Você está na página 1de 7

NAMA : RADITYO ARYO BASKORO

NRP : 5206100013

MK : Data Mining dan Data Warehouse

JUDUL : PENERAPAN SERTA PEMANFAATAN SISTEM OLAP DENGAN


GUDANG DATA DAN PENGGALIAN DATA PADA BIDANG USAHA
RESTAURANT (RUMAH MAKAN) BERBASIS WARALABA

Dikota-kota besar, usaha yang banyak berkembang saat ini adalah usaha dibidang
makanan. Hal ini dikarenakan pada kota-kota besar banyak terdapat para pekerja ataupun
mahasiswa yang biasanya tidak suka memasak sendiri, atau yang lebih praktisnya membeli
makanan diluar. Selain itu, restaurant biasa digunakan sebagai tempat berkumpul keluarga,
kencan dengan pasangan, ataupun sekedar bersenang-senang dengan teman-teman. Hal inilah
yang menyebabkan bisnis restaurant cukup menarik untuk dijalankan.
Namun ada beberapa masalah yang biasanya sering terjadi di setiap restaurant. Dimana
terdapat peak time dan peak season (baca: jam ramai dan musim ramai) yang biasanya sudah
tetap terjadi ditiap hari dan tahunnya. Contoh saja jika kita melihat bahwa sebuah trend dari
restaurant tentu akan meningkat di hari libur atau menjelang liburan dimana para keluarga
atau orang-orang akan keluar untuk menghabiskan waktu bersama.
Usaha restaurant dapat digolongkan kedalam usaha jasa dan produk, dimana produk
yang dibuat bergantung dari pesanan yang diterima. Karena usaha ini bergerak dibidang jasa
maka pelayanan dari restaurant kepada konsumen haruslah memuaskan. Misalkan dari segi
keramahan, kecepatan waktu memproses, kebersihan, dan tentunya kelezatan dari makanan
serta kesegaran dari makanan yang dibuat akan berpengaruh dari kepuasan pelanggan.
Karena pelanggan yang puas pasti akan menjadi sumber promosi yang sangat
menguntungkan bagi perusahaan.
Sedangkan usaha waralaba adalah usaha dimana sang terwaralaba hanya menyediakan
modal untuk kelangsungan proses bisnis, sedangkan pewaralaba menyiapkan segala macam
yang dibutuhkan, dari SDM, kebutuhan bahan bakunya, hingga segala macam peralatannya.
Alasan saya memilih judul ini adalah karena masih banyak perusahaan-perusahaan
serupa yang masih melakukan segala macam transaksi secara manual. Melakukan pencatatan,
serta pembukuan yang bisa dikatakan tidak secara realtime dan terkadang kurang akurat.
Padahal menurut para intrepreneurs (pengusaha) bahwa time is money (waktu adalah uang)
yang mengartikan bahwa kalau kamu membuang-buang waktu sama saja dengan kamu
membuang uang. Kenapa saya mengatakan system manual sangat membuang waktu,
dikarenakan pada suatu restaurant yang besar dimana terdapat begitu banyak transaksi dan
begitu banyak konsumen pasti juga terdapat begitu banyak pesanan, barang keluar, barang
masuk, pemesanan hingga saat barang baku tadi diolah, semua butuh pencatatan. Jika kita
melakukan secara manual, kebayang repotnya dan banyaknya kertas yang digunakan kelak.
Sebuah restaurant yang baik adalah jika restaurant restaurant tersebut mampu
memenuhi kepuasan dari pelanggan tanpa menurunkan harga diri dari restaurant tersebut.
Ada 2 aspek penting yang harus diperhatikan dalam membangun sebuah restaurant, yaitu :
1 Makanan, minuman, citarasa dan selera
2 Pola pikir, watak dan gaya hidup
Kedua hal tersebut yang berpengaruh dalam menentukan restaurant kita ramai atau tidaknya.
lingkungan yang bersih, adalah faktor yang penting dalam pengelolaan sebuah restauran.
orang tidak akan mau datang ketempat yang agak kumuh untuk makan disana. dan yang
terpenting dari semua itu adalah, Pelayanan kepada pelanggan mutlak harus diperhatikan dan
ditingkatkan. sebab, pelanggan tidak akan merasa puas hanya dengan makan makanan
mewah dan nikmat di tempat yang elit saja, tetapi mereka juga butuh dilayani dengan
baik.nah hal ini yang jarang didapatkan pada restaurant biasa/reguler atau bahkan rumah
makan dipinggir jalan.

