Você está na página 1de 56

ARTIKEL

TCP/IP (TRANSMISSION CONTROL


PROTOCOL/INTERNET PROTOCOL)
Tugas

D
I
S
U
S
U
N
Oleh :

MUSNI HERIZAL SAPUTRA


Nim : 04110029

SEKOLAH TINGGI TEKNIK INFORMATIKA


UNIVERSITAS AL MUSLIM
MATANG GLUMPANG DUA – BIREUEN
2007-2008
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam salawat serta salam semoga
dilimpahkan kepada Rasulullah SAW. Penulis bersyukur kepada Illahi Rabbi yang
telah memberikan hidayah dan taufik-Nya kepada penulis sehingga Artikel yang
berjudul TCP/IP dapat terselesaikan.
Sayai menyadari bahwa dalam artikel ini masih banyak terdapat
kekurangan dan kekhilafan. Oleh karena atas segala kekurangan mohon
dimaafkan karena kesempurnaan hanya milik Allah semata.
Kepada semua pihak yang telah membantu hingga artikel ini terselesaikan,
saya ucapkan terima kasih.

Kreung Geukueh, 02 Januari 2008


Penulis,

(Musni Herizal Saputra)

i
DAFTAR ISI

KATA PENGGANTAR…………………………………………………...... i
DAFTAR ISI……………………………………………………………….... ii

BAB I KONSEP DASAR TCP/IP (Transmission Control


Protocol/Internet Protocol)…………………………............. 1

BAB II TCP/IP FUNDAMENTALS………………………………... 17


2.1 OSI Seven Layer Model & Seminar Outline .. 18
2.2 Definitions ............................. .................... 19
2.3 IP addresses ........ 19
2.4 Class formats .......... 19

BAB III IMPLEMENTASI TCP/IP DI WINDOWS SERVER 2003


………………………………………………………………... 33
3.1 Keuntungan TCP/IP .... 33
3.2 Peningkatan Tumpukan (Stack) TCP/IP ........................ 35
3.3 Utiliti-utiliti TCP/IP ... 36

BAB IV PENGANTAR KONSEP DAN APLIKASI TCP/IP PADA


WINDOWS NT SERVER………………………………….. 37
4.1 Windows NT TCP/IP ..... 37
4.2 TCP ............ 37
4.3 NetBIOS via TCP/IP .......... 44

BAB V THE TCP/IP MODEL……………………………………... 51


5.1 Application Layer ......... 51
5.2 Transport Layer ................ 51
5.3 Internet Layer ................... 51
5.4 Network Access Layer . 52

REFERENSI

ii
BAB I
Konsep Dasar TCP/IP
(Transmission Control Protocol/Internet Protocol)

TCP/IP merupakan dasar dari segalanya, tanpa mempelajari TCP/PI


kemungkinan kita tidak dapat melakah maju di dunia pehackingan. Dengan kata
lain, TCP/IP merupakan awal dari segalanya. Banyak orang yg menyepelekan
pentingnya mempelajari TCP/IP, mereka mengaku dirinya "hacker" tetapi tidak
mengerti sama sekali apa itu TCP/IP. Merasa hacker hanya apabila bisa mencrash
ataupun menjebol server, tetapi sebetulnya bukan itulah maksud dari segala itu.
Hacker itu adalah orang yg haus akan pengetahuan, bukan haus akan
penghancuran. Untuk menjadi hacker dibutuhkan kerja keras, semangat, motivasi
yg tinggi serta pemahaman seluk-beluk internet itu sendiri, tanpa hal-hal tersebut
mustahil anda dapat menjadi seorang hacker yang tangguh.

TCP/IP adalah salah satu jenis protocol yg memungkinkan kumpulan


komputer untuk berkomunikasi dan bertukar data didalam suatu network
(jaringan). Merupakan himpunan aturan yg memungkinkan komputer untuk
berhubungan antara satu dengan yg lain, biasanya berupa bentuk / waktu / barisan
/ pemeriksaan error saat transmisi data.

A. Apa yg membuat TCP/IP menjadi penting ?


Karena TCP/IP merupakan protokol yg telah diterapkan pada hampir semua
perangkat keras dan sistem operasi. Tidak ada rangkaian protokol lain yg tersedia
pada semua sistem berikut ini :
a. Novel Netware.
b. Mainframe IBM.
c. Sistem digital VMS.
d. Server Microsoft Windows NT
e. Workstation UNIX, LinuX, FreeBSD
f. Personal komputer DOS.

1
B. Bagaimana awalnya keberadaan TCP/IP ?
Konsep TCP/IP berawal dari kebutuhan DoD (Departement of Defense)
AS akan suatu komunikasi di antara berbagai variasi komputer yg telah ada.
Komputer-komputer DoD ini seringkali harus berhubungan antara satu organisasi
peneliti dg organisasi peneliti lainnya, dan harus tetap berhubungan sehingga
pertahanan negara tetap berjalan selama terjadi bencana, seperti ledakan nuklir.
Oleh karenanya pada tahun 1969 dimulailah penelitian terhadap serangkaian
protokol TCP/IP. Di antara tujuan-tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Terciptanya protokol-protokol umum, DoD memerlukan suatu protokol yg


dapat ditentukan untuk semua jaringan.
2. Meningkatkan efisiensi komunikasi data.
3. Dapat dipadukan dengan teknologi WAN (Wide Area Network) yg telah ada.
4. Mudah dikonfigurasikan.

Tahun 1968 DoD ARPAnet (Advanced Reseach Project Agency) memulai


penelitian yg kemudian menjadi cikal bakal packet switching . Packet switching
inilah yg memungkinkan komunikasi antara lapisan network (dibahas nanti)
dimana data dijalankan dan disalurkan melalui jaringan dalam bentuk unit-unit
kecil yg disebut packet*. Tiap-tiap packet ini membawa informasi alamatnya
masing-masing yg ditangani dengan khusus oleh jaringan tersebut dan tidak
tergantung dengan paket-paket lain. Jaringan yg dikembangkan ini, yg
menggunakan ARPAnet sebagai tulang punggungnya, menjadi terkenal sebagai
internet.

Protokol-protokol TCP/IP dikembangkan lebih lanjut pada awal 1980 dan


menjadi protokol-protokol standar untuk ARPAnet pada tahun 1983. Protokol-
protokol ini mengalami peningkatan popularitas di komunitas pemakai ketika
TCP/IP digabungkan menjadi versi 4.2 dari BSD (Berkeley Standard Distribution)
UNIX. Versi ini digunakan secara luas pada institusi penelitian dan pendidikan
dan digunakan sebagai dasar dari beberapa penerapan UNIX komersial, termasuk
SunOS dari Sun dan Ultrix dari Digital. Karena BSD UNIX mendirikan hubungan

2
antara TCP/IP dan sistem operasi UNIX, banyak implementasi UNIX sekarang
menggabungkan TCP/IP.
Unit informasi yg mana jaringan berkomunikasi. Tiap-tiap paket berisi
identitas (header) station pengirim dan penerima, informasi error- control,
permintaan suatu layanan dalam lapisan network, informasi bagaimana menangani
permintaan dan sembarang data penting yg harus ditransfer.

