Você está na página 1de 13

Peningkatan Keterampilan Menulis Esei Pendek Sederhana dalam Teks Berbentuk

Procedure pada Peserta Didik Kelas VII di SMPN Satu Atap Gunungsari 04 Batu
Semester Genap Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan Pembelajaran Menggunakan
Media Tayangan Video

Henu Lismiyati, S.Pd


SMP Negeri Satu Atap Gunungsari 04 Batu
henu_lies@yahoo.co.id

ABSTRAK : Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan


menulis teks procedure tentang pembuatan makanan dan minuman
pada kelas VII SMPN Satu Atap Gunungsari 4 Batu pada semester
genap tahun pelajaran 2015/2016. Berdasarkan hasil tes awal
diperoleh hasil bahwa tulisan peserta didik belum memuaskan karena
ada beberapa kesalahan tata bahasa, pemilihan kosakata yang tidak
tepat dan kesalahan ejaan serta kemampuan dalam mengembangkan
ide belum maksimal karena sebagian besar peserta didik hanya
menyalin karya teman maupun teks yang ada di buku paket. Untuk
mengatasi permasalahan ini penulis mencoba menggunakan media
tayang video dalam pembelajaran menulis teks procedure. Penelitian
ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subyek peserta didik kelas
VII yang berjumlah 26 orang yang terdiri dari 9 perempuan dan 17 lakilaki. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus dimana setiap siklus memiliki 4
tahapan yaitu perencanaan, penerapan, bservasi dan refleksi. Hasil
akhir dari penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan
menggunakan media tayang vide dapat meningkatkan keterampilan
menulis teks procedure peserta didik kelas VII di SMPN Satu Atap
Gunungsari 4 Batu.
Kata kunci: Writing, Procedure Text, MediaTayangan Video.

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII karena peneliti mengajar mata pelajaran
Bahasa Inggris di kelas ini sudah hampir satu tahun, yaitu mulai semester 1 tahun
pelajaran 2015/2016 sampai dengan sekarang. Permasalahan yang muncul dalam
pengajaran Bahasa Inggris adalah rendahnya keterampilan

menulis.

Peneliti

mendapatkan fakta-fakta sebagai berikut: (1) motivasi siswa dalam menulis masih rendah
dikarenakan kesan (menulis) sebagai keterampilan rumit untuk dipelajari; (2) siswa
kurang percaya diri dalam menulis teks procedure karena perasaan tidak nyaman untuk
menulis dalam bahasa Inggris; (3) nilai siswa masih di bawah batas terendah dari
ketentuan sekolah (KKM), yaitu nilai 71, karena siswa tidak mengetahui bagaimana harus

mulai menulis, bagaimana mendapatkan gagasan yang harus ditulis, dan bagaimana
mengorganisasikan gagasan tersebut untuk ditulis dalam sebuah teks terpadu; dan (4)
guru menugaskan siswa untuk menulis tanpa memberikan bekal pengetahuan tentang
kosakata yang memadai dalam proses menghasilkan sebuah teks. Oleh sebab itu, peneliti
sangat terdorong untuk memecahkan masalah-masalah tersebut (terutama masalahmasalah nomor 3 dan 4) dengan penerapan penggunaan media tayangan video.
Yang dimaksud dengan penggunaan media tayangan video adalah dalam proses
pembelajaran guru menggunakan tayangan video tentang cara membuat makanan untuk
membimbing dan membantu siswa dalam memahami text procedure dan memberikan
inspirasi dalam menulis sehingga siswa lebih focus terhadap menulis sebuah text sesuai
dengan jenis text dan tema yang diinginkan.
Penelitian terdahulu yang menggunakan media tayangan video dilaksanakan oleh
Bambang Yudi Cahyono (tahun2013?) dengan temuan pada post test hasilnya lebih tinggi
(0) dari pre test sebelumnya (0),ternyata Sukirno (tahun2010?) juga meneliti tentang
penngunaan media tayangan video, yang hasilnya adalah meningkat secara significant
bahwa nilai post test (0) lebih tinggi dari pre test (0).
Melalui penggunaan media tayangan video, peneliti ini juga berharap mampu
meningkatkan keterampilan peserta didik di dalam menulis teks procedure. Strategi ini
dipilih karena dianggap dapat mendorong peserta didik untuk terlibat lebih aktif dalam
kegiatan menulis sehingga keterampilan menulis mereka menjadi meningkat. Oleh sebab
itu, rumusan masalah penelitihan ini adalah Bagaimana penggunaan media tayangan
video dapat meningkatkan keterampilan peserta didik dalam menulis teks procedure bagi
peserta didik kelas VII SMP Negeri Satu Atap Gunungsari 04 Batu?
Penelitian ini dianggap berhasil jika jumlah siswa yang memperoleh nilai sama
dengan atau lebih tinggi dari 71 (KKM) mencapi 80 % .
Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi guru di kelas tersebut dalam
mengatasi kesulitan menulis teks procedure, dan tentunya bagi guru Bahasa Inggris yang
lainnya,yang mempunyai masalah yang sama, diharapkan dapat menggunakan hasil
penelitian ini untuk memecahkan masalah di kelas mereka.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action


