandung kromosom haploid dan ovum yang haploid sehingga terbentuk
zigot
yang
mengandung
kromosom
diploid
atau
46
buah
kromosom.

Terjadi penyatuan sperma dan ovum

Kurang lebih 24 jam setelah fertilisasi, zigot mengalami proses pembelahan (cleavage)
menjadi morula dan selanjutnya menjadi blastula. Mula-mula zigot membelah menjadi
beberapa buah sel dengan ukuran sama berbentuk bulat menyerupai buah arbei yang
disebut morula. Morula terus membelah hingga membentuk rongga yang disebut blastocoel,
pada fase ini embrio disebut blastula. Blastula akan menempel dan terimplantasi pada
endometrium. Sel-sel bagian dalam blastula akan berkembang menjadi embrio yang terdiri
atas tiga lapis jaringan yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm. Ketiga lapis jaringan
tersebut akan mengalami organogenesis atau berkembang menjadi berbagai macam
organ.

Pembelahan zigot

Kehamilan

atau

Gestasi.

Embrio berupa blastula bergerak dari oviduct menuju uterus akhirnya tertanam (mengalami
implantasi/nidasi) dalam dinding endometrium. Setelah implantasi embrio terjadilah
kehamilan.

Sel-sel bagian luar blastula disebut trofoblas mensekresikan enzim proteolitik yang berfungsi
untuk melisiskan sel-sel endometrium, kemudian membentuk tonjolan-tonjolan sebagai alat
kait untuk menempel pada endometrium. Sel-sel di bawah trofoblas dengan cepat
membelah (berproliferasi) membentuk plasenta dan selaput/kantung kehamilan

Macam-macam

membran

kehamilan:

sakus vitelinus atau kantung telur adalah membran berbentuk kantung yang pertama kali
dibentuk dari perluasan lapisan endoderm (lapisan terdalam blastosit). Sakus vitelinus
merupakan tempat pembentukan sel-sel darah dan pembuluh-pembuluh darah pertama
embrio. Sakus vitelinus berinteraksi dengan trofoblas membentuk korion.
korion merupakan membran terluar yang tumbuh melingkupi embrio. Korion membentuk vili
korion atau jonjot-jonjot di dalam endometrium. Vili korion berisi pembuluh darah embrio
yang berhubungan dengan darah ibu yang banyak terdapat di dalam endometrium uterus.
Korion dengan jaringan endometrium uterus membentuk plasenta, yang merupakan organ
pemberi nutrisi embrio.
amnion merupakan membran yang langsung melingkupi embrio dalam suatu ruangan yang
berisi cairan amnion (air ketuban). Cairan amnion dihasilkan dari membran amnion, cairan
ini berfungsi untuk menjaga embrio agar dapat bergerak dengan bebas, menjaga suhu
lingkungan embrio dan menjaga dari pengaruh goncangan.
alantois merupakan membran pembentuk tali pusat. Didalam alantois terdapat 2 macam
pembuluh darah: arteri pusar dan vena pusar. arteri pusar mengalirkan darah dari jantung
fetus menuju plasenta mengandung sisa metabolisme dan karbondioksida. Vena pusar
mengalirkan darah dari plasenta menuju jantung fetus mengandung nutrisi dan oksigen.

Sel-sel bagian dalam blastula disebut embrioblas atau bakal embrio. Mula-mula terdapat 2
lapisan embrioblas yaitu ektoderm (lapisan luar) dan endoderm (lapisan dalam), lapisan luar
akan melekuk membentuk lapisan tengah atau mesoderm. Pada fase 3 lapisan ini embrio
disebut gastrula. Selanjutnya ketiga lapisan ini akan berkembang membentuk berbagai
macam organ (organogenesis) pada minggu ke empat sampai ke delapan; lapisan ektoderm
membentuk kulit dan rambut, saraf, hidung, mata dsb. Mesoderm berkembang menjadi
tulang, otot, jantung, pembuluh darah, ginjal, limpha dan kelenjar kelamin. Sedangkan
endoderm akan membentuk organ-organ pernafasan dan pencernaan. Selanjutnya mulai
minggu ke sembilan hingga menjelang kelahiran terjadi penyempurnaan berbagai organ dan
pertumbuhan tubuh terjadi sangat pesat, pada masa ini disebut fetus atau janin