C. Layanan apa saja yg diberikan oleh TCP/IP ?


Berikut ini adalah layanan "tradisional" yg dilakukan TCP/IP :

a. Pengiriman file (file transfer). File Transfer Protokol (FTP)


memungkinkan pengguna komputer yg satu untuk dapat mengirim
ataupun menerima file ke komputer jaringan. Karena masalah keamanan
data, maka FTP seringkali memerlukan nama pengguna (user name) dan
password, meskipun banyak juga FTP yg dapat diakses melalui
anonymous, alias tidak berpassword. (lihat RFC 959 untuk spesifikasi
FTP)
b. Remote login. Network terminal Protokol (telnet) memungkinkan
pengguna komputer dapat melakukan log in ke dalam suatu komputer
didalam suatu jaringan. Jadi hal ini berarti bahwa pengguna menggunakan
komputernya sebagai perpanjangan tangan dari computer jaringan
tersebut.( lihat RFC 854 dan 855 untuk spesifikasi telnet lebih lanjut)
c. Computer mail. Digunakan untuk menerapkan sistem elektronik mail.
(lihat RFC 821 dan 822)

d. Network File System (NFS). Pelayanan akses file-file jarak jauh yg


memungkinkan klien-klien untuk mengakses file-file pada komputer
jaringan jarak jauh walaupun file tersebut disimpan secara lokal. (lihat
RFC 1001 dan 1002 untuk keterangan lebih lanjut)
e. remote execution. Memungkinkan pengguna komputer untuk menjalankan
suatu program didalam komputer yg berbeda. Biasanya berguna jika
pengguna menggunakan komputer yg terbatas, sedangkan ia memerlukan
3
sumber yg banyak dalam suatu system komputer. Ada beberapa jenis
remote execution, ada yg berupa perintah-perintah dasar saja, yaitu yg
dapat dijalankan dalam system komputer yg sama dan ada pula yg
menggunakan "prosedure remote call system", yg memungkinkan program
untuk memanggil subroutine yg akan dijalankan di system komputer yg
berbeda. (sebagai contoh dalam Berkeley UNIX ada perintah "rsh" dan
"rexec")
f. name servers. Nama database alamat yg digunakan pada internet (lihat
RFC 822 dan 823 yg menjelaskan mengenai penggunaan protokol name
server yg bertujuan untuk menentukan nama host di internet.)

RFC (Request For Comments) adalah merupakan standar yg digunakan


dalam internet, meskipun ada juga isinya yg merupakan bahan diskusi ataupun
omong kosong belaka. Diterbitkan oleh IAB (Internet Activities Board) yg
merupakan komite independen para peneliti dan profesional yg mengerti teknis,
kondisi dan evolusi sistem internet. Sebuah surat yg mengikuti nomor RFC
menunjukan status RFC :
S : standard, standar resmi bagi internet
DS : Draft standard, protokol tahap akhir sebelum disetujui sebagai standar
PS : Proposed Standard, protokol pertimbangan untuk standar masa depan
I : Informational, berisikan bahan-bahan diskusi yg sifatnya informasi
E : Experimental, protokol dalam tahap percobaan tetapi bukan pada jalur
standar.
H : Historic, protokol-protokol yg telah digantikan atau tidak lagi
dipertimbankan utk standarisasi.

D. Bagaimanakah bentuk arsitektur dari TCP/IP itu ?


Dikarenakan TCP/IP adalah serangkaian protokol di mana setiap protokol
melakukan sebagian dari keseluruhan tugas komunikasi jaringan, maka tentulah
implementasinya tak lepas dari arsitektur jaringan itu sendiri. Arsitektur rangkaian

4
protokol TCP/IP mendifinisikan berbagai cara agar TCP/IP dapat saling
menyesuaikan.
Karena TCP/IP merupakan salah satu lapisan protokol OSI * (Open
System Interconnections), berarti bahwa hierarki TCP/IP merujuk kepada 7
lapisan OSI tersebut. Berikut adalah model referensi OSI 7 lapisan, yg mana
setiap lapisan menyediakan tipe khusus pelayanan jaringan :

Peer process
|Application layer |<----------------->|Application layer |
|Presentation layer|<----------------->|Presentation layer|
|Session layer |<----------------->|Session layer |
|Transport layer |<----------------->|Transport layer |
|Network layer |<----------------->|Network layer |
|Data link layer |<----------------->|Data link layer |
|Physical layer |<----------------->|Physical layer |

Tiga lapisan teratas biasa dikenal sebagai "upper lever protocol"


sedangkan empat lapisan terbawah dikenal sebagai "lower level protocol". Tiap
lapisan berdiri sendiri tetapi fungsi dari masing-masing lapisan bergantung dari
keberhasilan operasi layer sebelumnya. Sebuah lapisan pengirim hanya perlu
berhubungan dengan lapisan yang sama di penerima (jadi misalnya lapisan data
link penerima hanya berhubungan dengan data link pengirim) selain dengan satu
layer di atas atau dibawahnya (misalnya lapisan network berhubungan dengan
lapisan transport diatasnya atau dengan lapisan data link dibawahnya).

Model dengan menggunakan lapisan ini merupakan sebuah konsep yg


penting karena suatu fungsi yg rumit yg berkaitan dengan komunikasi dapat
dipecahkan menjadi sejumlah unit yg lebih kecil. Tiap lapisan bertugas
memberikan layanan tertentu pada lapisan diatasnya dan juga melindungi lapisan
diatasnya dari rincian cara pemberian layanan tersebut. Tiap lapisan harus
transparan sehingga modifikasi yg dilakukan atasnya tidak akan menyebabkan
perubahan pada lapisan yang lain. Lapisan menjalankan perannya dalam
pengalihan data dengan mengikuti peraturan yang berlaku untuknya dan hanya
berkomunikasi dengan lapisan yang setingkat. Akibatnya sebuah layer pada satu
sistem tertentu hanya akan berhubungan dengan lapisan yang sama dari sistem
5
yang lain. Proses ini dikenal sebagai "Peer process". Dalam keadaan sebenarnya
tidak ada data yang langsung dialihkan antar lapisan yang sama dari dua sistem
yang berbeda ini. Lapisan atas akan memberikan data dan kendali ke lapisan
dibawahnya sampai lapisan yang terendah dicapai. Antara dua lapisan yang
berdekatan terdapat "interface" (antarmuka). Interface ini mendifinisikan operasi
dan layanan yang diberikan olehnya ke lapisan lebih atas. Tiap lapisan harus
melaksanakan sekumpulan fungsi khusus yang dipahami dengan sempurna.
Himpunan lapisan dan protokol dikenal sebagai "arsitektur jaringan".

Pengendalian komunikasi dalam bentuk lapisan menambah overhead


karena tiap lapisan berkomunikasi dengan lawannya melalui "header". Walaupun
rumit tetapi fungsi tiap lapisan dapat dibuat dalam bentuk modul sehingga
kerumitan dapat ditanggulangi dengan mudah.Disini kita tidak akan membahas
model OSI secara mendalam secara keseluruhannya, karena protokol TCP/IP
tidak mengikuti benar model referensi OSI tersebut. Walaupun demikian, TCP/IP
model akan terlihat seperti ini :

=========================================
|Application layer | |
|Presentation layer | Application layer |
|Session layer | |
|===================|===================|
|Transport layer | Transport layer/ |
| | Host to host |
|=======================================|
|Network layer | Network layer/ |
| | internet layer |
|===================|===================|
|Data Link layer | Network access |
|Physical layer | |
|===================|===================|
Model OSI model internet

6
Sekarang mari kita bahas keempat lapisan tersebut.

a. Network Access
Lapisan ini hanya menggambarkan bagaimana data dikodekan menjadi sinyal-
sinyal dan karakteristik antarmuka tambahan media.
b. Internet layer/ network layer
Untuk mengirimkan pesan pada suatu internetwork (suatu jaringan yang
mengandung beberapa segmen jaringan), tiap jaringan harus secara unik
diidentifikasi oleh alamat jaringan. Ketika jaringan menerima suatu pesan dari
lapisan yang lebih atas, lapisan network akan menambahkan header pada
pesan yang termasuk alamat asal dan tujuan jaringan. Kombinasi dari data dan
lapisan network disebut "paket". Informasi alamat jaringan digunakan untuk
mengirimkan pesan ke jaringan yang benar, setelah pesan tersebut sampai
pada jaringan yg benar, lapisan data link dapat menggunakan alamat node
untuk mengirimkan pesan ke node tertentu.
_____ _____
|=====| |=====| ################### end nodes
\-----/ \-----/ ##
|===| |===| # #
| | # #
---|---------- |---- # routers # #
| ## # #
| # # # #
|=---=| # # # #
|=---=| # # #
| # _____ _____
komputer ******* # |=====| |=====|
Lainnya --- * token * -----|=---=| \-----/ \-----/
* ring * |=---=| |===| |===|
******* | | |
| -|-------- |---------|---------
-----
|
Komputer
Lainnya

Meneruskan paket ke jaringan yang benar disebut "routing" dan peralatan


yang meneruskan paket adalah "routers". Suatu antar jaringan mempunyai dua
tipe node :
7
- "End nodes", menyediakan pelayanan kepada pemakai. End nodes
menggunakan lapisan network utk menambah informasi alamat jaringan
kepada paket, tetapi tidak melakukan routing. End nodes kadang-kadang
disebut "end system" (istilah OSI) atau "host" (istilah TCP/IP)
- Router memasukan mekanisme khusus untuk melakukan routing. Karena
routing merupakan tugas yg kompleks, router biasanya merupakan
peralatan tersendiri yg tidak menyediakan pelayanan kepada pengguna
akhir. Router kadang-kadang disebut "intermediate system" (istilah OSI)
atau "gateway" (istilah TCP/IP).

