Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
1
Rasulullah SAW memperingatkan, “tidak seorangpun yang diberi
amanat oleh Allah untuk memimpin rakyatnya, kemudian dia mengelak
dari memperhatikan kepentingan rakyatnya dikala dianya berkuasa
(hingga mati), kecuali Allah mengharamkan baginya syorga”
(HR.Muttafaqun ‘alaihi dari Abi Ya’la (Ma’qil) bin Yasar RA). Dalam hadist
lainnya, Rasulullah SAW berkata; “Allah telah mewahyukan kepadaku
agar kamu semua tawadhu’ (merendah diri tidak sombong atau congkak
besar kepala), tidak perlu seorang berlaku kejam dan sombong kepada
yang lainnya”, (HR.Abu Daud). Dengan sikap tawadhu’ terlihat adilnya
seorang pemimpin.
Konsekwensinya adalah, “siapapun (pemimpin) yang di serahi
tanggung jawab mengatur kepentingan orang banyak (rakyat), kemudian
dia bersembunyi (mengelak) dari memperjuangkan kepentingan mereka
(orang banyak) itu, niscaya Allah akan menolak kepentingan dan
kebutuhannya pada hari kiamat”, (HR.Abu Daud, Tirmidzi dari perkataan
Abu Maryan al ‘Azdy kepada Mu’awiyah).
Sahabat ‘Aidz bin Amru ketika menemui Sahabat Ubaidillah bin
Ziyad mengingatkan pesan Rasulullah SAW, yang berisi “sejahat-jahat
pemerintah yaitu yang kejam”. Karena itu, wahai anakku Ubaidillah,
janganlah engkau tergolong kepada mereka, (HR.Bukhari Muslim, dalam
Riyadhus Shalihin). Sungguh celakalah para pemimpin yang melupakan
dan menganggap enteng aspirasi rakyat banyak. Maka, untuk terhindar
dari kecelakaan, wajiblah di ingat selalu firman Allah; “Berlaku adillah,
karena Allah kasih terhadap orang-orang yang adil” (QS.Al-Hujurat,9).