Você está na página 1de 12

ANALISIS SITUASIONAL YANG MEMPENGARUHI SISTEM

PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA ENTITAS USAHA


BAB I
PENDAHULUAN

Pada umumnya setiap perusahaan perlu merancang sistem pengendalian


manajemen yang baik.
Pengendalian manajemen dibangun untuk mencapai tujuan organisasi
melalui pemanfaatan seluruh sumber daya secara ekonomis,efisien, efektif dan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pada prinsipnya fungsi pengendalian
manajemen bertujuan untuk mengidentifikasi terjadinya deviasi atapenyimpangan
atas pelaksanaan kegiatan dibandingkan dengan rencana yang telah ditetapkan,
sehingga dapat dilakukan tindakan korektif oleh pihak manajemen.
Pengendalian manajemen dapat mencakup pengendalian yang bersifat
preventif yaitu berupa perancangan suatu sistem pengendalian, ataupun detektif
untuk mengatasi penyimpangan yang sudah terjadi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengendalian Manajemen


Pengendalian Manajemen merupakan hasil studi deskriptif yang
dikembangkan berdasarkan pengamatan terhadap apa yang dilakukan
manajemen untuk mengarahkan organisasinya dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
Pemilihan dan penerapan pengendalian manajemen akan sangat
bervariasi, tergantung kepada ukuran organisasi, budaya, jenis kegiatan
dan tujuan yang hendak dicapai.
Pengendalian manajemen dapat membantu manajemen organisasi
untuk mencapai tujuan organisasi dengan mengarahkan agar realisasi
kegiatan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, yaitu
bahwa pengendalian manajemen yang diterapkan harus efektif.

B. Analisis Situasional
Dalam dunia bisnis yang penuh dengan ketidakpastian diperlukan
perhatian dari pihak manajemen perusahaan untuk senantiasa mengikuti
perkembangan usahanya agar dapat diimplementasikan secara efisien dan
efektif,perlu dirancang suatu strategi yang sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan sehingga tujuan semula dapat tercapai.
Salah satu strategi untuk meningkatkan mutu dan kualitas suatu
entitas usaha antara lain dengan menggunakan analisis
Situasional(Situasional Analysis).
Analisis Situasional adalah unsur dasar dari rencana pemasaran dan
digunakan untuk membuat proyeksi dari kegiatan pemasaran yang
diusulkan.
Biasanya analis mencoba untuk menjawab dua pertanyaan umum:
Dimanakah organisasi sekarang berada dan ke arah mana organisasi
hendak bergerak.
Faktor-faktor yang dipelajari agar dapat menjawab pertanyaan ini
adalah perkembangan sosial politik yang berdampak pada strategi
pemasaran, pesaing, kemajuan teknologi dan perkembangan industrial
lainnya yang dapat mempengaruhi rencana pemasaran.
Pemasaran merupakan rangkaian upaya yang dilakukan organisasi
untuk memperoleh perhatian para pembeli potensial, memotivasi dan
merubah opini mereka agar tergerak untuk membeli, mendapatkan mereka
untuk sungguh membeli, dan berusaha mengajak mereka membeli dan
membeli lagi produk maupun jasa yang dihasilkan organisasi
(Kotler,2000).
Situasional Analysis mempelajari kekuatan internal (Strengths),
Kelemahan (Weaknesses), Peluang Eksternal (Opportunities), dan
Ancaman (Threats) yang berpengaruh pada organisasi, dinamakan juga
SWOT Analysis.
Jenis analisis ini sangat membantu pihak manajemen perusahan
untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang sering terjadi dalam
perusahaan baik secara eksternal maupun internal,yaitu permasalahan yang
berhubungan dengan Manajemen Sumber Daya Manusia,Manajemen
Produksi, Manajemen Strategi,Manajemen Keuangan,dan Manajemen
Pemasaran itu sendiri.