Selain itu juga lapisan ini bertanggung jawab untuk pengiriman data
melalui antar jaringan. Protokol lapisan intenet yang utama adalah internet
protokol, IP (RFC 791, lihat juga RFC 919, 922,950). IP menggunakan protokol-
protokol lain untuk tugas-tugas khusus internet. ICMP(dibahas nanti) digunakan
untuk mengirimkan pesan-pesan ke lapisan host ke host. Adapun fungsi IP :

1. Pengalamatan
2. Fragmentasi datagram pada antar jaringan
3. Pengiriman datagram pada antar jaringan
4. Transport layer /host to host

Salah satu tanggung jawab lapisan transport adalah membagi pesan-pesan


menjadi fragment-fragment yang cocok dengan pembatasan ukuran yg dibentuk
oleh jaringan. Pada sisi penerima, lapisan transport menggabungkan kembali
fragment untuk mengembalikan pesan aslinya, sehingga dapat diketahui bahwa
lapisan transport memerlukan proses khusus pada satu komputer ke proses yg
bersesuaian pada komputer tujuan. Hal ini dikenal sebagai Service Access Point
(SAP) ID kepada setiap paket (berlaku pada model OSI, istilah TCP/IP untuk SAP
ini disebut port *).

Mengenali pesan-pesan dari beberapa proses sedemikian rupa sehingga


pesan tersebut dikirimkan melalui media jaringan yg sama disebut multiplexing .

8
Prosedur mengembalikan pesan dan mengarahkannya pada proses yg benar
disebut demultiplexing . Tanggung javab lapisan transport yg paling berat dalam
hal pengiriman pesan adalah mendeteksi kesalahan dalam pengiriman data
tersebut. Ada dua kategori umum deteksi kesalahan dapat dilakukan oleh lapisan
transport :

a. Reliable delivery, berarti kesalahan tidak dapat terjadi, tetapi kesalahan


akan dideteksi jika terjadi. Pemulihan kesalahan dilakukan dengan jalan
memberitahukan lapisan atas bahwa kesalahan telah terjadi dan meminta
pengirimna kembali paket yg kesalahannya terdeteksi.
b. Unreliable delivery, bukan berarti kesalahan mungkin terjadi, tetapi
menunjukkan bahwa lapisan transport tidak memeriksa kesalahan tersebut.
Karena pemeriksaan kesalahan memerlukan waktu dan mengurangi
penampilan jaringan. Biasanya kategori ini digunakan jika setiap paket
mengandung pesan yg lengkap, sedangkan reliable delivery, jika
mengandung banyak paket. Unreliable delivery, sering disebut datagram
delivery dan paket-paket bebas yg dikerimkan dengan cara ini sering
disebut datagram .

Karena proses lapisan atas (application layer) memiliki kebutuhan yg


bervariasi, terdapat dua protokol lapisan transport /host to host, TCP dan UDP.
TCP adalah protokol yg handal. Protokol ini berusaha secara seksama untuk
mengirimkan data ke tujuan, memeriksa kesalahan, mengirimkan data ulang bila
diperlukan dan mengirimkan error ke lapisan atas hanya bila TCP tidak berhasil
mengadakan komunikasi (dibahas nanti). Tetapi perlu dicatat bahwa kehandalan
TCP tercapai dengan mengorbankan bandwidth jaringan yg besar.

UDP (User Datagram Protocol) disisi lain adalah protokol yg tidak handal.
Protokol ini hanya semampunya saja mengirimkan data. UDP tidak akan
berusaha untuk mengembalikan datagram yg hilang dan proses pada lapisan atas
harus bertanggung jawab untuk mendeteksi data yg hilang atau rusak dan
mengirimkan ulang data tersebut bila dibutuhkan.

9
c. Application layer, Lapisan inilah biasa disebut lapisan akhir (front end)
atau bisa disebut user program. Lapisan inilah yg menjadi alasan
keberadaan lapisan sebelumnya. Lapisan sebelumnya hanya bertugas
mengirimkan pesan yg ditujukan utk lapisan ini. Di lapisan ini dapat
ditemukan program yg menyediakan pelayanan jaringan, seperti mail
server (email program), file transfer server (FTP program), remote
terminal.

Token Ring merupakan teknologi LAN data link yg didefinisikan oleh


IEEE 802.4 dimana sistem dihubungkan satu sama lain dengan menggunakan
segmen kabel twisted-pair point-to-point untuk membentuk suatu struktur ring.
Sebuah sistem diijinkan untuk mengirim hanya bila sistem tersebut memiliki
token (data unit khsusus yg digunakan bersama-sama) yg akan dilewarkan dari
satu sistem ke sistem lain sekitar ring.
Komputer port adalah tempat adalah tempat dimana informasi masuk dan
keluar. Di PC contohnya monitor sebagai keluaran informasi, keyboard dan
mouse sebagai masukan informasi. Tetapi dalam istilah internet, port berbentuk
virtual (software) bukan berbentuk fisik seperti RS232 serial port (utk koneksi
modem).

E. Bagaimana TCP dan IP bekerja ?


Seperti yg telah dikemukakan diatas TCP/IP hanyalah merupakan suatu lapisan
protokol(penghubung) antara satu komputer dg yg lainnya dalam network,
meskipun ke dua komputer tersebut memiliki OS yg berbeda. Untuk mengerti
lebih jauh marilah kita tinjau pengiriman sebuah email.Dalam pengiriman email
ada beberapa prinsip dasar yg harus dilakukan. Pertama, mencakup hal-hal umum
berupa siapa yg mengirim email, siapa yg menerima email tersebut serta isi dari
email tersebut. Kedua, bagaimana cara agar email tersebut sampai pada
tujuannya.Dari konsep ini kita dapat mengetahui bahwa pengirim email
memerlukan "perantara" yg memungkinkan emailnya sampai ke tujuan (seperti
layaknya pak pos). Dan ini adalah tugas dari TCP/IP. Antara TCP dan IP ada
pembagian tugas masing-masing.
10
TCP merupakan connection-oriented, yg berarti bahwa kedua komputer
yg ikut serta dalam pertukaran data harus melakukan hubungan terlebih dulu
sebelum pertukaran data ( dalam hal ini email) berlangsung. Selain itu TCP juga
bertanggung jawab untuk menyakinkan bahwa email tersebut sampai ke tujuan,
memeriksa kesalahan dan mengirimkan error ke lapisan atas hanya bila TCP tidak
berhasil melakukan hubungan (hal inilah yg membuat TCP sukar untuk
dikelabuhi). Jika isi email tersebut terlalu besar untuk satu datagram * , TCP akan
membaginya kedalam beberapa datagram. IP bertanggung jawab setelah
hubungan berlangsung, tugasnya adalah untuk meroute data packet . didalam
network. IP hanya bertugas sebagai kurir dari TCP dalam penyampaian datagram
dan "tidak bertanggung jawab" jika data tersebut tidak sampai dengan utuh (hal
ini disebabkan IP tidak memiliki informasi mengenai isi data yg dikirimkan) maka
IP akan mengirimkan pesan kesalahan ICMP*. Jika hal ini terjadi maka IP hanya
akan memberikan pesan kesalahan (error message) kembali ke sumber data.
Karena IP "hanya" mengirimkan data "tanpa" mengetahui mana data yg akan
disusun berikutnya menyebabkan IP mudah untuk dimodifikasi daerah "sumber
dan tujuan" datagram. Hal inilah penyebab banyak paket hilang sebelum sampai
kembali ke sumber awalnya. (jelas ! sumber dan tujuannya sudah dimodifikasi)

Kalimat Datagram dan paket sering dipertukarkan penggunaanya. Secara


teknis, datagram adalah kalimat yg digunakan jika kita hendak menggambarkan
TCP/IP. Datagram adalah unit dari data, yg tercakup dalam protokol.

