Você está na página 1de 1

c 

 


  

   


 
Oleh: Budi Raharjo CFP® 

Hari ini, ketika kita dihadapkan kepada berbagai persoalan yang berkaitan dengan keuangan, terutama sekali berkaitan
dengan masalah keuangan keluarga, baik itu masalah biaya pendidikan, kredit untuk perumahan, asuransi, dana pensiun
dan banyak lagi, persoalan yang sebetulnya sangat kita hindari untuk terjadi dalam keluarga, dapat menjadi problem
keluarga yang serius. Sebuah penelitian di Amerika Serikat, dimana masyarakatnya sudah teredukasi dengan baik,
menunjukkan bahwa penyebab utama perceraian bukan dari masalah perselingkuhan dan masalah keluarga lain, tetapi
sesungguhnya berakar dari masalah keuangan. Persoalan keuangan menjadi momok, dan seringkali menimbulkan krisis
dalam rumah tangga. Bagaimana hal ini bisa terjadi? 
|    
Pembicaraan tentang uang bisa membuat percakapan tidak menyenangkan antar pasangan. Kita tidak pernah, umumnya
jarang melihat orangtua kita mendiskusikan masalah uang dan bagaimana cara mereka menyelesaikan problem keuangan
dalam rumah tangga. Ada dua kemungkinan, yang pertama mereka membicarakan masalah keuangan secara pribadi agar
anak-anak mereka tidak mengetahui apa yang sebenarnya sedang terjadi, atau kemungkinan kedua adalah mereka tidak
pernah mendiskusikannya daripada pada akhirnya menimbulkan perselisihan dan pertengkaran. Sikap yang satu ini
menghasilkan alasan lain, yaitu alasan ke-Tuhan-an. Cukup serahkan kepada yang di Atas, itu yang umumnya diberikan
sebagai alasan. Bukan berarti saya tidak percaya kekuatan Tuhan, tetapi menyerahkan persoalan tanpa usaha untuk
memecahkannya menurut saya sama dengan mengharapkan hujan uang dari Tuhan. Pasrah setelah berusaha dalam
keuangan mungkin adalah sikap yang lebih sesuai. Kemungkinan lain, mereka masing-masing membicarakannya dengan
teman, yang belum tentu punya kapasitas untuk membantu dalam masalah keuangan yang akibatnya justru semakin tidak
adanya titik temu antara pasangan yang sedang memiliki problem. Dasar tentang pengetahuan keuangan keluarga yang
sama dapat menjadi jalan tengah antar pasangan. Berkonsultasi secara pribadi kepada penasehat keuangan atau
mengikuti berbagai seminar secara bersama-sama dapat membantu pasangan suami istri dalam menyelesaikan masalah
keuangan karena ada pemberi nasehat yang tidak memiliki kepentingan dan memiliki pengetahuan yang dibutuhkan untuk
memecahkan problem keuangan keluarga. Dengan bekal pengetahuan yang sama, pasangan dapat memiliki
kecenderungan untuk lebih sepakat dalam menyelesaikan problem keuangannya. Pengetahuan dasar apa saja yang
sebaiknya dimiliki? 
Pertama, pasangan harus memiliki dasar yang sama dalam mengelola penghasilan, baik penghasilan suami atau
penghasilan gabungan, kemana uang akan dialokasikan baik untuk kebutuhan saat ini maupun masa depan. Kedua,
pasangan harus sepakat untuk memiliki cita-cita yang sama untuk memenuhi kebutuhan masa yang akan datang
berkaitan dengan pendidikan anak dan pensiun, dan ini sebaiknya didiskusikan di awal sesuai dengan kapasitas dan
keinginan pasangan agar tidak menimbulkan sikap saling menyalahkan antara keduanya di masa yang akan datang.
Ketiga, tujuan ini harus bisa menyentuh nilai-nilai kehidupan individu antara keduanya. Suami dan istri memiliki nilai yang
berbeda tentang uang, perbedaan nilai ini harus bisa dikenali untuk membantu komunikasi tentang uang dan menyamakan
tujuan. Keempat, pasangan harus sepakat bagaimana mereka akan melakukan pengelolaan aset-asetnya serta bagaimana
aset-aset itu akan dipindahkan kepemilikannya kepada keturunan ketika salah satu di antara mereka sudah tiada. Kelima,
adalah mengenai manajemen resiko baik berkaitan dengan investasi dan tabungan serta resiko pribadi (PHK, sakit,
meninggal dunia, kecelakaan maupun kelumpuhan). Kehidupan dalam rumah tangga bukanlah kehidupan yang nyaman
terus-menerus, kita sebaiknya melakukan antisipasi apabila ada hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi dalam kehidupan
kita yang datang jelas bukan dari kehendak kita. Dalam lima hal ini, paling tidak pasangan keluarga memiliki kesepakatan
yang bisa mengurangi friksi dan perselisihan dalam rumah tangga demi terciptanya keluarga yang harmonis dan sukses

secara finansial.

Você também pode gostar