Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Dosen Pembimbing :
Irmayanti Hasan. ST, MM
Di susun oleh :
Moh. Nur Kirom
(08510063)
Huda Choirul Anam
(08510147)
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2010
BAB 1
PENDAHULUAN
Para pemasar yang terlibat di pemasaran global menghadapi permasalahan dan kondisi
khusus yang membedakan tugas mereka dari para peneliti pasar domestik. Pertama, peneliti
pasar global harus menganalisis banyak pasar nasional daripada menganalisis pasar nasional
tunggal, dimana setiap pasar mempunyai karakteristik yang unik yang tentunya harus dikenali
dalam melakukan analisis. Seperti hal yang terlihat sebelumnya, bahwa ketersediaan data di
banyak negara sangatlah terbatas.
Kedua, pasar yang kecil di seluruh dunia mempunyai permasalahn khusus bagi
penelti. Potensi keuntungan yang relatif rendah di pasar yang lebih kecil hannya
memungkinkan pengeluaran riset pemasaran yang sederhana, karena itu peneliti global harus
memikirkan teknik dan metode yang tetap mempertahankan pengeluaran itu sejalan dengan
potensi keuntungan pasar. Dalam pasar yang lebih kecil, terdapat tekanan bagi para peneliti
untuk menemukan hubungan antara ekonomis dan demografis, sehingga hal tersebut dapat
mengestimasi permintaan berdasarkan informasi yang minimum. Mungkin perlu digunakan
penelitian survei yang murah yang menggunakan beberapa kehebatan dan kekakuan statistik
untuk mecapai hasil dalam keterbatasan-keterbatasan akibat anggaran penelititan pemasaran
yang lebih kecil.
COMPANY PROFILE
Bisnis jasa pengiriman di dalam negeri beberapa tahun terakhir berkembang cukup
pesat. Hal itu terlihat dengan munculnya sejumlah perusahaan baru. Dibandingkan dengan
sektor jasa lain, perusahaan jasa pengiriman termasuk salah satu sektor yang cukup prospektif
di masa depan. Di tengah krisis yang melanda Indonesia sejak beberapa tahun terakhir
misalnya, justru perusahaan jasa pengiriman banyak yang berkibar. Fakta memperlihatkan,
ketika banyak sektor usaha lain melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat krisis
berkepanjangan, perusahaan jasa pengiriman masih mampu eksis hingga sekarang. Contohnya
adalah DHL worldwide express. DHL memiliki produk jasa, promosi, people, dan customer
service yang termasuk dalam kelas dunia, DHL telah lulus uji dalam mengatasi krisis ekonomi
yang melanda dunia tahun 1997 yang lalu. Jasa pengiriman yang ditawarkan DHL kepada
konsumen selalu berubah dan berkembang dengan mengikuti perkembangan masyarakat dan
permasalahan timbul, yaitu ketika DHL kalah dalam perolehan pangsa pasar dengan FEDEX.
Product surround yang ditawarkan DHL antara lain: Pengiriman tepat waktu, Jaminan
keamanan paket, baik keutuhan paket maupun keamanan saat pengiriman; Asuransi.,
Kemudahan pemesanan melalui internet (e-commerce), Luasnya jangkauan pengiriman
seluruh dunia, Brand yang terkenal unggul dibanding yang lain, Jenis pelayanan yang
diberikan DHL sangat bervariatif, sekalipun demikian DHL lebih cenderung untuk
menerapkan prinsip standarisasi.
DHL berasal dari nama belakang para pendiri perusahaan, Andrian Dalsey, Larry
Hillblom, dan Robert Lynn yang dibentuk pada tahun 1969. Jaringan DHL berkembang
dengan sangat pesat yang kemudian berkembang ke bagian Barat dari Hawaii ke bagian
Timur Jauh dan kawasan Pasifik, kemudian Timur Tengah, Afrika dan Eropa.