ICPM adalah kependekan dari Internet Control Message Protocol yg


bertugas memberikan pesan dalam IP. Berikut adalah beberapa pesan potensial
sering timbul (lengkapnya lihat RFC 792):

a. Destination unreachable, terjadi jika host,jaringan,port atau protokol


tertentu tidak dapat dijangkau.
b. Time exceded, dimana datagram tidak bisa dikirim karena time to live
habis.
c. Parameter problem, terjadi kesalahan parameter dan letak oktert dimana
kesalahan terdeteksi.

11
d. Source quench, terjadi karena router/host tujuan membuang datagram
karena batasan ruang buffer atau karena datagram tidak dapat diproses.
e. Redirect, pesan ini memberi saran kepada host asal datagram mengenai
router yang lebih tepat untuk menerima datagram tsb.
f. Echo request dan echo reply message, pesan ini saling mempertukarkan
data antara host.

Selain RFC 792 ada juga RFC 1256 yg isinya berupa ICMP router
discovery message dan merupakan perluasan dari ICMP, terutama membahas
mengenai kemampuan bagi host untuk menempatkan rute ke gateway.

F. Bagaimanakah bentuk format header protokol UDP,TCP,IP ?


1. UDP
UDP memberikan alternatif transport untuk proses yg tidak membutuhkan
pengiriman yg handal. Seperti yg telah dibahas sebelumnya, UDP merupakan
protokol yg tidak handal, karena tidak menjamin pengiriman data atau
perlindungan duplikasi. UDP tidak mengurus masalah penerimaan aliran data dan
pembuatan segmen yg sesuai untuk IP.Akibatnya, UDP adalah protokol sederhana
yg berjalan dengan kemampuan jauh dibawah TCP. Header UDP tidak
mengandung banyak informasi, berikut bentuk headernya :

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
+ Source Port + Destination Port +
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
+ Length + Checksum +
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Source port, adalah port asal dimana system mengirimkan datagram.


Destination port, adalah port tujuan pada host penerima.
Length, berisikan panjang datagram dan termasuk data.
Checksum, bersifat optional yg berfungsi utk meyakinkan bahwa data tidak akan
mengalami rusak (korup)

2. TCP
Seperti yg telah dibahas sebelumnya, TCP merupakan protokol yg handal dan
bertanggung jawab untuk mengirimkan aliran data ke tujuannya secara handal dan

12
berurutan. Untuk memastikan diterimanya data, TCP menggunakan nomor urutan
segmen dan acknowlegement (jawaban). Misalkan anda ingin mengirim file
berbentuk seperti berikut :
TCP kemudian akan memecah pesan itu menjadi beberapa datagram
(untuk melakukan hal ini, TCP tidak mengetahui berapa besar datagram yg bisa
ditampung jaringan. Biasanya, TCP akan memberitahukan besarnya datagram yg
bisa dibuat, kemudian mengambil nilai yg terkecil darinya, untuk memudahkan).
TCP kemudian akan meletakan header di depan setiap datagram tersebut.
Header ini biasanya terdiri dari 20 oktet, tetapi yg terpenting adalah oktet ini
berisikan sumber dan tujuan nomor port (port number) dan nomor urut
(sequence number) . Nomor port digunakan untuk menjaga data dari banyaknya
data yg lalu lalang. Misalkan ada 3 orang yg mengirim file. TCP anda akan
mengalokasikan nomor port 1000, 1001, dan 1002 untuk transfer file. Ketika
datagram dikirim, nomor port ini menjadi sumber port (source port) number
untuk masing-masing jenis transfer. Yg perlu diperhatikan yaitu bahwa TCP perlu
mengetahui juga port yg dapat digunakan oleh tujuan (dilakukan diawal
hubungan). Port ini diletakan pada daerah tujuan port (destination port) . Tentu
saja jika ada datagram yg kembali, maka source dan destination portnya akan
terbalik, dan sejak itu port anda menjadi destination port dan port tujuan menjadi
source port.
Setiap datagram mempunyai nomor urut (sequence number) masing-
masing yg berguna agar datagram tersebut dapat tersusun pada urutan yg benar
dan agar tidak ada datagram yg hilang. TCP tidak memberi nomor datagram,
tetapi pada oktetnya. Jadi jika ada 500 oktet data dalam setiap datagram, datagram
yg pertama mungkin akan bernomor urut 0, kedua 500, ketiga 1000, selanjutnya
1500 dan eterusnya. Kemudian semua susunan oktet didalam datagram akan
diperiksa keadaannya benar atau salah, dan biasa disebut dg checksum .
Hasilnya kemudian diletakan ke header TCP. Yg perlu diperhatikan ialah bahwa
checksum ini dilakukan di kedua komputer yg melakukan hubungan. Jika nilai
keberadaan susunan oktet antara satu checksum dg checksum yg lain tidak sama,

13
maka sesuatu yg tidak diinginkan akan terjadi pada datagram tersebut, yaitu
gagalnya koneksi (lihat bahasan sebelumnya). Jadi inilah bentuk datagram
tersebut:

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
+ Source Port + Destination port +
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
+ Sequence number +
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
+ Acknowledgment number +
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
+ Data + |U|A|P|R|S|F| +
+ offset+ Reserved |R|C|S|S|Y|I| Window +
+ + |G|K|H|T|N|N| +
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
+ Checksum | Urgent pointer +
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
+ data anda ------ sampai 500 oktet berikut +

Jika kita misalkan TCP header sebagai , maka seluruh file akan berbentuk
sebagai berikut :
T---- T---- T---- T---- T---- T---- T---- T---- T---- T---- T----

Ada beberapa bagian dari header yg belum kita bahas. Biasanya bagian header ini
terlibat sewaktu hubungan berlangsung.

- Seperti 'acknowledgement number' misalnya, yg bertugas untuk menunggu


jawaban apakah datagram yg dikirim sudah sampai atau belum. Jika tidak
ada jawaban (acknowledgement) dalam batas waktu tertentu, maka data
akan dikirim lagi.
- Window berfungsi untuk mengontrol berapa banyak data yg bisa singgah
dalam satu waktu. Jika Window sudah terisi, ia akan segera langsung
mengirim data tersebut dan tidak akan menunggu data yg terlambat,
karena akan menyebabkan hubungan menjadi lambat.
- Urgent pointer menunjukan nomor urutan oktet menyusul data yg
mendesak. Urgent pointer adalah bilangan positif berisi posisi dari nomor
urutan pada segmen. Reserved selalu berisi nol. Dicadangkan untuk
penggunaan mendatang.

14
- Control bit (disamping kanan reserved, baca dari atas ke bawah). Ada
enam kontrol bit :
a. URG, Saat di set 1 ruang urgent pointer memiliki makna, set 0 diabaikan.
b. ACK saat di set ruang acknowledgement number memiliki arti.
c. PSH, memulai fungsi push.
d. RST, memaksa hubungan di reset.
e. SYN, melakukan sinkronisasi nomor urutan untuk hubungan. Bila diset maka
hubungan di buka.
f. FIN, hubungan tidak ada lagi.

