Você está na página 1de 2

UPGRADE YOURSELF

Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman
TUHAN.
Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari
jalanmu dan
rancangan-Ku dari rancanganmu. Yesaya 55:8-9
Pernahkah

teman-teman berpikir atau berkata bahwa hidup yang sedang dijalani ini
tidak sesuai dengan apa yang diingini atau mungkin tidak sesuai
harapan teman-teman? Atau pernahkah teman-teman berargumen
bahwa hidupku adalah jalanku dan kehendak aku sendiri?

Ketika saya masih menjadi seorang pelajar SMA, saya sering


mendengar istilah destiny. Tahukah teman-teman mengenai istilah
tersebut? Destiny atau dalam bahasa Indonesianya adalah takdir
dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebagai ketetapan
Tuhan, atau nasib. Saat itu saya mendengar suatu kalimat yang
diucapkan oleh seorang hamba Tuhan seperti ini, capai destiny mu dengan kuat dan jalani setiap
rencana-Nya. Dan mungkin teman-teman sering mendengar kalimat ini manusia berencana namun
Tuhan yang berkehendak. Saya sebagai anaknnya Tuhan meyakini setiap kalimat tersebut. Saya
berusaha untuk tetap setia menjalani setiap destiny yang sudah Tuhan tetapkan. Tapi bagaimana jika
destiny itu tidak sesuai dengan keinginan kita?
Saya berasal dari Bekasi, Jawa Barat. Saya lahir dan dibesarkan di kota tersebut. Hingga suatu ketika
saya lulus tes sbmptn dan akan berkuliah di Universitas Tanjungpura, jurusan Kehutanan dimana
bertempat di Pontianak, Kalimantan Barat. Tidak pernah terpikirkan oleh saya untuk berkuliah di
jurusan tersebut dengan kota yang saya tidak tahu-menahu keadaannya. Sempat bimbang untuk
mengambil Universitas itu bahkan mama dan kakak saya melarang untuk pergi berkuliah disana.
Kekhawatiran dua orang yang saya sayangi itu adalah karena tidak ada keluarga atau saudara yang
tinggal di Kalimantan Barat. Terlebih selama 18 tahun saya tidak pernah pergi jauh sendirian, pasti
bersama keluarga saya. Jadi, saya harus dan belajar untuk mengenal kota itu nantinya sendiri. Sempat
bertanya kepada Tuhan, kok Tuhan meluluskan aku di kota Pontianak, mengapa tidak di Universitas
yang ada di Jawa? Berpegang dari dua kalimat sebelumnya saya meyakini ini menjadi salah satu jalan
yang sudah Tuhan tetapkan dan pasti ada suatu hal yang ingin Dia tunjukkan kepada saya. Singkat
cerita saya akhirnya pergi ke Pontianak ditemani oleh mama saya selama seminggu untuk membantu
saya menyelesaikan administrasi perkuliahan.
Saya sudah menjadi mahasiswi fakultas kehutanan sekarang dan saya mengenal suatu persekutuan
mahasiswa Kristen di fakultas tersebut yaitu FORESTRY. Sangat tertarik dengan PMK itu karena
Tuhan juga berkerja di kampus-kampus dan mengajari setiap anak-anakNya untuk memiliki
kerinduan bersekutu dengan Tuhan bersama-sama. Saya mulai aktif mengikuti apapun kegiatan rohani
yang dilakukan oleh FORESTRY. Hingga saya diberi keterbebanan untuk menjadi pengurus
FORESTRY periode 2015-2016. Pada awal pembekalan untuk menjadi pengurus saya tidak tahu
posisi di kepengurusan nantinya dan kakak abang di FORESTRY mengajarkan pelayanan itu tidak
boleh pilih-pilih. Ya itu juga menjadi prinsip saya ketika mulai masuk dalam dunia pelayanan yaitu
terserah Tuhan mau taruh dimana dan jadi apa saya untuk melayani Dia. Sampai saya ditentukan
untuk menjadi sekretaris dan bendahara di kepengurusan periode 2015-2016. Sungguh sangat
membingungkan bagi saya untuk melayani di posisi itu. Karena saya tidak tahu-menahu menjadi
sekretaris dan bendahara. Ini merupakan dunia yang baru bagi saya.

