Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ABSTRAK
Karakteristik air limbah perlu dikenal karena hal ini akan menentukan cara
pengolahan yang tepat, sehingga tidak mencemari lingkungan hidup. Pengolahan limbah
cair yang kurang baik tidak dapat menurunkan parameter-parameter pencemar terutama
parameter kimia yaitu kadar BOD dan COD yang terdapat pada limbah cair kelapa
sawit. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah kadar BOD dan COD
limbah cair sesudah pengolahan di Pabrik Kelapa Sawit PT. LTT di Provinsi Sulawesi
Tengah melebihi nilai ambang batas sesuai Kep - 51/MEN LH/1995. Tujuan penelitian
yaitu untuk menganalisis kadar BOD dan COD sebelum dan sesudah pengolahan limbah
cair. Penelitian ini merupakan desain Deskriptif dengan jenis penelitian Observasional.
Populasi adalah semua limbah cair yang ada di pabrik. Sampel dalam penelitian ini
sebanyak 2 liter pada kolam pendingin dan kolam anaerobik. Teknik pengambilan sampel
menggunakan metode sesaat (grab sampling). Analisisnya menggunakan uji kandungan
BOD5 dan uji kandungan COD pada limbah cair. Hasil penelitian membuktikan bahwa
limbah cair pabrik kelapa sawit di PT. LTT yang belum memenuhi standar baku mutu
kualitas limbah cair bagi kegiatan industri kelapa sawit sesuai Kep-51/MEN LH/1995,
yaitu nilai BOD karena melebihi 100 mg/l. Sedangkan nilai COD sudah memenuhi
standar baku mutu karena kurang dari 350 mg/l. Saran bagi industri diharapkan dapat
mengolah limbah cair dengan baik agar hasil pengolahan limbah cair yang
dimanfaatkan sebagai Land Application tidak berdampak buruk bagi lingkungan atau
pun bagi tanaman kelapa sawit yang ada diperkebunan.
Kata Kunci : Limbah Cair, Kelapa Sawit, Kadar BOD, Kadar COD
ABSTRACT
Verawaty. 811410006. 2014. The Analysis of BOD and COD in Liquid Waste at Oil Palm
Factory PT. Lestari Tani Teladan (LTT) at Central Sulawesi Province. Skripsi.
Department of Public Health. Faculty of Health and Sport Sciences. Universitas Negeri
Gorontalo. The principal supervisor was Dian Saraswati, S.Pd., M.Kes and the cosupervisor was Ramly Abudi, S.Psi., M.Kes.
The characteristic of waste water should be known due to determining the way to
maage the waste water properly in order to be not contaminating the life environtment.
The worse liquid waste mangement cannot decrease the parameters of contamination
particulary chemistry parameters which were BOD and COD levelin liquid waste of oil
palm. The problem statement of research was whether the level of BOD and COD in
liquid waste after the processing at oil palm factory of PT. LTT at Center Sulawesi
Province was exceeding the threshould value according to Kep-51/MEN LH/1995. The
research aimed at analyzing the BOD and COD Level before and after the processing of
liquid waste. The research was observational research by having descriptive design. The
population of research were all liquid wastes in factory. The samples of research were 2
liters of coolant pond and anaerobic pond. The technique of sampling was grab sampling
method. The data analysis was using BOD5 level test and COD level test in liquid waste.
The research result showed that the liquid waste of oil palm factory at PT. LTT was not
fulfilling the quality standard of liquid waste of oil palm industrial activity according to
Kep-52/MEN LH/1995, it due to the value of BOD was exceeding 100 mg/l. However, the
value of COD has been fulfilled the quality standard because it was less tha 350 mg/l.
The suggestion for the industrial is to manage the liquid waste properly so that the result
liquid waste processing which was utilized as land application did not give the bad
impact to the environment as well as to the oil palm in the plantation.
Keywords: Liquid Waste, Oil Palm, BOD Level, COD Level
1. PENDAHULUAN
Indonesia mempunyai potensi yang
cukup besar untuk pengembangan industri
kelapa sawit. Pada saat ini perkembangan
industri kelapa sawit tumbuh cukup pesat.
Pada tahun 1990 di Indonesia dijumpai 84
unit pabrik kelapa sawit yang mengolah 10
juta ton tandan buah segar, dengan
kapasitas yang bervariasi antara 20 - 60 ton
tandan segar per jam (Manurung, 2004).
Perkembangan industri yang sangat
cepat saat ini menyebabkan limbah-limbah
industri pun menjadi bertambah. Sebagai
akibatnya, limbah yang dibuang ke
lingkungan semakin berat. Padahal
kemampuan alam untuk menerima beban
limbah sangat terbatas, sehingga dipastikan
bahwa self purification saat ini telah
terlampaui (Taufiq, 2010).
Jenis limbah industri banyak
macamnya, tergantung dari bahan baku
yang dipakai dalam industri dan sesuai
dengan proses dari masing-masing
industri. Dengan demikian, pemecahan
yang dibutuhkan juga berbeda untuk dapat
mencapai baku mutu yang telah ditetapkan
oleh pemerintah (Miswan, 2004).
