Você está na página 1de 10

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan disajikan hasil penelitian tentang faktor-faktor tidak
diberikannya ASI eksklusif oleh Ibu pada Ibu non ASI Esklusif yang mempunyai
bayi yang berusia 0-12 bulan di Desa Sidomulyo Kecamatan Megaluh Kabupaten
Jombang. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 4-5 Mei 2013. Pengambilan data
dilakukan melalui penyebaran kuesioner pada Ibu non ASI Esklusif yang
mempunyai bayi yang berusia 0-12 bulan. Selanjutnya data yang disajikan dalam
bentuk data umum dan data khusus. Data umum akan menyajikan distribusi data
responden mengenai sumber informasi, penolong persalinan, IMD, MP-ASI, dan
masalah menyusui. Sedangkan data khusus akan menyajikan data mengenai
umur, pekerjaan, pendidikan, paritas, ekonomi. Dan data tersebut mewakili
karateristik responden yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
5.1 Karateristik Daerah Penelitian
5.1.1 Karateristik Wilayah Penelitian
Desa Sidomulyo terdiri dari 5 Dusun yang meliputi Dusun Dempok,
Cangkring Malang, Ngercuk, Candi, dan Kandangan. Dan setiap
Dusun di pimpin oleh seorang perangkat Desa. Adapun batas-batas
wilayah Desa Sidomulyo yaitu sebelah utara Balong Gemek, sebelah
barat Ngogri, sebelah timur Mojokrapak, dan sebelah selatan Ploso
Geneng.
5.1.2 Kependudukan
Data jumlah penduduk pada tahun 2013 menunjukan laki-laki
sebanyak 2199 jiwa dan perempuan 2047 jiwa, sedangkan jumlah
keseluruhan penduduk adalah 4246 jiwa. Yang tersebar masing-

42

43

masing 5 Dusun diantaranya Dusun Dempok, Cangkring Malang,


Ngercuk, Candi, dan Kandangan.
5.2 Hasil Penelitian
5.2.1 Data Umum Responden
5.2.1.1 Karakteristik responden berdasarkan sumber informasi
Tabel 5.1 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan
sumber informasi Ibu non ASI Esklusif yang mempunyai bayi yang
berusia 0-12 bulan di Ds. Sidomulyo, Kec. Megaluh, Kab. Jombang
bulan Mei 2013.
No.
1.
2.
3.
4.
5.

Sumber Informasi
Tidak Pernah Mendapatkan
Buku atau majalah
TV/Radio/Internet
Tenaga Kesehatan
Masyarakat/Lingkungan

Frekuensi
0
4
4
18
5

Persentase (%)
0
13
13
58
16

Total

31

100

Sumber : Data Primer, Mei 2013


Dari tabel 5.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden di Desa
Sidomulyo adalah pernah mendapatkan informasi tentang ASI eksklusif
sejumlah 18 responden (58%).
5.2.1.2 Karateristik berdasarkan penolong persalinan
Tabel 5.2 Distribusi frekuensi karateristik responden berdasarkan
penolong persalinan Ibu non ASI Esklusif yang mempunyai bayi usia 012 bulan di Ds. Sidomulyo, Kec. Megaluh, Kab. Jombang bulan Mei
2013.
No
1.
2.
3.

Penolong Persalinan Ibu


Dokter
Bidan
Dukun
Total

Frekuensi
9
22
0
31

Persentase (%)
29
71
0
100

Sumber : Data Primer, Mei 2013


Dari tabel 5.2 dapat diketahui bahwa sebagian besar penolong
persalinan

Ibu adalah bidan sejumlah 22 responden (71%).

44

5.2.1.3 Karateristik berdasarkan persalinan yang langsung dilakukan


IMD(Inisiasi Menyusui Dini)
Tabel 5.3 Distribusi frekuensi karateristik responden berdasarkan
persalinan yang langsung dilakukan IMD (Inisiasi Menyusu Dini) pada Ibu
non ASI Esklusif yang mempunyai bayi usia 0-12 bulan di Ds. Sidomulyo,
Kec. Megaluh, Kab. Jombang bulan Mei 2013.
No
1.
2.

