Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Pendahuluan
Perputaran (rotasi) terjadi pada semua skala, dari pergerakan electron dalam
atom sampai pergerakan seluruh galaksi. Pada bahasan ini kita akan membahas
mengenai benda-benda dengan ukuran dan bentuk tertentu yang dapat
mengalami gerak translasi maupun gerak rotasi.
Gaya-gaya yang bekerja dapat mengubah bentuk (mendeformasi) benda. Benda
tersebut dapat neregang, memuntir, atau meremukan. Tapi untuk saat ini kita
akan mengabaikan deformasi - deformasi itu dan menganggap bahwa benda
memiliki bentuk dan ukuran yang tetap , tidak berubah akibat adanya gaya.
Model benda seperti ini kita sebut sebagai benda tegar (rigid body) .
Disamping dapat mendeformasi benda, gaya dapat juga menentukan arah
perpindahan benda dan jenis gerakan benda, ber-translasi atau ber-rotasi.
Momen Gaya
Momen gaya di sebut juga torsi adalah ukuran besar kecilnya gaya yang dapat
menyebabkan atau mengubah gerak rotasi dari suatu benda Besarnya momen
gaya terhadap suatu titik sama dengan perkalian gaya dengan lengan momen.
Untuk sumbu tetap dan gaya-gaya yang tidak mempunyai komponen yang
sejajar dengan sumbu tersebut, momen gaya dapat ditentukan dengan :
Poros O
τ = r⊥ F = rF⊥
r⊥ r
atau
τ = rFSin α
Dari persamaan di atas, momen gaya dapat dianggap sebagai suatu besaran
vektor yang dinyatakan sebagai perkalian vektor : τ = rxF
-1-
Diktat Fisika SMA Kls XI
Usep Kasman – SMAN 6 Depok
Sesuai dengan sifat perkalian vektor, maka momen dapat digambarkan sebagai
suatu vektor yang tegak lurus pada r dan F , artinya tegak lurus pada bidang
yang memuat r dan F .
Momen gaya yang menyebabkan rotasi searah jarum jam diberi tanda positif
sedangkan momen gaya yang menyebabkan rotasi berlawanan arah jarum jam
diberi tanda negatif. y
Jika gaya yang bekerja pada suatu
benda lebih dari satu, maka Momen dapat F1
F2
ditentukan dengan persamaan : F3
r
τ = rxR dengan R = F1 + F2 + Fn Poros
x
Momen Kopel
Momen Kopel adalah pasangan dua buah gaya yang sama besar dan berlawanan
arah bekerja sepanjang garis sejajar tetapi tidak segaris kerja. Resultan kedua
vektor gaya tersebut sama dengan nol, R = F1 + F2 = 0 , yang menunjukan
bahwa kopel tidak menghasilkan efek translasi hanya menghasilkan efek rotasi.
Momen koppel terhadap semua titik sama besar, yaitu :
M=dxF
Contoh Soal :
Sebuah cakram berjari-jari 30,0 cm dapat berputar
pada sebuah poros mendatar. Di sekeliling cakram
diikatkan seutas tali. Ujung tali ditarik dengan gaya
yang besarnya tetap sebesar 15,0 N. Tentukanlah
besar momen gaya pada cakram !
Penyelesaian :
Diketahui : r = 30,0 cm = 0,3 m
F = 15,0 N
Ditanya :τ ?
Jawab : τ = rF
τ = 0,3 x 15
= 4,5 Nm
-2-
Diktat Fisika SMA Kls XI
Usep Kasman – SMAN 6 Depok
Momen Inersia
Jika pada gerak translasi kita mengenal massa inersia yaitu kecenderungan
benda untuk tetap mempertahankan diri dalam keadaan semula maka ntuk gerak
rotasi, kecenderungan benda untuk tetap mempertahankan diri pada keadaan
semula disamping ditentukan oleh massa benda tetapi ditentukan juga oleh
momen inersia. Jadi momen inersia dapat didefinsikan sebagai besaran yang
menyatakan ukuran kelembaman benda yang mengalami gerak rotasi (analog
dengan massa pada gerak translasi)
Momen Inersia dapat juga didefinisikan sebagai jumlah massa setiap partikel
pada benda dikalikan dengan kuadrat jarak partikel tersebut dari sumbu rotasi.
