Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Ê
OLEH:
Penyusun
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG X
II. TUJUAN X
TINJAUAN PUSTAKA
METODOLOGI
HASIL DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN DAN SARAN
I. KESIMPULAN
II. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Ê
Pada laporan ini kami hanya membahas tentang bagunan pertanian yang
mencakup bidang pertanian bercocok tanam dan bidang peternakan. Bangunan
pertanian yang mencakup bidang bercocok tanam memiliki arti luas juga. Dimana
di dalamnya terdapat berbagai jenis bangunan, seperti rumah kaca (Y ´,
rumah bayangan, dan juga tempat penyimpanan hasil produksi pertanian. Pada
bidang peternakan ada berbagai jenis tempat perawatan hewan ternak berdasarkan
jenis hewan yang dibudidayakan, seperti kandang ayam atau kandang burung
puyuh dan kandang kambing. Bangunan dari tiap kandang itu juga berbeda
struktur bangunannya, karena dilihat dari fungsionalnya.
II.TUJUAN
X
p
Lingkungan dan bangunan pertanian adalah salah satu cabang disiplin ilmu
dalam teknik pertanian yang fokus pada pengendalian lingkungan dalam
bangunan pertanian untuk pertumbuhan produksi dan mempertahankan mutu hasil
pertanian. Pengertian dan definisi dari
secara fisik adalah
semua bangunan dengan berbagai macam tipe dan strukturnya, yang digunakan
untuk proses produksi di bidang pertanian dalam arti luas, meliputi bangunan
untuk produksi tanaman pertanian (rumah kaca, hidroponik, dan sebagainya´,
produksi ternak (kandang dan sebagainya´, bangunan untuk penyimpanan dan
penanganan pasca panen (gudang dan sebagainya´, bangunan untuk menyimpan
alat dan mesin pertanian, perbengkelan, serta bangunan pertanian lainnya. Dalam
suatu bangunan pertanian, perlu diperhatikan aspek-aspek lingkungan mikro dan
pengendaliannya yang diperlukan untuk memaksimalkan fungsi dari bangunan
tersebut sesuai dengan tujuan dibangunnya. Aspek lingkungan tersebut meliputi
temperatur, kelembaban, cahaya, kualitas dan aliran udara, bau, hama dan
penyakit, dan sebagainya yang mempengaruhi kenyamanan, produktivitas, dan
kualitas dan masa simpan suatu produk hasil pertanian. Dari sudut pandang
keteknikan, lingkungan dapat dikendalikan secara tertutup.
C.Temperatur
temperatur tanaman. Selain itu, temperatur tanah juga digunakan untuk mengukur
temperatur organ perakaran tanaman.
E.Kadar karbon dioksida di udara
Karbon dioksida adalah gas yang diperlukan oleh tanaman sebagai bahan
dasar berlangsungnya fotosintesis. Tanpa Karbon dioksida, tanaman tidak akan
menghasilkan hasil pertanian karena karbon dioksida bersama air dan cahaya
matahari merupakan bahan dasar proses pembentukan hasil-hasil pertanian
melalui fotosintesis tanaman.
Kecepatan angin dalam hal ini adalah besarannya dan tidak bergantung
pada arah. Angin mempengaruhi laju transpirasi, laju evaporasi, dan ketersediaan
karbon dioksida di udara. Tanaman akan mengalami kemudahan dalam
mengambil karbon dioksida di udara pada kecepatan udara antara 0,1 hingga 0,25
m/s. American Society of Agricultural Engineering merekomendasikan kecepatan
angin dalam budidaya tanaman tidak melebihi 1 m/s. Pengendalian kecepatan
angin dapat dilakukan jika budidaya dilakukan dalam greenhouse dengan ventilasi
yang tidak terlalu terbuka serta dinding yang kedap udara.
G.Polutan
8
H.Zona perakaran
Hewan dikatakan nyaman jika memenuhi persyaratan sebagai berikut:
Semua jenis hewan ternak yang umum berada di pasaran adalah hewan berdarah
panas, yang berarti hewan tersebut dapat mempertahankan temperatur tubuhnya
dengan mengatur kecepatan aliran darah, lebar penampang pembuluh darah, kadar
gula, ion tubuh, dan sebagainya.
c0
Perilaku dan perubahan fisiologis hewan yang mungkin muncul ketika berada
dalam kondisi kedinginan yaitu:
Rumah tanaman, salah satu jenis bangunan untuk budidaya pertanian yang
paling umum
cc
musim. Bangunan ini dperlukan agar kegiatan bercocok tanam dapat
dilakukan ketika temperatur cuaca mematikan bagi tanaman pertanian.