Persalinan yang langsung


dilakukan IMD
Ya
Tidak
Total

Frekuensi

Persentase (%)

27
4
31

87
13
100

Sumber : Data Primer, Mei 2013


Dari tabel 5.3 dapat diketahui bahwa hampir seluruhnya responden
setelah persalinan langsung dilakukan IMD (Inisiasi Menyusu Dini)
sejumlah 27 responden (87%).
5.2.1.4 Karateristik berdasarkan Pemberian makanan selain ASI
Tabel 5.4 Distribusi frekuensi karateristik responden berdasarkan
pemberian makanan selain ASI pada Ibu non ASI Esklusif yang
mempunyai bayi usia 0-12 bulan di Ds. Sidomulyo, Kec. Megaluh, Kab.
Jombang bulan Mei 2013.
No
1.
2.

Pemberian makanan selain


ASI
Pernah
Tidak pernah
Total

Frekuensi

Persentase (%)

31
0
31

100
0
100

Sumber : Data Primer, Mei 2013


Dari tabel 5.4 dapat diketahui bahwa seluruhnya responden memberikan
makanan selain ASI sejumlah 31 responden (100%).

45

5.2.1.5 Karateristik berdasarkan pengaruh orang lain dalam pemberian


ASI Esklusif
Tabel 5.5 Distribusi frekuensi karateristik responden berdasarkan
pengaruh orang lain dalam pemberian ASI Esklusif pada Ibu non ASI
Esklusif yang mempunyai bayi usia 0-12 bulan di Ds. Sidomulyo, Kec.
Megaluh, Kab. Jombang bulan Mei 2013.
No
1.
2.

Pengaruh orang lain dalam


pemberian ASI Esklusif
Ada
Tidak
Total

Frekuensi

Persentase (%)

7
24
31

23
77
100

Sumber : Data Primer, Mei 2013


Dari tabel 5.5 dapat diketahui bahwa hampir seluruhnya responden
tidak terpengaruh orang lain dalam pemberian ASI Esklusif sejumlah
24 responden (77%).
5.2.1.6 Karateristik berdasarkan masalah dalam pemberian ASI
Tabel 5.6 Distribusi frekuensi karateristik responden berdasarkan
masalah dalam pemberian ASI pada Ibu non ASI Esklusif yang
mempunyai bayi usia 0-12 bulan di Ds. Sidomulyo, Kec. Megaluh, Kab.
Jombang bulan Mei 2013.
No
1.
2.

Masalah dalam pemberian


ASI
Ada
Tidak
Total

Frekuensi

Persentase (%)

6
25
31

19
81
100

Sumber : Data Primer, Mei 2013


Dari tabel 5.6 dapat diketahui bahwa hampir seluruhnya responden
tidak ada masalah dalam pemberian ASI Esklusif sejumlah 25
responden (81%).
5.2.2 Data Khusus Responden
Pada bagian ini dibahas mengenai data khusus yang berguna untuk
melihat distribusi variabel faktor yang mempengaruhi responden.

46

5.2.2.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan faktor umur


Tabel 5.7 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan umur
Ibu non ASI Esklusif yang mempunyai bayi yang berusia 0-12 bulan di Ds.
Sidomulyo, Kec. Megaluh, Kab. Jombang bulan Mei 2013.
No.
1.
2.
3.

Umur
< 20 tahun
20-35 tahun
>35 tahun
Jumlah

Frekuensi
5
21
5
31

Persentase (%)
16
68
16
100

Sumber : Data Primer, Mei 2013


Dari tabel 5.7 menunjukan bahwa dari 31 responden sebagian besar
responden berusia 20-35 tahun sejumlah 21 responden (68%).
5.2.2.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan faktor paritas
Tabel 5.8 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan paritas
Ibu non ASI Esklusif yang mempunyai bayi yang berusia 0-12 bulan di Ds.
Sidomulyo, Kec. Megaluh, Kab. Jombang bulan Mei 2013.
No.
1.
2.
3.

Paritas
Primipara
Multipara
Grandemulti
Jumlah

Frekuensi
16
9
6
31

Persentase (%)
52
29
19
100

Sumber : Data Primer, Mei 2013


Dari tabel 5.8 menunjukan bahwa dari 31 responden sebagian besar
responden primipara sejumlah 16 responden (52%).
5.2.2.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan faktor pendidikan
Tabel 5.9 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan
pendidikan Ibu non ASI Esklusif yang mempunyai bayi yang berusia 0-12
bulan di Ds. Sidomulyo, Kec. Megaluh, Kab. Jombang bulan Mei 2013.
No.
1.
2.
3.
4.
5.

Pendidikan
Tidak sekolah
SD
SMP
SMA/SMK
Akademik/Perguruan Tinggi
Jumlah

Frekuensi
1
3
13
10
4
31

Persentase (%)
3
10
42
32
13
100

Sumber : Data Primer, Mei 2013


Dari tabel 5.9 menunjukan bahwa dari 31 responden hampir setengahnya
responden berpendidikan SMP sejumlah 13 responden (42%).

