Você está na página 1de 8

ARTIKEL PENYEHETAN AIR-A

Sumber-Sumber Air Bersih

Dosen Pengampu : Asmadi, ST, M. Si.

Disusun Oleh :
Hidayah
Nim. : 20131320245

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI D IV
2015

Sumber-Sumber Air Bersih


Sumber air bersih adalah sumber air yang akan digunakan oleh msyarakat untuk
keperluan sehari-hari. Sumber air bersih masyarakat biasanya berasal dari sumber air
permukaan. Yang termasuk kedalam air permukaan diantaranya adalah air sungai, air tanah, air
danau dan jenis air lain yang pada dasarnya berada di permukaan.
Air merupakan kebutuhan paling dasar bagi makhluk hidup, terutama manusia dengan
berbagai keperluan. Dalam kehidupan sehari- hari kebutuhan manusia akan air mencapai 80%.
Tidak hanya untuk minum, air juga dibutuhkan untuk mandi dan mencuci peralatan rumah
tangga sehari-hari. Dilihat dari peta rupa bumi, air merupakan komponen terbesar di bumi
dengan presentase mencapai 70% berbanding 30% dengan daratan. Dengan presentase sebesar
itu, seharusnya manusia tidak perlu khawatir kehabisan pasokan air.
Sumber air merupakan salah satu komponen utama yang ada pada suatu system
penyediaan air bersih, karena tanpa sumber air maka suatu system penyediaan air bersih tidak
akan berfungsi (Sutrisno, 2000 : 13). Macam-macam sumber air yang dapat dimanfaatkan
sebagai sumber air minum sebagai berikut :
1

Air Laut
Mempunyai sifat asin, karena mengandung garam NaCL. Kadar garam NaCL dalam air
laut 3% dengan keadaan ini maka air laut tidak memenuhi syarat untuk diminum.

Air Atmosfer (Air Hujan)


Cara untuk menjadikan air hujan sebagai air minum hendaknya jangan saat air hujan baru
mulai turun, karena masih mengandung banyak kotoran. Air hujan juga mempunyai sifat
agresif terutama terhadap pipa-pipa penyalur maupun bak-bak reservoir, sehingga hal ini
akan mempercepat terjadinya korosi atau karatan. Air hujan juga mempunyai sifat lunak
sehingga akan boros terhadap pemakaian sabun.

Air Permukaan

Air permukaan adalah air hujan yang mengalir dipermukaan bumi. Pada umumnya air
permukaan ini akan mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur,
batang-batang kayu, daun-daun, kotoran industry dan lainnya.
Air permukaan ada dua macam yaitu:
a Air sungai yaitu kumpulan badan air yang mengalir melalui lekukan. Lekukan dimana air
mengalir disebut parit, kali/sungaibengawan.
Air sungai yang digunakan sebagai air minum hendaknya melewati pengolahan yang
sempurna, mengingat bahwa air sungai ini pada umumnya mempunyai derajat
pengotoran yang tinggi. Debit yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan air minum pada
b

umumnya dapatmencukupi.
Air rawa kebanyakan bewarna disebabkan oleh adanya zat-zat organic yang telah
membusuk, yang menyebabkan warna kuning coklat, sehingga untuk pengambilan air
sebaiknya dilakukan pada kedalaman tertentu di tengah-tengah.
Air permukaan yang lazim digunakan ialah air sungai atau air danau atau dari waduk dan

pembangunan pemngambilan air baku yang lebih dikenal dengan intake.


Karakteristik air baku permukaan yang ada di Indonesia secara umum dapat digolongkan
menjadi (Setiawan, 2002) :
1 Air permukaan dengan tingkat kekeruhan yang tinggi.
Air permukaan ini telah mengalir pada permukaan tanah yang rentan terhadap
erosi atau ditutupi dengan vegetasi yang rendah kerapatannya, contohnya :
Air irigasi dengan tingkat sedimen yang tinggi.
Bagian hilir aliran air Sungai Brantas dan Bengawan Solo di Pulau Jawa, utamanya
pada saar banjir atau pada daerah airan yang rentan tehadap erosi dengan tingkat

kepadatan vegetasi rendah.


Air permukaan seperti Sungai Citarum dan Sungai Cisadane di Jawa Barat, yang

umumnya telah melewati daerah alluvial (endapan gunung api).


Air permukaan dengan tingkat kekeruhan yang rendah sampai sedang.
Air ini umumnya stabil di waduk atau di danau yang sedikit mengandung gulma
atau tanaman air. Air ini adalah seperti air pada golongan yang pertama hanya telah
mengalami pengendapan yang cukup lama di suatu badan air dengan waktu tinggi yang
cukup lama (lebih dari 1 minggu). Contoh air ini adalah (Air di Waduk Jati Luhur, Air di

Kedung Ombo, Air di Danau Tempe, dan Air Waduk Gajah Mungkur)
Air permukaan dengan tingkat kekeruhan yang sifatnya temporer.
Air yang mengalir diatas permukaan yang terttup vegetasi yang cukup lebat dan
curam sehingga pada waktu tidak hujan akan menghasilkan air yang cukup jernih (tidak
keruh). Tetapi pada waktu datang hujan air menjadi keruh karena terjadi lonjakan tingkat

sedimen akibat erosi. Setelah hujan debit air akan meningkat tajam yang kemudian
diikuti dengan tingkat kekeruhan yang tinggi. Setelah hujan selesai sekitar 2-3 jam air
kembali ke aliran dasar basse flow dan air kembali jernih.
Dengan demikian terjadilah kekeruhan yang tempore. Umumnya hal ini terjadi
pada air permukaan didaerah pegunungan dimana pada saat tidakhujan air akan jernih
4

tetapi pada saat hujan akan keruh sesaat.