organogenesis

Masa kehamilan adalah masa sejak terjadinya fertilisasi/konsepsi dan embrio terimplantasi
dalam endometrium hingga terjadi kelahiran. Rata-rata berlangsung selama 266 hari (38
minggu) dari konsepsi atau 40 minggu dari permulaan siklus menstruasi terakhir. Kehamilan
manusia dibagi menjadi 3 trisemester, masing-masing 3 bulan lamanya;
Trisemester
pertama
Terjadi perubahan zigot menjadi embrio (morula, blastula, gastrula). Selanjutnya gastrula
mengalami deferensiasi dan organogenesis sehingga akhir trisemester pertama telah
terbentuk fetus (janin) dengan panjang kurang lebih 5 cm. Embrio memberikan sinyal
kehadirannya berupa hormon Human Chorionic Gonadotropin (HCG) yang bertindak seperti
LH pituitari untuk mempertahankan sekresi progesteron dan estrogen oleh korpus luteum.
Tingginya kadar HCG dalam darah ibu menyebabkan sebagian diekskresikan bersama urine
dan dapat dideteksi melalui uji kehamilan. Sedangkan kadar progesteron yang tinggi
menyebabkan perubahan sistem reproduksi wanita yang hamil seperti: sekresi mukosa
dalam servix yang membentuk sumbatan pelindung, pertumbuhan plasenta, pembesaran
uterus, penghentian ovulasi dan menstruasi (karena memberikan efek negatif terhadap
hipotalamus dan pituitari) dan pembesaran payudara. Diakhir trisemester pertama denyut
jantung fetus dapat dideteksi dengan stetoskup.
Trisemester
kedua
Diawal trisemester kedua ibu telah dapat merasakan pergerakan janin dalam
kandungannya. Kadar hormon akan stabil ketika HCG menurun, korpus luteum akan rusak
dan perannya akan digantikan oleh plasenta untuk mensekresikan hormon progesteron
yang berfungsi mempertahankan kehamilan. Selama trisemester kedua, pertumbuhan fetus
sangat cepat hingga mencapai panjang sekitar 30 cm.
Trisemester
ketiga
pertumbuhan fetus sangat cepat, hingga akhir trisemester ketiga panjang fetus dapat
mencapai kurang lebih 50 cm dan berat mencapai sekitar 3 kg. Aktifitas fetus agak
berkurang karena ruangan yang tersedia didalam selaput kehamilan terisi tubuh fetus yang
telah membesar. Hal ini menyebabkan organ-organ disekitar uterus terdesak dan tertekan,
sehingga ibu hamil sering buang air kecil, mengalami hambatan saluran pencernaan dan
merasa pegal pada otot punggung. Kepala fetus merupakan organ yang berukuran paling
besar dan berat dari organ tubuh lainnya, sehingga karena gaya gravitasi; kepala fetus telah
turun ke bawah masuk kedalam rongga pelvis ibunya untuk siap dilahirkan.

Perubahan-perubahan yang terjadi pada wanita hamil antara lain:

berhenti menstruasi
timbul rasa mual dan muntah (nyidam)
payudara membesar dan warna kulit sekitar puting bertambah gelap
rahim membesar sehingga sering ingin buang air kecil
timbul garis gelap dari daerah pusar hingga vagina
gigi mudah terinfeksi dan berlubang
persendian terasa lebih kaku
Masa reproduktif wanita dimulai sejak menarche dan berakhir sampai menophause. Namun
sebaiknya kehamilan pertama terjadi pada usia 21 tahun hingga 30 tahun. Di bawah usia 21
tahun sistem reproduksi belum siap karena wanita masih dalam masa pertumbuhan;
produksi hormon belum optimal dan tulang pelvis belum mencapai ukuran maksimal. Karena
faktor pendidikan dan pekerjaan, saat ini banyak wanita yang menikah diatas usia 30 tahun.
Tapi perlu diketahui bahwa pada usia tersebut kondisi wanita telah mulai menurun, misalnya
sebagian otot dan tulang panggul telah berkurang kelenturannya dan sangat tidak
dianjurkan hamil diatas usia 40 tahun karena faktor resikonya semakin tinggi.