research) yang berusaha mengkaji dan merefleksikan beberapa aspek dalam kegiatan
belajar-mengajar , yaitu keaktifan peserta didik secara individu dan kelompok dalam
menulis esei pendek berbentuk teks procedure.
Penelitian ini dibagi dalam dua siklus yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Masing-masing siklus terdiri dari empat langkah (Kemmis dan McTaggart, dalam .. ?
1988) yaitu :a) perencanaan, yaitu merumuskan masalah, menentukan tujuan dan
metode penelitian serta membuat rencana tindakan, b) tindakan,yang dilakukan sebagai
upaya perubahan yang silakukan, c) observasi, dilakukan secara sitematis untuk
mengamati hasil atau dampak tindakan terhadap proses belajar-mengajar, dan d) refleksi,
yaitu mengkaji dan mempertimbangkan hasil atau dampak tindakan yang dilakukan.
Keempat langkah tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Perencanaan

Refleksi

Pelaksanaan

Pengamatan

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII SMPN Satu Atap Gunungsari 04 Batu pada
semester genap tahun pelajaran 2015/2016 dengan jumlah peserta didik sebanyak 26
orang. Siklus 1 dilaksanakan pada hari Rabu Kamis, tanggal 16 17 Maret 2016 dan
siklus 2 dilaksanakan pada hari Selasa, 29 Maret 2016 dan Jumat, 1 April 2016.
Penelitian ini menggunakan instrument berupa lembar observasi untuk
guru/observer dan tes tulis untuk menilai hasil kerja siswa yang dinilai berdasarkan rubric
penilaian.

Proses pembelajaran ini diteliti melalui Penelitian Tindakan Kelas dengan 2 siklus
kegiatan sebagai berikut:
Siklus 1
Tahap Perencanaan, meliputi kegiatan:
1. Menyusun dan membuat rencana pembelajaran menggunakan media tayang video
untuk dua kali pertemuan
2. Menyiapkan instrument berupa lembar bservasi dan rubric penilaian keterampilan
menulis
3. Menyiapkan media tayang video
Tahap Pelaksanaan, meliputi kegiatan:
1. Melaksanakan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan rencana (RPP)
2. Menggunakan media tayang video pada pelaksanaan pembelajaran menulis teks
procedure
3. Menilai hasil tes tulis berupa unjuk kerja keterampilan menulis teks procedure
tentang pembuatan makanan atau minuman
Tahap Mengamati, meliputi kegiatan:
1. Melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan
media tayang video
2. Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan media tayang
video pada pembelajaran menulis teks procedure
3. Merekam data semua jenis kegiatan dalam tahap pelaksanaan pada siklus 1 untuk
pengumpulan data
Tahap Refleksi, meliputi kegiatan:
1. Menganalisis dan menginterpretasi data temuan saat melakukan pengamatan
2. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan penggunaan
media tayang video dalam pembelajaran menulis teks procedure
3. Melakukan refleksi terhadap penggunaan media tayang video dalam pembelajaran
menulis teks procedure
4. Melakukan diskusi dengan observer untuk membahas tentang kelemahan atau
kekurangan yang dilakukan guru sebagai bahan masukan untuk perbaikan pada
proses pembelajaran berikutnya pada siklus 2

