Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Oleh
JULIANDIKA DWI SAPUTRA
K4100735
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :
- Diharapkan mahasiswa dapat mengetahui bagian tubuh ikan yang dapat dimakan
- Mahasiswa mampu menginterpretasikan hasil praktiukum ini kedalam laporan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Ikan Nila adalah sejenis ikan konsumsi air tawar. Ikan ini diintroduksi dari Afrika
tepatnya Afrika bagian timur yaitu di sungai Nil (Mesir), danau Tanganyika, Chad,
Nigeria, dan Kenya pada tahun 1969, dan kini menjadi ikan peliharaan yang populer di
kolam-kolam air tawar di Indonesia. Nama ilmiahnya adalah Oreochromis niloticus, dan
dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Nile Tilapia.Genus Oreochromis merupakan genus
ikan yang beradaptasi tinggi dan mempunyai toleransi terhadap kualitas air dengan
kisaran yang lebar. Genus ini dapat hidup dalam kondisi lingkungan yang ekstrim
sekalipun karena sering kali ditemukan hidup normal pada habitat-habitat yang ikan air
tawar dari jenis lain tidak dapat hidup. Ciri ikan nila (Oreochromis niloticus) adalah garis
vertikal yang berwarna gelap di sirip ekor sebanyak enam buah, di sirip punggung
(dorsal), sirip dubur (anal), berpunggung tinggi dan rendah. Ikan nila yang masih kecil
belum tampak perbedaan alat kelaminnya. Setelah berat badannya mencapai 50 gram,
dapat diketahui perbedaaan antara jantan dan betina. Untuk membedakan antara ikan
jantan dan betina dapat dilakukan dengan mengamati seksama lubang genitalnya
(kelamin sekunder). Pada ikan jantan, warna tubuhnya lebih gelap, tulang rahang melebar
ke belakang yang memberi kesan kokoh, terdapat lubang anus dan satu lubang genital
yang berupa tonjolan agak kecil meruncing sebagai saluran pengeluaran air kencing dan
sperma. Rasio jumlah ikan jantan dan betina ideal adalah 3:1, yaitu jumlah ikan betina
lebih banyak daripada ikan jantan. Padat penebaran disesuaikan dengan wadah atau
kolam budidayanya. Bila ikan nila dipelihara dalam kepadatan populasi yang tinggi,
pertumbuhannya kurang pesat.
2.1 Klasifikasi Ikan Gurami
Filum : Chordata;
Kelas : Pisces;
Bangsa : Labirinthici;
Sub-bangsa : Anabantoidei;
Suku : Anabantidae;
Marga : Osphronemus;
Selain digolongkan melalui klasifikasi, setiap mahluk bisa dibedakan dari tanda-tanda
bagian tubuhnya, atau lebih dikenal dengan istilah morfologi. Menurut Jangkaru (2004)
gurami mempunyai bentuk badan agak panjang, pipih dan tertutup sisik yang berukuran
besar serta terlihat kasar dan kuat. Punggungnya tinggi dan mempunyai sirip perut
dengan jari pertama sudah berubah menjadi alat peraba. Gurami jantan yang sudah tua
terdapat tonjolan seperti cula. Mulutnya kecil dengan bibir bawah menonjol sedikit
dibandingkan bibir atas. Pada jantan bibir bawah relatif tebal.
Gurami memiliki lima buah sirip, yaitu sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip dubur
dan sirip ekor. Sirip punggung tidak begitu panjang, atau pendek dan berada hampir di
bagian belakang tubuh. Sirip dada kecil berada di belakang tutup insang. Sirip perut juga
kecil berada di bawah sirip dada. Sirip ekor berada dibelakang tubuh dengan bentuk
bulat. Sedangkan sirip dubur panjang, mulai dari belakang sirip perut hingga pankgal
bawah sirip ekor.
Menurut Jangkaru (2004) dalam Kristianto (2005) ujung sirip punggung dan sirip dubur
dapat mencapai pangkal ekor, ujung pangkal ekor berbentuk busur. Pada dasar sirip dada
gurami betina terdapat tanda berupa bundaran hitam. Bagian kepala gurami muda
berbentuk lancip dan akan menjadi tumpul bila sudah besar. Pada badan gurame muda
terdapat garis tegak atau vertikal berwarna hitam berjumlah 7 – 10 buah dan garis-garis
tegak ini akan hilang setelah dewasa (Robert, 1992).
Badan gurami muda pada umumnya berwarna biru kehitaman dan bagian perut berwarna
putih atau kekuningan. Warna tersebut akan berubah menjelang dewasa, yakni pada
bagian punggung berwarna kecoklatan dan pada bagian perut berwarna keperakan atau
kekuningan. Pada gurame muda terdapat garis tegak berwarna hitam berjumlah 7 – 9
buah, dan garis itu akan menghilang setelah dewasa (Jangkaru, 2004).