1 Jumbo Box, merupakan jenis layanan yang diberikan untuk pelanggan yang
akan mengirimkan paket dalam ukuran yang besar.
2 Jumbo Junior, untuk pengiriman paket dengan ukuran yang tidak terlalu besar.
3 Same Day Service, adalah pelayanan pengiriman dokumen ke negara-negara
ASEAN.
4 Pelayanan Overnight, pengiriman sampel ekspor dan dokumen dengan waktu
yang sangat singkat ke seluruh dunia.
5 USA First, merupakan pelayanan bagi eksportir yang kesulitan untuk
mengirimkan sampel ekspor kepada pembeli di luar negeri, terutama di
Amerika Serikat.
Promotion mix yang dipilih oleh DHL adalah melalui advertising dan internet.
Advertising yang bisa dilihat adalah iklan di televisi dan majalah (Misalnya: Tempo). Sebagai
iklan USA First dan Europe First, dimana DHL berusaha memberikan image bahwa layanan
DHL lebih cepat dan lebih tepat waktu. Sedangkan promosi melalui internet, DHL
mengeluarkannya melalui fasilitas e-commerce yang bekerja sama dengan Indosat.
Sebenarnya fasilitas ini juga termasuk dalam customer service DHL, jadi pelanggan
dapat melakukan transaksi melalui internet dan memberikan kemudahan untuk menelusuri
sampai dimana paket kirimannya. Layanan internet ini diberikan gratis oleh DHL termasuk
pendaftaran internet gratis, training dan jelajah lima jam internet secara gratis, tetapi tidak
termasuk penyediaan komputer. Pelayanan DHL ini dapat diakses melalui website
http://www.dhl.co.id, dari website ini dapat dilihat tarif, layanan dan perkembangan terbaru
dari DHL.
Sumber daya manusia juga termasuk strategi yang menjadikan DHL unggul dibanding
perusahaan jasa kurir lainnya. Menganggap penting aspek people dalam pencapaian
tujuannya, maka DHL membuat program khusus untuk pengembangan sumber daya manusia
DHL, penyedia layanan ekspres dan logistik terkemuka di dunia, telah meluncurkan inisiatif
branding terbarunya, “All the Way”. Inisiatif branding “All the Way” tersebut menyoroti
keunggulan utama DHL yang memperlihatkan perilaku karyawan DHL yang berfokus pada
layanan proaktif dalam mengkomunikasikan personal touch DHL dalam situasi sehari-hari.
Elemen-elemen inti dalam komunikasi ini meliputi: penyedia layanan ekspres dengan reputasi
yang baik, mudah bekerja sama, memahami serta menghargai para pelanggannya, inovasi
layanan dan produk serta fasilitator perdagangan global, yang menjadikan DHL sebagai
pilihan pertama pelanggan.
“Bagi DHL, “All the Way” menunjukkan bahwa DHL telah menjadi pilihan utama
pelanggan dan DHL akan berusaha sebaik-baiknya dalam melaksanakan tugasnya dengan
didukung sumber daya manusia yang tangguh . Karyawan DHL sangat mencintai
pekerjaannya dan apa yang karyawan kerjakan semuanya dilakukan demi kepuasan
pelanggan. Setiap karyawan memberikan sumbangan kepada kesuksesan perusahaan dan
DHL mendorong agar setiap karyawan memiliki tanggung jawab personal, komitmen dan
kerja- samanya, untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan DHL dan pelanggan.
Bila dilihat secara keseluruhan, maka strategi DHL dalam pengemasan SDM-nya
memang sangat jitu dan patut dijadikan contoh. Pengembangan manajer yang selalu dari
bawah membuat karyawan merasa dihargai dan loyal terhadap perusahaan. Selain itu
karyawan terdorong untuk mengoptimalkan kinerja mereka tanpa harus dikontrol secara ketat,
dengan demikian perusahaan dapat memfokuskan diri pada sektor-sektor konstruktif lainnya.