TEMUAN PENELITIAN
Siklus 1 Pertemuan 1, Rabu, 16 Maret 2016

Pertemuan diawali dengan tegur sapa peneliti, observer dan peserta didik.
Kemudian guru mereview pembelajaran sebelumnya dan mengaitkan dengan
pembelajaran yang akan dibahas.
Untuk menarik perhatian peserta didik, guru menunjukkan gambar yang
terdapat pada layar LCD yaitu gambar pancake dan scrambled eggs dan bertanya
jawab tentang berbagai hal terkait gambar tersebut, misalnnya What is in the picture?
What do you know about pancake and scrambled eggs? Do you know how to make
pancake and scrambled eggs? Do you know the materials and tools used to make
pancake and scrambled eggs? Kemudian guru meminta peserta didik untuk
mendiskusikan alat, bahan dan cara membuat pancake dan scrambled eggs dengan
teman sebangku.
Pada tahap berikutnya, guru meminta peserta didik untuk menyaksikan tayangan
video tentang cara pembuatan pancake dan scrambled eggs yang ditayangkan
sebanyak dua kali. Kemudian guru menanyakan kepada peserta didik apakah alat dan
bahan membuat pancake dan scrambled eggs yang didiskusikan dengan teman
sebangku terdapat dalam tayangan video.
Kemudian guru meminta peserta didik berkelompok tiga sampai empat orang
untuk menulis teks procedure tentang cara membuat pancake dan scrambled eggs
berdasarkan tayangan video yang telah dilihat. Untuk menghemat waktu, kelompok
dibentuk berdasarkan kedekatan tempat duduk peserta didik. Dari jumlah dua puluh
enam peserta didik terbagi menjadi tujuh kelompok. Setelah selesai, peserta didik
diminta untuk memajang hasil karya kelompok di dinding. Kemudian peserta didik
diminta untuk melihat dan memberi komentar terhadap hasil karya kelompok lain.
Kelompok satu melihat dan memberi komentar terhadap hasil karya kelompok dua,
kelompok dua melihat dan memberi komentar terhadap hasil karya kelompok tiga,
dan seterusnya. Peserta didik hanya mengamati dan mengomentari apakah hasil karya
kelompok lain sudah sesuai dengan langkah retorika teks procedure yaitu memuat
tujuan, bahan dan langkah-langkah cara pembuatan. Pada kegiatan ini ditemukan tiga
dari tujuh kelompok menulis teks procedure menggunakan Bahasa Indonesia karena
belum sempat menerjemahkannya dalam Bahasa Inggris.
Diakhir pelajaran, guru memberi kesempatan peserta didik untuk menanyakan
kesulitan mereka dan memberi tugas peserta didik untuk mengamati atau
mewawancarai ibu dirumah masing-masing terkait cara memasak makanan atau
membuat minuman.
Siklus 1 Pertemuan 2, Kamis, 17 Maret 2016

Pertemuan diawali dengan tegur sapa peneliti, observer dan peserta didik.
Kemudian guru mereview pembelajaran sebelumnya dan mengaitkan dengan
pembelajaran yang akan dibahas.
Pada kegiatan inti peserta didik secara idividu menulis teks procedure tentang
cara pembuatan makanan atau minuman berdasarkan hasil observasi atau wawancara
dengan ibu dirumah masing-masing.
Karena keterbatasan waktu, hasil karya peserta didik belum sempat dipajang
tetapi langsung dikumpulkan. Kemudian guru melakukan penilaian dengan
menggunakan rubric penilaian menulis yang meliputi aspek tata bahasa dengan skor
1-4, aspek diksi dengan skor 1-4, aspek isi dengan skor 2-8, dan aspek ejaan dengan
skor 1-4, dengan total skor 20.
Table 1: Hasil nilai tes menulis teks procedure pada siklus 1
Dari hasil penilaian diperoleh data yaitu 73% peserta didik (19 orang)
memperoleh nilai sama dengan atau lebih tinggi dari 71 (KKM) dan 27% (7 orang)
peserta didik belum mencapai nilai KKM. Sedangkan nilai rata-rata tes menulis pada
siklus 1 adalah 74.
Refleksi Siklus-1
Dari hasil pengamatan dan penilaian pada siklus-1 diperoleh data bahwa
penggunaan media tayang video dapat menarik perhatian dan membantu peserta didik
dalam meningkatkan keterampilan menulis teks procedure tentang pembuatan
makanan dan minuman. Seluruh peserta didik telah menulis cara pembuatan makanan
atau minuman sesuai dengan langkah retorika teks procedure yang terdiri dari tujuan,
bahan dan langkah-langkah. Namun hasil test menullis pada siklus-1 tersebut
menunjukkan bahwa pengusaan tata bahasa khususnya dalam menulis kalimat
perintah atau

