Você está na página 1de 9

ANALISIS RANGKAIAN

Bila konsep dasar atau hukum-hukum dasar seperti hukum Ohm


dan hukum Kirchoff tidak dapat menyelesaikan permasalahan
pada rangkaian listrik maka digunakan metode analisis rangkaian
sebagai alat bantu.

Pada bab ini akan dibahas dua metoda analisis rangkaian yang akan dipakai, yaitu :

• Analisis Node/Simpul
• Analisis Mesh atau Arus Loop
• Thevenin
• Superposisi
• Substitusi
• Norton
Analisis Node/Simpul

• Node atau titik simpul adalah titik pertemuan dari dua atau lebih elemen rangkaian.
• Junction atau titik simpul utama atau titik percabangan adalah titik pertemuan dari
tiga atau lebih elemen rangkaian.

Lebih jelasnya mengenai dua pengertian dasar diatas, dapat dimodelkan dengan
contoh berikut :

Jumlah node = 5, yaitu : a, b, c, d, e=f=g=h


Jumlah junction = 3, yaitu : b, c, e=f=g=h
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada
analisis node

1) Analisis node berprinsip pada Hukum Kirchoff I/ KCL


1) Jumlah arus yang masuk dan keluar dari titik percabangan akan
samadengan nol
2) Tegangan merupakan parameter yang tidak diketahui.
2) Analisis node lebih mudah jika pencatunya semuanya adalah sumber arus
3) Analisis node dapat diterapkan pada sumber searah/ DC maupun sumber
bolak-balik/ AC.
4) Menentukan node referensi sebagai ground/ potensial nol.
5) Menentukan node voltage, yaitu tegangan antara node non referensi dan
ground.
6) Asumsikan tegangan node yang sedang diperhitungkan lebih tinggi daripada
tegangan node manapun, sehingga arah arus keluar dari node tersebut
positif.
7) Jika terdapat N node, maka jumlah node voltage adalah (N-1). Jumlah node
voltage ini akan menentukan banyaknya persamaan yang dihasilkan.
Example:

ground the bottom node


assigncurrent direction
label nodes

label the nodes

Applying KCL

v2 − v1 v1
6,5 + =
v1 = 5V 2 1
v2 = 2V v −v v −v
3= 2 1 + 2 3
2 4
v3 = −16V
v 2 − v3 v
= 6,5 + 3
4 8
Super-node

Analisis node mudah dilakukan bila pencatunya berupa sumber arus.


Apabila pada rangkaian tersebut terdapat sumber tegangan, maka
sumber tegangan tersebut diperlakukan sebagai supernode, yaitu dengan
menganggap sumber tegangan tersebut sebagai satu node.

Contoh :
Langkah-langkah yang dilakukan :

1. Menentukan node referensinya/ground


2. Menentukan node voltage
3. Tegangan Sumber sebagai supernode
4. Jumlah N=3, jumlah persamaan (N-1)=2
5. Tinjau node voltage di V
Example:

Apply KCL at v1 i1=0,5 + i2 Apply KCL at supernode


atau i2=i3+i4+i1
v3 − v1 v −v
= 0,5 + 1 2 (a)
v1 − v2 v2 v3 v3 − v1
2 1,5 = + +
1,5 3 10 2
at supernode: v3 –v2 =8 or v3 = v2 +8

v1 = 0 V
substitute to eq. (a) v2 = -3 V
v3 = 5V
Exercise:
At v1 i2 = i1 + i3
or

12 − v1 v1 v1 − (v2 + 4) (1)
= +
18 3 8

At Supernode i3 + i4 = i5 or v1 − (v2 + 4) 12 − (v2 + 4) v2


+ = (2)
8 5 6

v1 = 3 V
v2 = 3 V

Você também pode gostar