Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ANTI DIARE
OLEH :
KELAS
:C
KELOMPOK
: IV
ASISTEN
NO
NAMA
NIM
MUHAMMAD TAKDIR B.
RIRIN ANDRIANI
WA ODE HASNIAR
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016
TT
FORMULASI
ANTI DIARE
A. FORMULA ASLI
R/ Zink sulfat
B. RANCANGAN FORMULA
Tiap 200 mg tablet mengandung :
1. Zink sulfat..................... 25 mg
2. PVP.............................. 5%
3. Laktosa....................ad 100%
A. MASTER FORMULA
1. Nama Produk
2. Jumlah Produk
3. Tanggal Formalisa
4. Tanggal Produksi
5. No.registrasi
6. No.batch
: DIAZIN
: 100
: 24 JUNI 2016
: 24 AGUSTUS 2017
: DBL1600100115A1
:
1 ZN
2 PVP
3- LK
4-MK
Zink sulfat
PVP
Laktosa
Metilselulosa
Disetujui oleh
Fungsi
Per dosis
Zat aktif
Disintegran
pegisi
Penyalut
Per batch
mg
2011).
PATOFISIOLOGI PENYAKIT
Mekanisme terjadinya diare yang akut maupun yang kronik dapat dibagi
menjadi kelompok osmotik, sekretorik, eksudatif dan gangguan motilitas. Diare
osmotic terjadi bila ada bahan yang tidak dapat diserap meningkatkanosmolaritas
dalamlumen yang menarik air dari plasmasehingga terjadi diare. Diare sekretorik bila
terjadi gangguan transport elektrolit baik absorbsi yang berkurang ataupun sekresi
yang meningkat. Diare eksudatif, inflamasi akan mengakibatkan kerusakan mukosa
baik usus halus maupun usus besar. Diare dapat terjadi akibatlebih darisatu
mekanisme. Pada infeksi bakteri paling tidak ada dua mekanisme yang bekerja
peningkatan sekresi usus dan penurunan absorbsi di usus. Infeksi bakteri
menyebabkan inflamasi dan mengeluarkan toksin yang menyebabkan terjadinya
diare. Infeksi bakteri yang invasif mengakibatkan perdarahan atau adanya leukosit
dalamfeses (Zein dkk., 2004).
3
telah direkomendasi dari WHO dan UNICEF sejak tahun 2004. Ketika diberikan
selam 10-14 hari selama dan setelah diare, zink mampu mengurangi durasi dan
tingkat keparahan diare (Walker dan Robert, 2010).
Zink dapat mempercepat repitelisasi jaringan yang mengalami kerusakan,
meningkatkan imunitas, dan mempercepat penyembuhan diare sehingga pemberian
preparat zink akan mempercepat lama rawat inap di rumah sakit. Suatu metaanalisis
mengungkapkan suplementasi zink secara bermakna menurunkan frekuensi berat
serta morbiditas diare akut (Huryamin dkk., 2013).
yang sering digunakan adalah PVP, PVP sebagai bahan pengikat dapat
digunakan dalam bentuk larutan berair maupun alkohol (Mahandini, 2009).
Pvp berwarna putih, tidak berasa, serbuk yang higroskopik, dapat berfungsi
sebagai desintegran membantu disolusi dan sebagai pengikat, pvp sebagai
bahan pengikat dengan keuntungan sebagai perekat yang baik dalam pelarut
air dan alkohol (Banker dan Anderson, 1989)
b. Laktosa (binder/flavoring)
Laktosa dapat berfungsi sebagai pengisi dalam pembuatan tablet dan kapsul.
Laktosa mempunyai stabilitas yang baik bila dikombinasikan dengan zat aktif,
baik digunakan dalam bentuk hidrat atau anhidrat. Harga laktosa relatif lebih
murah (Anwar, 2012).
