Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
Hukum
dan
Filsafat,
Fakultas
Ekonomi,
Fakultas
Ilmu
Studi
Pembangunan,
771/D/T/2008
2
izin
Dikti
Nomor
Studi
Sistem
Komputer,
izin
Dikti
Nomor:
5639/D/T/K-I/2011
2. Program Studi Teknik Komputer (Diploma III), izin Dikti
Nomor: 1892/D/T/K-I/2009
7. Fakultas Agama Islam
1. Program Studi Pendidikan Agama Islam, Dirjen Pendidikan
Islam dengan Nomor: DJ.I/183/2010
8. Fakultas Filsafat
1. Program Studi Ilmu Filsafat, izin Dikti Nomor: 1513/D/T/KI/2010
Yayasan mendirikan Universitas Pembangunan Panca Budi dengan
maksud :
1. Mengembangkan
Pendidikan
dan
Pengajaran
secara
Visi :
Menjadi Perguruan Tinggi Swasta Yang Terkemuka Berbasis Religius
Dalam Mengembangkan IPTEK Yang Bermanfaat Bagi Kemaslahatan
Umat.
Misi :
1. Melaksanakan Pengabadian Sesuai Dengan Piagam Panca Budi,
Mengabdi Kepada Tuhan YAng Maha Esa, Negara, Nusa, Bangsa
dan Dunia
2. Mengembangkan IPTEK Berdasarkan Al-Quran dan HAdist,
Mencerdaskan Kehidupan Bangsa Dengan Menggali Sumber
-Sumber Ilmu Yang Berfaedah Dalam Bidang IPTEK dan IMTAQ.
3. Melaksanakan Pendidikan, Penelitian dan PEngabdian Untuk
Bangsa dan Negara Republik Indonesia YAng Mutunya Dapat
Bersaing
Secara
NAsional
dan
International
Dalam
Fitrah
M.Eng
2. Ka. Prodi Teknik Arsitektur : Sri Shindi Indira, ST.,MSc
2 Dekan Fakultas Ilmu Komputer : Darmeli Nasution, S.Kom.,
M.Kom
1. Ka. Prodi Sistem Komputer : Hermansyah, S.Kom,
M.Kom
2. Sek. Ka. Prodi Sistem Komputer : T. Henny Febriana
Harumy, S.Kom., M.Kom
D.
fitrah
manusia
diciptakan
dan
dilahirkan
untuk
10
11
Kerjasama
UNPAB
dengan
PROVINSI SUMATERA
12
KAMAR
DAGANG
INDUSTRI
Kerjasama
UNPAB
dengan
DPD
GERAKAN
NASIONAL
KEPEDULIAN NASIONAL
Kerjasama
UNPAB
dengan
DEWAN
KESELAMATAN
DAN
13
untuk
membantu
ketercapaian
tujuan
pendidikan.
Dan
14
dirinya
pengendalian
untuk
diri,
memiliki
kepribadian,
kekuatan
kecerdasan,
spiritual
akhlak
keagamaan,
mulia,
serta
resiko
sebagai
budaya
lembaga.
Pada
umumnya,
15
manajemen
memperhitungkan,
resiko
berperan
untuk
dan
mengelola
mengevaluasi,
mengidentifikasi,
konsekwensi-
16
4. Biaya
tersebut
harus
difikirkan
sumber
dananya
dan
penggunaannya.
5. Setelah dilakukan pelatihan dan pengembangan, dibutuhkan
instrument untuk mengukur peningkatan kualitas tenaga pendidik.
Maka instrument harus dibuat.
6. Untuk pendidik yang meningkat kualitasnya, dan untuk yang tidak
meningkat apa tindakan yang diberikan.