3. IP
TCP akan mengirim setiap datagram ke IP dan meminta IP untuk
mengirimkannya ke tujuan(tentu saja dg cara mengirimkan IP alamat tujuan).
Inilah tugas IP sebenarnya. IP tidak peduli apa isi dari datagram, atau isi dari TCP
header. Tugas IP sangat sederhana, yaitu hanya mengantarkan datagram tersebut
sampai tujuan (lihat bahasan sebelumnya). Jika IP melewati suatu gateway, maka
ia kemudian akan menambahkan header miliknya. Hal yg penting dari header ini
adalah source address dan Destination address , protocol number dan
checksum . source address adalah alamat asal datagram. Destination
address adalah alamat tujuan datagram (ini penting agar gateway mengetahui ke
mana datagram akan pergi). Protocol number meminta IP tujuan untuk
mengirim datagram ke TCP. Karena meskipun jalannya IP menggunakan TCP,
tetapi ada juga protokol tertentu yg dapat menggunakan IP, jadi kita harus
memastikan IP menggunakan protokol apa untuk mengirim datagram tersebut.
Akhirnya, checksum akan meminta IP tujuan untuk meyakinkan bahwa header
tidak mengalami kerusakan. Yang perlu dicatat yaitu bahwa TCP dan IP
menggunakan checksum yang berbeda. Berikut inilah tampilan header IP :

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
++++
+ version + IHL + Type of Service + Total Length +
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
++++

15
+ identification + Flag + Fragment Offset +
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
++++
+ Time to live + Protocol + Header Checksum +
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
++++
+ Source Address +
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
++++
+ Destination Address +
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
++++
+ TCP header, kemudian data ------- +
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
++++

Jika kita misalkan IP header sebagai , maka file sekarang akan berbentuk :

IT---- IT---- IT---- IT----- IT----- IT----- IT----- IT----

16
BAB II
TCP/IP FUNDAMENTALS

2.1 OSI Seven Layer Model & Seminar Outline

This seminar will present TCP/IP communications starting from Layer 2 up to


Layer 4 (TCP/IP applications cover Layers 5-7)

• IP Addresses
• Data Link Layer
o Network Frames
o Address Resolution Protocol
• Network Layer
o Internet Protocol
o IP Routing
o ICMP Error Reporting

17
0
• Transport Layer
o User Datagram Protocol
o Transmission Control Protocol
• Session through Application Layers
o Domain Name System
• Final example tracing DNS transaction through a router

2.2 Definitions

v Physical network - a collection of computers, communications devices,


wiring, etc. that communicate directly with one another (e.g., Ethernet, Token
Ring)

v Host - A computer, connected to a physical network, that exchanges


information with another computer via TCP/IP

v Gateway - A computer that interconnects two or more physical networks and


that routes TCP/IP information among those networks (accurately referred to
as a router)

18
2.3 IP addresses

• are unique, 32-bit addresses


• correspond to connections, not hosts (generally, move connection ==>
change IP address)
• are referenced by humans via dotted decimal (or dotted quad) notation,
one number per 8 bits (1 octet or byte), e.g., 128.192.6.7
• consist of three primary classes A, B, and C (class D is for multicast) of
the form [netid,hostid]

2.4 Class formats

2.5 Subnet Mask (netmask)

v 32-bit value

v Generally used to subdivide (subnet) a given IP class network into smaller


(sub)networks

v Netmask determines which portion of an IP address is the network address and


which is the host address

2.6 An IP address bit is a network address bit if the corresponding netmask


bit is 1
2.7 An IP address bit is a host address bit if the corresponding netmask bit is
0

v "Natural netmask" has all netid bit locations = 1 and all hostid bit locations =
0(e.g., 255.0.0.0, 255.255.0.0, and 255.255.255.0 for class A, B, and C
networks, respectively)

19
3 Netmask example:

Netid and hostid conventions:

• Network addresses have hostid with all bits = 0 (e.g., 128.192.0.0 with
netmask=255.255.0.0 and 128.192.6.0 with netmask=255.255.255.0)
• Directed broadcast addresses have hostid with all bits = 1 (e.g.,
128.192.255.255 with netmask=255.255.0.0 and 128.192.54.255 with
netmask=255.255.255.0)
• "Limited" broadcast has all bits = 1 (e.g. 255.255.255.255)
• Loopback address 127.xxx.yyy.zzz used for internal testing, no traffic
generated (typically 127.0.0.1)

IP network ranges by class:

• Class A ==> 1.0.0.0 - 126.0.0.0


• Class B ==> 128.xxx.0.0 - 191.xxx.0.0
• Class C ==> 192.xxx.yyy.0 - 223.xxx.yyy.0
• Class D ==> 224.xxx.yyy.zzz - 239.xxx.yyy.zzz (multicast IP)

Hosts with multiple IP addresses per interface and/or on multiple interfaces are
called multi-homed hosts.

Ø Data Link Layer


Ø Network Frames

• The basic unit of a physical network is a frame


• General form of a network frame

• Network frame formats


o Ethernet frames
§ Version 2 format

20
§ IEEE 802 format

o Token Ring frames


§ IEEE 802 format

• Every physical network has a maximum frame size called the maximum
transfer unit (MTU)
o Ethernet MTU - 1500 bytes
o Token Ring MTU - 4192 bytes
• Some physical networks have a minimum frame size and must be padded
(typically with bytes of "zeroes") to that size when the actual data size is
smaller (Ethernet has a minimum frame size of 60 bytes)

Address Resolution Protocol (ARP)

• The address resolution protocol (ARP) is used to associate physical


network card addresses (MAC addresses) with IP addresses.
• Encapsulation of ARP message in a physical frame

21
• ARP message format

• ARP process
1. ARP requestor sends a broadcast frame with the destination IP
address, its source IP address and MAC address, asking for the
destination MAC address.
2. Host with destination IP address sends a directed frame back to
ARP requestor filling in its MAC address and storing the MAC
address of the sender in an ARP table (or cache).
3. Optionally, all other hosts within the same broadcast domain add
the sender's MAC and IP addresses to its ARP cache.

• Ethernet example:

Source IP address = 128.192.6.7 (80 C0 06 07)


Source MAC address = 00 00 C0 8D 9C FB
Destination IP address = 128.192.6.193 (80 C0 06 C1)
Destination MAC address = 00 00 1D E5 A3 B9

1. ARP Request

2. ARP Response

22
ARP Table (or Cache)

• To minimize broadcasts due to ARP requests, IP hosts and gateways store


tables of MAC and IP addresses (called ARP tables or cashes)
• Each entry in the cache contains (IP address, MAC address, Time to Live)
• Sample ARP cache:

IP address MAC address TTL


128.192.6.111 00:00:C0:B8:A5:E3 155s
128.192.10.141 08:00:20:7C:7F:7E 246s
128.192.106.159 00:05:02:E6:48:41 626s
128.192.153.21 00:00:1B:16:F7:FF 332s
128.192.237.52 00:00:0C:4E:60:8F 185s
128.192.26.126 00:00:94:21:66:14 439s

• The Time to Live (TTL) field has either a fixed or adjustable maximum
(usually a workstation or router, respectively)
• TTL is set to maximum when ARP request received, not set when
communicating with another host
• Tools to display ARP info (TTL usually not displayed):
o arp (Windows 9x/NT/2000)
o arp (Unix)

Proxy ARP

• Some devices (such as routers) respond to ARP requests for IP addresses


connected to other networks by providing their MAC address in an ARP
reply
• This behavior is called proxy (or promiscuous) ARP
• Proxy ARP example:

23
Internet Protocol

• The Internet Protocol (IP) is an:


o unreliable (delivery not guaranteed)
o connectionless (packets independent of one another)
o best-effort (attempt to deliver packets)

packet delivery mechanism

• Basic unit is the datagram (up to 65,535 bytes)


• Encapsulation of IP datagram in a physical frames

24
• IP datagram format

• Network MTU and fragmentation


o IP hosts send datagrams up to the MTU size of the physical
network
o Routers *may* have to fragment datagrams if outbound MTU
smaller than inbound frame size
§ Each fragment has the format of an IP datagram
§ Fragments reassembled at receiving host (may be
inefficient)
§ Higher probability of retransmission --> losing one
fragment loses entire datagram
• IP Options
o Loose and strict source routing - used to route a datagram along
a specific path
o Record route - used to trace a route
o Internet timestamp - used to record timestamps along the route

