Você está na página 1de 7

c cc cc c

 cc cc

cc    
c

c

c

c cc 

Pasal 1

Anggota Biasa

(1) Anggota biasa IMAI, atau yang disebut juga ³anggota´ adalah orang perseorangan
yang menempuh pendidikan di tingkat Universitas di Indonesia yang dibuktikan
dengan telah terdaftar resmi di salah satu Universitas yang ada.

(2) Keanggotaan IMAI hanya terbuka bagi semua orang yang aktif berkuliah di
Universitas di Indonesia tanpa membedakan tingkat sosial, suku, bangsa, bahasa, dan
ras.

(3) Semua anggota didaftar pada buku keanggotaan IMAI.

(4) Setiap anggota berkewajiban :

a. menghayati dan mengamalkan asas keimanan GMAHK;


b. mentaati dan melaksanakan ketentuan seluruh peraturan yang berlaku di
lingkungan IMAI;
c. menaati peraturan disiplin sebagaimana diatur di dalam Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga IMAI;
d. memelihara nama baik IMAI; dan
e. ikut aktif membantu pencapaian misi, tujuan, dan fungsi IMAI.
(5) Setiap anggota berhak :

a. mendapatkan perlakuan yang sama dari IMAI dengan tidak membeda-bedakan


tingkat sosial, suku, bangsa, bahasa, dan ras;
b. memperoleh layanan kerohanian dari IMAI;
c. mendapatkan pembelaan dari IMAI dalam hal mempertahankan asas
keimanannya;
d. menyampaikan usul, saran, masukan kepada IMAI; dan
e. memilih dan dipilih dalam susunan organisasi IMAI sesuai ketentuan yang
berlaku.
(6) Keanggotaan IMAI berakhir karena :

a. meninggal dunia;
b. dikeluarkan dari keanggotaan Jemaat berdasarkan buku Peraturan yang berlaku di
lingkungan IMAI.


c

Pasal 2

Anggota Luar Biasa

(1) Anggota luar biasa IMAI adalah orang perseorangan yang telah menyelesaikan
pendidikan di tingkat Universitas yang ada di Indonesia dan berdedikasi tinggi
terhadap kemajuan setiap program IMAI dan Direktur pemuda GMAHK Indonesia
bagian Uni Barat dan Uni Timur atau yang ditujuk langsung oleh pimpinan GMAHK
(2) Kedudukan sebagai anggota luar biasa terbuka bagi semua orang yang telah
meyelesaikan pendidikan di tinggkat Universitas di Indonesia tanpa membedakan
tingkat sosial, suku, bangsa, bahasa, dan ras.
(3) Anggota luar biasa dapat dicatatkan dalam suatu buku khusus.
(4) Setiap anggota luar biasa berkewajiban :
a. menghayati dan mengamalkan asas keimanan GMAHK;
b. mentaati dan melaksanakan seluruh ketentuan yang berlaku di lingkungan IMAI;
c. memelihara nama baik IMAI; dan
d. ikut aktif membantu pencapaian misi, tujuan, dan fungsi IMAI.
(5) Setiap anggota luar biasa berhak :
a. memperoleh layanan kerohanian dari IMAI; dan
b. menyampaikan usul, saran, masukan kepada IMAI.
(6) Pemberhentian anggota luar biasa IMAI dilakukan karena :
a. Atas permintaaan sendiri yang diajukan secara tertulis.

b. Meninggal dunia.

c. Melanggar doktrin GMAHK.

d. Mencemarkan nama baik IMAI.


c

 

Pasal 3

(1) Ketentuan pengelolaan Daerah diatur secara tersendiri di dalam peraturan daerah itu
sendiri.
(2) Pedoman Operasional Daerah disusun berdasarkan ketentuan yang diatur di dalam
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IMAI dan peraturan GMAHK.

c 
 
Pasal 4

!"# c  

(1) Kongres nasional memilih/mengangkat ... Anggota Majelis Pusat dari unsur anggota
awam.
(2) Pemimpin GMAHK dalam hal ini koordinator AMICUS Uni Indonesia Kawasan
Timur dan Barat atau yang di tunjuk oleh pimpinan GMAHK dapat diusulkan ke
kongres untuk menjadi anggota Majelis Pusat.
(3) Anggota luar biasa IMAI dapat diusulkan ke kongres untuk menjadi anggota Majelis
Pusat.

BAB V
Pengurus Pusat
Pasal 5
a. Diusulkan dan dipilih oleh Majelis Pusat.
b. Masa jabatan pengurus pusat selama 1 tahun.

c 

 
c

Pasal 6
Kongres IMAI merupakan permusyawaratan anggota dan pemegang kekuasaan tertinggi
organisasi

Pasal 7

Kongres IMAI wajib menjunjung tinggi AD dan ART.

Pasal 8

Kongres IMAI sah apabila dihadiri oleh ¾ anggota.

Pasal 9

Kongres IMAI diadakan 1 tahun sekali dan dalam keadaan yang amat sangat penting dapat
diadakan kongres istimewa atau luar biasa atas permintaan sekurang-kurangnya 2/3 anggota.

Pasal 10

Kongres IMAI mempunyai tugas:

a. Meninjau dan menetapkan AD dan ART IMAI.

b. Meninjau dan menetapkan garis-garis besar haluan kerja IMAI.

c. Memilih dan menetapkan Majelis Pusat IMAI.

d. Menetapkan peraturan pemilihan dan pembentukan pengurus pusat IMAI.

e. Mengevaluasi dan meminta pertanggung jawaban serta pembubaran pengurus pusat IMAI.
Pasal 11

Kongres IMAI mmpunyai wewenang:

a. Membuat ketetapan dan keputusan yang tidak dapat dibatalkan oleh pengurus pusat IMAI.

b. Memberikan penjelasan tertulis yang bersifat penafsiran terhadap ketetapan/keputusan-


keputusan kongres IMAI.

c. Memilih pimpinan kongres dari dan oleh peserta kongres IMAI.

Pasal 12

Pimpinan kongres:

a. Terdiri dari seorang ketua dan wakil ketua yang dibantu oleh seorang sekretaris.

b. Mempunyai masa jabatan selama kongres berlangsung.

c. Berkewajiban memimpin jalannya kongres untuk mencapai permusyawaratan bersama.

d. Anggota biasa dan bukan pengurus harian IMAI.

Pasal 13

a. Pengambilan keputusan kongres diusahakan sedapat mungkin dengan asas musyawarah untuk
mufakat, dan apabila hal ini melebihi batas waktu tertentu maka putusan diambil berdasarkan
suara terbanyak.

b. Keputusan melalui pemungutan suara dianggap sah apabila dihadiri ¾ anggota dan disetujui
sekurang-kurangnya ½ N + 1 (N=jumlah anggota yang hadir).

Pasal 14

Bentuk-bentuk putusan kongres adalah :

Keputusan kongres adalah keputusan yang hanya mempunyai kekutatan hukum mengikat
kedalam kongres.
c 

 

Pasal 16

ART IMAI hanya dapat diubah dalam kongres IMAI yang dihadiri sekurang-kurangnya ¾ dari
jumlah anggota IMAI yang diundang dan disetujui sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota
yang hadir.

Pasal 17

Hal-hal yang belum diatur dalam ART IMAI ini akan ditentukan dalam aturan tersendiri oleh
pengurus harian IMAI yang tidak bertentangan dengan AD dan ART IMAI.

Pasal 18

Apabila terdapat perbedaan penafsiran terhadap isi Anggaran Rumah Tangga ini, maka yang
berlaku dan sah adalah penafsiran yang ditetapkan Majelis Pusat.

Você também pode gostar