Você está na página 1de 5

KLIPING

BAHASA INGGRIS

Disusun Oleh :
FAWAS MERCY SAPUTRA
Kelas : VII / E

SMP NEGERI 1 SEKAMPUNG UDIK


KEACAMATAN SEKAMPUNG UDIK LAMPUNG TIMUR
TAHUN AJARAN 2015/2016

LEMBU SURA
Raja Brawijaya penguasa kerajaan Majapahit, mempunyai seorang putri yang cantik yaitu
Dyah Ayu Pusparani. Putri ini memang benar-benar ayu sesuai dengan namanya. Banyak raja
dan pangeran yang melamar untuk dijadikan permaisuri. Prabu Brawijaya bingung memilih
calon menantu. Lalu raja mengadakan sayembara siapa yang bisa merentang busur sakti Kyai
Garodayaksa dan sanggup mengangkat gong Kyai Sekardelima, dialah yang berhak menikah
dengan Putri Pusparani.
Para pelamar menguji kemampuannya namun ternyata tak satu pun yang sanggup merentang
busur apalagi mengangkat gong yang sangat besar itu.
Menjelang akhir sayembara itu datang seorang pemuda berkepala lembu yaitu Raden Lembu
Sura atau Raden Wimba. Dia mengikuti sayembara itu dan berhasil merentang busur serta
mengangkat gong Kyai Sekardelima. Dengan demikian berarti Raden Lembu Sura yang
berhak menikah dengan Dewi Pusparani.
Melihat kemenangan Lembu Sura, Putri Pusparani langsung meninggalkan Sitihinggil. Ia
sangat sedih karena harus menikah dengan pemuda yang bekepala lembu.
Putri itu lari kepada embannya. Dia tidak mau menikah dengan manusia berkepala binatang,
betapapun saktinya. Emban yang setia itu mencari akal bagaimana agar putri itu batal
menikah dengan Raden Lembu Sura. Dia akhirnya menemukan jalan keluar.
Putri Pusparani disarankan mengajukan syarat kepada Lembu Sura. Syaratnya, Raden Lembu
Sura harus bisa membuat sumur di puncak gunung Kelud. Mendengar saran embannya, Dyah
Pusparani sangat gembira. Dia segera menyertai ayahnya untuk menemui Lembu Sura.
"Selamat Raden Wimba. Engkau telah memenangkan sayembara dengan gemilang."
"Terima kasih putri dan kau akan menjadi istriku."
"Saya tahu itu, namun saya masih mengajukan syarat lagi."
"Katakanlah Putri, apa syaratmu itu?"
"Buatkan aku sumur di puncak gunung Kelud. Air sumur itu akan kita pakai mandi berdua
setelah selesai upacara perkawinan."
"Baiklah Putri. Demi cintaku padamu, akan kupenuhi permintaanmu itu."
Raden Wimba putra adipati Blambangan itu segera meninggalkan keraton Majapahit menuju
puncak Gunung Kelud. Dengan kesaktiannya, konon dia mampu mengerahkan makhluk halus
untuk membantunya menggali sumur di puncak Gunung Kelud.

Ternyata benar, tak lama kemudian Lembu Sura telah menggali cukup dalam. Melihat hal itu,
Pusparani ketakutan, bagaimana pun kalau Lembu Sura berhasil menemukan air di sumur itu
dia harus menjadi istri Lembu Sura.
Pabu Brawijaya juga kebingungan. Dia bisa memahami perasaan putrinya. Dewi Pusparani
menangis di hadapan ayahnya. Dia memohon ayahandanya bisa menolongnya.
Akhirnya Prabu Brawijaya menemukan cara. Lembu Sura harus ditimbun hidup-hidup di
dalam sumur itu. Kemudian Prabu Brawijaya menitahkan seluruh prajurit yang menyertainya
untuk menimbun sumur itu dengan batu-batuan besar. Juga gundukan tanah yang ada di
sekitar itu. Sebentar saja sumur tadi telah rata seperti semula. Lembu Sura tertimbun di
dasarnya.

