Você está na página 1de 5

Aplikasi Mikrokontroller

Alfa Sheffildi Manaf


Teknik Komputer FTUI

Pendahuluan

Mikrokontroller merupakan salah satu contoh dari mikroprosesor yang dikhususkan untuk
instrumentasi atau kendali/kontrol. Mikrokontroler dapat diaplikasikan pada berbagai macam hal,
diantaranya adalah untuk televisi, refrigerator, kamera dijital, kendali motor, pengaturan injeksi
bahan bakar pada kendaraan bermotor, berperan sebagai PLC (Programmable Logic Contoller) yang
biasanya digunakan pada pabrik-pabrik yang menggunakan instrumen-instrumen yang dapat
dikontrol, alat pengukur suatu besaran seperti suhu, tekanan dll.

Sebelum berbicara lebih jauh tentang aplikasi-aplikasi mikrokontroler ada baiknya kita
mengenal dahulu beberapa hal tentang mikrokontroler. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa
mikrokontroler meruoakan salah satu contoh dari mikroprosesor, mikroprosesor sendiri merupakan
dijital divais yang tidak asing lagi didengar oleh telinga kita. Mikroprosesor biasa digunakan pada
komputer seperti personal computer (PC), notebook computer, PDA, dan smart mobile phone.
Mikroprosesor terdiri dari banyak sekali transistor didalamnya, contohnya pada prosesor intel
pentium 4 terdiri dari jutaan transistor didalamnya. Mikrokontroler merupakan mikroprosesor yang
khusus dispesifikasikan untuk fungsi-fungsi instrumentasi dan kendali. Fungsi dari mikrokontroler itu
sendiri sebenarnya sama dengan fungsi dari rangkaian dijital biasa yang disusun oleh gerbang-
gerbang (AND, OR, dsb), komparator, multiplexer dan komponen-komponen dijital lainya yaitu untuk
menghasilkan output yang kita inginkan sesuai dengan input yang kita masukkan. Jadi, apa
perbedaan antara mikrokontroler dan rangkaian dijital biasa? Mikrokontoler dan rangkaian dijital
sebenarnya mempunyai fungsi yang sama seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, letak
perbedaannya adalah mikrokontroler dapat kita program dengan perangkat lunak (software)
sedangkan rangkaian dijital biasa dapat kita program dengan mengubah rangkaiannya itu sendiri
atau dengan membuat switch pada jalur-jalur tertentu pada rangkaian dijital biasa. Jadi inilah
perbedaan dari mikrokontroler dan rangkaian dijital biasa, mikrokontroler mempunyai kemampuan
untuk diprogram dan diprogram ulang, sehingga untuk mengubah fungsi dari sebuah alat tertentu
misalnya, kita tidak perlu merubah rangkaian seperti yang harus kita lakukan jika ingin mengubah
sistem dari sebuah alat pada rangkaian dijital biasa. Jika kita ingin merubah konfigurasi dari sebuah
sistem atau bahkan keseluruhan sistem yang telah kita rancang sebelumnya menggunakan
mikrokontroler, kita hanya perlu memodifikasi program atau memprogram ulang mikrokontroler
tersebut. Kekurangan mikroprosesor/mikrokontroler jika dibandingkan dengan dengan rangkaian
dijital biasa terletak pada kecepatan rangkaian mengolah sinyal-sinyal biner, rangkaian dijital biasa
masih lebih cepat dibanding dengan kecepatan mikroprosesor saat ini, hal ini disebabkan karena
pada rangkaian dijital, komponen-komponen yang dirangkai untuk mewujudkan sebuah sistem
merupakan komponen-komponen yang diperlukan saja untuk sistem tersebut. Sedangkan, pada
mikroprosesor bisa dianalogikan sebuah rangkaian dijital yang telah diintegrasikan dengan semua
fungsi komponen-komponen dijital yang tinggal dimprogram untuk mewujudkan sebuah sistem
tertentu.
Aplikasi Mikrokontroler

Saya rasa cukup untuk cukup mengenali mikrokontroler, sekarang mari kita masuk ke bagian
aplikasi dari mikrokontroler sesuai dengan judul artikel ini. Banyak sekali sistem (khususnya sistem
kendali) yang dapat dibuat menggunakan mikrokontroler ini, karena fleksibilitasnya dalam
mewujudkan sebuah sistem menggunakan perangkat lunak yang disematkan kedalam divais ini.
Contoh-contoh penggunaan mikrokontroler dalam sistem yang umum contohnya pada mesin cuci
mikrokontroler digunakan untuk menentukan arah putaran juga menentukan berapa lama putaran
motor pada mesin cuci. Selain itu mikrokontroler juga biasa digunakan digunakan pada instrumen
pengukur suhu, fungsi dari mikrokontroler pada alat pengukur suhu ini adalah menghasilkan output
berupa display dijital biasanya berupa seven segment dari berapa besar suhu benda yang diukur
suhunya sesuai dengan input yang diberikan oleh sensor panas yang berfungsi untuk mengukur
suhu. Selain itu jam dijital juga dapat dibuat menggunakan mikrokontoler dan dapat diintegrasikan
dengan aplikasi mikrokontroler lainnya seperti pengukur suhu dalam satu divais dan dengan
menggunakan satu MCU (Micro Controller Unit). Berikut merupakan ilustrasi output dan block
diagram dari divais pengukur suhu dan jam dijital ini.