Hal berikutnya adalah mengenai pelayanan dari sebuah restaurant. Mengapa pelayanan
menjadi hal utama pada sebuha perusahaan jasa, dikarenakan pada dasarnya semua orang
ingin dan senang dihargai, sehingga ketika dalam satu pertemuan atau transaksi terjadi hal-
hal yang menurut pelanggan tidak sesuai dengan yang harus diterima, akan timbul
ketidaknyamanan. Ketidaknyamanan ini apabila tidak diatasi dengan baik akan menimbulkan
keluhan yang ujung-ujungnya adalah kepergian pelanggan dan yang paling buruk adalah
rusaknya citra perusahaan.

Service atau pelayanan yang baik terhadap pelanggan atau nasabah adalah pelayanan
yang memuaskan, artinya yang sesuai atau bahkan melebihi harapan pelanggan. Berdasarkan
penelitian, services yang baik yang akan berdampak kepada citra atau image perusahaan
antara lain adalah :

People :
1. para petugas yang melayani menguasai produk atau layanan yang dijual
2. bersemangat atau berantusias ketika melayani
3. ramah dan memiliki rasa empati khususnya ketika pelanggan mengalami masalah
4. perhatian penuh kepada pelanggan, tidak sambil mengerjakan pekerjaan yang lain
5. memberikan solusi untuk kebutuhan dan permasalahan pelanggan
Process :
1. system pelayanan yang cepat dan akurat
2. prosedur yang tidak berbelit-belit
3. kemudahan menggunakan peralatan dan system serta keamanannya
Physical :
1. penampilan barang fisik bangunan atau ruangan atau lokasi
2. kenyamanan dan keamanan ruangan serta fasilitas yang digunakan
3. kemudahan akses menuju lokasi
4. kebersihan
5. kemasan produk
dengan menggunakan sistem IT sebuah pelayan restaurant tidak perlu repot-repot
bolak-balik ke dapur hanya untuk mengantarkan daftar pesanan, selain itu dapat menghemat
waktu dalam hal pesan-memesan. Selain itu, pesanan yang dimasukkan akan dicatat di bagian
billing dan akan mengurangi pencatatan stok dari setiap menu yang dibuat sehingga dalam
satu kali proses akan banyak proses lainnya yang mengikuti, itulah kemudahaan dari IT.

Dalam penggunaan sistem IT diatas tidak luput dari peran gudang data yang digunakan
sebagai penyimpanan segala macam data transaksi yang terjadi. Jika data tersebut hanya
disimpan, maka proses yang terjadi hanya sebatas proses transaksi (OLTP) tetapi jika
dilakukan analisa yang lebih dari setiap hasil yang masuk secara real time maka hal ini bisa
dikategorikan kedalam OLAP atau Online Analitycal Processing (proses analisis secara
online).

Analisis yang dapat digunakan berupa penggalian data dengan berbagai metode. Coba
dibayangkan jika pada suatu restaurant terdapat lebih dari 100 menu, lebih dari 20 supplier,
serta begitu banyak pelanggan dan waktu proses yang berbeda, tentu hal yang lebih
diutamakan bagaimana dapat membuat suatu jadwal yang baik untuk melakukan efisiensi
terhadap waktu transaksi terhadap setiap entitas yang ada.

Dengan mengembangkan suatu sistem yang dapat mengelola data secara keseluruhan
(SDM, pemasaran, kontrol inventori, hingga buku besar) dari setiap tempat waralaba maka
sang pemilik utama waralaba mampu melakukan kontrol terhadap cabang waralaba yang
dijalankan apakah mampu bersaing atau tidak. Selain itu jika sistem ini berjalan secara
sempurna makan akan memudahkan pihak manajemen untuk mengelola jaringan waralaba
tersebut.

Modul-modul yang ada seperti modul SDM akan memudahkan pemilik waralaba dalam
melihat kinerja dari pegawainya di setiap cabang waralaba yang disalurkan. Pihak manajer
dapat melihat kinerja dari pegawainya sehingga mampu mengambil suatu keputusan dalam
hal reward and punishment kepada pegawainya. Selain itu jika dilakukan penggalian data
lebih dalam, mungkin dapat menghasilkan informasi mengenai penempatan pegawai yang
cocok dibidangnya. Mungkin saja seorang waiters (pelayan) sebenarnya lebih cocok menjadi
kepala pelayan karena kinerjanya yang lebih baik dari kepala pelayan yang sudah ada.

Selain SDM juga terdapat modul kontrol inventori yang dapat membantu manajemen
dari perusahaan waralaba tersebut dalam memantau ketersediaan segala macam alat dan
bahan untuk setiap restaurant yang ada sekaligus dengan tanggal kadal luarsanya, mengingat
bahan yang digunakan sangat cepat masa kadaluarsanya sehingga barang yang masuk harus
cepat-cepat diproduksi sehingga nantinya hanya sedikit barang yang distok.