Laktosa merupakan bahan pengisi yang paling banyak digunakan, harganya
murah dan merupakan bahan pengisi yang inert, selain itu waktu hancurnya
sangat cepat karena sifatnya larut air (gatiningsih, 2008).
c. Penyalut
Kollicoat 30 D
56 mg
Talk
16 mg
Titan dioksida
4,4 mg
Polietilen glikon
2,2 mg
Air
320 mL
a. Kollicoat 30 D/ eudragit secara umum digunakan dalam formulasi tablet
sebagai bahan salut film. Karakteristik kelarutan dan salut film yang
terbentuk tergantung dari jenis polimer yang digunakan. penggunaan
Eudragit kering untuk mengontrol pelepasan zat aktif pada tablet matriks
adalah sekitar 5-20%. Sedangkan pada metode kempa langsung sekitar 1050%.
b. Talk dapat digunakan sebagai anticake
c. Titan dioksida Dalam bidang farmasi, titanium dioksida digunakan
sebagai zat pemutih dalam suspensi salut film, tablet salut gula dan kapsul
gelatin. Titanium dioksida sangat stabil pada temperatur tinggi, berwarna
putih,amorf, tidak berasa dan tidak higroskopis.
d. Polietilen glikol digunakan sebagai agen plastizer
URAIAN BAHAN
a. Zink (Ditjen Pom, 1979 : 727)
Nama resmi : ZINK
Sinonim
: Seng
Ar
: 55, 37/Zn
Pemerian
: Logam putih kebiruan, logam ini cukup mudah ditempa dan
liat pada 110-150o C, melebur pada 410o C
Kelarutan
: Larut dalam asam klorida encer dan asam sulfat encer serta
asam nitrat encer serta alkali.
Penyimpanan: Dalam wadah tertutup rapat
Khasiat
: Sebagai adstrigen
b. PVP (Ditjen POM, 1979 ; 510
Nama resmi : POLIDOMUM
Nama lain
: Pilivinil pirolidum
Pemerian
: Serbuk putih / putih kekuningan ; berbau lemah / tidak berbau
Kelarutan
,higroskopik
: Mudah larut dalam air, dalam etanol (95%) P dan dalam
kloroform kelarutan tergantung dari bobot molekul rata-rata,
: LACTOSUM
: laktosa/saccharum lactis
: 36,30
: 2230 untuk laktosa ahidrous, 252,20 untuk laktosa
Kelarutan
sukar larut dalam etanol (95%0 p, praktis tidak larut dalam kloroform p dan
dalam eter p.
Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik
Khasiat
: Sebagai binder
7
PERHITUNGAN BAHAN
METODE PEMBUATAN
DAFTAR PUSTAKA
Ansel, H. C., 2011, Pengantar bentuk sediaan farmasi edisi 4, UI Press, Jakarta.
Anwar, E., 2012, Eksipien dalam sediaan farmasi : karakterisasi dan aplikasi, Dian
Rakyat, Jakarta.
Bajait, C. Dan Vijay T., 2011, Role of Zinc in Pediatric Diarrhea, Indian J
Pharmacol, vol 43(3).
Ditjen POM, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta
Ditjen POM, 1995, Farmakope Indonesia Edisi IV, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta
Huryamin, R., Rusmawati, Anang G., 2013, hubungan pemberian Zink (Zn) pada
anak diare dengan lama rawat inap di rumah sakit PKU Muhamadiyah
Surakarta, Naskah Publikasi.
Kostermans, D., Marcellus S., Irsan H., dan Laras B., 2014, the effect of Zinc
Suplementation in Adult Patient with Acutec Darrhea, the indonesian jornal
of gastroenterologie, hepatology and digestive endoscopy, vol 15(2).
Rowe, R. C., Paul J. S., dan Marien E. Q., 2009, Handbook of Pharmaceutical
Excipients 6th edition : Chicago, Pharmaceutical Press.
Walker, C. L. Dan Robert E. B., 2010, Zink for The treatment of diarrhea : effect
on diarrhea morbidity, mortality, and icidence of future episodes,
International journal of epidemiologi, vol. 39.
Widodo, H., 2013, Ilmu Meracik Obat untuk Apoteker, D-Medika, Yogyakarta.
Zein, U., Khalid H. S., dan Josia G., 2004, Diare Akut Disebabkan Bakteri,
Repository.