Perkembangan janin
Minggu

ke-1

Minggu ini sebenarnya masih periode menstruasi, bahkan pembuahan pun belum terjadi.
Sebab tanggal perkiraan kelahiran si kecil dihitung berdasarkan hari pertama haid terakhir
Anda Proses pembentukan antara sperma dan telur yang memberikan informasi kepada
tubuh bahwa telah ada calon bayi dalam rahim. Saat ini janin sudah memiliki segala bekal
genetik, sebuah kombinasi unik berupa 46 jenis kromosom manusia. Selama masa ini, yang
dibutuhkan
hanyalah
nutrisi
(melalui
ibu)
dan
oksigen.
Sel2 telur yang berada didalam rahim, berbentuk seperti lingkaran sinar yg mengelilingi
matahari. Sel ini akan bertemu dengan sel2 sperma dan memulai proses pembuahan 5 juta
sel sperma sekaligus berenang menuju tujuan akhir mereka yaitu menuju sel telur yang
bersembunyi pada saluran sel telur.

Walaupun pasukan sel sperma ini sangat banyak, tetapi pada akhirnya hanya 1 sel saja
yang bisa menembus indung telur ( dasyaaaat yaaah... , makanya bener tuh yang Firman
Tuhan bilang kalo "kita itu lebih dari PEMENANG", belon lahir aja uda ngalahin jutaan
sperma yang lain )

Pada saat ini kepala sel sperma telah hampir masuk. Kita dapat melihat bagian tengah dan
belakang sel sperma yang tidak henti-hentinya berusaha secara tekun menerobos dinding
indung telur

Minggu

ke-2

Pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. Sel telur yang telah dibuahi membelah dua 30
jam setelah dibuahi. Sambil terus membelah, sel telur bergerak di dalam lubang falopi
menuju rahim. Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut morula.
Sel-sel mulai berkembang dan terbagi kira-kira dua kali sehari sehingga pada hari yang ke12 jumlahnya telah bertambah dan membantu blastocyst terpaut pada endometrium

Minggu

3:

Sampai usia kehamilan 3 minggu, Anda mungkin belum sadar jika sedang mengandung. Sel
telur yang telah membelah menjadi ratusan akan menempel pada dinding rahim disebut
blastosit. Ukurannya sangat kecil, berdiameter 0,1-0,2 mm.

Minggu

ke-4

Kini, bayi berbentuk embrio. Embrio memproduksi hormon kehamilan (Chorionic


Gonadotropin - HCG), sehingga apabila Anda melakukan test kehamilan, hasilnya
positif.Janin mulai membentuk struktur manusia. Saat ini telah terjadi pembentukan otak dan
tulang belakang serta jantung dan aorta (urat besar yang membawa darah ke jantung).

Minggu

ke-5 :

Terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm. Ectoderm adalah lapisan
yang paling atas yang akan membentuk system saraf pada janin tersebut yang seterusnya
membentuk otak, tulang belakang, kulit serta rambut. Lapisan Mesoderm berada pada
lapisan tengah yang akan membentuk organ jantung, buah pinggang, tulang dan organ
reproduktif. Lapisan Endoderm yaitu lapisan paling dalam yang akan membentuk usus, hati,
pankreas dan pundi kencing

Minggu

ke-6 :

Ukuran embrio rata-rata 2-4 mm yang diukur dari puncak kepala hingga bokong. Tuba saraf
sepanjang punggung bayi telah menutup. Meski Anda belum bisa mendengar, jantung bayi
mulai berdetak pada minggu ini ( merinding gue pas baca ini, artinya kita telat 2 minggu dari

jadwal haid aja, uda ada detak jantung, kehidupan yang baru di rahim kita! )Sistem
pencernaan dan pernafasan mulai dibentuk, pucuk-pucuk kecil yang akan berkembang
menjadi lengan kaki pun mulai tampak

Minggu

ke-7

Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 gram, kira-kira sebesar
biji kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian bahu dan tangan yang
mungil. Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri, begitu pula dengan saluran
udara yang terdapat di dalam paru-paru

Minggu

ke

8:

Panjang kira-kira 14-20 mm. Banyak perubahan yang terjadi pada bayi Anda. Jika Anda bisa
melihat , ujung hidung dan kelopak mata mulai berkembang, begitu pula telinga. Brochi,

saluran yang menghubungkan paru-paru dengan tenggorokan, mulai bercabang. Lengan


semakin membesar dan ia memiliki siku. Semua ini terjadi hanya dalam 6 minggu setelah
pembuahan.
Wajah bayi sudah mulai terbentuk diantaranya pembentukan lubang hidung, bibir, mulut
serta lidah. Matanya juga sudah kelihatan berada dibawah membran kulit yang tipis.
Anggota tangan serta kaki juga terbentuk walaupun belum sempurna

Minggu

ke-9

Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus berkembang berikut jari kaki dan
tangan mulai tampak. Ia mulai bergerak walaupun Anda tak merasakannya. Dengan
Doppler, Anda bisa mendengar detak jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30 mm
dan beratnya sekitar 4 gram.

