Você está na página 1de 2

ANTROPOMETRI ERGONOMIS

Antropometri merupakan bidang ilmu yang berhubungan dengan dimensi tubuh manusia. Dimensi-
dimensi ini dibagi menjadi kelompok statistika dan ukuran persentil. Jika seratus orang berdiri berjajar
dari yang terkecil sampai terbesar dalam suatu urutan, hal ini akan dapat diklasifikasikan dari 1
percentile sampai 100 percentile. Data dimensi manusia ini sangat berguna dalam perancangan produk
dengan tujuan mencari keserasian produk dengan manusia yang memakainya. Pemakaian data-data
tersebut agar dapat mengusahakan alat-alat yang akan digunakan dapat disesuaikan dengan pemakaian
manusia. Bukan manusia yang harus menyesuaikan dengan alat-alat tersebut. Hal ini dibuat agar tidak
terjadi kesalahan kerja atau bahaya terhadap pemakainya.
Data antropometri merupakan data ukuran dimensi tubuh manusia. Data antropometri sangat berguna
alam perancangan suatu produk dengan tujuan mencari keserasian produk dengan manusia yang
menggunakannya. Dengan demikian tidak hanya memberi kepuasan pada pengguna produk saja, tetapi
juga pada pembuat produk.
Untuk mendisain produk secara ergonomis yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari atau
mendesain produk yang ada pada lingkungan haruslah disesuaikan dengan antropometri manusia yang
ada di lingkungan itu sebab bila tidak sesuai maka akan menimbulkan berbagai dampak negatip yang
akan terjadi baik dalam waktu jangka pendek maupun jangka panjang
Berikut adalah penelitian yang berkaitan dengan antropometri : Dampak ketidakserasian antara meja
dan kursi sekolah dengan ukuran tubuh anak sekolah merupakan salah satu kendala dalam upaya
meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Akibat dari meja dan kursi sekolah yang tidak
sesuai dengan ukuran tubuh anak sekolah antara lain dapat mengakibatkan anak cepat mengalami
kelelahan, perasaan tidak nyaman, kurang konsentrasi dan mengantuk pada waktu kegiatan belajar
disekolah. Berdasarkan hasil kuesioner terhadap siswa SMA Negeri 1 Gemolong bahwa 76,7%
responden menyatakan posisi belajar tidak nyaman dengan meja dan kursi yang ada sekarang. Hasil
Nordic Body Map menyatakan adanya keluhan pada anggota tubuh siswa diantaranya leher sakit
81,7%, bahu pegal 70,8%, punggung pegal 76,7%, pantat sakit 44,2%, tangan dan jari pegal 69,2%,
lutut sakit 61,7%, kaki pegal 80,8%.
Penelitian berikut merupakan penelitian yang dilakukan untuk melihat memperbaiki
ketidakergonomisan di dapur rumah tinggal. Kegiatan masak memasak dapat dikatagorikan pekerjaan
setengah berat. Bekerja di dapur adalah suatu pekerjaan yang melelahkan. Sikap kerja paksa akibat
menggunakan peralatan yang kurang cocok dengan persyaratan ergonomi akan mengakibatkan tubuh
merasa lelah yang dapat mengganggu kesehatan.
Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan perbaikan yaitu dengan menyesuaikan tinggi bidang kerja
dengan jalan meninggikan lantai kerja sesuai ukuran antropometri pekerja. Tinggi bidang kerja adalah
10 cm di bawah tinggi siku pekerja. Perbaikan ini diharapkan dapat mengubah sikap kerja yang tidak
ergonomis menjadi ergonomis.Dengan menggunakan Pre test and post test group design, penelitian ini
dilaksanakan dan besarnya sampel sebanyak 21 subyek, dipilih dengan teknik random sederhana. Uji
statistik yang dipakai “student t-test”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perbaikan sikap kerja
mengurangi keluhan pada sistem otot rangka sebesar 23,96 % (p < 0,05) dan menurunkan denyut nadi
kerja sebesar 23,13% (p> 0,05)
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan perbaikan sikap kerja dapat menurunkan beban
kerja berupa beban tambahan, berarti bahwa dengan menggunakan dapur yang ergonomi akan
mendapatkan kenyamanan bagi penghuninya.

Sumber :
Priyono, Ari. Perancangan ulang meja dan kursi belajar ditinjau dari aspek ergonomi (Studi Kasus Di
SMA Negeri 1 Gemolong)
Soewarno, Aik. Dapur Rumah Tinggal Yang Ergonomis Bagi Penghuninya.Bali : Universitas Udayana.
Widagdo, Suharyo, Liliana.Y.P, Ahmad Abtokhi. 2007.Pertimbangan Antropometri Pada Pendisainan.
Yogyakarta: Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir

Você também pode gostar