47

5.2.2.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan faktor pekerjaan


Tabel 5.10 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan
pekerjaan Ibu non ASI Esklusif yang mempunyai bayi yang berusia 0-12
bulan di Ds. Sidomulyo, Kec. Megaluh, Kab. Jombang bulan Mei 2013.
No.
1.
2.
3.
4.
5.

Pekerjaan
Ibu rumah tangga
Buruh tani
Petani
Wiraswsta
PNS
Jumlah

Frekuensi
10
11
4
5
1
31

Persentase (%)
32
36
13
16
3
100

Sumber : Data Primer, Mei 2013


Dari tabel 5.10 menunjukan bahwa dari 31 responden hampir
setengahnya responden bekerja sebagai buruh tani sejumlah 11
responden (36%)
5.2.2.5 Distribusi frekuensi responden berdasarkan faktor ekonomi
Tabel 5.11 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan
ekonomi Ibu non ASI Esklusif yang mempunyai bayi yang berusia 0-12
bulan di Ds. Sidomulyo, Kec. Megaluh, Kab. Jombang bulan Mei 2013.
No.
1.
2.
3.

Pendapatan
Rendah (Rp <500 ribu)
Cukup (Rp 500ribu-1,5 juta)
Tinggi (Rp >1,5 juta)
Jumlah

Frekuensi
18
10
3
31

Persentase (%)
58
32
10
100

Sumber : Data Primer, Mei 2013


Dari tabel 5.11 menunjukan bahwa dari 31 responden sebagian besar
ekonomi responden adalah rendah (Rp <500 ribu) sejumlah 18 responden
(58%).
5.2.3 Pembahasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian di Desa Sidomulyo Kecamatan
Megaluh Kabupaten Jombang tentang faktor-faktor penyebab tidak
diberikannya ASI Esklusif oleh Ibu pada bayi usia 0-12 bulan
sebagaimana tabel 5.4 menunjukkan bahwa dari 31 responden
seluruhnya responden pernah memberikan makanan selain ASI

48

sejumlah 31 responden (100%). Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh


faktor umur, paritas, pendidikan, pekerjaan, dan ekonomi.
Faktor umur sebagaimana tabel 5.7 menunjukan bahwa dari 31
responden sebagian besar responden berusia 20-35 tahun sejumlah
21 responden (68%). Faktor umur juga mempengaruhi dalam
pemberian

ASI

Eksklusif

karena

kematangan

umur

dapat

mempengaruhi dalam penerimaan informasi sehingga semakin matang


umur lebih mudah dalam penerimaan informasi tersebut . Sependapat
dengan Huclok, 1998 dalam Wawan 2010 semakin cukup umur,
tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam
berfikir dan bekerja.
Faktor

paritas

juga

mempengaruhi

dalam

pemberian

ASI

Eksklusif. Dari tabel 5.8 menunjukan bahwa dari 31 responden


sebagian besar responden berjumlah anak 1 sejumlah 16 responden
(52%). Faktor paritas dapat mempengaruhi tingkat pengalaman
responden tentang pemberian ASI dilihat dari jumlah anak yang
dimiliki. Faktor ini bisa berpengaruh terhadap pengalaman dan
pengetahuan masyarakat tentang pemberian ASI secara Eksklusif
karena Ibu yang mempunyai lebih dari satu anak akan lebih sering
atau berpengalaman dari pada Ibu yang masih mempunyai satu anak.
Hal ini sependapat dengan Wawan (2010) faktor pengalaman
merupakan refleksi dari berbagai gejolak kejiwaan
Faktor pendidikan sebagaimana tabel 5.9 menunjukan bahwa dari
31 responden hampir setengahnya responden berpendidikan SMP
sejumlah 13 responden (42%). Jika seseorang memiliki tingkat
pendidikan yang rendah, maka akan menghambat perkembangan