Air permukaan dengan kandungan warna yang sedang sampai tinggi.
Air demikian umumnya telah mengalir pada daerah dengan tingkat humus atau
gambut yang tinggi, umumnya terdapat didaerah rawa. Air ini umunya mempunyai
tingkat warna yang tinggi (diatas 30 ptCo) akibat terlarutnya zat tannin dari sisa-sisa
humus di sekitarnya. Biasanya akibat proses mikroorganisme pH dari air adalah asam

atau antara 4 sampai dengan 7.


Air permukaan yang dengan kesadahan yang tinggi.
Kesadahan pada prinsipnya adalah terkontaminasinya air dengan unsure kation
seperti Na, Ca, Mg, dsb. Dialam kesadahan yang paling banyak di jumpai adalah air laut
atau air asin. Pada air tawar permukaan umumnya kandungan Ca dan Mg dalam kadar
yang tinggi (>200 ppm) CaCO3. Sehingga air yang mengalir pada daerah batuan kapur
akan mempunyai tingkat kesadahan yang tinggi.
Kesadahan dapat dikatan tinggi dan mulai berakibat pada peralatan rumah tangga
apabila jumlahnya diatas 100 ml/L CaCO 3. Pada kesadahan diatas 300 mg/L dengan
jangka waktu yang panjang akan berpengaruh pada manusia terutama gangguan pada
ginjal.

Air permukaan dengan tingkat kekeruhan sangat rendah.


Air seperti ini dapat di jumpai apda danau-danau yang masih belum tercemar atau
air yang baru saja keluar dari mata air. Contohnya : Danau Toba, Danau Laut di
Takengon, Danau Sentani.

Air Tanah
Air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah di dalam zone jenuh dimana
tekanan hidrostatiknya sama atau lebih besar dari tekanan atmosfer (Suyono, 1993 : 1). Air
tanah terbagi atas air tanah dangkal dan air tanah dalam. Kedalaman air tanah dangkal 15,0
m2 (kedalaman maksimal 15/30 m2) sebagai sumur air minum, air dangkal ditinjau dari segi

kualitas agak baik, segi kuantitas kurang cukup dan tergantung pada musim. Air tanah
dalam, terdapat setelah lapis rapat air yang pertama, dengan kedalaman 100-300 m2.
Air tanah terutama berasal dari air hujan yang jatuh dipermukaan tanah/bumi dan
sebaguan besar meresap kedalam tanah dan mengisi rongga-rongga atau pori-pori didalam
tanah.
Air artesis (gravitasi) apabila air tanah terletak dibawah lapisan kedap air, disebut positif
apabila keluar dengan sendirinya kepermukaan tanah, dan disebut air artesis negatif apabila
keluar kepermukaan tanah dibantu dengan pompa.
Karakteristik air tanah :
- Kualitas air tergantung pada lapisan tanah yang dilaluinya.
- Umumnya jernih dan tidak mengandung padatan tersuspensi atau tumbuh-tumbuhan

mati, karena air tanah melalui proses penyaringan alami.


Kualitas air tanah dangkal rata-rata kurang baikdan kadang-kadang terkontaminasi air

permukaan yang berada di sekitarnya. Umumnya kandungan besi dan mangan tinggi.
Pada air tanah dalam mengandung mineral dalm jumlah yang sangat tinggi dan

tergantung pada daerah tanah resapannya.


Semakin dalam air tanah semakin rendah kandungan oksigen terlarutnya.

Mata Air
Yaitu air tanah yang keluar dengan sendirinya kepermukaan tanah dengan hampir tidak di
pengaruhi oleh musim, sedangkan kualitas atau kuantitas nya sama dengan air dalam.
Berdasarkan keluarnya (munculnya permukaan tanah) terbagi atas :
- Rembesan, dimana air keluar dari lereng-lereng.
- Umbul, dimana air keluar kepermukaan pada suatu daratan.

Berikut ini keuntungan dan kerugian masing-masing sumber air sebagai sumber air baku:
A Air Hujan
Keuntungan : 1. Kualitas air cukup baik (air hujan setelah beberapa saat hujan turun),
2. Tidak memerlukan pengolahan lengkap
Kerugian : 1. Memerlukan penampung yang besar (tendon/waduk) sebagai
persediaan air yang untuk jangka waktu yang panjang.
2. Karena air hujan mengandung mineral relative rendah dan bersifat agresif
maka perlu penambahan mineral (menaikkan pH, alkalinitas dan
kesadahan) dan desinfektan.