Species: affinis
Genus: Euthynnus
Family: Scombridae
Class: Actinopterygii
Subphylum: Vertebrata
Phylum: Chordata
Kingdom: Animalia
Pelaksanaan praktek penangan pasca panen yang berjudul identifikasi bagian tubuh ikan
yang dapat dimakan di laboratorium analisis Politeknik Negeri Jember, pada hari kamis,
13 Mei 2010.
• Alat
Krey
Pisau
Talenan
Panci
Kompor gas
Saringan
Plastik
Stopwatch
Baki
Serbet
• Bahan
Ikan Nila
Ikan Gurami
Ikan Tongkol
Ikan kuniran
Air
Wa
Wa % = × 100 %
4.1 Hasil
Sedikit Agak
2 Tongkol Cerah Keyal - Segar 1
lender pudar
Nila 281 gr
Tongkol 313,5 gr
Kuniran 123,5 gr
Gurami 289 gr
Nila 301 gr
Tongkol 241 gr
Kuniran 110,5 gr
Gurami 259 gr
Nila 203 gr
Tongkol 73,5 gr
Kuniran 120 gr
Gurami 134,5 gr
Presentase daging ikan yang dapat dimakan
= 64,44 %
= 66,82 %
= 49,79 %
= 51,93 %
Tongkol 64,44 %
Kuniran 66,82 %
Nila 49,79 %
Gurami 51,93 %
4.2 Pembahasan
Kesegaran merupakan bagian terpenting dalam memilih bahan makanan. Dalam hal ini
ikan memimiliki kesegaran yang beregam. Banyak orang memakan ikan yang sudah
tidak segar. Ini disebabkan oleh ekonomi masyarakat masing- masing.
Dari hasil pengamatan diatas dapat dibahas bahwa kesegaran ikan dapat menentukan
bagian tubuh ikan yang dapat dimakan. Bagian tubuh ikan yang dapat dimakan adalah
bagian yang aman dikonsumsi oleh manusia dan tidak menyebabkan keracunan. Adapun
bagian tubuh yang dapat dimakan dari ikan adalah daging yang berada di seluruh tubuh
kepala dan sirip2 dan ada beberapa bagian tubuh ikan yang tidak dapat dimakan yaitu
tulang dan isi perut. Ada beberapa jenis ikan yang bagian tubuhnya dapat dimakan
seluruhnya seperti ikan bandeng dan ikan mas di daerah tertentu ada yang memasak
bagian tubuh ikan tersebut dan juga isi perutnya.
Dapat dilihat dari hasil pengamatan ikan yang bagian tubuhnya paling banyak yang
dapat dimakan adalah ikan kuniran, ini dikarenakan ikan kuniran cukup segar dan bagian
yang tidak dapat dimakannya hanya sedikit. Sedangkan untuk ikan tongkol bagian yang
dapat dimakan adalah sebanyak 64,44 %, ini juga jumlah kedua yang paling banyak ikan
tongkol ini juga tergolong masih segar ini dapat dilihat dari penampilan fisik ikan
tersebut. Ikan gurami mempunyai bagian yang dapat dimakan sebanyak 51,93%, ikan
gurami ini padahal sudah mengalami pembusukan akan tetapi presentase bagian tubuh
yang dapat dimakannya cukup banyak, mungkin ini dikarenakan oleh berat awal ikan
gurami yang memang cukup berat yaitu 289 gram. Ikan nila mempunyai bagian tubuh
yang dapat dimakan sebanyak 49,79% , bila dibandingkan dengan ketiga ikan diatas
maka ikan nila inilah ikan yang presentase bagian tubuh ikannya yang paling sedikit, ini
dikarenakan ikan nila banyak dagingnya yang menempel di tulang punggung, kepala,
dan sirip – sirip.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pengamatan diatas diatas adalah :
• Jenis ikan yang bagian tubuhnya paling banyak dapat dimakan adalah ikan kuniran
dan yang paling sedikit adalah ikan nila.
• Mahasiswa telah dapat menghitung bagian tubuh ikan yang dapat dimakan.
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Ikan_nila
http://id.answers.yahoo.com/question/index;_ylt=AlG8SYjK8BDjZQLiCR_xh.XJRAx.;_ylv
=3?qid=20080424032329AA7hJcf
http://fitaasri.blogspot.com/2008/11/sains-amoniak.html
Kristianto, J.D. 2005. Pengaruh Lama Perendaman Larva gurami Dalam Larutan tiroksin 0,1
ppm Terhadap Kelangsungan Hidup Dan Pertumbuhan Benihnya.
Robet, T.R. 1992. Systematic Revision of The Souteasth Asian Anabantoid Fish Genus
Osphronemus, with Description of Two New Species. Ichthyol Explor, Freshwater,
2(4) : 351 – 360.
Samad, A.G. 1999. Pengenalan Jenis-Jenis Ikan Laut Ekonomi Penting Di Indonesia. Jakarta