49

sikap orang tersebut terhadap penerimaan informasi dan nilai-nilai


yang baru diperkenalkan. Menurut peneliti dengan pendidikan cukup
tinggi tersebut seharusnya responden mengerti tentang pemberian
makanan selain ASI yang sesuai umur yakni pada umur > 6 bulan,
tetapi pada kenyataannya masih banyak responden yang memberikan
makanan selain ASI, karena responden tidak berantusias untuk
mendapatkan informasi tentang

pemberian ASI Eksklusif. Perilaku

responden menunjukkan sikap yang kurang berperan serta dalam


pembangunan kesehatan meskipun tingkat pendidikan responden
cukup. Menurut teori Mubarak (2011) semakin tinggi pendidikan
seseorang, semakin mudah pula mereka menerima informasi dan
pada akhirnya pengetahuan yang dimilikinya akan semakin banyak.
Seperti

halnya

Notoatmodjo(2009)

diungkapkan

Y.G

pendidikan

dapat

Mantra

yang

mempengaruhi

dikutip
perilaku

seseorang akan pola hidup untuk meningkatkan sikap yang berperan


serta dalam pembangunan kesehatan.
Faktor pekerjaan sebagaimana tabel

5.10 menunjukan bahwa

dari 31 responden hampir setengahnya responden bekerja sebagai


buruh tani sejumlah 11 responden (36%). Pekerjaan adalah kebutuhan
yang harus dilakukan untuk menunjang kehidupan keluarga. Bekerja
umumnya hal yang menyita waktu sehingga dapat mempengaruhi halhal yang lain termasuk dalam hal mengetahui sesuatu diluar
pekerjaan. Sebenarnya walaupun Ibu bekerja, Ibu masih bisa untuk
dapat memberikan ASI kepada bayinya. Menurut peneliti sesuai
dengan kesibukannya sebagai buruh tani Ibu tidak pernah meluangkan
waktunya untuk mengetahui sesuatu diluar pekerjaannya sebagai

50

buruh tani termasuk dalam mendapatkan informasi, kebanyakan


responden

hanya

mendapatkan

informasi

dari

keluarga

atau

lingkungan sekitar yang didapat secara turun temurun dari nenek


moyang sehingga informasi tersebut kurang benar karena tidak sesuai
dengan ilmu pengetahuan yang ada. Seharusnya responden lebih
banyak mendapatkan informasi dari tenaga kesehatan tentang
pemberian ASI Eksklusif yang sesuai yakni umur > 6 bulan. Ibu
seharusnya bisa mengasuh dan menjaga anaknya sendiri tanpa harus
dititipkan kepada orang lain. Namun bila demi mencari nafkah
membantu pendapatan keluarga menjadi jawaban yang selalu
diucapkan oleh para Ibu. Pekerjaan merupakan jembatan hidup untuk
memperoleh penghasilan atau uang yang digunakan untuk kebutuhan
hidup yang diinginkan ( Friedman, 2009). Menurut Thomas yang
dikutip

oleh

Nursalam

(2009),

pekerjaan

bukanlah

sumber

kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara mencari nafkah yang


membosankan, berulang dan banyak tantangan, sedangkan bekerja
umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu, bekerja bagi Ibuibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga. Seperti
halnya yang diungkapkan Thomas (1996) dalam Nursalam dan Pariani
(2009).
Menurut Roesli (2006) pekerjaan merupakan alasan yang sering
digunakan oleh Ibu untuk berhenti menyusui bayinya. Di daerah
perkotaan, Ibu banyak turut bekerja mencari nafkah, sehingga tidak
dapat menyusui bayinya secara teratur. Menurut teori Arif (2008), di
Indonesia menurut data pekerjaan tahun 2007 Ibu-ibu yang bekerja
dipabrik, toko, ataupun TKW sebagian besar adalah masyarakat dari

51

golongan ekonomi menengah kebawah sebesar 43,24%, sisanya Ibuibu yang tidak bekerja 40,54%, dimana sebagian besar dari mereka
memiliki bayi dan balita yang dititipkan kesaudara atau kerabat
terdekat.
Faktor ekonomi sebagaimana tabel 5.11 menunjukan bahwa dari
31 responden sebagian besar ekonomi responden adalah rendah (Rp
<500 ribu) sejumlah 18 responden (58%). Menurut peneliti status
sosial ekonomi yang rendah dipengaruhi oleh faktor pekerjaan Ibu
yakni sebagian besar pekerjaan responden adalah buruh tani. Status
ekonomi kemungkinan besar merupakan pembentukan gaya hidup
keluarga. Pada saat ini sebagian besar para Ibu memilih bekerja
dibandingkan dengan mengasuh anaknya dirumah. Pilihan itu
kebanyakan diambil oleh Ibu dari masyarakat golongan ekonomi
menengah ke bawah dari pada Ibu dari masyarakat golongan ekonomi
atas. Hal ini dikarenakan semata untuk membantu pendapatan suami
yang dianggap masih kurang untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Você também pode gostar