Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
I.3 MANFAAT
1
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Anatomi Kuku
Kuku merupakan unit kompleks yang terdiri dari 5 bagian utama struktur
kutaneus yang termodifikasi, yaitu matriks kuku, lempeng kuku, dasar kuku, kutikula
(eponikium) dan lipatan kuku.5,6
Kuku muncul dari lipatan kuku proksimal dan membagi lipatan kuku menjadi
2 komponen, yaitu bagian dorsal roof dan ventral floor, dimana keduanya
mengandung germinal matrix. Kutikula tumbuh dari lipatan kuku proksimal dan
terletak diantara kulit jari dan lempeng kuku, menggabungkan kedua struktur ini
bersamaan. Konfigurasi ini membentuk suatu segel/perlindungan yang tahan air,
secara normal berfungsi mencegah bahan iritan eksternal, allergen dan organisme
pathogen memasuki area matriks proksimal. Sama halnya dengan dinding dan
lipatan kuku bagian lateral. Ketiga segel ini rusak, maka akan terbentuk suatu
3
celah sehingga bahan iritan atau pathogen dapat dengan mudah memasuki celah
tersebut, hal inilah yang dapat menyebabkan paronikia2,4
Lipatan Kuku Proksimal
Meliputi seperempat proksimal dari lempeng kuku . Memiliki dua permukaan epitel ,
dorsal dan ventral. Tanpa tanda dermatoglyphic dan kelenjar sebaceous. Bagian
dorsal secara anatomi serupa dengan kulit pada jari pada dorsal jari tetapi lebih tipis
tetapi tanpa unit pilosebaseus. Bagian depan melanjut menjadi matrix germinative
menutupi kira-kira seperempat lempeng kuku. Lipatan kuku proksimal berdekat
dengan permukaan lemnpeng kuku. Batas antara lipatan kuku proksimal dan matriks
kuku yaitu tempat hilangnya lapisan granular
Kutikula
Celah dua permukaan epitel PNF, bagiandistal ke permukaan kuku, menuup PNF dan
kuku. Melindungi struktur pada dasar kuku ( matriks germinative ) dari iritasi, alergi,
bakteri patogen / jamur . Kehilangan kutikula menghasilkan potensi ruang atau celah :
radang clah ini menyebabkan paronychia kronis
Lipatan Lateral
Biasanya menutupi bagian ujung lateral
Lunula
Eponikium
Eponikium adalah bagian kecil dari epitel yang memanjang dari dinding kuku
posterior ke dasar kuku.Sering disebut lipatan proksimal atau kutikula, eponikium
adalah akhir dari lipatan proksimal merupakan epidermis lapisan kulit yang baru
membentuk lempeng kuku. Lapisan non-hidup, kulit yang hampir tidak terlihat
adalah kutikula merupakan permukaan lempeng kuku. Bersama-sama, eponychium
dan kutikula membentuk segel pelindung. Kutikula pada lempeng kuku adalah sel-sel
mati dan sering dihapus selama manikur. tapi eponychium ini sel-sel hidup dan tidak
boleh disentuh2.
dan biasanya
3. Diagnosis
Diagnosis paronychia akut berdasar riwayat trauma, penemuan pada
pemeriksaan fisik lipat kuku. Tes tekan jari dapat membantu pada infeksi
stadium awal keberadaan atau luas abses Pengujian ini dilakukan meminta
pasien menjauhkan ibu jari dan jari yang terkena, kemudian memberi tekanan
ringan pada aspek volar distal digit yang terkena. Peningkatan tekanan di
dalam lipatan kuku (khususnya cavum abses) menyebabkan perubahan warna
menjadi putih dari kulit di atasnya dan demarkasi yang jelas dari abses. Pada
pasien dengan infeksi berat atau abses, spesimen harus diperoleh untuk
mengidentifikasi patogen yang bertanggung jawab dan untuk menyingkirkan
infeksi Staphylococcus aureus resisten metisilin (MRSA)3.
Selain gambaran klinis perlu dilakukan pemeriksaan penunjang, yaitu :
(1) pemeriksaan gram dan uji sensitivitas bacterial, (2) KOH jika dicurigai
adanya infeksi Candida, (3) Tzanck smear jika dicurigai adanya herpetic
whitlow, dan (4) biopsi jika terdapat kecurigaan adanya keganasan.
8
4. Tatalaksana
Penatalaksanaan paronikia akut antara lain rendam air hangat 3-4 kali
dalam sehari, terapi ini efektif di saat awal terjadinya penyakit disaat belum
terbentuk abses (tidak ada tanda fluktuasi). Namun jika infeksi tetap
berlangsung, rendam hangat dapat dilakukan sebagai terapi tambahan
penggunaan agen oral antistaphylokokus dan bebat untuk melindungi bagian
jari yang terkena.1 Jika terdapat abses maka perlu dilakukan insisi pada puncak
dimana
nyeri
paling
hebat
dirasakan,
bukan
pada
lokasi
dengan
tangga dan orang yang mempunyai pekerjaan tertentu seperti juru masak,
pelayan bar, pedagang ikan, Gejala dimulai sebagai pembengkakan ringan,
jauh lebih ringan daripada paronychia akut.5 Kutikula dapat hilang dan
pus dapat terbentuk di bawah lipat kuku. Paronychia kronis dapat disebabkan
oleh infeksi Candida albicans, eksaserbasi akut dapat terjadi dan biasanya
disebabkan oleh
infeksi
bakteri
sekunder.