imperative sentence masih kurang dan pemilihan kosakata

(vocabulary) belum tepat. Selain itu dalam siklus-1 juga terdapat kesalahan
ejaan, tanda baca dan penulisan huruf besar atau kecil, namun guru hanya memberi
penekanan pada penguasaan tata bahasa dan kosakata
Pada penulisan kalimat perintah atau imperative sentence, beberapa peserta
didik masih menggunakan bentuk kata kerja yang tidak tepat. Mereka menggunakan
kata kerja bentuk lampau (verb-2 dan verb-3), kata kerja bentuk verb-ing dan
kata sifat atau adjective serta kata benda (noun) diawal kalimat. Seharusnya
mereka menggunakan kata kerja bentuk dasar (verb-1) untuk
menulis kalimat perintah. Berikut ini contoh kesalahan dalam
menulis kalimat perintah yang ditemukan pada siklus-1.

CONTOH TULISAN

SEHARUSNYA

O
1.
2.

PESERTA DIDIK
Broken egg interior bowl.
Break the egg into a bowl.
Washing garlic, onion, carrot, Wash garlic, onion, carrot, etc.

3.

etc.
Input the noodle instant in Put the instant noodle into a
the pan.

pan

Lemahnya penguasaan kosakata (vocabulary) peserta didik dapat dilihat dari


pemilihan kata (diksi) yang tidak tepat seperti yang terlihat pada table dibawah ini:
N

CONTOH TULISAN

SEHARUSNYA

O
1.
2.

PESERTA DIDIK
After that stir to smooth.
After that stir thoroughly.
After
noodle
ripe,
leak After the noodle is done, drain

3.

it.
through noodle.
Finally, coll fried rice depth Finally, put/serve fried rice on
plate.

a plate.

Dari hasil tes siklus-1 juga ditemukan bahwa ada enam orang peserta didik
yang memiliki tulisan yang sama atau menyontek, sehingga mereka mendapatkan
nilai rendah atau tidak tuntas.
Oleh karena itu guru merencanakan untuk memberi penjelasan dan latihan
tambahan untuk menulis kalimat perintah dan latihan kosakata pada siklus-2 serta
meminta peserta didik untuk lebih kreatif dalam menulis teks procedure dengan cara
mengembangkan ide sendiri dan tidak menyntek hasil karya temannya.
Siklus 2
Tahap Perencanaan, meliputi kegiatan:
1. Mengevaluasi hasil refleksi dari siklus 1 dan mencari solusi untuk diterapkan pada
siklus 2
2. Mendata masalah dan kendala yang ditemukan pada proses pembelajaran di siklus
1
3. Merancang perbaikan dan penyempurnaan dalam menyusun dan membuat rencana
pembelajaran menggunakan media tayang video untuk diterapkan pada proses
pembelajaran di siklus 2

4. Menyiapkan instrument berupa lembar observasi dan rubric penilaian keterampilan


menulis
5. Menyiapkan media tayang video yang berbeda dari siklus 1
Tahap Pelaksanaan, meliputi kegiatan:
1. Melaksanakan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan rencana (RPP)
2. Menggunakan media tayang video pada pelaksanaan pembelajaran menulis teks
procedure
3. Menilai hasil tes tulis berupa unjuk kerja keterampilan menulis teks procedure
tentang pembuatan makanan atau minuman
Tahap Mengamati, meliputi kegiatan:
1. Melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan
media tayang video
2. Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan media tayang
video pada pembelajaran menulis teks procedure
3. Merekam data semua jenis kegiatan dalam tahap pelaksanaan pada siklus 2 untuk
pengumpulan data
Tahap Refleksi, meliputi kegiatan:
1. Menganalisis dan menginterpretasi data temuan saat melakukan pengamatan
2. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan penggunaan
media tayang video dalam pembelajaran menulis teks procedure
3. Melakukan refleksi terhadap penggunaan media tayang video dalam pembelajaran
menulis teks procedure
Siklus 2 Pertemuan 1, Selasa, 29 Maret 2016
Pertemuan diawali dengan tegur sapa peneliti, observer dan peserta didik.
Kemudian guru mereview pembelajaran sebelumnya dan mengaitkan dengan
pembelajaran yang akan dibahas. Pada kegiatan ini guru mengulas langkah retorika
dan ciri kebahasaan dari teks procedure
Pada kegiatan inti, guru menunjukkan kesalahan diksi dan tata bahasa yang
ditemukan pada tulisan peserta didik di siklus 1 dan menayangkan video tentang kosakata
yang sering digunakan dalam teks procedure pembuatan makanan atau minuman.
Untuk meningkatkan penguasaan kosakata dan imperative sentence atau kalimat
perintah, guru meminta peserta didik secara berpasangan untuk mendiskusikan