Limbah cair yang dihasilkan oleh
industri masih menjadi masalah bagi
lingkungan sekitarnya, karena pada
umumnya, industri terutama industri
rumah tangga mengalirkan langsung air
limbahnya ke selokan atau sungai tanpa
diolah terlebih dahulu. Demikian pula
dengan industri pabrik kelapa sawit yang
pada umumnya merupakan industri yang
banyak tersebar di kota-kota besar dan
kota-kota kecil (Rossiana, 2006).
Mengingat
tingginya
potensi
pencemaran yang ditimbulkan oleh limbah
cair yang tidak dikelola dengan baik maka
diperlukan pemahaman dan informasi
mengenai pengelolaan limbah cair secara
benar (Sari, 2011). Limbah cair industri
kelapa sawit mengandung bahan organik
yang tinggi sehingga potensial mencemari
air tanah dan badan air (Rusmey, 2009).
Polutan organik yang cukup tinggi
tersebut apabila terbuang ke badan air
penerima
dapat
mengakibatkan
552,5
435
400
300
222
246
200
BOD
COD
100
0
Inlet
Oulet
Gambar 1
Grafik Nilai BOD dan COD pada
Limbah Cair Kelapa Sawit Sebelum
Pengolahan di PT. LTT Tahun 2014
(Sumber: Data Primer, 2014)
Berdasarkan hasil pengukuran kadar
BOD dan COD pada tabel dan grafik dapat
disimpulkan bahwa kadar BOD yang
tertinggi terdapat di titik kedua yaitu 552,5
mg/l dimana letak pengambilan sampelnya
berada dikolam pendingin dekat outlet dan
kadar COD yang tertinggi terdapat juga di
titik kedua yaitu 246 mg/l dimana letak
pengambilan sampelnya berada dikolam
pendingin dekat outlet. Hal ini disebabkan
karena
pada
titik
kedua
terjadi
penumpukan lumpur kelapa sawit nya
sehingga nilai BOD maupun COD nya
lebih tinggi dari titik pengambilan sampel
pertama.
Tabel 2
Hasil Pengukuran Limbah Cair Kelapa
Sawit Setelah Pengolahan
Standar
Parame
Baku
Keteran
ter
Titik
Mutu
gan
(mg/l)
Penga
(mg/l)
mbilan
B
C
B
C
B
C
Sampel
O
O O
O O
O
D
D
D
D
D
D
T
79 12
M
Inlet
M
2,5 5
S
1 3 S
00 50 T
61 14
M
Outlet
M
0
1
S
S
(Sumber: Data Primer, 2014)
Jumlah (mg/l)
Jumlah (mg/l)
600
500
Keterangan :
MS : Memenuhi Syarat
TMS : Tidak Memenuhi Syarat
900 792,5
800
700 610
600
500
350
400
300
141
200
100125
100
0
Inlet
Outlet
Standar
Baku Mutu
BOD COD
Gambar 2
Grafik Perbandingan Nilai BOD dan
COD Sesudah Pengolahan di 2 Titik
Pengambilan Sampel dengan Standar
Baku Mutu Limbah Cair untuk Pabrik
Kelapa Sawit
(Sumber: Data Primer, 2014)
Berdasarkan hasil pengukuran kadar
BOD dan COD pada tabel dan grafik dapat
disimpulkan bahwa kadar BOD yang
diambil di kedua titik pengambilan sampel
pada kolam Anaerobik telah melebihi
standar baku mutu limbah cair bagi
kegiatan industri kelapa sawit berdasarkan
Kep - 51/MEN LH/1995 yaitu nilai BOD
lebih dari 100 mg/l, sedangkan nilai COD
pada titik pengambilan sampel pertama
dan kedua belum melebihi ambang batas
karna nilai COD kurang dari 350 mg/l
sesuai Kep 51/MEN LH/1995.
Kadar COD pada pengolahan
limbah yang ada dipabrik kelapa sawit PT.
LTT ini belum mencapai nilai ambang
batas disebabkan karena pada pengolahan
limbahnya memiliki 8 kolam yang dapat
menurunkan nilai COD dan parameter
lainnya, namun nilai BOD nya masih tetap
tinggi.
Kadar BOD melebihi nilai ambang
batas disebabkan karena pada pengolahan
limbah cair kelapa sawit yang ada di PT.
LTT tidak melalui lagi kolam Aerobik
Potong
Hewan
Dengan
Menggunakan Sabut Kelapa. Tesis.
Makassar: Program Pascasarjana
Universitas Hasanuddin.
Mulia, Ricki, M. 2005. Kesehatan
Lingkungan. Jakarta: Graha Ilmu.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2011. Kesehatan
Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta :
Rineka Cipta.
5. DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Sitti, Sri Pudji.R, Tri Widianto,
Trisni.A.
2010.
Penggunaan
Teknologi
Membran
Pada
Pengolahan Air Limbah Industri
Kelapa Sawit. Jurnal (Online)
http://www.bbkk-litbang.go.id.
Diakses 25 September 2013.