Você está na página 1de 7

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setelah dapat menggunakan alat-alat pengamatan dan pengukuran


iklim/cuaca, kita akan mendapatkan data-data dari pengamatan dan pengukuran yang
dilakukan setiap hari dalam jangka waktu yang lama. Tentu saja data yang
dikumpulkan jumlahnya banyak dan data tersebut diperlkan untuk suatu tujuan,
apakah untuk sekedar mengetahui iklim/cuaca di daerah tersebt, ataupun untuk
memprediksi iklim/cuaca yang akan datang.

Suatu data yang telah terkumpul dari suatu proses pengamatan dan
pengukuran iklim/cuaca yang masih berbentuk angka secara harian harus dianalisis
dan diolah terlebih dahulu untuk kemudian digunakan untuk suatu tujuan.
Pengamatan di lapangan masih berupa lembar catatan-catatan sementara yang
nantinya akan disalin dalam buku data cuaca. Pengolahan data tersebut harus sesuai
dengan tujuan untuk apa data tersebut dikumpulkan. Dalam praktikum kali ini, data
yang telah terkumpul yaitu data kelembaban, temperature, radiasi matahari, kecepatan
angin dan evaporasi akan diolah dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi
iklim/cuaca di daerah tersebut selama setahun.

B. Tujuan

1. Mengetahui cara menganalisis data unsur iklim/cuaca.


2. Mengetahui cara menyajikan dan menafsirkan data unsur iklim/cuaca.

II. LANDASAN TEORI


1. Kelembaban

Kelembaban udara adalah perbandingan yang menyatakan kadar uap air dan
udara yang dipengaruhi suhunya. Kelembaban pada suatu tempat dapat diukur
dengan thermometer bol kering dan thermometer bola basah. Data yang didapat
dimasukkan dalam tabel. Penyajian data kelembaban harian bersal dari rerata
pengamatan seperti ditunjukkan dalam persamaan berikut :

RH harian= RH 07.00+2xRH 13.00+RH 18.004

Dimana : RH 07.00 = RH pada pengamatan jam 07.00


RH 13.00 = RH pada pengamatan jam 13.00
RH 18.00 = RH pada pengamatan jam 18.00

Sedangkan RH bulanan adalah tingkat kelembaban pada suatu daerah dalam 1


tahun dan dinyatakan dalam persen. Untuk menghitung RH bulanan ditunjukkan
dalam persamaan berikut :

RH bulanan=RH maks+RH min2

Dimana : RH maks = RH maksimum pada bulan x


RH min = RH minimum pada bulan x

2.Temperatur
Temperatur adalah derajat panas/dingin suatu benda yang diukur dengan
thermometer. Temperatur harian adalah rerata temperature pada bulan tertentu.
Penyajian data temperature ditunjukkan dalam persamaan berikut :
T harian= T maks+T min2
Dimana : T maks = temperature maksimum
T min = temperature minimum

Untuk mencari rerata temperature dalam satu tahun, digunakan persamaan T


bulanan, yaitu :
T bulanan= 12Σ Tmaksn+Σ Tminn
Dengan :

Σ Tmaks=Tmaks Jan+Tmaks Feb+…+Tmaks Des2

Σ Tmin=Tmin Jan+Tmin Feb+…+Tmin Des2

3. Radiasi Matahari
Lama penyinaran matahari adalah lamanya matahari bersinar cerah sampai
permukaan bumi dalam periode satu hari, diukur dalam jam persen. Perhitungan lama
penyinaran matahari secara umum adalah dengan persamaan :
%P=nNx100%
Sehingga,
n=PxN100
Dimana : %P = persentase lama penyinaran
n = lama penyinaran matahari yang tercatat dalam kertas pias
N = lama penyinaran maksimum yang dapat terjadi (jam)

4. Kecepatan Angin
Unsur iklim/cuaca angin yang diamati adalah arah dan kecepatan angin. Data
kecepatan angin disajikan dalam satuan mile per jam, km per jam, meter per detik,
atau knot. Pehitungan untuk menyajikan data kecepatan angin dapat dilakukan
dengan persamaan :

Dimana : V1= kecepatan angin di ketinggian Z1


V2= kecepatan angin di ketinggian Z2
k = konstanta

5. Evaporasi
Banyaknya air yang menguap dari suatu permukaan bisa mencapai jumlah
angin yang cukup besar. Data yang didapat dari pengamatan dan pengukuran dengan
menggunakan panci klas A ataupun alat pengukur evaporasi lain akan diolah dengan
menggunakan persamaan :
E=EVPA

Karena lahan yang digunakan seluas 3 m2, maka persamaan tersebut


menjadi :
E= EVP3 m2
Dimana : E = Jumlah penguapan dalam satu meter persegi
EVP = Evaporasi yang terjadi
A = Luas lahan
III. METODELOGI

Alat dan Bahan

1. Data kabupaten Banyumas Stasiun Bojongsari tahun 1988


2. Kertas Folio
3. Kertas HVS ukuran A4 70 gram
4. Alat tulis
5. Penggaris
6. Label/Tipe-X
7. Kalkulator

V. KESIMPULAN

A. Kesimpulan

1. Cara menganalisis data iklim/Cuaca adalah sesuai dengan apa yang akan kita
olah. Persamaan-persamaan yang digunakan untuk mengolah data antara yang
satu dengan yang lainnya adalah berbeda.
2. Data kelembaban disajikan dalam bentuk RH harian dan RH bulanan dengan
satuan persen (%). Data temperatur dengan T harian dan T bulanan dengan
satuan derajat celcius (oC). Data radiasi matahari dengan n dan satuannya (%).
Data kecepatan angin (V2) dengan satuan km/jam dan data evaporasi dengan
satuan mL/m2.
3. Kabupaten Banyumas pada tahun 1988 mempunyai iklim tropis dengan
kelembaban relatif tinggi (>70%), temperatur yang relatif hangat, radiasi
matahari rendah (<6,0%), kecepatan angin rendah (<8 km/jam) dan tingkat
evaporasi rendah (< 25%). Hal ini menunjukkan bahwa kabupaten Banyumas
di tahun 1988 sering terjadi hujan.

B. Saran

Dalam praktikum selanjutnya hendaknya data yang akan diolah merupakan


data terbaru. Sekurang-kurangnya 10 tahun yang lalu.

DAFTAR PUSTAKA

Abujamin Ahmad Nasri. 1978. Beberapa Alat Pengukur Cuaca di Stasiun


Klimatologi Pertanian. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
Benyamin Lakitan. 1994. Dasar-dasar Klimatologi. PT. Raja Grafindo Persada.
Jakarta
Doronbos, J. 1976. Agro Meteorological Field Stations. Irigation and Drainage
Paper. No. 27. FAO. Rome
ILACO B.V. 1981. Agricultural Compendium For Rural Development in The Tropics
and Subtropics. Elsevier Science Publishers B.V
Hanafi. 1988. Klimatologi. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. Bandung
Masrukhi.2010. Petunjuk Praktikum Agroklimatologi. Fakultas Pertanian Universitas
Jenderal Soedirman.
WMO, 1963. Guide to Agricultural Meteorological Practises. WMO. No134, TP 61.
Sec. World Met. Org. Geneva, Switzerland

Você também pode gostar