Minggu

ke-10

Semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama. Pertumbuhan otak
meningkat dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit. Ia mulai
tampak seperti manusia kecil dengan panjang 32-43 mm dan berat 7 gram.

Minggu

ke-11

Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari tangan dan kakinya mulai
tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah menguap.Gerakan demi gerakan kaki dan tangan,
termasuk gerakan menggeliat, meluruskan tubuh dan menundukkan kepala, sudah bisa
dirasakan ibu. Bahkan, janin kini sudah bisa mengubah posisinya dengan berputar,
memanjang, bergelung, atau malah jumpalitan yang kerap terasa menyakitkan sekaligus
memberi sensasi kebahagiaan tersendiri

Minggu

ke-12

Bentuk wajah bayi lengkap, ada dagu dan hidung kecil. Jari-jari tangan dan kaki yang mungil
terpisah penuh. Usus bayi telah berada di dalam rongga perut. Akibat meningkatnya volume
darah ibu, detak jantung janin bisa jadi meningkat. Panjangnya sekitar 63 mm dan beratnya
14 gram.

Mulai proses penyempurnaan seluruh organ tubuh. Bayi membesar beberapa millimeter
setiap hari. Jari kaki dan tangan mulai terbentuk termasuk telinga dan kelopak mata.

Minggu

ke-13

Pada akhir trimester pertama, plasenta berkembang untuk menyediakan oksigen , nutrisi
dan pembuangan sampah bayi. Kelopak mata bayi merapat untuk melindungi mata yang
sedang berkembang. Janin mencapai panjang 76 mm dan beratnya 19 gram. Kepala bayi
membesar dengan lebih cepat daripada yang lain. Badannya juga semakin membesar untuk
mengejar pembesaran kepala.

Minggu

ke-14

Tiga bulan setelah pembuahan, panjangnya 80-110 mm dan beratnya 25 gram. Lehernya
semakin panjang dan kuat. Lanugo, rambut halus yang tumbuh di seluruh tubuh dan
melindungi kulit mulai tumbuh pada minggu ini. Kelenjar prostat bayi laki-laki berkembang
dan ovarium turun dari rongga perut menuju panggul. Detak jantung bayi mulai menguat
tetapi kulit bayi belum tebal karena belum ada lapisan lemak

Minggu

ke-15

Tulang dan sumsum tulang di dalam sistem kerangka terus berkembang. Jika bayi Anda
perempuan, ovarium mulai menghasilkan jutaan sel telur pada minggu ini. Kulit bayi masih
sangat tipis sehingga pembuluh darahnya kelihatan. Akhir minggu ini, beratnya 49 gram dan
panjang 113 mm

Bayi sudah mampu menggenggam tangannya dan mengisap ibu jari. Kelopak matanya
masih
tertutup
Minggu

ke-16

Bayi telah terbentuk sepenuhnya dan membutuhkan nutrisi melalui plasenta. Bayi telah
mempunyai tulang yang kuat dan mulai bisa mendengar suara. Dalam proses pembentukan
ini system peredaran darah adalah yang pertama terbentuk dan berfungsi. Janin mulai
bergerak ! Tetapi tak perlu kuatir jika Anda tak merasakannya. Semakin banyak kalsium
yang disimpan dalam tulang bayi seiring dengan perkembangan kerangka. Bayi Anda
berukuran 116 mm dan beratnya 80 gram

Minggu

ke-17

Dengan panjang 12 cm dan berat 100 gram, bayi masih sangat kecil. Lapisan lemak cokelat

mulai berkembang, untuk menjada suhu tubuh bayi setelah lahir. Tahukah Anda ? Saat
dilahirkan, berat lemak mencapai tiga perempat dari total berat badannya.
Rambut, kening, bulu mata bayi mulai tumbuh dan garis kulit pada ujung jari mulai
terbentuk. Sidik jari sudah mulai terbentuk

Minggu

ke-18

Mulailah bersenandung sebab janin sudah bisa mendengar pada minggu ini. Ia pun bisa
terkejut bila mendengar suara keras. Mata bayi pun berkembang. Ia akan mengetahui
adanya cahaya jika Anda menempelkan senter yang menyala di perut. Panjangnya sudah
14
cm
dan
beratnya
140
gram.
Bayi sudah bisa melihat cahaya yang masuk melalui dinding rahim ibu. Hormon Estrogen
dan
Progesteron
semakin
meningkat.
ini USG.