penggunaan kosakata yang tepat dalam kalimat pada teks procedure dan kemudian membahas
latihan tersebut secara bersama-sama.
Pada tahap berikutnya, guru menunjukkan gambar chicken nuggets dan bertanya
jawab tentang berbagai hal terkait chicken nuggets. Kemudian guru menayangkan video
tentang how to make chicken nugget sebanyak dua kali. Tayangan video ini digunakan untuk
menarik perhatian peserta didik dan memberikan latihan menulis teks procedure yang berbeda
dari siklus-1. Selanjutnya guru meminta peserta didik berkelompok tiga sampai empat orang
untuk menulis teks procedure tentang pembuatan chicken nuggets berdasarkan video yang telah
ditayangkan. Dari jumlah dua puluh enam peserta didik terbagi menjadi tujuh kelompok.

Setelah selesai, peserta didik diminta untuk memajang hasil karya kelompok di dinding.
Kemudian peserta didik diminta untuk melihat dan memberi komentar terhadap hasil
karya kelompok lain. Kelompok satu melihat dan memberi komentar terhadap hasil
karya kelompok dua, kelompok dua melihat dan memberi komentar terhadap hasil
karya kelompok tiga, dan seterusnya. Peserta didik hanya mengamati dan
mengomentari apakah hasil karya kelompok lain sudah sesuai dengan langkah retorika
teks procedure yaitu memuat tujuan, bahan dan langkah-langkah cara pembuatan. Pada
kegiatan ini ditemukan bahwa seluruh kelompok telah menulis teks procedure dengan
menggunakan Bahasa Inggris.
Diakhir pelajaran, guru memberi kesempatan peserta didik untuk menanyakan
kesulitan mereka dan memberi tugas peserta didik untuk mempraktekkan cara
memasak makanan atau membuat minuman. Guru juga mengingatkan peserta didik
untuk mengerjakan tugas sendiri dan tidak menyontek hasil karya temannya.
Siklus 2 Pertemuan 2, Jumat, 1 April 2016

Pertemuan diawali dengan tegur sapa peneliti, observer dan peserta didik.
Kemudian guru mereview pembelajaran sebelumnya dan mengaitkan dengan
pembelajaran yang akan dibahas.
Pada kegiatan inti peserta didik secara idividu menulis teks procedure tentang
cara pembuatan makanan atau minuman berdasarkan hasil praktek membuat makanan
atau minuman yang dilakukan dirumah dan melengkapinya dengan gambar.
Karena keterbatasan waktu, hasil karya peserta didik belum sempat dipajang
tetapi langsung dikumpulkan. Kemudian guru melakukan penilaian dengan
menggunakan rubric penilaian menulis yang meliputi aspek tata bahasa dengan skor
1-4, aspek diksi dengan skor 1-4, aspek isi dengan skor 2-8, dan aspek ejaan dengan
skor 1-4, dengan total skor 20.
Table 2: Hasil nilai tes menulis teks procedure pada siklus 2

Dari hasil penilaian diperoleh data yaitu 85% peserta didik (22 orang)
memperoleh nilai sama dengan atau lebih tinggi dari 71 (KKM) dan 15% (4 orang)
peserta didik belum mencapai nilai KKM. Sedangkan nilai rata-rata tes menulis pada
siklus 2 adalah 81.
Refleksi Siklus-2
Tidak jauh berbeda dari siklus-1, hasil pengamatan dan penilaian pada siklus-2
juga meenunjukkan data bahwa penggunaan media tayang video dapat menarik
perhatian dan membantu peserta didik dalam meningkatkan keterampilan menulis teks
procedure tentang pembuatan makanan dan minuman. Seluruh peserta didik telah
menulis cara pembuatan makanan atau minuman sesuai dengan langkah retorika teks
procedure yang terdiri dari tujuan, bahan dan langkah-langkah. Namun hasil test
menullis pada siklus-2 tersebut menunjukkan bahwa pengusaan tata bahasa khususnya
dalam menulis kalimat perintah atau

imperative sentence masih kurang dan

pemilihan kosakata (vocabulary) belum tepat. Selain itu dalam siklus-2 juga
terdapat kesalahan ejaan, tanda baca dan penulisan huruf besar atau kecil, namun guru
hanya memberi penekanan pada penguasaan tata bahasa dan kosakata.
Pada penulisan kalimat perintah atau imperative sentence, beberapa peserta
didik masih menggunakan bentuk kata kerja yang tidak tepat. Mereka menggunakan
kata kerja bentuk lampau (verb-2 dan verb-3), kata kerja bentuk verb-ing dan
kata sifat atau adjective serta kata benda (noun) diawal kalimat. Seharusnya
mereka menggunakan kata kerja bentuk dasar (verb-1) untuk
menulis kalimat perintah. Berikut ini contoh kesalahan dalam
menulis kalimat perintah yang ditemukan pada siklus-2.
N
O
1.
2.
3.

