Você está na página 1de 8

DASAR-DASAR AGRONOMI

“PENGOLAHAN LAHAN BASAH DAN MEMBUAT PERSEMAIAN”

Laporan

OLEH :

Rino Bestianta Ginting


0801141004

PROGRAM STUDI TEKNIK SUMBER DAYA AIR DAN LINGKUNGAN


JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
POLITEKNIK PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS
2009
I. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Persemaian adalah tempat menyemai bahan tanaman asal biji atau berupa
vegetatif untuk mendapatkan bibit dimana tanaman – tanaman muda itu dipelihara
sampai dapat dipindahkan kelapangan yang akan ditanami. Dalam hal melakukan
persemaian basah, kita terlebih dahulu mempersiapkan lahan yang harus ada airnya,
dalam artian lahan yang akan kita tanami itu harus mendapatkan air dengan cukup.

Persemaian terbagi atas 3 jenis, yaitu:


o Persemaian basah
o Persemaian kering
o Persemaian terapung
Sedangkan cara untuk melakukan persemaian ini terbagi atas 2 macam, yaitu:
o Sistem sebar merata
o Sistem jarak tanam
Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan
ini merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Meskipun
padi dapat digantikan oleh makanan lainnya, namun padi memiliki nilai tersendiri
bagi orang yang biasa makan nasi dan tidak dapat dengan mudah digantikan oleh
bahan makanan yang lain. Padi adalah salah satu bahan makanan yang mengandung
gizi dan penguat yang cukup bagi tubuh manusia, sebab didalamnya terkandung
bahan yang mudah diubah menjadi energi. Oleh karena itu padi disebut juga makanan
energi.
1.2 TUJUAN
Dari Kegiatan yang dilakukan ini, kita mempunyai beberapa tujuan dalam hal
melakukannya,
Maka tujuan dari kegiatan ini adalah :
1. Mengetahui syarat – syarat pembuatan persemaian serta alat dalam
mengerjakannya
2. Mengetahui cara dan langkah - langkah membuat persemaian padi
dilahan yang basah
3. Menghindari saingan terhadap tumbuhan pengganggu
4. Memungkinkan perbaikan sifat – sifat fisis dan kimia serta biologis
tanah
5. Mahasiswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang memadai
mengenai budi daya tanaman padi metode SRI untuk meningkatkan
produksi padi yang sekaligus dapat meningkatkan pendapatan petani
II. PELAKSANAAN PRAKTEK
2.1 Bahan Dan Alat
Alat:
• Cangkul
• Meteran
• Tali rafia
Bahan:
• Benih padi
• Pupuk urea
• Koran
2.2 Pelaksanaan Praktek
2.2.1. Persiapan benih
1. Lakukan seleksi benih
2. Benih yang terpilih direndam dalam
larutan garam dapur untuk memisahkan benih yang ringan dengan yang
berat.
3. Larutan garam dibuat dengan
mencampurkan 500 gr garam dapur denga air 5 liter.
4. Benih bernas akan tenggelam dan benih
yang ringan akan terapung.
5. lakukan perendaman selama 24 jam.
6. Air perendaman diganti setiap 12 jam.
7. Benih yang sudah terendam akan
membengkak dan bakal lembaganya tumbuh berupa bintik pada ujungnya.
8. Benih yang sudah direndam diangkat
dan diletakkan diatas lembaran karung goni.
9. Karung goni dilipat pada ujungnya,
sehingga benih terbungkus rapi didalamnya.
10. Karung goni pembungkus benih dibasahi dengan sejenuh-jenuhnya dan
disimpan pada tempat yang teduh selama 48 jam.
11. Karung goni dipetahankan kelembabannya dengan memercikan air
sewaktu-waktu.
2.2.2. Persiapan Tanah
1. Lakukan pengolahan tanah sawah dengan cara mencangkul tanah sambil
membalikan tanah.
2. Lakukan pelumpuran dengan menginjak-injak dengan kaki.
3. Buat persemaian dengan cara tanahnya dibajak atau dicangkul kemudian
digaru sampai menjadi lumpur
4. Lumpur diratakan lalu dibuat bedengan-bedengan dengan lebar 125 cm
dan panjang menurut kebutuhan (±200cm)
5. Tinggi bedengan ± 20 cm dan jarak antara bedengan ± 30 cm.