IP Routing

• Both hosts and routers participate in routing


• Direct routing - transmitting a datagram from one computer directly to
another on same physical network
• Indirect routing - destination host not on same network --> datagram sent
to a router for delivery
• Routing based on IP routing table of the form (netmask, net-address,
next-hop)
• Routing algorithm
1. Extract destination IP address ipdest from datagram
2. Starting at the beginning of the routing table (and for each entry)
§ Calculate network portion of ipdest --> ipnet =
AND(netmask, ipdest)
§ If ipnet equals net-address, send datagram to next-hop

25
§ If ipnet does not equal net-address, repeat steps a. and b.
for next entry
§ If no table entry matches, declare a routing error
• Routing table order:
1. Directly connected networks (DCN)
2. Host-specific routes (HSR)
3. Net-specific routes (NSR)
4. Default route (DR)
• Hosts have minimal routing tables (usually two entries - directly connected
network and default route)
• Network for host routing examples

• Routing table for host H1

entry netmask net-address next-hop hop- (comments)


count
1 255.255.0.0 128.192.0.0 128.192.6.7 0 DCN
2 0.0.0.0 0.0.0.0 128.192.1.1 1 DR

• Host routing example 1:

1. Datagram ipdest=128.192.254.100
2. Calculate network portion of ipdest using 1st routing table entry
netmask:
3. ipdest = 10000000 11000000 11111110
01100100 (128.192.254.100)
4. netmask = 11111111 11111111 00000000
00000000 (255.255.0.0)
5. AND operation ----------------------------------
-
6. ipnet = 10000000 11000000 00000000
00000000 (128.192.0.0)

7. Compare ipnet and 1st routing table entry net-address


8. 128.192.0.0 equals 128.192.0.0

26
9. Since they match, send it to next-hop=128.192.6.7, i.e.,
communicate directly with destination host
• Host routing example 2:

1. Datagram ipdest=131.144.4.10
2. Calculate network portion of ipdest using 1st routing table entry
netmask:
3. ipdest = 10000011 10010000 00000100
00001010 (131.144.4.10)
4. netmask = 11111111 11111111 00000000
00000000 (255.255.0.0)
5. AND operation ----------------------------------
-
6. ipnet = 10000011 10010000 00000000
00000000 (131.144.0.0)

7. Compare ipnet with 1st routing table entry net-address


8. 128.192.0.0 does *not* equal 131.144.0.0

9. Since they don't match, calculate network portion of ipdest using


2nd routing table entry netmask:
10. ipdest = 10000011 10010000 00000100
00001010 (131.144.4.10)
11. netmask = 00000000 00000000 00000000
00000000 (0.0.0.0)
12. AND operation ----------------------------------
-
13. ipnet = 00000000 00000000 00000000
00000000 (0.0.0.0)

14. Compare ipnet with 2nd routing table entry net-address


15. 0.0.0.0 does equal 0.0.0.0

16. Since they match, send it to next-hop=128.192.1.1, i.e., the default


gateway

27
• Network for gateway routing examples

• Routing table for gateway G1

entry netmask net-address next-hop hop- (comments)


count
1 255.255.255.0 128.192.6.0 128.192.6.250 0 DCN
2 255.255.255.0 128.192.7.0 128.192.7.250 0 DCN
3 255.255.255.0 128.192.150.0 128.192.150.250 0 DCN
4 255.255.255.0 128.192.232.0 128.192.232.250 0 DCN
5 255.255.255.255 131.144.4.10 128.192.232.2 1 HSR
6 255.255.0.0 168.15.0.0 128.192.232.2 2 NSR
7 0.0.0.0 0.0.0.0 128.192.232.2 1 DR

• Gateway routing example 1:

1. Datagram ipdest=128.192.150.24
2. Find routing entry in table in which network portion of ipdest
matches net-address and send datagram to corresponding next-
hop
• (netmask)

28
• entry netmask AND(128.192.150.24) net-address
result
• ----- ------- -------------- ----------- ----
--
• 1 255.255.255.0 128.192.150.0 128.192.6.0 no
match
• 2 255.255.255.0 128.192.150.0 128.192.7.0 no
match
• 3 255.255.255.0 128.192.150.0 128.192.150.0 send
directly
• Gateway routing example 2:

1. Datagram ipdest=168.15.44.39
2. Find routing entry in table in which network portion of ipdest
matches net-address and send datagram to corresponding next-
hop
• (netmask)
• entry netmask AND(168.15.44.39) net-address
result
• ----- ------- ------------ ----------- ----
--
• 1 255.255.255.0 168.15.44.0 128.192.6.0 no
match
• 2 255.255.255.0 168.15.44.0 128.192.7.0 no
match
• 3 255.255.255.0 168.15.44.0 128.192.150.0 no
match
• 4 255.255.255.0 168.15.44.0 128.192.232.0 no
match
• 5 255.255.255.255 168.15.44.39 131.144.4.10 no
match
• 6 255.255.0.0 168.15.0.0 168.15.0.0 send
to 128.192.232.2
• Gateway routing example 3:

1. Datagram ipdest=193.24.56.149
2. Find routing entry in table in which network portion of ipdest
matches net-address and send datagram to corresponding next-
hop
• (netmask)
• entry netmask AND(193.24.56.149) net-address
result
• ----- ------- -------------- ----------- ---
---
• 1 255.255.255.0 193.24.56.0 128.192.6.0 no
match
• 2 255.255.255.0 193.24.56.0 128.192.7.0 no
match
• 3 255.255.255.0 193.24.56.0 128.192.150.0 no
match

29
• 4 255.255.255.0 193.24.56.0 128.192.232.0 no
match
• 5 255.255.255.255 193.24.56.149 131.144.4.10 no
match
• 6 255.255.0.0 193.24.0.0 168.15.0.0 no
match
• 7 0.0.0.0 0.0.0.0 0.0.0.0
send to 128.192.232.2

(default gateway)

Routing Update Protocols

• Routing update protocols are used to modify the routing tables in gateways
• Autonomous system - a collection of networks and gateways controlled
by a single authority

• Two general types of update protocols


o Interior gateway protocols - Used among gateways within an
autonomous system
§ Routing Information Protocol (RIP, RIP2)
§ Open Shortest Path First (OSPF)
o Exterior gateway protocols - Used by gateways connecting
autonomous systems
§ Exterior Gateway Protocol (EGP)
§ Border Gateway Protocol (BGP)
• OSPF & RIP used at UGA
o Only Foundry core routers communicate via OSPF
o Foundry routers broadcast RIP sometimes (don't listen)

30
o RIP turned off all other routers
o Hosts can listen to RIP but must *NOT* broadcast RIP

ICMP Error Reporting

• Since IP networks are inherently unreliable, need a mechanism for


reporting IP datagram delivery problems
• Internet Control Message Protocol (ICMP) used to report errors
o ICMP *required* implementation of any TCP/IP software
o Usually initiated by gateways, but can also be initiated by hosts
o ICMP messages are sent back to source IP host, not gateways
o ICMP messages delivered just like IP datagrams
o Problems delivering ICMP messages do *not* generate additional
ICMP messages
o ICMP does not specify how to handle errors
• ICMP Message Encapsulation

• ICMP Message Format

• ICMP Echo Request/Reply - Used to test whether a destination is


reachable and responding (e.g., used by packet internet groper or ping)

31
• ICMP Destination Unreachable - Used by a gateway to indicate that it
cannot route or deliver an IP datagram

• ICMP Source Quench - Used by a gateway to indicate that it is


congested, source slows down rate it sends datagrams

• ICMP Redirect - Used by a gateway to tell a directly connected host that


a more efficient gateway should be used for a specific IP address

• ICMP Time Exceeded - Used by a gateway to indicate that a routing loop


has occurred (sent when the IP TTL value reaches 0 or when segment
reassembly time exceeded)

32
BAB III
IMPLEMENTASI TCP/IP DI WINDOWS SERVER 2003

Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) adalah


serangkaian protocol berstandar industri yang dirancang untuk wide area network
(WAN). Microsoft Windows 2003 memiliki dukungan yang sangat luas untuk
TCP/IP baik sebagai suatu rangkaian protocol maupun seperangkat layanan untuk
konektivitas dan manajemen jaringan-jaringan IP. Di sini akan diuraikan tinjauan
tentang konsep-konsep TCP/IP, terminologi, dan bagaimana standar-standar
Internet dibuat. Anda juga akan belajar bagaimana Microsoft Windows 2003
berintegrasi dengan TCP/IP.