Gbr1.Contoh seven segment yang merepresentasikan keluaran (output) dari alat pengukur
suhu dengan menggunakan mikrokontroler(kanan) dan display dari jam dijital menggunakan
mikrokontroler(kiri)

Gbr2.Blok diagram dari sistem pengukur suhu sekaligus jam dijital dengan
memanfaatkan mikrokontroler

Dari blok diagram diatas dapat dilihat bahwa sistem ini memiliki otak suatu mikrokontroler (CPU)
yang telah diprogram sedemikian rupa yang diberi inputan oleh sensor temperatur dan keyboard
yang digunakan untuk memilih keluaran yang akan ditampilkan oleh seven segment (jam atau suhu),
mengatur waktu, dsb. Sistem ini menggunakan power supply (suplai tenaga) dari RTC dengan baterai
cadangan seperti yang terlihat dalam blok diagram. Untuk outputnya, sistem ini menggunakan seven
segment untuk menampilkan output ke dalam bentuk angka, terlihat pada blok diagram terdapat
shift register yang berfungsi untuk menyimpan output dari MCU (Micro Controller Unit) sebelum
ditapilkan dalam 7-segment.

Contoh lainnya aplikasi mikrokontroler adalah sistem pengendalian pompa air otomatis yang
saya dapat contoh sistemnya dari sebuah buku. Sistem ini mengatur/mengontrol kerja sebuah
pompa air yang bertugas untuk memompa air ke tandon air dari sumur air tanah dan bak PAM.
Tandon air biasanya digunakan untuk mensuplai air ke rumah dan diletakkan di atas menara, sumur
dan bak PAM adalah penampungan air ditanah yang merupakan sumber air yang sebelum dialirkan
ke keran-keran air didalam rumah harus dipompa terlebih dahulu ke tandon air yang berada diatas
menara. Tiga buah sensor saklar mendeteksi keadaan tandon air, sumur dan bak penampungan air
PAM. Pada kondisi tidak ada air/kosong switch akan kontak dan memberikan sinyal ‘0’ atau sinyal ‘1’
jika keadaan terisi air. Sinyal tersebut akan diberikan oleh sensor kepada port input pada MCU.
Selanjutnya untuk output MCU yang berfungsi untuk menyalakan/mematikan pompa air
diintegrasikan dengan relay untuk dapat mematikan/menyalakan pompa air. Jika output
memberikan sinyal ‘1’ maka relay akan bekerja yaitu mengontakkan pompa ke catu daya
(menyalakan pompa air) jika sinyal yang diberikan bernilai ‘0’ tandanya pompa air akan diputuskan
dengan catu daya oleh relay yang bekerja sesuai output.

M u la i

T a n d o n te ris i?

tid a k

ya

B a k p a m is i?

tid a k ya

S u m u r is i? ya

tid a k

M a tik a n k e d u a H id u p k a n p o m p a H id u p k a n p o m p a
pom pa sum ur PAM

Gbr3.Diagram alir kontrol tandon air

Contoh aplikasi mikrokontroler yang sedang berkembang saat ini adalah penggunaan
mikrokontroler pada sistem kontrol elektronik kendaraan yang saat ini banyak digunakan pada
mobil-mobil mewah. Salah satu contoh sistem kontrol elektronik ini adalah airbag system yang
bekerja pada saat terjadi kecelakaan atau benturan keras pada kendaraan. Sistem airbag ini akan
menghasilkan output berupa keluarnya kantung udara (airbag) yang berfungsi untuk meredam
benturan yang mungkin akan dialami oleh pengemudi atau penumpang kendaraan pada saat terjadi
kecelakaan atau benturan keras yang dialami kendaraan yang mereka tumpangi. Fungsi
mikrokontroler disini adalah menghasilkan output berupa keluarnya airbag pada saat menerima
input dari sensor yang dapat mendeteksi benturan keras. Tidak hanya sampai disini sistem airbag ini
sedang dikembangkan airbag system yang dapat mendeteksi posisi penumpang di dalam kendaraan
dan mengeluarkan airbag sesuai sesuai dengan posisi tubuh penumpangnya, misalnya airbag keluar
dari sisi kanan/kiri, bagian depan atau bagian kaki/lutut. Semua output ini akan dihasilkan oleh
mikrokontroler dengan input-input tertentu yang dapat berasal dari segala macam sensor. Bahkan
menurut informasi yang saya dapatkan, pada teknologi automobile sedang dikembangkan
mikrokontroler yang terintegrasi dengan sistem komunikasi yang disebut sebagai CAN (Controller
Area Network) sehingga semua sistem dalam sebuah mobil/kendaraan seperti sistem transmisi,
sistem suspensi, steering system, airbag system, sistem multimedia,dll dapat diintegrasikan dan
dikontrol oleh satu otak yaitu mikrokontroler.

Gbr4.Gambaran sistem mobil yang sudah terintegrasi dengan sistem kontrol dengan
interface CAN

Sebagai informasi pada saat ini juga sedang dikembangkan mikrokontroler yang khusus
diimplementasikan dalam industri automobile demi mewujudkan Intelligent Transportation System
(ITS) yaitu mikrokontroler MPC555.

Referensi

Teori dan Aplikasi Mikrokontroler, Sudjadi, Graha Ilmu, 2005.

Microcontrollers for automobile, Ross Bannatyne, Micro Control Journal, 2004.

http://www.sixca.com/eng/articles/all.html

Você também pode gostar