Dengan SDM yang demikian berkualitasnya DHL dapat menekan complaint dari
konsumen mereka hingga kurang dari 1%, sungguh merupakan hasil yang membanggakan.
Lingkungan mikro perusahaan terdiri dari para pelaku dalam lingkungan yang
langsung berkaitan dengan perusahaan yang mempengaruhi kemampuannya untuk
melayani pasar, yaitu:
a. Perusahaan
b. Pemasok (Supplier)
d. Para Pelanggan
Yaitu pasar sasaran suatu perusahaan yang menjadi konsumen atas barang atau
jasa yang ditawarkan perusahaan apakah individu-individu, Iembaga-lembaga,
organisasi-organisasi, dan sebagainya.
e. Para Pesaing
f. Masyarakat Umum
2. Lingkungan Makro
a. Lingkungan Demografis/Kependudukan
b. Lingkungan Ekonomi.
c. Lingkungan Fisik
d. Lingkungan Teknologi
e. Lingkungan sosial/budaya
Market Niche
Strategi bersaing bergantung pada besar dan posisi masing-masing perusahaan dalam
pasar. Perusahaan besar mampu menerapkan strategi tertentu, yang jelas tidak bisa dilakukan
oleh perusahaan kecil. Tetapi hanya dengan sekala besar saja tidaklah cukup, karena ada
beberapa strategi bagi perusahaan besar yang mampu menjamin keberhasilannya, akan tatapi
ada juga strategi yang dapat merugikan dirinya sendiri. Dan bukanlah merupakan sesuatu hal
yang jarang terjadi bahwa perusahaan kecil dengan strateginya sendiri mampu rnenghasilkan
tingkat keuntungan yang sama atau bahkan lebih baik daripada yang diperoleh perusahaan
besar. Sehubungan dengan besarnya usaha, maka dapat dibedakan menjadi empat kelompok
usaha, yaitu:
Market Leader
Perusahaan seperti ini rnemegang bagian terbesar dalam pasar, biasanya perusahaan-
perusahaan lain mengikuti tindakan-tindakan perusahaan dalam hal perubahan harga,
pengenalan produk baru, pencakupan saluran distribusi, dan intensitas promosi. Perusahaan
ini menjadi titik pusat orientasi para pesaing. Ia merupakan perusahaan yang ditantang, ditiru,
atau dijauhi. Kehidupan pemimpin pasar sungguh tidaklah mudah, terkecuali bila perusahaan
itu memang memiliki promosi resmi. Perusahaan tersebut senantiasa mempertinggi
kewaspadaannya sebab para pesaingnya selalu mencari dan mencoba memanfaatkan
kelemahannya, meski sekecil apapun. Perusahaan yang dominan selalu ingin tetap menjadi
nomor satu, oleh sebab itu, perusahaan-perusahaan seperti ini bjasanya mengembangkan
strategi:
c. Meningkatkan bagian pasar. Selain mencari konsumen baru pada pasar yang
baru, perusahaan juga dapat meningkatkan jumlah konsumen pada bagian
pasar yang sudah dikuasai.
Market Challanger
Perusahaan yang mempunyai urutan kedua atau lebih rendah lagi didalam pasar bisa
disebut “runner up” atau “Penyusul”. Mereka dapat menyerang Market leader dan pesaing-
pesaing lainnya dalam suatu usaha yang gencar merebut bagian pasar, perusahaan inilah yang
disebut Market Challanger. Dan mereka yang bersikap asal rnenerima tidak menggoncangkan
pasar, disebut juga Market Follower. Beberapa strategi penyerangan yang bisa digunakan oleh
market challanger :
Secara umum ada lima strateg penyerangan yang dapat dipilih dan
dilakukan market challanger :
Serangan Frontal. Serangan ini dilakukan dengan mengerahkan seluruh
kekuatan yang dimiliki tepat berhadapan dengan lawan. Serangan ini lebih
bersifat menyerang kekuatan lawan ketimbang titik lemahnya. Dalam
serangan frontal ini, penyerang menandingi produk, iklan, barga, dari
lawannya, sehingga apabila lawan tidak kuat maka akan kalah. Biasanya
yang memakai strategi ini adalah market challanger yang kuat.