3.1 Keuntungan TCP/IP

Semua sistem operasi yang modern menawarkan dukungan TCP/IP dan


kebanyakan jaringan yang besar mengandalkan pada TCP/IP untuk sebagian besar
lalu lintas jaringannya. TCP/IP juga merupakan standar protocol untuk Internet.
Selain itu, banyak utiliti konektivitas standar yang tersedia untuk mengakses dan
mentransfer data di antara sistem-sistem yang tidak serupa. Beberapa utiliti
standar tersebut, misalnya File Transfer Protocol (FTP) dan Telnet, disertakan di
dalam Windows Server 2003. Jaringan-jaringan TCP/IP dapat dipadukan secara
mudah dengan Internet. Karena popularitasnya, TCP/IP dikembangkan secara
sempurna dan menawarkan banyak utiliti yang mampu meningkatkan
penggunaan, unjuk kerja (performance), dan keamanan. Jaringan-jaringan yang
didasarkan pada protocol transport lainnya, seperti ATM atau AppleTalk, dapat
ber-interface dengan jaringan TCP/IP melalui suatu device yang dikenal sebagai
gateway. Penambahan TCP/IP ke konfigurasi Windows Server 2003 memberikan
sejumlah keuntungan:

33
1. Menawarkan suatu teknologi untuk menghubungkan sistem-sistem yang
tidak serupa. TCP/IP termasuk routable dan dapat dihubungkan ke
jaringan-jaringan berbeda melalui gateway.
2. Memungkinkan untuk melakukan server framework atau client yang
termasuk cross-platform, scalable, dan robust. Microsoft TCP/IP
menawarkan WinSock interface, yang sangat ideal untuk mengembangkan
aplikasi-aplikasi client/server yang dapat beroperasi pada WinSock-
compliant stack dari vendor-vendor lain.
3. Memberikan suatu metode untuk memperoleh akses ke Internet. Dengan
berhubungan ke Internet, sebuah VPN (virtual private network) atau
extranet dapat ditentukan, yang bisa menghasilkan akses jarak jauh yang
tidak mahal.
4. Selain itu, client-client Macintosh sekarang dapat memakai protocol
TCP/IP untuk mengakses bersama-sama pada sebuah server Windows
Server 2003 yang sedang mengoperasikan File Services for Macintosh
(AFP [AppleShare File Server] pada IP), yang mengakibatkannya lebih
mudah menuju jaringan dengan komputer-komputer Macintosh.

TCP/IP Communication Protocol

Fasilitas Windows 2003 yang signifikan adalah kemampuan untuk berhubungan


ke Internet dan sistem-sistem yang tidak serupa. Windows 2003 menyediakan ***
fasilitas-fasilitas keamanan tingkat tinggi yang dapat diimplementasikan ketika
berhubungan ke suatu sistem pada sebuah jaringan. Untuk mendukung semua
fasilitas tersebut, Windows 2003 TCP/IP memiliki kapabilitas yang baru dan
canggih. Kapabilitas yang dimaksud adalah:

1. IP Security. IP Security (IPSec) adalah suatu teknologi yang dipakai


untuk meng-encrypt lalu lintas jaringan TCP/IP. IPSec memungkinkan
transfer data yang aman di antara client-client yang jauh dan server
perusahaan secara pribadi melalui virtual private network (VPN).

34
2. Point-to-Point Tunneling Protocol. Point-to-Point Tunneling Protocol
(PPTP) menyajikan fungsionalitas VPN yang mirip dengan apa yang
disediakan IPSec. PPTP juga mendukung banyak protocol jaringan seperti
IP, Internetwork Packet Exchange (IPX), dan NetBIOS Enhanced User
Interface (NetBEUI).
3. Layer Two Tunneling Protocol. Layer Two Tunneling Protocol (L2TP)
merupakan suatu kombinasi PPTP dan Layer Two Forwarding (L2F). L2F
adalah suatu protocol transmisi yang memungkinkan server akses dial-up
membingkai lalu lintas dial-up di dalam Point to Point Protocol (PPP) dan
mentransmisikannya pada hubungan WAN ke server L2F (router).

Akhirnya, Microsoft terus-menerus mendukung protocol dan sistem


peninggalan untuk memelihara investasi para pelanggan di masa lampau dan
memperkecil beban biaya, tekanan, dan resiko dalam mengelola lingkungan yang
heterogen. Karena alasan inilah Windows 2003 mendukung:

1. AppleTalk
2. Internetwork Packet Exchanged/Sequenced Packet Exchange (IPX/SPX).
3. NetBEUI

Protocol tersebut membantu dalam pemeliharaan lingkungan-lingkungan yang


heterogen dan memudahkan migrasi ke suatu platform protocol transportasi
TCP/IP yang berbasis Windows 2003 yang lebih fleksibel dan lebih kaya.

3.2 Peningkatan Tumpukan (Stack) TCP/IP

Windows 2003 menyediakan sejumlah peningkatan stack TCP/IP, yang meliputi:

1. Dukungan jendela besar yang meningkatkan unjuk kerja ketika banyak


paket sedang melakukan transit dalam jangka waktu yang lama.
2. Pengakuan selektif yang memungkinkan suatu sistem melakukan
pemulihan dari kemacetan secara cepat. Pengirim perlu mentransmisikan
ulang hanya paket-paket yang tidak diterima.

35
3. Kemampuan yang lebih baik untuk memperkirakan waktu perjalanan
bolak-balik.
4. Kemampuan untuk memprioritaskan lalu lintas yang lebih baik dalam
menuntut aplikasi.

3.3 Utiliti-utiliti TCP/IP

Utiliti-utiliti di dalam Windows 2003 mencakup:

1. Utiliti transfer data. Windows 2003 menyediakan dukungan untuk


beberapa protocol transfer data berbasis IP yang berbeda. Utiliti ini
meliputi File Transfer Protocol (FTP), HyperText Transfer Protocol
(HTTP), dan Common Internet File System (CIFS).
2. Telnet. UNIX host secara tradisional sudah dikelola dengan memakai
Telnet sebuah interface teks yang mirip dengan command prompt yang
dapat diakses pada suatu jaringan IP. Windows 2003 menyediakan baik
server maupun client Telnet.
3. Utiliti pencetakan. Windows 2003 dapat mencetak secara langsung ke
printer-printer berbasis IP. Selain itu, dua utiliti TCP/IP memberikan
kemampuan untuk mencetak dan memperoleh status cetak pada suatu
printer TCP/IP. Line Printer Remote (LPR) mencetak sebuah file ke host
yang sedang mengoperasikan layanan Line Printing Daemon (LPD). Line
Printer Queue (LPQ) memperoleh status urutan cetak pada host yang
sedang mengoperasikan layanan LPD.
4. Utiliti diagnostik. Windows 2003 menghadirkan beberapa utiliti untuk
mendiagnosa problem-problem yang berkaitan dengan TCP/IP yang
meliputi PING, Ipconfig, Nslookup, dan Tracert

36
BAB IV
PENGANTAR KONSEP DAN APLIKASI TCP/IP PADA
WINDOWS NT SERVER

4.1 Windows NT TCP/IP


TCP/IP protokol adalah jaringan dengan teknologi packet Switching
yang berasal dari proyek DARPA ( development of Defense Advanced Research
Project Agency ) ditahun 1970-an yang dikenal dengan nama ARPANET.
TCP/IP adalah protokol yang tersedia pada NT 4.0 dengan layanan
aplikasi berorientasi internet dan intranet.
TCP/IP sendiri sebenarnya merupakan suite dari gabungan beberapa
protokol. Di dalamnya terdapat protokol TCP, IP, SMTP, POP, dan sebagainya.