Jadi momen inersia dari sebuah partikel bermassa m dan berjarak r dari poros
dapat ditentukan dengan persamaan :
I = mr 2
I = ∑ mr 2 = m1 r1 + m2 r2 + m3 r3 + ...
2 2 2
y
Untuk benda pejal yang terdiri dari
distribusi materi yang kontinyu, maka dm
kita dapat menganggap benda
terdiri dari sejumlah besar elmen r
massa dm yang tersebar merata di seluruh benda.
Momen inersia benda dapat ditentukan dengan : Sumbu x
Rotasi
I = ∫ r 2 dm
-3-
Diktat Fisika SMA Kls XI
Usep Kasman – SMAN 6 Depok
Contoh :
1. Seorang ahli mesin sedang mendesain
suatu bagian mesin yang terdiri dari tiga
penyambung yang dihubungkan oleh tiga
topangan ringan (lihat gambar). Ketiga
penyanbung dpat dianggap sebagai
partikel yang dihubungkan oleh batang-
batang ringan yang massanya dapat
diabaikan.
a. tentukanlah momen inersia bagian
mesin ini terhadap poros melalui A ?
b. tentukanlah momen inersia terhadap
poros yang bertepatan batang BC ?
-4-
Diktat Fisika SMA Kls XI
Usep Kasman – SMAN 6 Depok
L−h
⎡M ⎛ x 3 ⎞⎤
=⎢ ⎜⎜ ⎟⎟⎥
1
(
= M L2 − 3Lh + 3h 2 )
⎣L ⎝ 3 ⎠⎦ − h 3
Dari persamaan umum ini, kita dapat mencari momen inersia pada sumbu
yang melalui titik manapun pada batang. Contohnya , jika sumbu terletak di
ujung kiri batang, h = 0 maka momen inersia :
1
I= ML2
3
1
I= ML2
12
Dengan menggunakan persamaan integral dan cara yang sama seperti pada
contoh di atas, maka dapat ditentukan momen inersia dari berbagai jenis benda
seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
-5-
Diktat Fisika SMA Kls XI
Usep Kasman – SMAN 6 Depok
τ = Iα
m
r
F x
Dengan : τ = momen gaya
I = momen inersia
α = percepatan sudut z
Contoh Soal :
1. Seutas kabel seperti pada gambar
di bawah ini dililitkan beberapakali
pada sebuah silinder padat
homogen yang dapat berputar
mengelilingi sumbunya.
-6-
Diktat Fisika SMA Kls XI
Usep Kasman – SMAN 6 Depok
h = 1m
M = 8 kg
g = 10 m/s2
1 2
Ek r = Iω
2
Dimana I = momen inersia
ω = kecepatan sudut
Ekr = Energi kinetik rotasi
Sebuah benda yang berotasi sementara pusat massanya mengalami gerak
translasi akan memiliki Ek rotasi maupun Ek translasi. Misalnya gerak roda
menggelinding menuruni bukit, maka roda tersebut memiliki Ek rotasi dan Ek
translasi, selama sumbu rotasi tetap arahnya. Dengan demikian energi kinetik
totalnya adalah :
EkT = Ek translasi + Ek rotasi
1 2 1 2
Ek T = mv + Iω
2 2
Dimana : m = massa benda
ω = kecepatan sudut
I = momen inersia
v = kecepatan
EkT = Energi kinetik total
-7-
Diktat Fisika SMA Kls XI
Usep Kasman – SMAN 6 Depok
Contoh soal :
Penyelesaian:
Energi total pada tiap titik dengan jarak y di atas dasar bidang miring adalah :
1 1
Mv 2 + Iω 2 + Mgy dengan v adalah laju linier pusat massa bola.