2.2.3. Persemaian
1. Benih yang telah disiapkan, disemai pada lahan yang telah dipersiapkan
(tanah yang berlumpur yang telah dihaluskan dan diratakan sebelum
dilakukannya persemaian)
2. Benih disemai dengan cara sistem tebar merata pada bedengan yang telah
dibuat.
3. Setelah benih disemaikan, kemudian benih tersebut ditutup dengan kertas
koran agar terhindar dari gangguan burung dan kemudian bagian tepi
koran ditutupi dengan lumpur.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN PENGAMATAN
Pengamatan dari kegiatan persemaian itu dilakukan 2 minggu setelah
penyaburan benih dilakukan. Hasil yang perlu diamati adalah tinggi bibit dan
persentase tumbuh. Data yang saya peroleh berdasarkan hasil pengataman yang
pertama.Dari praktek yang telah dilaksanakan maka perlu dibuat suatu hasil dari
praktek berupa hasil pengamatan.
Adapun hasil pengamatan dari kelompok kami adalah sebagai berikut :
No Pengamata Tinggi Jumlah Panjang akar Persentse
n ke - Bibit Akar Keberhasilan (%)
1 1 ± 17 – 20 ± 7 – 10 ± 2 – 4 cm / 95 %
cm helai / batang
batang

Dari uraian diatas maka kelompok kami dapat menyimpulkan bahwa benih
padi yang kami tanam itu tumbuh dengan tinggi bibit ± 17 – 20 cm dan persentasi
keberhasilan ± 95 %, tapi masih ada juga bibit yang tertutupi oleh kertas koran
sehingga pertumbuhannya tidak optimal seperti bibit yang lainnya. Karena tidak
dilakukannya pembukaan penutup lahan persemaian atau kertas koran pada hari ke –
5 disebabkan tidak ada instuksi pada langkah kerja maka mengakibatkan bibit padi
tidak tumbuh dengan baik.
IV. KESIMPULAN
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa keberhasilan untuk tinggi pada
persemaian dapat ditentukan oleh faktor air yang terkandung dalam tanah yang
digunakan sebagai lahan persemaian itu. Air tidak boleh tergenang didaerah sekitar
lahan persemaian tersebut karena apabila pada lahan itu banyak mengandung air
maka hal itu akan menyebabakan benih yang disemai akan membusuk.Kadar air yang
terlalu tinggi dapat mengakibatkan beih tersebut cepat mati atau berjamur.
Lama benih direndam didalam air sebelum disemai juga akan menentukan
tingkat keberhasilan penyemaian ini.
Dari pengamatan yang kami lakukan, mungkin kendala yang dihadapi tidak
terlalu banyak hanya saja dalam hal perkembangan benih yang menjadi kendala
dikarenakan keterlambatan membuka penutup berupa kertas koran bahkan sama
sekali tidak dibuka, tapi mungkin disini karena bantuan alam seperti angin yang
membantu dalam perkembangan bibit.
III. HASIL PENGAMATAN
Pengamatan dilakukan pada minggu ke 15, maka dari hasil pengamatan kami
dapat kami simpulkan sebagai berikut :
Tabel Pengamatan
No Komoditi Jumlah Jumlah % Tinggi
dikecambahkan berkecambah Tumbuh Kecam-
bah
1 Kelapa Sawit 6 buah - - -
2 Melinjo 30 buah - - -
3 Jeruk 9 buah 1 11,1 ± 5 cm
4 Mangga 6 buah - - -
5 Bawang 23 buah - - -
Merah
Tabel 1 : Tabel pengamatan Dormansi

Disini dapat dilihat bahwa biji kelapa sawit dan mangga sama sekali tidak ada
mengalami pertumbuhan, begitu juga dengan biji melinjo, tetapi jeruk disini hanya 1
yang tumbuh dari 9 benih yang ditanam. Kemudian bawang merah juga mengalami
kematian pada minggu ke-13 mungkin dikarenakan kurangnya cahaya atau air yang
di perlukan oleh tanaman tersebut.

Você também pode gostar