Dari satu visi tersebut menimbulkan resiko diantaranya pada
bidang pengelolaan sumber daya manusia, sehingga manajemen harus
berfikir
cerdas
untuk
meminimalisir
atau
menghindari
kegagalan
dapat
memberdayakan
pendidik
tersebut
untuk
17
Resiko pada lembaga pendidikan tidak hanya dari satu faktor yaitu
sumber daya manusia saja, namun sangat mungkin muncul dari berbagai
bidang yang lain yaitu sarana prasarana, keuangan, struktur organisasi,
kurikulum, dan lingkungan lembaga pendidikan. Dan utamanya adalah
bermula dari visi, misi, tujuan lembaga pendidikan.
Peningkatan Daya Saing Paradigma Pengelolaan Pendidikan
Untuk saat ini mutu merupakan hal yang sangat penting bagi
keberlangsungan hidup lembaga pendidikan. Orientasi masyarakat
modern telah berubah, dari yang dulunya fokus pada aspek kuantitas,
menjadi fokus pada aspek kualitas.
Perlu
pendidikan
diketahui
yang
bahwa
berkualitas
untuk
menciptakan
dibutuhkan
suatu
suatu
lembaga
paradigma
yang
komprehensip
dimaksudkan
adalah
suatu
pandangan
yang
pelaksanaan
kegiatan.
Selain
daripada
akuntabilitas,
apabila
lembaga
berharap
menjadi
organisasi
yang
berkualitas, sehat, dan akuntabel, jika tidak diberikan otonomi pada unitunit yang berada di dalamnya.
Otonomi lembaga pendidikan memiliki hubungan timbal balik
dengan akuntabilitas, memberikan pengaruh terhadap kualitas organisasi,
dan secara tidak langsung membangun organisasi yang sehat. Selain
daripada itu, otonomi memberikan hubungan timbal balik terhadap
18
saing
unggul
adalah
kualitas,
organisasi
yang
sehat,
saing
tinggi,
tidak
cukup
19
hanya
mengimplementasikan
20
mampu mengelola dua hal tersebut dengan baik, maka dapat dipastikan
manajemen resiko yang berlangsung di dalamnya akan terlaksana dengan
baik, dan sangat membantu dalam pencapaian visi lembaga secara efektif
dan efisien.
Manfaat
mengelola
resiko
pada
lembaga
pendidikan
Jika
lebih
terjamin,
21
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Wikipedia
bahasa
Indonesia
menyebutkan
bahwa
terfokus pada resiko- resiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal
(seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, dan tuntutan hukum).
Menurut Vibiznews.com, manajemen resiko adalah suatu proses
mengidentifikasi, mengukur resiko, serta membentuk strategi untuk
mengelolanya melalui sumber daya yang tersedia. Strategi yang dapat
digunakan antara lain mentransfer resiko pada pihak lain, menghindari
resiko, mengurangi efek buruk dari resiko dan menerima sebagian
maupun seluruh konsekuensi dari resiko tertentu.
Sedangkan menurut COSO, manajemen resiko (risk management)
dapat diartikan sebagai a process, effected by an entitys board of
directors, management and other personnel, applied in strategy setting
22
and across the enterprise, designed to identify potential events that may
affect the entity, manage risk to be within its risk appetite, and provide
reasonable assurance regarding the achievement of entity objectives.
Manajemen resiko adalah bagian penting dari strategi manajemen
semua wirausaha. Proses di mana suatu organisasi yang sesuai
metodenya dapat menunjukkan resiko yang terjadi pada suatu aktivitas
menuju keberhasilan di dalam masing-masing aktivitas dari semua
aktivitas. Fokus dari manajemen resiko yang baik adalah identifikasi dan
cara mengatasi resiko. Sasarannya untuk menambah nilai maksimum
berkesinambungan (sustainable) organisasi.
memahami potensi upside dan downside dari semua faktor yang dapat
memberikan dampak bagi organisasi. Manajemen resiko meningkatkan
kemungkinan
sukses,
mengurangi
kemungkinan
kegagalan
dan
resiko
seharusnya
bersifat
berkelanjutan
dan
manajemen
resiko
sebagai
bagian
dari
deskripsi
23
organisasi.