Serangan lintas. Strategi ini adalah strategi yang paling tidak langsung, serta
menjauhkan diri dari gerakan yang mengarah kepemasaran pesaing. Ada tiga pendekatan,
yaitu: diversifikasi ke produk-produk yang tidak berkaitan, diversifikasi kepasar geografis
yang baru dan menciptakan produk yang lebih baik. Serangan gerilya. Serangan ini dilakukan
perusahaan-perusahaan yang kekurangan modal dengan menyerang pada berbagai wilayah
lawan dengan serangan kecil yang tiba-tiba dan terputus-putus. Tujuannya adalah untuk
mengganggu konsentrasi lawan. Serangan dapat dilakukan dengan tindakan memotong harga
secara selektif, mengganggu persediaan, membajak eksekutif, kegiatan promosi intensif dan
berbagai tindakan ilegal lainnya.
Selain ke lima strategi penyerangan secara umum tersebut, terdapat strategi yang lebih
spesitik lagi bagi market challanger yaitu:
Market Follower
Perusahaan seperti ini lebih suka menawarkan hal-hal yang serupa, biasanya dengan
meniru produk perusahaan yang memimpin. Setiap market follower selalu menonjolkan sifat
khasnya kepada target pasar, misalnya lokasi, jasa pelayanan, atau keuangannya. Strategi
umum yang biasa dilakukan oleh maeket follower yaitu: Mengikuti dari dekat. Market
follower berusaha menyamai perusahaan pemimpin pasar pada sebanyak mungkin segmen
pasar dan wilayah bauran pemasaran. Mengikuti dari jauh. Dalam strategi ini market follower
membuat beberapa differensiasi, namun tetap mengikuti market leader dalam hal pembauran
pasar. Mengikuti secara selektif. Market follower mengikuti dengan dekat beberapa hal yang
dilakukan market leader, namum pada hal-hal yang lain perusahaan berjalan dengan sendiri.
Market Nicher
Perusahaan seperti ini, menyandang berbagai nama seperti; penggarap relung pasar,
spesialisasi pasar, perusahaan ambang pintu, atau perusahaan tumpuan. Market nicher
menempati sebagian kecil dari seluruh pasar yang ada. Perusahaan jenis ini mencoba masuk
kesatu atau lebih celah-celah pasar yang aman dan menguntungkan yang dilupakan atau
terlewatkan oleh perusahaan besar. Umumnya market micher adalah perusahaan yang
mempunyai spesialisasi tertentu dan keahlian yang khas didalam pasar, konsumen, produk
atau lini-lini dalam bauran pemasaran.
Saluran Distribusi
DHL membuat program untuk karyawan baris depan (front line employees)
mereka khususnya di bidang layanan konsumen, yaitu program Customer Service
Excellence, sedangkan untuk staf TI dikirim ke Kuala Lumpur yang merupakan
kantor pusat daerah. Peran complaint merupakan salah satu cara untuk
mengetahui ketidakpuasan pelanggan. Pelanggan yang tidak puas tidak hanya
merupakan hilangnya penjualan masa depan, namun juga sangat merusak reputasi
perusahaan akibat pelanggan yang tidak puas akan menceritakan kepada orang
lain. jadikan Customer Raja Provit itu lebih berarti efek dari akibat praktik bisnis
yang mengutamakan kepuasan customer. Jadi disini “Customer is The King”
seharusnya bukan semata-mata hanya sebatas slogan saja namun memang
menjadi salah satu key factor yang sangat menentukan atas apa yang akan
perusahaan peroleh secara jangka panjang.