Bayi

Anda

laki-laki...

ya,

ini

bakal

Jagoan

Minggu
ke-19
:
Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam lapisan lilin yang melindungi kulit dari luka.
Otak bayi telah mencapai jutaan saraf motorik karenanya ia mampu membuat gerakan
sadar seperti menghisap jempol. Beratnya 226 gram dengan panjang hampir 16 cm.

Minggu

ke-20

Setengah perjalanan telah dilalui. Kini, beratnya mencapai 260 gram dan panjangnya 14-16
cm. Dibawah lapisan vernix, kulit bayi mulai membuat lapisan dermis, epidermis dan
subcutaneous. kuku tumbuh pada minggu ini. Proses penyempurnaan paru-paru dan
system pernafasan. Pigmen kulit mulai terlihat

Minggu

ke-21

Usus bayi telah cukup berkembang sehingga ia sudah mampu menyerap atau menelan gula
dari cairan lalu dilanjutkan melalui sistem pencernaan manuju usus besar. Gerakan bayi
semakin pelan karena beratnya sudah 340 gram dan panjangnya 20 cm

Minggu

ke-22

Indera yang akan digunakan bayi untuk belajar berkembang setiap hari. Setiap minggu,
wajahnya semakin mirip seperti saat dilahirkan. Perbandingan kepala dan tubuh semakin
proporsional

Minggu

ke-23

Meski lemak semakin bertumpuk di dalam tubuh bayi, kulitnya masih kendur sehingga
tampak keriput. Ini karena produksi sel kulit lebih banyak dibandingkan lemak. Ia memiliki
kebiasaaan "berolahraga", menggerakkan otot jari-jari tangan dan kaki, lengan dan kaki
secara
teratur.
Beratnya
hampir
450
gram
Tangan dan kaki bayi telah terbentuk dengan sempurna, jari juga terbentuk sempurna.

Minggu

ke-24

Paru-paru mulai mengambil oksigen meski bayi masih menerima oksigen dari plasenta.
Untuk persiapan hidup di luar rahim, paru-paru bayi mulai menghasilkan surfaktan yang
menjaga kantung udara tetap mengembangKulit bayi mulai menebal

Minggu

ke-25

Bayi cegukan, apakah Anda merasakannya? Ini tandanya ia sedang latihan bernafas. Ia
menghirup dan mengeluarkan air ketuban. Jika air ketuban yang tertelan terlalu banyak, ia
akan
cegukan.
Tulang bayi semakin mengeras dan bayi menjadi bayi yang semakin kuat. Saluran darah di
paru-paru bayi sudah semakin berkembang. Garis disekitar mulut bayi sudah mulai
membentuk dan fungsi menelan sudah semakin membaik. Indera penciuman bayi sudah
semakin membaik karena di minggu ini bagian hidung bayi (nostrils) sudah mulai berfungsi.
Berat bayi sudah mencapai 650-670 gram dengan tinggi badan 34-37 cm.

Minggu

ke-26

Bayi sudah bisa mengedipkan matanya selain itu retina matanya telah mulai terbentuk.
Aktifitas otaknya yang berkaitan dengan pendengarannya dan pengelihatannya sudah
berfungsi, bunda dapat memulai memperdengarkan lagu yang ringan dan mencoba untuk
memberi cahaya lebih disekitar perut, mungkin bunda akan merasakan anggukan kepala si
kecil. Berat badan bayi sudah mencapai 750-780gram, sedangkan tingginya 35-38 cm.

Minggu

ke-27

Minggu pertama trimester ketiga, paru-paru, hati dan sistem kekebalan tubuh masih harus
dimatangkan. Namun jika ia dilahirkan, memiliki peluang 85% untuk bertahan.
Indra perasa mulai terbentuk. Bayi juga sudah pandai mengisap ibu jari dan menelan air
ketuban yang mengelilinginya. Berat umum bayi seusia si kecil 870-890 gram dengan tinggi
badan 36-38 cm.

