Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Oleh
KARINA HARDIYANTI ANANTA
1115011051
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkah dan rahmatnyalah,
makalah RUANG BEBAS DAN RUANG BANGUN KERETA API ini dapat diselesaikan.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas jalan rel yang diberikan oleh Pak Priyo
Pratomo. Selain itu, makalah ini dibuat untuk agar kita dapat memahami tata letak dan tata
ruang perlintasan kereta api.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
saya. Semoga makalah ini dapat berguna untuk kita semua.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................................... 2
Daftar Isi ............................................................................................................... 3
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang ........................................................................................ 4
I.2. Tujuan ..................................................................................................... 4
II. PEMBAHASAN
1. Pengertian Ruang Bebas .......................................................................... 5
2. Pengertian dan Ukuran Ruang Bangun .................................................. 5
3. Ukuran Ruang Bebas ............................................................................... 9
4. Pengukuran Garis Bebas ......................................................................... 14
5. Pengalokasian Ruang Untuk Perencanaan .............................................. 14
6. Daerah Manfaat Jalan Kereta Api ........................................................... 15
7. Daerah Milik Jalan Kereta Api ................................................................ 16
8. Daerah Pengawasan Jalan Kereta Api ..................................................... 17
III. PENUTUP
III.1. Kesimpulan ........................................................................................... 32
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 33
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui tata letak dan tata ruang jalan kereta api sehingga dapat melakukan
perencanaan jalan kereta api dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut serta untuk
memenuhi tugas Jalan Rel.
BAB II
PEMBAHASAN
Keterangan :
Batas I = Untuk jembatan dengan kecepatan sampai 60 km/jam
Batas II = Untuk Viaduk dan terowongan dengan kecepatan sampai
60km/jam dan untuk jembatan tanpa pembatasan kecepatan.
Batas III = Untuk viaduk baru dan bangunan lama kecuali terowongan dan
jembatan
Batas IV = Untuk lintas kereta listrik
Keterangan :
Batas ruang bebas pada lintas lurus dan pada bagian lengkungan
dengan jari-jari > 3000 m.
Batas ruang bebas pada lengkungan dengan jari-jari 300 sampai
dengan 3000 m.
Batas ruang bebas pada lengkungan dengan jari-jari < 300 m.
10
11
12
13
II.4
II.5
14
II.6
II.7
16
II.8
17
Gambar : Damaja Kereta Api Potongan Melintang Tubuh Baan pada Jalur Tunggal
18
Gambar : Daerah Manfaat Jalan Kereta Api Potongan Melintang Tubuh Baan pada Jalur Ganda
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
BAB III
PENUTUP
III.1. Kesimpulan
Perencanaan tata ruang dan lingkungan merupakan persyaratan yang harus
diperhatikan dalam perencanaan, pembangunan dan pengoperasian jalur kereta api.
Untuk kepentingan operasi suatu jalur kereta api harus memiliki pengaturan ruang
yang terdiri dari ruang bebas dan ruang bangun.
Ruang bebas adalah ruang diatas sepur yang senantiasa harus bebas dari segala
rintangan dan benda penghalang; ruang ini disediakan untuk lalu lintas rangkaian
kereta api.
Ruang bangun adalah ruang disisi sepur yang senantiasa harus bebas dari segala
bangunan tetap seperti antara lain tiang semboyan, tiang listrik dan pagar.
Untuk kepentingan perencanaan, suatu jalur kereta api harus memiliki pengaturan
ruang yang terdiri dari :
1. ruang manfaat jalur kereta api;
2. ruang milik jalur kereta api; dan
3. ruang pengawasan jalur kereta api.
Damaja merupakan jalan rel beserta bidang tanah atau bidang lain di kiri dan
kanannya yang dipergunakan untuk konstruksi jalan rel serta bagi penempatan
fasilitas operasional sarana kereta api dan/atau saluran air dan/atau bangunan
pelengkap lainnya.
Damija terdiri dari damaja beserta bidang tanah atau bidang lain di kiri dan kanannya
yang dipergunakan untuk pengamanan konstruksi jalan rel dan operasional sarana
kereta api.
Dawasja di luar damaja merupakan bidang tanah di kiri kanan selebar 9 (sembilan)
meter dari daerah milik jalan kereta api yang berfungsi sebagai pengamanan dan
kelancaran operasi kereta api.
32
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Perhubungan No. 60 Tahun 2013 tentang Persyaratan Teknis Jalur Kereta
Api
Keputusan Menteri Perhubungan No. 52 Tahun 2000 tentang Jalur Kereta Api
Ruang Bebas dan Geometri Jalan KA, 2005:Sekolah Tinggi Transportasi Darat
33