Sebuah sistem TI yang dibuat harus memiliki kriteria 5i yaitu :

1. Integration & intensity, yang mengukur keterpaduan (internal & eksternal) baik
dalam lingkup maupun hasil implementasinya, serta keluasan dan kedalaman
implementasi TI-nya.
2. Innovation, yang mengukur kreativitas perusahaan dalam memanfaatkan TI ataupun
inovasi yang diciptakan dalam proses bisnis perusahaan.
3. Implementation, yang mengukur kualitas proses implementasi sistem TI-nya
sehingga bisa tepat waktu (on time), tepat anggaran (on budget) dan tepat cakupan (on
scope).
4. Impact on result, yang mengukur manfaat atau dampak yang bisa dirasakan
pelanggan (internal & eksternal) dari sistem yang digunakan perusahaan.
5. Implementabilty to others, yang mengukur kemungkinannya untuk diterapkan
(sebagai best practice) di perusahaan lain.
Dimana kriteria diatas ini nantinya akan menentukan bahwa suatu TI yang dibuat layak
atau tidaknya jika digunakan.
Dalam penerapan sistem BI pada perusahaan restaurant waralaba tersebut nantinya
diperlukan berbagai macam strategi untuk meningkatkan kinerja dari perusahaan tersebut.
Hal yang perlu dilakukan antara lain :

1. Membuat pasar yang kuat

Hal ini dapat dilakukan dengan 4 cara yaitu fokus pada produk dengan memaksa
pelanggan menyukai produk tersebut, dengan menyediakan keinginan dari
pelanggan, penentuan harga, serta promosi. Bisnis restaurant atau makanan biasanya
menggabungkan diantara keduanya yaitu membuat suatu produk yang mengikuti
perkembangan keinginan dari pelanggan. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat
keinginan, harapan, serta perubahan yang dilakukan oleh konsumen terhadap
produk yang kita jual. Selain itu penentuan harga juga berpengaruh terhadap cash
flow yang terjadi pada perusahaan. Hal-hal diataslah yang mampu memperkuat
brand terhadap pasar yang diterjang nantinya.

2. Melakukan analisis terhadap penjualan

Analisis tersebut dapat berupa pembuatan chart atau grafik mengenai konsumen,
kinerja, pendapatan, volume penjualan, serta margin sehingga setiap keputusan yang
dibuat untuk memantapkan perusahaan nantinya akan memiliki dasar dan tidak
berdasarkan menebak (baca: wangsit).

3. Memantapkan loyalitas dari konsumen

Hal diatas dapat dilakukan dengan cara melihat data historis dari setiap transaksi
yang dilakukan konsumen. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan
metode kontrol Fraud. Metode ini memungkinkan untuk melihat suatu pola yang
tidak biasa yang terjadi di setiap transaksi yang terjadi. Apalagi pada bisnis
makanan yang begitu banyak menunya dimana berbagai kemungkinan pola produk
atau menu dapat saja terjadi.

4. Membangun hubungan yang kuat dengan konsumen (mempertahankan pelanggan)

Hal ini merupakan hal terpenting dalam setiap industri yang ada. Mempertahankan
pelanggan menggunakan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan mencari
pelanggan yang baru. Namun hasil di dapatkan dari mempertahankan pelanggan
lebih besar dibandingkan dengan mendapatkan pelanggan yang baru. Harapan yang
diinginkan dari sebuah sistem BI adalah mampu menganalisa pelanggan yang
benar-benar perlu dipertahankan dan tidak.

Sebagai kesimpulan dari keseluruhan isi karya tulis ini adalah, sebuah TI khususnya pada
Bisnis Intelegence dalam hal ini gudang data, penggalian data, serta OLAP sangat membantu
sebuah perusahaan dibidang makanan dalam menata setiap proses hingga penjadwalan yang
ada dengan tujuan untuk melakukan pemaksimalan kinerja, efisiensi waktu dan tenaga untuk
meningkatkan profit dari perusahaan.
Sumber:

http://www.elegantjbi.com/Solutions/industry_BI_for_Telecommunication.htm
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090322215213AAxsdS8
http://www.ciosociety.com/?p=70
http://www.articlesbase.com/sales-articles/telecom-industry-to-boost-sales-with-business-
intelligence-227999.html

Posted :
- Scribd.com
- http://www.facebook.com/note.php?created&&suggest&note_id=425951349399
- http://kunyilnet.wordpress.com/2010/06/02/penerapan-serta-pemanfaatan-sistem-
olap-dengan-gudang-data-dan-penggalian-data-pada-bidang-usaha-restaurant-rumah-
makan-berbasis-waralaba/
- http://www.kaskus.us/showthread.php?p=222188480&posted=1#post222188480

Você também pode gostar