Minggu ke-28 :
Minggu ini beratnya 1100 gram dan panjangnya 25 cm. Otak bayi semakin berkembang dan
meluas. Lapisan lemak pun semakin berkembang dan rambutnya terus tumbuh
Lemak dalam badan mulai bertambah. Walaupun gerakan bayi sudah mulai terbatas karena
beratnya yang semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat
cahaya melalui dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-parunya
belum sempurna, namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar telah
dapat bertahan hidup.

Minggu

ke-29

Kelenjar adrenalin bayi mulai menghasilkan hormon seperti androgen dan estrogen. Hormon
ini akan menyetimulasi hormon prolaktin di dalam tubuh ibu sehingga membuat kolostrum
(air susu yang pertama kali keluar saat menyusui).

Sensitifitas dari bayi semakin jelas, bayi sudah bisa mengidentifikasi perubahan suara,
cahaya, rasa dan bau. Selain itu otak bayi sudah bisa mengendalikan nafas dan mengatur
suhu badan dari bayi. Postur dari bayi sudah semakin sempurna sebagai seorang manusia,
berat
badannya
1100-1200
gram,
dengan
tinggi
badan
37-39
cm.
Minggu

ke-30

Lemak dan berat badan bayi terus bertambah sehingga bobot bayi sekarang sekitar 1400
gram dan panjangnya 27 cm. Karena ia semakin besar, gerakannya semakin terasa

Mata indah bayi sudah mulai bergerak dari satu sisi ke sisi yang lain dan dia sudah mulai
belajar
untuk
membuka
dan
menutup
matanya.
Saat ini waktu yang terbaik bagi bunda untuk menyenteri perut dan menggerak-gerakan
senter tersebut maka mata bayi sudah bisa mengikuti ke arah mana senter tersebut
bersinar.cairan ketuban (amniotic fluid) di rahim bunda semakin berkurang. Kini si kecil pun
sudah mulai memproduksi air mata. Berat badan bayi 1510-1550 gram, dengan tinggi 39-40
cm.
Minggu

ke-31

Plasenta masih memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi. Aliran darah di plasenta
memungkinkan bayi menghasilkan air seni. Ia berkemih hampir sebanyak 500 ml sehari di
dalam air ketuban

Perkembangan fisik bayi sudah mulai melambat pada fase ini, hanya berat badan bayilah
yang akan bertambah. Selain itu lapisan lemak akan semakin bertambah dibawah jaringan
kulitnya. Tulang pada tubuh bayi sudah mulai mengeras, berkembang dan mulai memadat
dengan zat-zat penting seperti kalsium, zat besi, fosfor. Berkebalikan denganperkembangan
fisiknya, pada fase ini perkembangan otaknyalah yang berkembang dengan sangat pesat
dengan
menghasilkan
bermilyar
sel.
Apabila diperdengarkan musik, bayi akan bergerak. Berat badan bayi 1550-1560 gram
dengan
tinggi
41-43
cm.
Minggu

ke-32

Jari tangan dan kaki telah tumbuh sempurna, begitu pula dengan bulu mata, alis dan rambut
di kepala bayi yang semakin jelas. Lanugo yang menutupi tubuh bayi mulai rontok tetapi
sebagian masih ada di bahu dan punggung saat dilahirkan. Dengan berat 1800 gram dan
panjang 29 cm, kemampuan untuk bertahan hidup di luar rahim sudah lebih baik apabila di
dilahirkan pada minggu ini.

Kulit bayi semakin merah, kelopak matanya juga telah terbuka dan system pendengaran
telah terbentuk dengan sempurna. Kuku dari jari mungil tangan dan kaki si kecil sudah
lengkap dan sempurna. Rambutnya pun semakin banyak dan semakin panjang. Bayi sudah
mulai
bisa
bermimpi,
.
Minggu

ke-33

Bayi telah memiliki bentuk wajah yang menyerupai ayah dan ibunya. Otak bayi semakin
pesat berkembang. Pada saat ini juga otak bayi sudah mulai bisa berkoordinasi antara lain,
bayi sudah menghisap jempolnya dan sudah bisa menelan. Walaupun tulang-tulang bayi
sudah semakin mengeras tetapi otot-otot bayi belum benar-benar bersatu. Bayi sudah bisa
mengambil nafas dalam-dalam walaupun nafasnya masih di dalam air. Apabila bayinya lakilaki maka testis bayi sudah mulai turun dari perut menuju skrotum. Berat badan bayi 18001900 gram, dengan tinggi badan sekitar 43-45 cm.