Karena yang ada banyak perusahaan yang mempunyai slogan akan keberpihakann
mereka kepada customer namun dalam praktiknya tidak mencerminkan. Sering
kali terjebak bahwa Good Quality Product dengan How to Give itu saling berdiri
sendiri. Apalagi jika kemudian secara sederhana diinterpretasikan oleh pemilik
produk dan sole agent produk tertentu bahwa dengan memiliki produk berkualitas
bagus dan satu-satunya sudah akan membuat customer datang untuk membeli dan
menjadi tidak sensitif lagi terhadap How to give excellent service a customer.
Manfaat meminimumkan complaint bagi suatu perusahaan yang dalam hal ini DHL
antara lain:
Salah satu pesaing DHL adalah FedEx Express. FedEx Express secara
agresif pada tahun 2005-2006 telah berhasil menjadi market leader di bidang
bisnis logistik/distribusi. Langkah program pemasaran yang dilakukan DHL
untuk merebut kembali posisi nomor ‘satu’ dunia antara lain:
DHL sesungguhnya sudah cukup baik, tetapi ada baiknya jika para
karyawan dirangsang kembali untuk dapat memberikan pelayanan sepenuh
hati, yang dikemukakan oleh Dr. Patricia Patton. Nilai sebenarnya pelayanan
sepenuh hati terletak pada kesungguhan empat sikap P, yaitu Passionate
(gairah), Progressive (progesif), Proactive (proaktif), dan Positive (positif) dari
orang-orang yang bertanggung jawab memberikan pelayanan tersebut.
• ”Passionate” (Gairah)
• ”Progressive” (Progesif)
• ”Proactive” (Proaktif)
• ”Positive” (Positif)
“Tanpa sistem informasi yang baik, kita tidak bisa segera tahu kalau
akan ada kiriman barang dari Amerika, misalnya saja ke Bekasi. Dalam
kondisi seperti itu, setelah barang tiba di pelabuhan atau bandara, kita baru bisa
mengontak calon penerima untuk menyediakan dokumen-dokumen yang
diperlukan untuk clearance di kantor Bea dan Cukai, hambatan seperti itu tidak
perlu terjadi. Bagi perusahaan transportasi, apalagi dengan cakupan layanan
global, cara kerja off line memang sudah tidak memadai untuk memberikan
layanan yang maksimal kepada pelanggan. Karena itu seperti berlomba mereka
membangun sistem informasi secara on line di kantor-kantor mereka yang
tersebar di berbagai kota di Indonesia, dan menghubungkannya dengan
jaringan komputer mitra international mereka.
Begitu ada telepon dari pelanggan bahwa akan ada barang yang akan
dikirimkan, data sudah mulai tercatat di sistem komputer perusahaan itu. Data
tersebut terus diperbarui di setiap titik pengiriman, mulai dari pengambilan
barang, pengiriman ke bandara, pemuatan di pesawat, sampai proses
pengurusan kepabeanan di negara tujuan. “Bahkan begitu paket diambil oleh
kurir kami, hasil scan barang tadi sudah langsung terkirim ke alamat, sehingga
kantor kami di tempat tujuan sudah bisa mulai mengurus dokumentasi
kepabeanan. Maka begitu pesawat tiba, barang bisa langsung diambil dan
diantarkan ke alamat yang dituju, Dengan sistem seperti ituperusahaan juga
bisa lebih mudah dalam melakukan pelacakan manakala terjadi kehilangan
barang, misalnya.
Program pemasaran yang bertujuan untuk menjadi nomer satu adalah menggunakan
stretegi penggabungan marketing mix (product, price, place dan promotion). Langkah-
langkah program pemasaran yang perlu dikembangkan oleh DHL untuk merebut kembali
posisi nomor “satu” di pasar adalah: meningkatkan kehandalan perusahaan, kualitas
pelayanan, kecepatan dan ketepatan waktu, dan harga yang bersaing (competitive).