Berbagai
organisme
10
11
3. Penatalaksanaan
Dasar terapi paronikia kronis bertujuan untuk menghindari factor yang
merusak kutikula dan meminimalisir kerusakan lebih lanjut dengan
mengurangi manipulasi kuku. Yang pertama adalah dengan menghindari
paparan terhadap lingkungan yang lembab, serta bahan allergen atau atau
12
kontak iritan seperti sabun dan deterjen. Area yang terkena harus dijaga dalam
keadaan kering.2,12 Terapi lini pertama adalah dengan steroid topical dan
sistemik.4 Aplikasi steroid topical potensi tinggi (clobetasol propionate 0,05%)
sekali sehari tiap malam merupakan terapi lini pertama yang efektif. 2 Jika
didapatkan infeksi Candida, sebaiknya diberikan topical glongan imidazole
pada pagi hari. Terapi dengan kombinasi topical steroid dan agen antifungal
telah menunjukkan keberhasilan. Pada kasus berat, steroid intralesi atau
steroid sistemik (prednisone 20 mg/hari) dapat digunakan selama beberapa
hari untuk mengurangi inflamasi dan nyeri.2,13
Tacrolimus berperan pada fase elisitasi dermatitis kontak alergi dengan
menghambat migrasi sek dendritic menuju aliran kelenjar getah bening dan
menekan reaksi tes temple kontak dan iritan. 14,15 Tacrolimus ointment juga
dapat meningkatkan fungsi barrier pada peryonychium yang sedang
mengalami inflamasi.
Eksaserbasi akut paronikia kronis tidak memerlukan pemberian
antibiotic karena dapat reda sendiri secara spontan dalam waktu singkat. Pada
kondisi yang berpotensi terjadinya infeksi bacterial sekunder dapat diberikan
solusio atau salep antibacterial, larutan acetic acid, atau antibiotic oral.
Pemulihan sempurna biasanya membutuhkan waktu beberapa minggu dan
terpi sebaiknya diteruskan hingga kutikula tumbuh kembali. Kekambuhan
sering terjadi karena fungus barrier liapatn proksimal kuku masih belum
normal selama beberapa bulan atau tahun setelah episode paronikia kronis.2
Intervensi bedah dilakukan ketika paronikia kronis menjadi rekalsitran
dan tidak respon terhadap terapi medis,2,4 dengan tujuan melepas jaringan
inflamasI yang kronis, sehingga penetrasi obat topical maupun oral serta
regenerasi kutikula menjadi efektif.4 Intervensi bedah tersebut adalah melepas
lipatan kuku proksimal dan latelal bersamaan dengan lempeng kuku
proksimal, lalu diikuti dengan aplikasi salep antifungal-steroid pada dasar
kuku.1,2 Penyembuhan normal memakan waktu kira-kira 8 minggu setelah
prosedur ini.
13
14
BAB III
KESIMPULAN
Paronychia adalah salah satu
perionikiuim (lipat kuku) tangan, jarang pada kaki. Paronychia terjadi jika adanya
kerusakan pada daerah kulit lipat kuku yang berbatasan dengan lempeng kuku
sehingga kuman dapat masuk.
Paronychia akut kerupakan keluhan yang sering terjadi
dan biasanya
disebabkan oleh stafilokokus. Keadaan ini dapat disebabkan oleh trauma langsung
ataupun tidak langsung, misalnya kuku pecah, menggigit kuku, menghisap kuku,
Bakteri patogen yang sering menyebabkan paronikia akut antara lain, Streptokokus
pyogenes , Pseudomonas pyocyaneaceae, Organisme koliform dan Proteus Vulgaris,
flora normal yang berasal dari mulut, bakteri anaerob gram negatif.
Paronychia kronik adalah penyakit inflamasi multifaktorial pada lipatan
kuku proximal terhadap iritan dan alergen. Penyakit ini sebagai hasil berbagai kondisi
seperti mencuci piring, menghisap jari, pengangkatan kutikula pada manikur, kontak
dengan bahan kimia
Manifestasi paronikia akut Pada paronikia biasanya hanya satu jari kuku
yang terkena, Kondisi ini ditandai oleh eritema, edema, rasa nyeri pada lipat kuku
lateral dan proximal. Biasanya terjadi dua sampai lima hari serelah trauma.
Manifestasi klinis yang mirip dengan paronychia akut: eritema, nyeri, dan
bengkak, dengan terangkatnya lipatan kuku proksimal dan tidak adanya kutikula yang
15
berdekatan. Nanah bisa terbentuk di bawah lipat kuku. Satu atau beberapa kuku
biasanya terkena, biasanya ibu jari dan kedua atau ketiga tangan dominan. Lempeng
kuku menjadi tebal dan berwarna. Paronychia kronis umumnya terdapat selama
setidaknya enam minggu pada saat diagnosis.
Pengobatan paronikia akut dan kronis yang umum digunakan adalah
antibiotik peroral , antibiotik topikal, antimikotik, kortikosteroid topikal atau
kombinasi antara kortikosteroid topikal dan anti jamur.
DAFTAR PUSTAKA
1. Rockwell PG. Acute and chronic paronychia. Am Fam Physician
2001;63:1113-6
16
17
15. Lauerma AI, Stein BD, Homey B. topical FK 506: Suppression of allergic and
irritant contact dermatitis in the guinea pig. Arch Dermatol Res 1994;286:33740
18