Minggu
ke-34
:
Bayi berada di pintu rahim. Bayi sudah dapat membuka dan menutup mata apabila
mengantuk dan tidur, bayi juga sudah mulai mengedipkan matanya. Tubuh bunda sedang
mengirimkan antibodi melalui darah bunda ke dalam darah bayi yang berfungsi sebagai
sistem kekebalan tubuhnya dan proses ini akan tetap terus berlangsung bahkan lebih rinci
pada saat bunda mulai menyusui. Berat Badan bayi 2000-2010 gram, dengan tinggi badan
sekitar 45-46 cm.

Minggu

ke-35

Pendengaran bayi sudah berfungsi secara sempurna. Lemak dari tubuh bayi sudah mulai
memadat pada bagian kaki dan tangannya, lapisan lemak ini berfungsi untuk memberikan
kehangatan pada tubuhnya. Bayi sudah semakin membesar dan sudah mulai memenuhi
rahim bunda. Apabila bayi bunda laki-laki maka di bulan ini testisnya telah sempurna. Berat
badan bayi 2300-2350 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-47 cm.

Minggu

ke-36

Kulit bayi sudah semakin halus dan sudah menjadi kulit bayi. Lapisan lemak sudah mulai
mengisi bagian lengan dan betis dari bayi. Ginjal dari bayi sudah bekerja dengan baik dan
livernya pun telah memproduksi kotoran. Saat ini paru-paru bayi sudah bekerja baik bahkan
sudah siap bertemu dengan mama dan papa. Berat badan bayi 2400-2450 gram, dengan
tinggi badan 47-48 cm

Minggu

ke-37

Kepala bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk bayi semakin membulat dan kulitnya menjadi
merah jambu. Rambutnya tumbuh dengan lebat dan bertambah 5cm. Kuku terbentuk
dengan sempurna. Bayi sudah bisa melihat adanya cahaya diluar rahim. Bayi pada saat ini
sedang belajar untuk mengenal aktifitas harian, selain itu bayi juga sedang belajar untuk
melakukan pernafasan walaupun pernafasannya masih dilakukan di dalam air. Berat badan
bayi di minggu ini 2700-2800 gram, dengan tinggi 48-49 cm

Minggu
ke-38
hingga
minggu
Proses pembentukan telah berakhir dan bayi siap dilahirkan.

ke-40

SISTEM PEREDARAN DARAH JANIN


Sistem peredaran darah janin berbeda dengan sistem peredaran darah orang dewasa,
karena paru-paru janin belum berkembang sehingga oksigen diambil melalui plasenta.
Sistem peredaran darah janin ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1. Foramen Ovale
Merupakan lubang sementara di antara serambi kiri dan serambi kanan yang
memungkinkan sebagian darah masuk dari vena cava inferior menyeberang ke serambi kiri.
Alasan pengalihan ini adalah darah tidak perlu lagi melewati paru-paru karena telah
teroksigenisasi.
2. Duktus Arteriosus Bothalli

Merupakan saluran yang terdapat antara arteri pulmonalis dan aorta.


3. Duktus Venosus Arantii
Menghubungkan antara vena umbilikal dengan vena cava inferior. Pada titik ini darah
bercampur dengan darah yang telah diambil oksigennya yang kembali dari tubuh bagian
bawah.
4. Vena Umbilikal
Memanjang dari tali pusar menuju ke bagian bawah hati dan membawa darah yang
mengandung oksigen dan sari makanan. Ia memiliki cabang yang bertemu dengan vena
porta dan masuk ke hati.

Komponen Atau Organ Yang Terlibat Dalam Pembuluh Darah Janin

Dalam sistem peredaran darah janin tidak hanya melibatkan pembuluh darah saja tetapi
juga melibatkan organ tubuh janin di antaranya sebagai berikut:
1. Plasenta
Tempat terjadinya pertukaran darah bersih dengan yang kotor.
2. Umbilikalis
Mengalirkan darah dari plasenta ke janin dan dari janin ke plasenta.
3. Hati
Terdapatnya percabangan antara vena porta dengan duktus venosus arantii.
4. Jantung
Terdapatnya foramen ovale yang langsung menyalurkan darah dari atrium dekstra ke atrium
sinistra.
5. Paru-paru
Terdapatnya duktus arteriosus bothalli.