C. Kajian Analisis Situasional terhadap Manajemen Sumber Daya


Manusia
1. Kekuatan (Strengths)
a. Manusia merupakan sumber daya terpenting bagi
perusahaan.Oleh karena itu pihak manajer perlu berupaya agar
terwujud perilaku positif di kalangan karyawan.
b. Berbagai faktor yang perlu diperhatikan antara lain adalah
langkah-langkah yang jelas mengenai manajemen Sumber Daya
Manusia, ketrampilan dan motivasi kerja, serta produktifitas dan
sistem imbalan.
2. Kelemahan (Weaknesses)
a. Proses rekruitmen yang dilakukan oleh para pencari kerja
dengan kualifikasi tidak memadai akan menambah resiko bagi
kinerja perusahaan kelak.
b. Masalah yang kerapkali muncul dan akan menimbulkan
krisis,contohnya antara lain:amarah karyawan karena PHK yang
tidak adil,penghasilan tambahan yang tidak
transparan,perjanjian tentang wanita hamil,pengurangan fasilitas
seperti tempat ibadah dan kantin,serta situasi kerja yang tidak
aman.
c. Beberapa dari contoh di atas kelihatannya seperti tidak penting
bagi manajemen, tetapi sebenarnya hal ini dapat menimbulkan
masalah besar.
3. Peluang (Opportunities)
a. Kualitas, sikap dan perilaku SDM sangat dipengaruhi oleh
perkembangan sosial,politik,kebudayaan.Oleh karena itu,
kebijakan SDM terpengaruh oleh faktor-faktor eksternal antara
lain berupa perkembangan pendidikan, jumlah penawaran
tenaga kerja, perkembangan
sosial,perburuhan,adat,agama,budaya,dan sistem nilai
masyarakat lainnya.
b. Sedangkan faktor-faktor internal SDM akan dipengaruhi oleh
Manajemen SDM itu sendiri,yang terdiri dari tiga fungsi utama:
•Fungsi manajerial yang terdiri atas perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian SDM.
•Fungsi operasional yaitu
pengadaan,pengembangan,kompensasi,
pengintegrasian,pemeliharaan dan pemutusan hubungan
kerja
•Kedudukan SDM dalam rangka pencapaian tujuan
organisasi perusahaan secara terpadu.
4. Ancaman (Threats)
a. Resiko pada para eksekutif dan pekerja inti,antara lain: memiliki
eksekutif kepala yang kurang memiliki sense of
leadership,pengetahuan yang luas,tidak tajam dalam
berfikir,serta bertindak tidak fokus,memiliki direktur keuangan
yang lemah,ketidakmampuan manajemen untuk menjawab
perubahan lingkungan usaha dengan cepat dan tepat, struktur
organisasi yang tidak efektif sehingga tenaga tingkat manajerial
sering mengerjakan hal-hal yang sifatnya teknis yang
seharusnya dikerjakan oleh tenaga staf.
b. Resiko menangani karyawan: perlu diperhatikan kultur yang
dapat menumbuhkan kerjasama dan keunggulan,serta
menciptakan kondisi seperti flexitime,fasilitas perawatan anak
dan kerja paruh waktu yang membantu pekerja wanita.
c. Resiko stress dan pelayanan kesehatan yang buruk:Kebiasaan
bolos menjadi suatu indikator dari seorang tenaga kerja yang
merasa kecewa Tingkat kekecewaan disebabkan oleh
komunikasi yang buruk dan kegagalan untuk memotivasi para
karyawan.

D. Kajian Analisis Situasional terhadap Manajemen Produksi


1. Kekuatan
Produk merupakan hasil kegiatan operasional dari suatu entitas
usaha,contohnya jenis produk bank antara lain simpanan dalam
bentuk tabungan,deposito,dan semua hal yang berkaitan dengan
pengelolaan Portofolio bank.
2. Peluang
a. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah hubungan baik
dengan pemasok,sistem logistik yang handal,lokasi fasilitas
yang tepat,organisasi yang memiliki kesatuan sistem yang
bulat,pemanfaatan teknologi yang tepat,pembiayaan,pendekatan
inovatif dan proaktif,kemungkinan terjadinya terobosan dalam
proses produksi, dan pengendalian mutu.
b. Perkembangan produk baru,tetapi jika dengan cara eksternal
dilakukan melalui akuisisi.
c. Sasaran pertumbuhan produk antara lain untuk menjaga pangsa
pasar, mengurangi persaingan, menekan biaya dan
meningkatkan keuntungan.
3. Ancaman
a. Berdasarkan konsep product life of cycle,sebaiknya produk baru
sudah diluncurkan pada saat suatu produk lain telah memasuki
tahapan decline.
b. Sebelum produk baru tersebut diluncurkan hendaknya bagian
riset dan pengembangan perusahaan telah mantap dengan
rancangan produk barunya,sehingga saat diluncurkan kelak
produk baru ini dapat diterima oleh konsumen.
4. Kelemahan
Perkembangan produk baru lebih berpeluang untuk gagal daripada
berhasil,permasalahan utama terletak pada lemahnya penelitian
yang dilakukan.