B Air Permukaan

Keuntungan : 1. Memungkinkan untuk digunakan sebagai sumber air


baku untuk system penyediaan air bersih yang relative besar ditinjau

dari kuantitas dan kontinuitas yang dapat dipenuhi.


2. Lokasi sumber mudah diketahui dan dijangkau.
3. Data mengenai sumber air relative mudah didapat.
Kerugian : 1. Untuk memperbaiki kualitas air diperlukan pengolahan lengkap
2. Sehubungan dengan fluktuasi kualitas air yang dipengaruhi musin, beban

pencemaran, biasanya memerlukan pengolahan bantuan/khusus untuk


memperbaiki kualitas air baik sebelum atau sesudah diolah. Kemungkinan
terjadi fluktuasi debit dan tinggi muka air menyulitkan dalam penyadapan
air.
3. Memerlukan pompa untuk menaikkan air naku karena air yang permukaan
biasanya terletak pada daerah yang relative rendah.
4. Cukup sulit dan rumit untuk melindungi sumber air dari kontaminasi.
C Air Tanah Dalam dan Air Tanah Dangkal
Keuntungan : 1. Air tanah(air tanah dalam) pada umumnya cukup jernih
tidak memerluka pengolahan lengkap.
2. Kualitas air (air tanah dalam) pada umumnya cukup stabil sepanjang

waktu.
3. Mudah untuk melindungi sumber air (air tanah dalam) dari kontaminasi.
Kerugian : 1. Lokasi sumber air dan debit air sulit diketahui.
2. Kuantitas terbatas, kadang-kadang dipengaruhi oleh musim kuantitas dan
kontinuitas tidak dipenuhi (terutama air tanah dangkal). Di daerah tertentu
masih terdapat problem kualitas air seperti kandungan Fe, Mn, (air tanah
dangkal), CO2 agresif, H2S serta kesadahan dan alkalinitas yang tinggi (air
tanah alam).

D Mata Air
Keuntungan : 1. Kualitas air relative baik.
2. tidak memerlukan pengolahan lengkap.
3. kerena lokasi mata air biasanya berada pada daerah relative tinggi, maka

tidak memerlukan system perpompaan untuk pengambilan air.


4. Fluktuasi debit pada umumnya konstan.
Kerugian : Lokasi mata air sukar dijangkau.

Selain itu, air juga tidak boleh mengandung zat kimia dan bakteri yang membahayakan
kesehatan manusia. Air minum tidak boleh mengandug bakteri-bakteri penyakit (patogen) sama
sekali dan tak boleh mengandung bakteri bakteri golongan Coli melebihi batas-batas yang telah
ditentukannya yaitu 1 Coli/100 ml air.
Bakteri golongan Coli ini berasal dari usus besar (faeces) dan tanah. Bakteri patogen
yang mungkin ada dalam air antara lain adalah :
-

Bakteri typhusum
Vibrio colerae
Bakteri dysentriae
Entamoeba hystolotica
Bakteri enteritis (penyakit perut)
Air yang mengandung bakteri golongan Coli dianggap telah terkontaminasi dengan

kotoran manusia.
Tabel. Sumber-sumber air baku untuk penggunaan rumah tangga
No

Sumber

Karakteristik

.
1
1.1

Air Tanah
Sumur Bor

- Dapat dipercaya, suhu konstan, polusi rendah, terbatas, kesadahan sering


tinggi.
- Lebih dalam, lebih dapat diharapkan, kurang terkontaminasi, tak terlalu
mahal.
- Murah, jarang tersedia, seringkali sadah.

1.2
2

Mata Air
Air

2.1

Permukaan

2.2

Sungai

2.3

Danau

- Seringkali tak dapat dipercaya, suhu bervariasi, sering terpolusi


- Seringkali keruh dan terpolusi
- Kekeruhan rendah, jarang tersedia
- Mahal, kualitasnya bervariasi, pertumbuhan ganggang menjadi masalah

Reservoir
3
3.1

Air Hujan
Penampungan
Air Hujan

- Airnya

lunak,

tak

terkontaminasi,

tak

dapat

dipercaya,

sulit

penyimpanannya.
- Penyimpanan air hujan dapat terpolusi oleh aliran air permukaan tanah.

Dalam karakteristik air hujan, air nya lunak karena tidak mengandung mineral/kalsium.
Maka dari itu agar air hujan bisa di konsumsi perlu di beri CaOH 2 yaitu kapur, dengan dosisnya
25-100 mg/L.

Referensi :
Asmadi, ST, M.Si., Khayan, SKM, M.Kes., dan Kasjono, Heru Subaris, SKM, M.Kes. 2011.
Teknologi Pengolahan Air Minum. Yogyakarta.Gosyen Publishing
Hera Yomi, 2013, Macam-Macam Sumber Air Bersih, diunduh dari:
http://yomizu.blogspot.com/2013/02/macam-macam-sumber-air-bersih.html Diakses
pada 23 April 2015
Anonim, 2013.Air tanah proses . Dikutip dari :
http://arisinta.blogspot.com/p/air-tanah-proses.html Diakses pada 23 April 2015

Você também pode gostar