CONTOH TULISAN
PESERTA DIDIK
Mixed milk and yogurt.
Cooking until ripe.
Blender
strawberry

SEHARUSNYA
Mix milk and yogurt.
Cook until it is done.
and Blend strawberry and water.

water.
Lemahnya penguasaan kosakata (vocabulary) peserta didik dapat dilihat dari
pemilihan kata (diksi) yang tidak tepat seperti yang terlihat pada table dibawah ini:
N

CONTOH TULISAN

PESERTA DIDIK

SEHARUSNYA

1.
2.
3.

4 canine tooth garlic.


4 cloves garlic.
4 spoon eat maple syrup.
4 table spoons maple syrup.
Ready glass and pour coffee Prepare a glass and pour the
to glass.

coffee into it.

Dari hasil tes siklus-2 juga ditemukan bahwa ada lima orang peserta didik
yang memiliki tulisan yang sama atau menyontek, sehingga mereka mendapatkan
nilai rendah atau tidak tuntas.
Dari hasil nilai pre-test, siklus-1 dan siklus-2 ada peningkatan kemampuan
siswa dalam menulis teks procedure dapat dilihat pada table dibawah ini:

Table 3: Rekap nilai pretest, siklus 1 dan siklus 2 menulis teks procedure
N
O
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

NAMA
ABZ
ARU
AFR
AU
BAP
BP
DR
DIDR
EARD
FDI
FP
IGP
IDP
KAH
MDEDS
MJGH
M. TNF
NEP
PR
PHSB
SFSH
SRS
S FU
SKW

JK
L
L
L
P
L
L
P
L
P
L
L
L
P
L
L
L
L
P
L
P
L
L
P
P

Pret
est
55
65
65
80
65
65
80
55
85
80
65
75
65
65
65
65
65
80
65
85
65
85
85
85

NILAI
Siklus
1
75
60
65
65
75
85
65
85
85
65
75
75
85
75
65
75
75
75
75
80
75
50
75
75

Siklus
2
75
70
80
85
85
75
80
75
90
95
95
80
75
60
65
70
75
90
75
95
75
75
90
90

25
26

SVP
TM
Rata-rata

P
P

85
85
72

85
85
74

90
95
81

Table 4: Rekap ketuntasan belajar menulis teks prcedure

HASIL
TEST

TUNT

Pre Test

14

TIDA
K
TUNT
AS
12

Siklus 1

19

26

73%

Siklus 2

22

26

85%

AS

JUML
AH
SISW
A
26

PROSENT
ASE
KETUNTAS
AN
54%

Dilihat dari table diatas tampak ada peningkatan dari nilai pre-test,
siklus-1 dan siklus-2. Hasil dari siklus-2 menunjukkan bahwa target
penelitian telah terlampaui. Target ini terlampaui karena kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus-2 memberi kesempatan
kepada siswa untuk mempelajari kosakata yang berhubungan dengan
kegiatan memasak melalui tayangan video, kemudian berlatih menulis
kalimat perintah dengan menggunakan kosakata tersebut serta
menyaksikan contoh teks procedure melalui tayangan video.
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil pembelajaran menulis yang dilaksanakan dalam dua siklus ini dapat
disimpulkan bahwa penggunaan media tayang video dapat meningkatkan
keterampilan menulis teks procedure tentang pembuatan makanan dan
minuman pada siswa kelas VII SMPN Satu Atap Gunungsari 4 Batu pada semester
genap tahun pelajaran 2015/2016 yaitu sebesar 12 poin dari siklus-1 sebesar
73% peserta didik mendapat nilai diatas KKM menjadi 85% peserta didik tuntas
pada siklus-2.
Dengan demikian disarankan kepada guru bahasa Inggris lainnya yang
memiliki masalah yang sama agar dapat menggunakan media tayang video
pada proses pembelajaran menulis teks procedure.
DAFTAR RUJUKAN
-

Bambang Yudi Cahyono

Sukirno

Você também pode gostar