Saya bertanya kepada abang rohani saya yang membekali saya untuk menjadi pengurus, mengapa
saya dipilih untuk menjadi sekretaris dan bendahara dimana hal itu baru bagi saya terlebih
ketidaktahuan saya mengenai dua hal tersebut. Bahkan saya adalah tipikal orang yang tidak teratur
dalam mengurusi hal yang berkaitan dengan administratif. Saya sempat mengeluh dan selalu bertanya
mengapa saya dipilih untuk menjadi sekretaris dan bendahara? Berpikir ini salah panggilan atau pun
bukan jalannya Tuhan. Meragukan keyakinan saya dengan ayat di atas. Hingga abang rohani saya
tersebut berkata demikian ini merupakan panggilan yang unik dari Tuhan untuk Wisda. Jalani saja
dan percaya. Mau tidak mau saya harus menjalani posisi itu walaupun masih dengan perasaan ini
bukan panggilan saya. Suatu ketika banyak yang berkata Wisda tepat berada di posisi itu untuk
melayani, Wisda mempunyai ingatan yang kuat dalam mengelola uang, Wisda melakukan apa yang
dari dahulu tidak dilakukan oleh sekretaris dan bendahara sebelumnya, dsb. Tapi saya masih
meragukan panggilan tersebut. Mungkin Tuhan sudah mulai greget dengan saya karena saya tidak
mudeng-mudeng kalau ini ya jalannya Dia, destiny yang udah Tuhan rancangkan untuk saya. Tuhan
memberikan kalimat ini Percaya dan Berjalan, Upgrade dirimu lebih lagi. Saya pun pada akhirnya
memilih untuk percaya bahwa ini merupakan pelayanan yang Tuhan tunjukkan ke saya ketika saya
diterbangkan dari Bekasi ke Pontianak, berkuliah menaruh kerinduan untuk melayani dan dipilih
Tuhan melalui tim Formatur FORESTRY untuk saya menjadi sekretaris dan bendahara. Sangat
berkesan bagi saya kata Upgrade. Kata tersebut mengandung arti mengembangkan atau merubah dari
yang lama menjadi baru. Seperti halnya barang atau software yang selalu di upgrade ke versi yang
baru untuk dikembangkan menjadi lebih baik lagi dan dapat berguna bagi siapapun dan untuk apapun.
Menjadi sekretaris dan bendahara dalam pelayanan saya mengenal dunia baru, saya belajar untuk
membuat surat yang baik, mengerjakan berbagai administratif UKM, melihat dan ikut langsung
bagaimana menyusun program kerja yang bukan sembarang program tapi berlandaskan Alkitab dan
keinginan Tuhan, belajar pembukuan keuangan dan mengelola uang. Melalui kepengurusan ini saya
juga menjadi sangat tertarik untuk terus meng-upgrade diri saya dan melakukan apa yang tidak
pernah terpikirkan oleh saya. Salah satunya adalah ketika saya diperhadapkan dengan orang-orang
yang memiliki jabatan penting di pemerintahan ini, saya belajar untuk berbicara dengan sopan dan
baik dimana yang biasanya saya berbicara blak-blakan. Dan banyak hal lagi yang saya dapatkan dan
bisa saya pelajari melalui pelayanan ini. Saya membaca pertanyaan ini yang ditujukan kepada seorang
anak hamba Tuhan melalui suatu media sosial ask.fm.
hai ko Josh, aku mau cerita sekalian tanya pendapat hehe. Jadi aku tiba-tiba dijadiin pemimpin di
suatu kelompok pelayanan. Jujur aku bener-bener ga kepengen dan aku juga merasa belum bener dan
belum mampu buat pimpin mereka. Menurut koko aku harus gimana? Thankyou and GBU ko Josh.
Dan dijawab demikian 1. Kok bisa orang ga kepengen ditunjuk jadi pemimpin. Kalo emang kamu
ga kepengen, resign aja. Jadi pemimpin ga segampang yang kamu pikir. 2. Kalo kamu mau upgrade,
ya seret dirimu buat 10x lebih dari sekarang. Dari segi pengenalan akan Tuhan, skill, Firman Tuhan,
baca buku tentang leadership atau belajar dari orang lain.
Upgrade diri kita dan jadikan dirimu 10 bahkan 100x lipat dari sekarang. Serasikan dengan panggilan
yang Tuhan telah sediakan dan capai destiny kita dengan kuat dan gagah. Kita hanya perlu untuk
percaya maka kita akan berjalan seiring dengan tuntunan dan penyertaan Tuhan. (4 Maret 2016)
Wis Udawaty
Mahasiswi Fakultas Kehutanan 2014
(PMK FORESTRY)

Você também pode gostar