resiko
Untuk
dirumuskan
lingkungan
oleh
instansi
pimpinan
pemerintah,
dan
pegawai
Dengan penggunaan
24
bahwa
kegiatan
dan
pelayanan
oleh
organisasi
dapat
Di sisi lain,
25
Resiko Operasional
Resiko Hazard
Resiko Finansial
Resiko Strategis
Hal
ini
menimbulkan
ide
untuk
menerapkan
pelaksanaan
Brainstorming
Survey
Wawancara
Informasi historis
Kelompok kerja
b. Menganalisa resiko
Setelah melakukan identifikasi resiko, maka tahap berikutnya
adalah pengukuran resiko dengan cara melihat seberapa besar potensi
terjadinya kerusakan (severity) dan probabilitas terjadinya resiko tersebut.
Penentuan probabilitas terjadinya suatu event sangatlah subjektif dan
lebih berdasarkan nalar dan pengalaman.
mudah
untuk
diukur,
namun
sangatlah
26
untuk
memastikan
dalam
pengukuran
resiko
adalah
menentukan
dan
terjadinya
kerugian
akan
Praktek,
membutuhkan
suatu
Konsep Resiko
Resiko berhubungan dengan ketidakpastian ini terjadi oleh karena
kurang atau tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan
terjadi.
Sesuatu
yang
tidak
pasti
(uncertain)
dapat
berakibat
kemungkinan
kerugian.
Dalam
ilmu
statistik,
chance
dapat
bersifat
subjective
dan
objective.
Subjective
28
29
Kategori Resiko
Resiko dapat dikategorikan ke dalam dua bentuk :
Resiko spekulatif
Resiko
spekulatif
adalah
suatu
keadaan
yang
dihadapi
investasinya
menguntungkan
atau
malah
investasinya
30
Resiko murni
Resiko murni (pure risk) adalah sesuatu yang hanya dapat
2.4
resiko
merupakan
proses
analisa
untuk
checklist
menentukan
kerugian
untuk
pendekatan
potensial.
Salah
yang
sistematis
dalam
alternatif
sistem
satu
Checklist yang
dibangun sebelumnya untuk menemukan resiko dan menjelaskan jenisjenis kerugian yang dihadapi oleh suatu perusahaan.
Perusahaan yang sifat operasinya kompleks, berdiversifikasi dan
dinamis,
maka
diperlukan
metode
yang
lebih
sistematis
untuk
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
Analisa
Untuk menciptakan lembaga pendidikan yang berkualitas
33
Dan
apa
konsekwensi
bergerak dalam
pemenuhan
34
Fungsi
dari
manajemen
resiko
adalah
diantaranya
untuk
menurunkan nilai uncertainty dari level satu ke level yang lebih rendah.
Untuk itu dibutuhkan informasi akurat, dan komunikasi yang kredibel.
Tujuan dan sasaran menyediakan ukuran terhadap kesuksesan atau
kegagalan dari program adalah terukur, dan juga determinasi dari filosofi
yang mendasar dari kegiatan manajemen resiko.
Penilaian terhadap resiko dan ketidakpastian. Penilaian resiko dan
ketidakpastian terdiri dari tiga aktifitas yang berhubungan. Pertama, resiko
dan
ketidakpasatian
yang
akan
mempengaruhi
organisasi
harus
diidentifikasi.
Identifikasi dari resiko biasanya ditemani dengan dua hal
identifikasi bahaya (hazard identication) dan identifikasi pembukaan
(exposure
identification).
kondisi
yang
menciptakan
atau
keuntungan
dan
kerugian.
Manajer
resiko
harus
Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen
36
mampu mengelola
lebih
terjamin,
Saran
37
saing
tinggi,
tidak
cukup
hanya
mengimplementasikan
38