2 2
Menuru Hk. Kekekalan Energi Mekanik , energi total di puncak ( y = H, v =0,
ω = 0) sama dengan energi total di dasar ( y = 0)
1 1
0 + 0 + MgH = Mv 2 + Iω 2 + 0
2 2
dari tabel diketahui momen inersia bola padat adalah I = 2 MR 2 , maka :
5
1⎛2 ⎞⎛ v ⎞
2
1
MgH = Mv 2 + ⎜ MR 2 ⎟⎜⎜ 2 ⎟⎟
2 2⎝5 ⎠⎝ R ⎠
⎛1 1⎞
gH = ⎜ + ⎟v 2 10
⎝ 2 5⎠ v= gH
7
-8-
Diktat Fisika SMA Kls XI
Usep Kasman – SMAN 6 Depok
Usaha
Usaha yang dilakukan pada benda yang
berotasi pada sumbu yang tetap, seperti roda
pada gambar di samping, dapat dituliskan
dengan menggunakan besaran-besaran sudut.
Sebagaimana ditunjukkan pada gambar
disamping, gaya F yang memberikan torsi τ =
rF pada roda melakukan usaha W = F Δl pada
roda yang berotasi dalam jarak Δl yang pendek.
Roda berotasi melalui sudut kecil Δθ = Δl . Jadi
r
:
W = FΔl = FrΔθ , karena τ = rF maka :
W = τΔθ atau W = τθ
Contoh Soal :
Sebuah motor listrik mengeluarkan torsi
konstan τ = 10 Nm pada sebuah gerinda
yang dipasang pada batang porosnya.
Momen inersia dari gerinda adalah
I=2,0 kg.m2 . Jika sistem mulai dari
keadaan diam, carilah usaha yang
dilakukan oleh motor dalam 8,0 s dan
energi kinetiknya pada akhir waktu
tersebut. Tentukan pula daya rata-rata
yang diberikan motor !
-9-
Diktat Fisika SMA Kls XI
Usep Kasman – SMAN 6 Depok
y
Momentum sudut suatu partikel
L
yang berputar terhadap suatu
titik O didefinisikan sebagai :
L=rxp θ r
p x
L = r mv sin 900
= r m ( ω r)
= mr2 ω
r
=I ω,
r
tanda ω menunjukan bahwa kecepatan sudut merupakan besaran vektor. Secara
umum apabila hanya besarnya saja maka momentum sudut dapat dituliskan
dalam bentuk :
L= I ω
- 10 -
Diktat Fisika SMA Kls XI
Usep Kasman – SMAN 6 Depok
Contoh kasus :
1. Seorang pemain seluncur es yang melakukan I besar I kecil
spin di ujung sepatu seluncurnya, seperti pada ω kecil ω besar
gambar disamping. la berotasi dengan laju yang
relatif lambat dengan lengan terentang, tetapi
ketika ia memelukkan lengannya ke tubuhnya,
tiba-tiba ia berputar jauh lebih cepat. Dengan
mengingat definisi momen inersia sebagai
I = ∑ mr 2 , jelas bahwa ketika ia menarik
tangannya menjadi lebih dekat ke pusat rotasi, r
untuk lengan diperkecil, sehingga momen
inersianya diperkecil.
Karena momentum sudut Iω tetap konstan (kita abaikan momen yang kecil
yang disebabkan gesekan), jika I berkurang, maka kecepatan sudut ω harus
bertambah. Jika pemain seluncur es tersebut memperkecil momen inersianya
sebesar faktor 2 , maka ia akan berotasi dengan kecepatan sudut dua kali
lipat.
- 11 -
Diktat Fisika SMA Kls XI
Usep Kasman – SMAN 6 Depok
Dari kedua peristiwa di atas dapat disimpulkan bahwa agar mementum sudut
kekal maka torsi total harus nol, tetapi gaya total tidak harus nol. Misalnya gaya
total pada peloncat indah di atas tidak nol karena gaya gravitasi masih bekerja,
tetapi torsi total yang bekerja padanya nol.