Mekanisme Peredaran Darah Janin

Darah janin didapat dari Ibu dan dialirkan dari Ibu ke janin melalui plasenta untuk kemudian
diteruskan ke seluruh tubuh janin melalui vena yang terdapat di umbilikus. Peredaran darah
janin digambarkan langsung sebagai berikut :

Keterangan gambar :
Mula-mula darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi yang berasal dari plasenta masuk ke
janin melalui vena umbilikus yang bercabang dua setelah memasuki dinding perut yaitu :
a. Cabang yang kecil bersatu dengan vena porta, darahnya beredar dalam hati dan
kemudian diangkut melalui vena hepatika ke vena cava inferior.
b. Cabang satunya lagi duktus venosus arantii yang langsung masuk ke dalam vena cava
inferior.
Darah dari vena cava inferior masuk ke atrium kanan dan sebagian besar darah dari atrium
kanan akan dialirkan ke atrium kiri melalui foramen ovale. Sebagian kecil darah dari atrium
kanan masuk ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava
superior.
Darah dari ventrikel kanan ini dipompakan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, karena
adanya tahanan dari paru-paru yang belum mengembang maka darah yang terdapat pada
arteri pulmonalis sebagian akan dialirkan ke aorta melalui duktus arteriosus bothalli dan
sebagian kecil akan menuju paru-paru dan selanjutnya ke atrium sinistra melaui vena
pulmonalis.
Sementara itu darah yang terdapat pada atrium kiri kemudian dialirkan ke ventrikel kiri dan
diteruskan ke seluruh tubuh melaui aorta guna memberikan oksigen dan nutrisi bagi tubuh
bawah. Cabang aorta bagian bawah ini menjadi 2 (dua) arteri hipograstika interna yang
mempunyai cabang arteri umbilikalis.
Darah yang miskin nutrisi dan banyak karbondioksida serta sisa metabolisme akan
dikembalikan ke plasenta melalui arteri umbilikalis ke plasenta melalui arteri umbilikalis
untuk diteruskan ke ibu.

Faktor-Faktor yang Mengubah Peredaran Darah Janin

Setelah kelahiran terjadi perubahan peredaran darah janin, faktor penting yang mengubah
peredaran darah janin menuju peredaran darah dewasa ditentukan oleh :

1. Berkembangnya paru-paru janin


Berkembangnya paru-paru janin dapat menyebabkan tekanan negatif dalam paru sehingga
dapat menampung darah, untuk melakukan pertukaran CO2 dan O2 dari udara sehingga
terjadi oblitersi pada duktus arteriosus bothalli.

Tekanan dalam atrium kiri makin meningkat, sehingga dapat menutup foramen ovale.
Tekanan yang tinggi pada atrium kiri disebabkan darah yang mengalir ke atrium kanan kini
langsung menuju paru-paru dan selanjutnya dialirkan ke atrium kiri melalui vena pulmonalis.
Dua faktor ini menyebabkan tekanan di atrium kiri meningkat.
2. Terputusnya hubungan peredaran darah antara ibu dan janin
Terputusnya hubungan peredaran darah antara ibu dan janin terjadi karena dipotongnya tali
pusat sehingga terjadi peredaran darah pulmonal yang mengakibatkan terjadi pernafasan
pulmona. Dengan demikian duktus arteriosus bothalli tidak berfungsi dan akan mengalami
perubahan dan menjadi ligamentum arteriosum begitu juga dengan yang lain. Vena
umbilikal menjadi ligamentum teres, duktus venosus arantii menjadi ligamentum venosum
serta foramen ovale menjadi hypogastrik arteries kecuali beberapa cm pertama yang tetap
terbuka sebagai arteri vesical superior. Pemotongan tali pusat sebaiknya dilakukan setelah
bayi menangis dan tali pusat berhenti berdenyut karena dapat menambah darah dari
plasenta sekitar 50 ml s/d 75 ml yang sangat berarti bagi pertumbuhan janin.
3. Terbentuknya Adult Haemoglobin (Tipe A)
Terbentuknya Adult Haemoglobin (Tipe A) sehingga setelah lahir dapat menangkap oksigen
dan melepaskan CO2 melaului pernafasan sehingga terjadi pertukaran O2 dan CO2 di paruparu.

Você também pode gostar