E. Kajian Analisis Situasional terhadap Manajemen Strategi


1. Kekuatan
a. Sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak
yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi,disertai
penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan
organisasi tercapai.
b. Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental dan terus
menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa
yang diharapkan oleh customer di masa depan.
c. Percepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola
konsumen memerlukan pesaing inti (core competitive),
perusahaan perlu mengetahui informasi mengenai pesaing inti di
dalam bisnis yang dilakukan.
2. Kelemahan
Subsistem informasi persaingan,data pesaing biasanya sulit
didapat.Informasi mengenai pesaing bermanfaat dalam rangka
mengetahui kondisi persaingan usaha diantaranya mengenai
kualitas produk dan layanan,pemasaran,latar belakang personalia
khususnya para pengambil keputusan dan karakteristik proyek-
proyek yang ditangani.
3. Peluang
a. Dilihat secara horisontal,dari sisi internal hendaknya segmen
pasar diperluas untuk menangani potensi persaingan sehingga
skala ekonomi menjadi lebih besar,dari sisi ekternal perusahaan
dapat melakukan akuisisi dengan perusahaan lain pada industri
yang sama.
b. Dilihat secara vertikal,dengan cara mengambil alih fungsi yang
sebelumnya disediakan oleh pemasok,dengan kata lain terdapat
satu atau lebih bisnis yang selama ini disediakan oleh
perusahaan lain.
c. Pendekatan internal yaitu dengan cara mengembangkan anak
perusahaan yang baru untuk memasok bahan baku dan bahan
setengah jadi untuk kebutuhan produk/jasa.
d. Pendekatan eksternal adalah dengan cara membeli perusahaan
baru baik dengan akuisisi,merger,atau joint venture yang
bertujuan memasok kebutuhan barang untuk berbisnis dengan
pelanggan.
4. Ancaman
a. Ketidakpastian strategi, ketidakpastian teknologi berdampak
pada ketidakpastian strategi.
b. Tanpa adanya strategi yang dipilih secara tepat,perusahaan tidak
akan dapat menentukan dengan baik segmen,target maupun
posisi di pasar, serta bauran pemasaran yang dipilih.

F. Kajian Analisis Situasional terhadap Manajemen Keuangan


1. Kekuatan
a. Memaksimumkan nilai neraca keuangan perusahaan
b. Mengupayakan agar spread dan fee meningkat sehingga akan
memperbesar laba.
c. Jaminan terhadap dipenuhinya tagihan-tagihan deposan
d. Kinerja keuangan sangat baik.
2. Kelemahan
a. Rekayasa laporan keuangan yang terlalu besar mengakibatkan
ketidakpercayaan publik
b. Pengelolaan keuangan yang tidak baik
3. Peluang
a. Manajemen Keuangan dikelola dengan baik dan adanya
transparansi laporan keuangan terhadap publik,sehingga publik
tidak merasa ragu
b. Laporan keuangan yang baik.
4. Ancaman
a. Biaya-biaya produksi yang berlebihan
b. Biaya overhead yang tinggi
c. Utang berlebihan
d. Pinjaman yang berlebihan.
G. Kajian Analisis Situasional terhadap Manajemen Pemasaran
1. Kekuatan
a. Mencakup marketing mix (Anderson) ayang dikenal dengan
prinsip 4 P antara lain: Aspek product,aspek pricing,aspek
place,dan aspek promotion.
b. Aspek product yaitu aspek internal perusahaan yang melibatkan
hampir semua kegiatan perusahaan mencakup produk dan
pengembangannya
c. Aspek promotion yaitu periklanan,kehumasan,promosi
penjualan, dan personal selling.
d. Aspek place yaitu yang berhubungan dengan penentuan letak
perusahaan,seiring dengan perkembangan teknologi maju,sistem
penyampaian produk turut berkembang.
e. Aspek pricing yaitu penentuan harga suatu produk,yang dapat
dilakukan dengan cara penentuan harga, fee,diskonto biaya-
biaya administrasi lainnya.
2. Kelemahan
a. Munculnya perusahaan-perusahaan sejenis
b. Lemahnya strategi promosi dapat mengakibatkan menurunnya
pelanggan yang masuk.
3. Peluang
a. Kepuasan pelanggan, informasi pelanggan mengenai kepuasan
mereka atas layanan dan produk perusahaan menjadi hal penting
bagi manajemen.
b. Informasi mengenai segmen pasar dan perilaku customer
c. Informasi mengenai pesaing,bermanfaat dalam rangka
mengetahui data mengenai kualitas produk,pemasaran,latar
belakang personalia,dan karakteristik proyek-proyek yang
ditangani.
d. Pelanggan setia
e. Pengembangan produk untuk mengikuti selera pasar.
4. Ancaman
a. Kenaikan pajak, peraturan pemerintah yang berdampak pada
meningkatnya biaya perusahaan
b. Lemahnya pemasaran dan pelayanan terhadap customer.

BAB III
KESIMPULAN

Analisis situasional berpengaruh positif terhadap sistem pengendalian


manajemen, yaitu dapat meningkatkan efektivitas sistem pengendalian
manajemen karena semakin efektif pengendalian manajemen makin kecil resiko
yang akan diterima oleh manajemen, sehingga risiko tidak tercapainya tujuan
organisasi dapat diperkecil.
Terapkan SWOT (Strength Weakness Opportunity Threat) pada analisa
kondisi awal.
Dengan mengetahui kondisi lingkungan internal dan eksternal yang
mempengaruhi usaha, akan dapat ditentukan mana saja yang menjadi persoalan
dan perlu diubah untuk meningkatkan kualitas perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Kotler, P. 2000. Marketing Management, Pearson Education Pte ltd, Singapore.

Kotler, Philip and Nancy Lee, Social Marketing, Improving Quality Life.

Pusdiklatwas BPKP, Sistem Pengendalian Manajemen, Modul Diklat


Pembentukan Auditor Anggota Tim Terampil, Edisi Ketiga, 2002.

Você também pode gostar