Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Beberapa bulan terakhir ini, neraca perdagangan Cina terus berada dalam tren
meningkat (Gambar 1). Sementara itu, defisit neraca perdagangan di AS terus
membengkak (Gambar 2) dan defisit perdagangan Uni Eropa cenderung tidak
Anton Gunawan
Ekonom Kepala
mengalami perbaikan yang berarti (Gambar 3). Barang-barang dari Cina terlihat
anton.gunawan@danamon.co.id relatif murah di tengah depresiasi Yuan yang cukup signifikan terhadap Dolar
AS sejak semester I tahun 2005 (Gambar 4).
Kekuatiran akan melemahnya Dolar AS ini pun menjalar ke beberapa negara di Asia.
Mengikuti jejak AS, Jepang mensinyalir akan melakukan quantitative easing, selain
dari pemotongan suku bunga acuannya menjadi 0 – 0,1% minggu lalu (dari
sebelumnya 0,1%). Setelah Jepang, ada juga Thailand yang baru saja
menghilangkan fasilitas pembebasan pajak 15% bagi pembelian obligasi oleh
investor asing (dengan tujuan menahan penguatan nilai tukar Baht). India pun
diberitakan akan melakukan intervensi di pasar valas jika perekonomiannya mulai
terganggu dengan penguatan Rupee yang terlalu tajam.
Hal ini berarti Rupiah masih akan mengalami tekanan ke bawah (menguat)
dalam waktu dekat ini, dan suku bunga acuan BI pun berpeluang terus
dipertahankan di level 6.50% setidaknya dalam beberapa bulan ke depan. Hanya
20000 10
-50000
20
15000
0 -55000
0 10000
-60000
-10
5000
-20 -65000
-20
0 -70000
-40
-5000 -30
-75000
%YoY Juta USD
-60 -10000
-40 -80000
Feb-08 Aug-08 Feb-09 Aug-09 Feb-10 Aug-10 Jan-08 Jul-08 Jan-09 Jul-09 Jan-10 Jul-10
Surplus Perdagangan (sb kanan) Ekspor Surplus Perdagangan (sb kanan) Ekspor
Impor Impor
Gambar 3. Defisit Perdagangan Eropa Masih Tinggi Gambar 4. Depresiasi Yuan Mulai Terbatas
40 5
30 0
20 -5
10 -10
0 -15
-10 -20
-20 -25
-30 -30
Gambar 5. Indeks Dolar AS Melemah, Mata Uang Asia Cenderung Gambar 6. Imbal Hasil Obligasi Pemerintah Indonesia Terus
Menguat Turun
3.0
1.5
0.0
Indonesia Korea
Malaysia Filipina
-1.5 Singapura Thailand
India Indeks Asia
Indeks Dolar AS Eropa
Japan
-3.0
13 - 17 Sep 20 - 24 Sep 27 Sep - 1 Okt 4 - 8 Okt
Sumber: Bloomberg (12 Oktober 10) Sumber: Bloomberg (12 Oktober 10)
90 116.2
Indeks Dolar AS
88 Indeks Asia (sumbu kanan) 115.0
86 113.8
84 112.6
82 111.4
80 110.2
78 109.0
Mar-10 Apr-10 May-10 Jun-10 Jul-10 Aug-10 Sep-10 Oct-10
Produk Domestik Bruto Riil (% tahun thd tahun) 6,3 6,1 4,5 6,1 6,4
Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 9,8 8,6 7,9 7,2 6,9
Neraca Perdagangan Barang (USD miliar) 32,8 22.9 35,2 36,6 37,5
Neraca Transaksi Berjalan (% thd PDB) 2,5 0,1 2,0 1,1 0,6
Cadangan Devisa Bank Indonesia (USD miliar) 56,9 51,6 66,1 83,2 95,4
Nilai Tukar Rp/USD (akhir-tahun) 9.419 10.950 9.400 9.075 9.150
Nilai Tukar Rp/USD (rata-rata) 9.136 9.678 10.399 9.100 9.155
Suku bunga kebijakan BI (%, akhir-tahun) 8,00 9,25 6,50 6,50 7,50
Inflasi harga konsumen (%, tahun thd tahun) 6,6 11,1 2, 8 6,1 6,2
Defisit / Surplus APBN (% thd PDB) -1,3 -0,1 -1,6 -1,4 -1,2
Peringkat utang oleh S&P BB- BB- BB- BB BB+
Sumber: BPS, CEIC, * Proyeksi Danamon
Kamus istilah
Indeks Dolar AS : Indeks rata-rata tertimbang nilai tukar Dolar AS terhadap mata uang utama, yang
terdiri atas enam negara maju (G6) yakni: Euro, Yen Jepang, Pound Sterling
Inggris, Dolar Kanada, Danish Krone Denmark, dan Swiss Franc. Indeks Dolar
populer dipakai untuk menggambarkan tren Dolar AS secara umum.
Indeks Asia : Indeks rata-rata tertimbang nilai tukar Dolar AS terhadap sepuluh mata uang
negara Asia: Yuan Cina, Dolar Hongkong, Ruppe India, Rupiah Indonesia, Won
Korea, Ringgit Malaysia, Peso Filipina, Dolar Singapura, Dolar Taiwan, Bath
Thailand.
Surat Berharga Negara (SBN) : Surat berharga yang berupa surat pengakuan utang yang dijamin pembayaran
bunga dan pokoknya oleh negara RI dan digunakan untuk membiayai defisit
APBN serta menutup kekurangan kas jangka pendek dalam satu tahun anggaran.
SERTIFIKASI ANALIS
Dengan ini kami mensertifikasi bahwa semua pandangan yang diutarakan dalam laporan riset ini merefleksikan pendapat pribadi kami secara akurat.
Tidak ada bagian dari remunerisasi kami yang dihubungkan, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan rekomendasi dan / atau pendapat
yang diutarakan dalam laporan ini.
DISKLAIMER
Informasi yang terkandung dalam laporan ini diambil dari sumber-sumber yang kami anggap bisa dipercaya. Namun, PT Bank Danamon Indonesia,
perusahaan-perusahaan afiliasinya, serta karyawan-karyawannya tidak menjamin atau menerima tanggung-jawab terkait dengan keakuratan dan
kelengkapan dari informasi dan / atau pandangan-pandangan yang diutarakan dalam laporan ini. Kami menolak permintaan tanggung jawab terhadap
segala kerugian, kerusakan, tagihan, dan / atau biaya-biaya yang timbul dari siapapun sebagai akibat dari tindakan yang didasari pada informasi
atau pandangan yang diutarakan dalam laporan ini. Informasi dalam laporan ini dimaksudkan sebagai bahan informasi umum dan tidak boleh
dianggap sebagai rekomendasi dari PT Bank Danamon Indonesia, perusahaan-perusahaan afiliasinya, serta karyawan-karyawannya untuk melakukan
investasi, transaksi keuangan dan / atau perjanjian tertentu dengan pihak manapun. Laporan ini tidak ditujukan secara khusus bagi pihak-pihak yang
menerimanya. Dalam membuat suatu keputusan investasi, sebaiknya anda melakukan analisa dan evaluasi independen, serta mencari nasihat hukum
dan keuangan profesional.