Dengan rumah kaca, tanaman yang di dalamnya terlindungi dari
temperatur lingkungan serta mendapatkan temperatur yang cukup untuk
pertumbuhannya. Hal ini dikarenakan cahaya matahari masih dapat
menembus atap dan dinding rumah kaca, sedangkan panas yang dihasilkan
dari elemen-elemen di dalam rumah kaca sulit keluar dan terperangkap di
dalam sehingga temperatur di dalam rumah kaca menumpuk dan
mengimbangi temperatur dingin di luar sehingga memungkinkan bagi
tanaman untuk hidup.
c
2. Bangunan untuk produksi ternak
Tipe-Tipe Kandang
ë Rumah pengepakan
ë Bangunan penyimpanan hasil pertanian dalam karung (gudang´
ë Bangunan penyimpanan hasil pertanian dalam bentuk curah (silo´
ë Bangunan penyimpanan kayu
ë Rumah beku untuk penyimpanan buah-buahan dan sayuran serta
hasil peternakan
cX
Silo yang terdapat di Port Giles, Australia Selatan, yang digunakan untuk
menampung gandum
4. Bangunan untuk penyimpanan bahan, alat, dan mesin budidaya pertanian
Jenis bangunan ini sangat penting dalam usaha tani skala besar dan
komersial. Kondisi yang harus dipenuh dalam konstruksi bangunan
pertanian jenis ini adalah faktor keselamatan dan kesehatan kerja, mengingat
bahwa bangunan ini berguna untuk menyimpan bahan-bahan yang
diperlukan dalam kegiatan budidaya pertanian seperti benih, bahan-bahan
kimia seperti pupuk, pestisida, dan bahan bakar serta alat dan mesin
pertanian seperti traktor. Sebaiknya bangunan ini dilengkapi dengan fasilitas
keselamatan seperti pemadam kebakaran serta pintu darurat. Konstruksi
bangunan juga sebaiknya tahan api dan tidak mudah runtuh dalam kondisi
apapun. Kebutuhan fasilitas lainnya disesuaikan, misalnya untuk bangunan
penyimpanan traktor dan implemennya, diperlukan pintu yang besar.
c
5. Bangunan pertanian lainnya
c
Salju 0,17-0,52
Gelas 0,34-1,21
Tanah 1,04-1,73
Beton 1,73
Baja 45,00
Aluminium 212,80
Tembaga 385,80
c
masuk ke dalam maupun sebaliknya. Selain itu, atapnya berventilasi sehingga
udara panas di dalam dapat keluar dengan mudah. Untuk pemilihan bahan
konstruksi bangunan, tipe greenhouse ini tidak membutuhkan jenis bahan
pertanian khusus melainkan bahan yang tahan terhadap korosi mengingat wilayah
tropis memiliki kelembaban udara yang tinggi.
c8
Kondisi temperatur yang baik bagi hewan yaitu kondisi di mana hewan
ternak tidak menunjukkan gejala responsif terhadap temperatur. Temperatur juga
mempengaruhi tingkat kenyamanan hewan ternak, di mana temperatur
kenyamanan bagi setiap jenis hewan ternak dan dalam kondisi tertentu berbeda-
beda. Hal ini berarti memerlukan desain kandang yang berbeda untuk setiap jenis
hewan ternak dalam setiap kondisi (kandang untuk hewan ternak yang baru lahir,
kandang untuk hewan ternak yang sedang hamil, kandang untuk hewan ternak
yang sedang sakit, dan sebagainya´. Karena sesungguhnya, sulit untuk
menciptakan kondisi temperatur yang berbeda bagi hewan yang berbeda pada satu
kandang. Meski hewan ternak memiliki adaptasi homeostasis (pengkodisian
temperatur tubuh atau mempertahankan temperatur tubuh dan menyesuaikan diri
dengan lingkungan untuk menciptakan kenyamanan bagi dirinya sendiri´, namun
hal itu membutuhkan energi yang tinggi dari hewan tersebut, yang dapat
mengakibatkan berkurangnya hasil hewan ternak yang dikehendaki.
