Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang
kesehatan yang saat ini terjadi di Negara Indonesia . Derajat kesehatan anak
mencerminkan derajat kesehatan bangsa, sebab anak sebagai generasi penerus bangsa
memiliki kemampuan yang dapat dikembangkan dalam meneruskan pembangunan
bangsa, berdasarkan alasan tersebut masalah kesahatan anak diprioritaskan dalam
perencanaan atau penataan pembangunan bangsa.
Dalam menentukan derajat kesehatan di Indonesia, terdapat beberapa indicator
yang dapat digunakan, angka kesakitan bayi dan anak balita di Indonesia, Angka
kematian bayi dan balita, penyebab kesakitan dan kematian bayi dan anak balita, Usaha
yang dilakukan untuk ada kesakitan atau kematian pada bayi dan balita.
Untuk menurunkan angka kematian bayi yang terjadi setiap lima menit di
Indonesia, Departemen Kesehatan bekerja sama dengan Program for Appropriate
Technology in Health (PATH) meluncurkan kegiatan ASUH (Awal Sehat untuk Hidup
Sehat/Healthy Start for Child Survival) di sejumlah kabupaten. Kegiatan ini
menggunakan hibah dari Pemerintah Amerika Serikat (USAID).
Proyek yang memanfaatkan bidan di desa sebagai ujung tombak meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi (KIA), khususnya pada minggu pertama
setelah kelahiran, tersebut diuji coba di empat kabupaten.
Latar belakang proyek ASUH, menurut Direktur Jenderal Bina Kesehatan
Masyarakat (Binkesmas) Departemen Kesehatan (Depkes) Prof Dr dr Azrul Azwar MPH,
adalah tingginya angka kematian bayi (AKB) Indonesia yang mencapai 48 per 1.000
kelahiran hidup, dengan fenomena 2/3 (dua pertiga).
"Yaitu 2/3 kematian bayi terjadi pada satu bulan pertama (neonatal), 2/3 kematian
neonatal terjadi pada minggu pertama, selanjutnya 2/3 kematian bayi pada minggu
pertama terjadi pada hari pertama. Intervensi pada minggu pertama akan menurunkan 4/9
kasus atau mencegah 50 persen kematian bayi," papar Azrul.
Angka kematian bayi
• Kematian perinatal
Ialah bayi yang lahir mati dan bayi yamg meninggal dunia sebelum umur 1
minggu.
Sebab kematian perinatal adalah umur ibu lebih dari 40 tahun dan kurang dari 18
tahun, kehamilan pertama, kehamilan kelima atau lebih,preeklampsia,
perdarahyan, malpresentasi (terutama sungsang). Disproporsi, persalinan lama,
prolapsus taliu pusat, kelajiran kembar atau lebih, malnutrisi janin, kelahiran dini,
kehamilan lama
• Infant loss
Ialah jumlah lahir mati atau jumlah kematian perinatal dan kematian bayi setelah
minggu pertama.
Tahun pertama ialah waktu yang penting dipandang dari sudut kesehatan karena
1. Pada umur ini bayi mudah sekali diserang oleh penyakit
2. pada umur ini dapat dimulai imunisasi dasar
3. cara-cara yang dipakai untuk mempertinggi kesehatan bayi (penerangan
kepada para ibu mengenai makanan, kesehatan dan
sebagainya)bermanfaat juga untuk golongan umur selanjutnya.
Dahulu, melindungi bayi dianggap salah karena orang mengira bahwa mereka
yang lemah akan meniunggal dunia dan mereka yang kuat saja yang akan tinggal
hidup, sehingga akan terdapat keturunan yang lebih sehat dan yang lebih kuat.
Jika pendapat ini dianggap benar , maka lambat laun di dalam suatu negeri dengan
kematian bayi yang stinggi, akan terdapat orang-orang yang lebih kuat dan lebih
sehat serta penyakit akan berkurang. Pada kenyataanya terjadi hal yang
sebaliknya.
Status gizi
Status gizi nmenjadi indicator ketiga dalam menetukan derajat kehatan anak.
Status gizi yang baik dapat membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak
untuk mencapai kematangan yang optimal. Gizi yang cukup juga dapat memperbaiki
ketahanan tubuh sehingga dapat diharapkan tubuh akan bebas dari segala penyakit. Status
gizi ini dapat membantu untuk mendeteksi lebih dini resiko terjadinya masalah kesehatan.
Pemantauan gizi dapat dipergunakan sebagai bentuk antisipasi dalam merencanakan
perbaikan status kesehatan anak.
Angka harapan hidup waktu lahir dapat dijadikan tolak ukur selanjutnya dalam
menentukan derajat kesehatan anak. Dengan mengetahui harapan hidup, maka dapat
diketahui sejauh mana perkembangan status kesehatan anak . Hal ini sangat penting
dalam menentukan program perbaikan kesehatan anak selanjutnya. Usia harapan hidup
juga dapat menunjukkan baik atau buruknya status kesehatan anak yang sangat terkait
dengan berbagai factor, seperti factor social, ekonomi, budaya, dan lain-lain.
2. Faktor kebudayaan
Pengaruh budaya juga sangat menentukan status kesehatan anak, dimana terdapat
keterkaitan secara langsung antara budaya dengan pengetahuan. Budaya di
masyrakat dapat juga menimbulkan penurunan kesehatan anak, misalnya terdapat
bebrapa budaya di masyarakat yang dianggap baik oleh masyarakat padahal
budaya tersebut justru menurunkan kesehatan anak. Sebagai contoh, anak yang
badannya panas akan di bawa ke dukun dengan kenyakinan terjadi
kesurupan/kemasukan barang gaib, anak pascaoperasi dilarang makan daging
ayam karena daging ayam dianggap dapat menambah nyeri yang ada pada luka
operasi |(nyeri atau ada anggapan lain bahwa luka tersebut menjadi sulit sembuh),
kebiasaan memberikan pisang pada bayi baru lahir dengan anggapan anak cepat
besar dan berkembang, atau anak tidak boleh makan daging dan telur karena
dapat menimbulkan penyakit cacingan. Berbagai contoh budaya yang ada di
masyarakat tersebut sangat besar mempengaruhi derajat kesehatan anak,
mengingat anak dalam masa pertumbuhan dan perkembangan yang tentunya
membutuhkan perbaikan gizi atau nutrisi yang cukup.
3. Faktor keluarga
Faktor keluarga dapat menentukan keberhasilan perbaikan status kesehatan anak.
Pengaruh keluarga pada masa pertumbuhan dan perkembangan anak sangat besar
melalui pola hubungan anak dan keluarga serta nilai-nilai yang ditanamkan.
Apakah anaka dijadikan sebagai pekerja atau anak diperlakuakan sebagaimana
mestinya dan dipenuhi kebutuhannya baik ash,asih dan asuhnya. Peningkatan
status kesehatan anak juga terkait langsungdengan peran dan fungsi keluqarga
terhadap anaknya, seperti membesarkan anak,memberiakan dan mjenyediakan
makanan, melindungi kesehatan, memberikan perlindungansecara psikologis,
menenmkan nilai budaya ayng baik. Mempersiapkan pendidikan anak dan lain-
lain.