Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DBD Merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue. Sejak tahun 1968 kasusnya cenderung
meningkat dan penyebarannya bertambah luas. Keadaan ini erat kaitannya dengan peningkatan mobilitas
penduduk sejalan dengan semakin lancarnya hubungan transportasi serta tersebar luasnya virus dengue
dan nyamuk penularnya di berbagai wilayah di Indonesia. “Padatnya penduduk membuat nyamuk senang,
karena nyamuk lebih mudah menggigit,” ungkap dr. Ina. Selain itu, seperti yang dijelaskan olehnya, bahwa
kepadatan penduduk menjadikan produksi sampah meningkat, sehingga menambah tempat bagi nyamuk
untuk bersarang.
Pada umumnya penderita DBD dikenal dengan gejala bintik-bintik atau ruam merah pada kulit yang
apabila diregangkan malah terlihat jelas bintik-bintiknya. Hal itu memang menjadi salah satu tanda bahwa
Penyakit ini didahului oleh demam tinggi yang mendadak, terus menerus berlangsung 2-7 hari. Panas
dapat turun pada hari ke-3 yang kemudian naik lagi, dan pada hari ke-6 atau ke-7 mendadak turun. Jika
Jangan tunggu hingga 7 hari, lepas hari ketiga panas tetap tinggi, dianjurkan untuk memeriksakan diri
dengan tes darah. Karena apabila dalam waktu kurang dari 7 hari penderita tidak ditangani dengan cepat
4. Secepatnya penderita dibawa ke dokter, Puskesmas atau Rumah Sakit, khususnya bila penderita
cara untuk menurunkan populasi nyamuk Aedes aegypti adalah melalui cara yang telah dikenal oleh
Akhir-akhir ini pencegahan dan pemberantasan DBD tidak hanya dapat ditempuh melalui 3M, cara
terefektif adalah melalui PSJN (Pemberantasan Sarang Jentik dan Nyamuk). Seperti yang telah diungkapkan
oleh dr. Ina di awal artikel bahwa PSJN merupakan cara paling ‘mujarab’ untuk menekan angka kasus DBD.
Selain karena tempat jentiknya yang jelas, yakni di Tempat Penampungan Air (TPA), juga karena jentik
merupakan awal fase hidup nyamuk. Dan upaya dalam menerapkan PSJN ini ditempuh dengan beberapa
1. Pemberdayaan masyarakat dengan pembinaan ratusan Bumantik (Ibu Pemantau Jentik), yang
bertugas memantau 10 rumah di sekitarnya menyangkut keberadaan jentik di rumah mereka. Tidak
2. Ikanisasi
3. Abatesasi (temephos)
Untuk mencegah penyebaran nyamuk DBD di rumah selain dengan cara PJSN, juga dapa dilakukan dengan
cara-cara berikut :
4. Menimbun dengan tanah atau pasir semua genangan air di sekitar rumah
5. Melipat kain-kain/pakaian-pakaian yang bergantungan