Ê
0
Ê
A.Rumah Tanaman
Struktur bagian atap tidak menggunakan bahan dari kaca atau plastic tetapi
dengan menggunakan kasa plastic yang berlubang serta bewarna hitam. Tujuan
dari penggunaan kasa plastic ini adalah bukan untuk merangkap panas, tetapi
untuk melindungi tanaman dari sinar matahri langsung dan hujan.
c
Isi dari rumah tanaman yang terdapat di lahan percobaan. Sebagian besar berisi
tanaman hias
Rumah kaca di negara subtropis (kiri´ dan rumah kaca di negara tropis (kanan´
Rumah kaca dapat dibagi ke dalam rumah kaca rumah kaca kaca dan
plastik. Plastik banyak digunakan adalah PEfilm dan lembar multiwall di PC atau
PMMA. rumah kaca kaca komersial untuk sayuran atau bunga sering sarana
produksi berteknologi tinggi. Rumah kaca kaca penuh dengan peralatan seperti
instalasi skrining, pemanasan, pendinginan, pencahayaan dan dapat secara
otomatis dikendalikan oleh komputer.
B.Bangunan Peternakan
Kemudian bangunan kandang burung puyuh. Bangunan ini terbuat dari
papan kayu dengan panjang sekitar 6 m, lebar sekitar 3.5 m, dan tinggi sekitar 4
m. Dinding bangunan tersebut dari beton dan bagian atas bangunan terdiri dari
jaring-jaring kawat. Sebagian jaring kawat ditutupi plastik yang berfungsi untuk
mencegah masuknya air hujan secara langsung ke kandang burunh puyuh. Pada
bagian atap terbuat dari kayu dan atap sendiri dari seng.
X
p
Ê
I. KESIMPULAN
ë Lingkungan dan bangunan pertanian adalah salah satu cabang disiplin ilmu
dalam teknik pertanian yang fokus pada pengendalian lingkungan dalam
bangunan pertanian untuk pertumbuhan produksi dan mempertahankan
mutu hasil pertanian.
ë Aspek lingkungan meliputi temperatur, kelembaban, cahaya, kualitas dan
aliran udara, bau, hama dan penyakit, dan sebagainya yang mempengaruhi
kenyamanan, produktivitas, dan kualitas dan masa simpan suatu produk
hasil pertanian.
ë Terdapat pembagian bangunan-bangunan pertanian yaitu, bangunan untuk
produksi tanaman (rumah tanaman, greenhouse´, bagunan peternakan
(kandang´, bangunan penyimpanan hasil pertanian (gudang, silo, dolog´,
bangunan untuk menyimpan alat dan mesin pertanian.
ë Rumah tanaman merupakan sebutan untuk tempat tanaman dibudidayakan
atau hanya sekadar tempat perlindungan.
ë Struktur bangunan dan bahan bangunan rumah tanaman banyak
macamnya. Ada yang terbuat dari kaca, plastik, dan fiberglass, bahan itu
biasa digunakan di negara subtropis karena untuk merangkap panas yang
baik untuk pertumbuhan tanaman.
ë Sedangkan struktur rumah tanaman di negara tropis dengan menggunakan
jaring-jaring kawat dan atap dengan kasa plastic, yang fungsinya tempat
naungan dari sinar matahari langsung dan hujan.
ë Pada bangunan kandang harus memperhatikan sirkulasi udara dan sanitasi.
Bangunan peternakan/kandang seperti pada kambing biasa dibuat rumah
panggung agar mudah dalam pembersihan kotorannya. Kalau untuk hewan
unggas juga harus diperhatikan adalah sirkulasi udara dan sanitasi serta
pencahayaan.
II.SARAN
Untuk negara tropis seperti Indonesia, rumah kaca tidak efektik digunakan
sebagai tempat pembudidayaan tanaman, karena fungsi dari rumah kaca adalah
untuk merangkap energy panas dari matahari, jika diterapkan di negara tropis,
akan mematikan tanaman di dalamnya. Maka lebih tepat digunakannya rumah
tanaman/rumah kaca yang terbuat dari kasa plastic berlubang dan dinding rumah
rumah tanaman dari jaring kawat. Dengan demikian tanaman dapat terlindungi
dari sinar matahari langsung dan hujan.
8