Cerita Rakyat Gunung Kelud (Sumur Lembu Sura)

Meskipun begitu karena dia sakti, dia masih sempat mengancam kepada Prabu Brawijaya.
"Prabu Brawijaya, engkau raja yang licik, culas. Meskipun aku telah terpendam di sumur ini,
aku masih bisa membalasmu. Yang terpendam ini ragaku bukan nyawaku. Ingat-ingatlah,
setiap dua windu sekali aku akan merusak tanahmu dan seluruh yang hidup di kerajaanmu."
Setelah suara itu hilang. Seluruh prajurit yang melihat kejadian itu ketakutan. Begitu pula
Prabu Brawijaya dan putrinya. Kemudian Prabu Brawijaya memerintahkan untuk membuat
tanggul pengaman. Tanggul itu sekarang disebut Gunung Pegat.
Hingga sekarang ini jika Gunung Kelud meletus dianggap sebagai amukan Lembu Sura untuk
membalas dendam atas kelicikan Prabu Brawijaya.
Cerita rakyat atau legenda ini mirip dengan legenda asal mula Reog Ponorogo. Lembu Sura
yang asalnya seorang putra bangsawan itu memang seorang pemuda sakti, namun sifatnya
berandalan maka ayahnya menyabda hingga ia dianggap pemuda bodoh seperti kerbau

LEMBU SURA
King UB ruler of the kingdom of Majapahit, had a beautiful daughter that Dyah Ayu
Pusparani. This princess was really beautiful to its name. Many kings and princes who apply
to become empress. King UB confused choosing suitor. Then the king held a contest who can
stretch bow Kyai Garodayaksa powerful and able to lift the gong Kyai Sekardelima, he has a
right to marry the Princess Pusparani.
The applicants tested the ability but not a single one that is capable of spanning the arc
moreover raised its huge gong.
Towards the end of the contest came a young man headed ox ox Raden Raden Sura or
Wimba. He followed the contest and managed to stretch the bow and lifted gong Kyai
Sekardelima. Thus meaning ox Sura entitled Raden married to Goddess Pusparani.
Seeing the Ox victory Sura, Pusparani daughter immediately left Sitihinggil. He was very
upset about having to marry a young man who bekepala ox.
Daughter ran to embannya. He did not want to marry a human-headed animals, however
saktinya. Waistband faithful find a way how to keep the princess married to Raden Ox
canceled Sura. She finally found a way out.
Pusparani daughter suggested stipulating the Ox Sura. Condition, Raden Ox Sura should be
able to make a well in the top of the mountain Kelud. Hearing suggestions embannya, Dyah
Pusparani very excited. He soon came with his father to meet Ox Sura. "Raden Wimba
Congratulations. You have won by brilliantly."
"Thank you daughter and you will be my wife."
"I know that, but I still file a requirement anymore."
"Say daughter, what syaratmu it?"
"Make me well in peak Kelud. The well water that we use both bath after completion of the
marriage ceremony."
"Well daughter. For the sake of my love for you, I will fulfill that request."
Raden Wimba son duke Blambangan Majapahit palace would leave the summit of Mount
Kelud. With his power, he allegedly able to exert the spirits to help dig wells on top of Mount
Kelud.
Sure enough, not long after the Ox Sura had dug deep enough. Looking at it, Pusparani fear,
however if Calf Sura managed to find water in the well that he should be the Ox wife Sura.
Pabu Brawijaya also confusion. He could understand the feelings of his daughter. Dewi
Pusparani cry in front of his father. She begged her father could help her.

King UB finally found a way. Ox Sura should be stockpiled alive in the well. Then King UB
accompanying fattest all soldiers to pile up the well with large rocks. Also mound around it.
In a moment the well was been flat as before. Sura ox buried at the bottom.
Despite that because she magic, he still had threatened to King UB.
"King UB, thou king of cunning, deceitful. Although I have been buried in this well, I can
still get you. The undercurrent is my body and not my life. Recall, every two tiger once I will
ravage the land and all who live in the kingdom. "
After the sound was lost. All soldiers who saw the incident frightened. Similarly, King UB
and daughter. Then King UB ordered to make a dike safety. The dike is now called Mount
Pegat.
Until now if Mount Kelud erupts considered a raging ox Sura to avenge the cunning King
UB.
Folklore or legend is similar to the legend of the origin of reog Ponorogo. Sura ox originally a
nobleman's son was a powerful young man, but the nature of the delinquent father until he
was considered young menyabda stupid like a buffalo
Google Terjemahan untuk Bisnis:Perangkat PenerjemahPenerjemah Situs WebPeluang Pasar
Global

Você também pode gostar