Contoh Soal :
- 12 -
Diktat Fisika SMA Kls XI
Usep Kasman – SMAN 6 Depok
- 13 -
Diktat Fisika SMA Kls XI
Usep Kasman – SMAN 6 Depok
- 14 -
Diktat Fisika SMA Kls XI
Usep Kasman – SMAN 6 Depok
Latihan Soal :
F
A. B. 10 C.
A 300
F 75 cm
D. E. F.
F
300 60 cm
F
0
60
3. Gaya 8 N, 6 N, 5 N, 3 N, 7 N, 9 N dan 4 N
bekerja terhadap persegi panjang yang sisi-
sisinya berukuran : 4 m x 2 m seperti terlihat
pada gambar. Tentukan jumlah aljabar
momen gaya dengan pusat :
a. Titik A
b. Titik B
c. Titik C
d. Titik O
- 15 -
Diktat Fisika SMA Kls XI
Usep Kasman – SMAN 6 Depok
10. Hitung momen inersia bola 12,2 kg dengan radius 0,623 m jika sumbu
rotasi menembus pusatnya !
- 16 -
Diktat Fisika SMA Kls XI
Usep Kasman – SMAN 6 Depok
3m A
13. Empat buah partikel seperti ditunjukan pada
gambar, dihubungkan oleh rangka melingkar
ringan yang massanya dapat diabaikan. 2m O 2m
b
Tentukan momen inersia sistem terhadap :
a. poros melalui pusat lingkaran dan
tegak lurus pada bidang kerja m A’
b. poros AA’
19. Suatu piringan hitam berputar 33 rpm. Jika jari jari piringan hitam 15 cm
hitung berapa massa piringan itu jika energi kinetik rotasi piringan ini
1
6 x 10-3 J ! (I = MR 2 )
2
20. Sebuah jeruk , berputar dengan kecepatan sudut 2 putaranl/etik. Hitung
energi kinetik jeruk itu jika jeruk dianggap seperti sebuah bola
2
berdiameter 9 cm dan massanya 250 gr. (momen inersia bola I = MR 2 )
5
21. Seorang penari balet berputar dengan kecepatan sudut 4 putaran/detik.
Hitung energi kinetik penari tersebut jika massa penari itu 50 kg dan
penari dapat dianggap sebagai berbentuk seperti sebuah selinder homogen
berdiameter 23 cm dan panjang 165 cm. Momen inersia selinder I = ½
MR2 dimana R adalah jari-jari selinder.
22. Momen inersia sebuah molekul oksigen 1,95 x 10-46 kg.m2. Hitung energi
kinetik molekul oksigen jika berputar dengan frekuensi 1013 Hz.
(petunjuk: gunakan ω =2πf ).
23. Momen inersia suatu ban yang berputar dengan laju 600 putaran per menit ,
adalah 70 kg.m2. Hitung energi kinetik rotasi ban itu.
- 18 -
Diktat Fisika SMA Kls XI
Usep Kasman – SMAN 6 Depok
27. Sebuah cakram dengan momen inersia 3 kg.m2 diputar 300 rpm. Hitunglah
a. Momentum sudut cakram ini
b. Energi kinetik cakram
28. Seorang penari balet berputar dengan tangan terentang dan dengan
kecepatan sudut 1,5 putaran tiap detik diatas lantai licin. Momen inersia
ketika tangan terentang 5,13 kg.m2. Kemudian ia menggerakan
tangannya kedekat tubuhnya sehingga kecepatan sudutnya bertambah
besar menjadi 3,4 putaran/detik. Hitung momen inersia penari tersebut
sekarang?
29. Pada gambar di samping , anggaplah
roda gila A memiliki massa 2,0 kg,
jari-jari 0,20 m, dan laju sudut awal
50 rad/s; sedangkan piringan kopling
B memiliki massa 4,0 kg, jari-jari
0,10 m dan laju sudut awal 200 rad/s.
Tentukan laju sudut akhir ω setelah piringan-piringan tersebut didempetkan
sampai bersatu. Apakah energi kinetik kekal selama proses ini?
36. Sebuah selinder A bergulir tanpa slip di atas bidang miring yang sudut
kemiringannya 37°. Selinder ini bermassa
6 kg dan berjari-jari 10 cm. Sebuah tali
menggulung di selinder A dan dihubungkan
dengan massa B (m = 10 kg ) melalui
sebuah katrol bermassa 2 kg dan berjari-jari
370 10 cm. Hitung percepatan benda B!
- 20 -