Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun
Oleh:
FIKRI FERDIANA
13307109
PROGRAM STUDI TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2010
Tugas
Ujian
Akhir
Semester
-‐
TF3202
Akustik
Fikri
Ferdiana
-‐
13307109
ANALISIS
AUTOCORRELATION
FUNCTION
(ACF)
PADA
MUSIK
TRADISIONAL
DAN
MUSIK
MODERN
I.
Teori
Tentang
ACF
Suara
adalah
variasi
dari
tekanan
udara
yang
merambat
dari
sumber
suara
yang
bergetar.
Sedangkan
musik
adalah
suara
yang
berasal
dari
alat
musik
maupun
suara
manusia
yang
memiliki
kombinasi
nada
serta
tempo
sehingga
dirasakan
oleh
pendengarnya
memiliki
interpretasi
yang
berbeda
dan
memiliki
nilai
rasa
seni.
Setiap
bentuk
musik
memiliki
karakter
yang
berbeda-‐beda
tergantung
jenis
alat
musik
dan
genre
musik
yang
dimainkan,
sehingga
secara
umum
karakteristik
dari
suatu
musik
dapat
digolongkan
menjadi
tiga
bagian,
yaitu:
Di
mana
p’(t)
adalah
gelombang
suara
dalam
domain
waktu
yang
telah
diberi
pembobotan
agar
sesuai
dengan
pendengaran
manusia,
τ
adalah
waktu
pergeseran,
dan
T
adalah
selang
waktu
integrasi.
ACF
suatu
sinyal
yang
periodik
akan
menghasilkan
sinyal
yang
periodik
juga,
sehingga
hasil
ACF
suatu
sinyal
random
hanya
akan
memiliki
nilai
ketika
nila
τ
=0.
Oleh
karena
itu
salah
satu
aplikasi
ACF
adalah
untuk
mendeteksi
periodisitas
suatu
sinyal.
Gambar
1:
Ilustrasi
perhitungan
ACF
Gambar
2:
Definisi
τe
(durasi
efektif
ACF)
Pada
ranah
architectural
acoustic,
nilai
τe
digunakan
untuk
menentukan
berbagai
faktor
temporal
dalam
merancang
medan
suara
dalam
ruangan
yaitu
antara
lain
waktu
dengung
(reverberation
time)
dan
waktu
tunda
untuk
suara
pantul
pertama
(initial
time
delay/ITD).
Secara
fisis
ITD
memberikan
intimacy
yang
lebih
baik
ketika
nilainya
berada
pada
waktu
sekitar
25
sampai
35
milisecond,
sedangkan
RT
mempengaruhi
tingkat
kejernihan
suara
(clarity)
yang
diterima
pendengar,
semakin
besar
nilai
RT
maka
tingkat
kejelasan
suaranya
semakin
buruk,
begitu
juga
sebaliknya.
Nilai
τe
(durasi
efektif
ACF)
yang
telah
didapat
dari
analisis
suatu
sinyal
suara
musik
maupun
speech
selanjutnya
dapat
menggambarkan
nilai
ITD
yang
diperlukan
oleh
ruangan
yang
akan
menjadi
tempat
suara
musik
atau
speech
tersebut
diperdengarkan.
Sehingga
bisa
dilakukan
pertimbangan
terhadap
kondisi
akustik
di
dalam
ruangan
apakah
memerlukan
absorber,
difusor,
maupun
reflektor,
serta
letak
pemasangannya.
1. Musik
Tradisional:
• Judul
:
Colenak
• Pencipta : Nano S. Lagam
• Tipe : Degung Karawitan Sunda
• Alat Musik : Suling, saron, jenglong, bonang, dan gong.
2. Musik
Modern:
• Judul
:
Loving
You
• Pencipta
:
Kenny
G
• Tipe
:
Instrumental
• Alat
Musik
:
Saxophone,
piano,
drum
Atas
:
Colenak
Bawah:
Loving
You
Gambar
4:
Hasil
perhitungan
menggunakan
aplikasi
NMS
Terlihat
bahwa
nilai
τe
untuk
musik
Colenak
adalah
52.04
ms,
sedangkan
τe
untuk
musik
Loving
You
adalah
10.45
ms.
Agar
mendapatkan
nilai
yang
lebih
mendetil
maka
hasil
perhitungan
oleh
program
NMS
tersebut
di-‐save
kemudian
dibuka
kembali
oleh
aplikasi
Sound
Analyzing
System.
Aplikasi
SAS
menhasilkan
data
yang
lebih
lengkap
berupa
tabel
dan
grafik
yang
menyatakan
nilai
ACF
dan
τe,
yaitu
sebagai
berikut:
(a)
(b)
Gambar 5: Grafik τe dan ACF dari musik (a) Colenak; (b) Loving You
IV. Kesimpulan