4.2 TCP
TCP (Transmission Control Protokol ) melakukan transmisi data per
segmen, artinya paket data dipecah dalam jumlah yang sesuai dengan besaran
paket, kemudian dikirim satu persatu hingga selesai. Agar pengiriman data sampai
dengan baik, maka pada setiap paket pengiriman, TCP akan menyertakan nomor
seri ( sequence number ).
Komputer mitra yang menerima paket tersebut harus mengirim balik
sebuah sinyal ACKnowledge dalam satu periode yang ditentukan. Bila pada
waktunya sang mitra belum juga memberikan ACK, maka terjadi time out
yang menandakan pegiriman paket gagal dan harus diulang kemabali. Model
protocol TCP disebut sebagai connection oriented protocol. TCP PORT Port
merupakan pintu masuk datagram dan paket data. Port data dibuat mulai dari 0
sampai dengan 65.536.

Port 0 sampai dengan 1024 disediakan untuk layanan standar, seperti FTP,
TELNET, Mail, Web dan lainnya. Port ini lebih dikenal dengan nama well known
port. Dapat dilihat contoh port pada table dibawah.

37
Internet Protokol ( IP )
Internet protocol menggunakan IP-address sebagai identitas. Pengiriman
data akan dibungkus dalam paket dengan label berupa IP-address si pengirim dan
IP-address penerima.
Apabila IP penerima melihat pengiriman paket tersebut dengan identitas
IP-address yang sesuai, maka datagram tersebut akan diambil dan disalurkan ke
TCP melalui port, dimana aplikasi menunggunya. IP address terbagi dua ( 2 )
bagian, yaitu :
Ø Network ID ( identitas Jaringan )
Ø HOST ID ( Identitas Komputer )
Penulisan IP address terbagi atas 4 angka, yang masing-masing mempunyai nilai
maksimum 255 ( maksimum dari 8 bit )

IP Address dirancang dalam beberapa CLASS yang didefinisikan sebagai berikut :

Class A :
Network id Host Id ( 24 bit )
0xxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx

Class B :
Network Id Host Id ( 16 bit )
10xx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx

Class C :
Network Id Host Id ( 8 bit )
110x xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx

untuk lebih jelasnya, maka dibawah ini akan disajikan class dalam bentuk tabel

38
Dengan demikian untuk menentukan class A, B, atau C, cukup dilihat dari angka
8 bit pertama.

10.123.7.15 Class A
190.24.43.20 Class B
202.159.23.10 Class C

untuk IP address yang legal akan diberikan oleh NIC ( Network Information
Center ), yang mana setiap orang dapat memintanya melalui ISP ( Internet Service
Provider ).

Alamat Broadcast
Sebuah Address khusus didefinisikan dalam TCP/IP sebagai alamat BroadCast,
yaitu alamat yang dapat dikirim kesemua jaringan sebagai upaya broadcasting.
Broadcasting IP diperlukan untuk :
Ø Memberikan informasi kepada jaringan, bahwa layanan tertentu exist.
Ø Mencari informasi dijaringan.

Subnet Mask
Setiap jaringan TCP/IP memerlukan nilai subnet yang dikenal sebagai subnet
mask atau address mask. Nilai subnet mask memisahkan network id dengan host
id. Dapat dilihat pada table dibawah ini :

Subnet mask diperlukan oleh TCP/IP untuk menentukan, apakah jaringan yang
dimaksud adalah jaringan local atau non local Untuk jaringan non local berarti

39
harus mentransmisi paket data melalui sebuah router. Dengan demikian
diperlukan address mask untuk menyaring ( filter ) IP address dan paket data yang
keluar masuk jaringan tersebut.

Tutorial : TCP/IP
Sebelum TCP/IP digunakan, tentukan lebih dahulu IP-address dan subnet
yang akan digunakan. Jika pada suatu jaringan disertakan dengan IP-address yang
berbeda jaringan, maka komputer tersebut tidak dapat berkomunikasi dengan
jaringan yang sudah ada. Untuk menghubungkan2 jaringan yang berbeda inilah
dibutuhkan alat bantu yang disebut dengan ROUTER. Router dapat berbentuk
mesin Windows NT, UNIX, atau real router seperti CISCO. Router ini
mempunyai 2 IP yang berbeda atau lebih, sesuai dengan jaringan yang
dihubungkannya. Router pada konfigurasi TCP/IP disebut sebagai GATEWAY,
yaitu pintu untuk mencapai jaringan diluar jaringan local.

Testing TCP/IP
Lakukan Testing dengan intruksi IPconfig

Perintah IPConfig digunakan untuk melihat indikasi pada konfigurasi IP


yang terpasang pada Komputer kita, dari gambar diatas kita dapat melihat
beberapa informasi penting setelah kita menjalankan perintah IPConfig pada

40
jendela command promt dikomputer kita, misalnya adalah kita bias melihat Host
Name, primary DNS jaringan, physical Address dan sebagainya. Harus diingat
bahwa perintah ini dapat dijalankan dengan baik apabila telah terpasang Network
Card di komputer anda. Ipconfig menampilkan informasi berdasarkan Network
Card yang terpasang. Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer dengan
jaringan sudah berjalan dengan baik, utilitas ping dapat digunakan sebagai
berikut:

Utilitas ping digunakan untuk mengecek apakah jaringan kita sudah bisa
berfungsi dan terhubung dengan baik, misalkan pada gambar diatas terlihat
perintah ping LocalHost, jika kita melihat ada keluar pesan Replay form No IP (
127.0.0.1 ) besarnya berapa bites dan waktunnya berapa detik itu menandakan
bahwa perintah untuk menghubungkan ke LocalHost dapat berjalan dan diterima
dengan baik, namun seandainya jika kita melakukan ping untuk nomor IP yang
tidak dikenal seperti gambar
diatas maka akan dikeluarkan pesan Request Time Out yang berarti nomor
IP tidak dikenal dalam jaringan tersebut ( ping 192.168.0.90 ). Untuk lebih
jelasnya kita bisa melihat hasil gambar diatas. TTL adalah Time To Live, yaitu
batasan waktu agar paket data tersebut tidak mengambang dijaringan ( karena
destinasi/tujuan tidak ditemukan )

41
Static Routing
Proses Routing
Paket data yang akan dikirim dari satu jaringan kejaringan lainnya dilakukan
dengan proses ROUTING.

Routing selain bertugas menyampaikan paket data dari satu jaringan kejaringan
lainnya, Routing juga memilih jalan terdekat untuk mencapai suatu tujuan.
Komponen untuk melakukan Routing ini disebut dengan ROUTER.

Windows NT dapat berfungsi sebagai router dengan menyediakan minimal 2


network interface card ( network interface dapat berbentuk Ethernet, token ring
atau serial interface ). Dalam hal ini windows NT disebut sebagai multihomed
compute.

42
Static Routing VS Dynamic Routing
Router yang mempunyai table routing yang dikelola secara manual disebut
static router. Table tersebut berisi daftar jaringan yang dapat dicapai oleh router
tersebut. Static router dapat mempelajari jaringan yang berada disekelilingnya
secara terbatas ( bila hanya 2 jaringan ), tapi bila terdapat banyak jaringan, maka
administrator harus mengelola table routing tersebut secara cermat.
Dynamic routing adalah fungsi dari routing protocol yang berkomunikasi
dengan router lainnya untuk dapat saling meremajakan ( update ) table routing
yang ada. Dengan demikian, administrator tidak perlu melakukan updating jalur
(path). Dynamic routing umumnya digunakan untuk jaringan komputer yang besar
dan kompleks. Beberapa protocol yang digunakan dalam dynamic routing antara
lain RIP ( routing Information Protokol ) dan OSPF ( Open Shortest path First )

Konfigurasi Static Routing


Pada komputer yang berfungsi sebagai router, dibangun table routing dengan
instruksi route. Untuk mendaftarkan jaringan pada table routing diperlukan syntax
seperti :
Route add [ jaringan ] mask [ subnet-mask ] [ gateway ]
Route delete [ jaringan ] [ gateway ]
Route change [ jaringan ] [ gateway ]
Route print
Route f

43
4.3 NetBIOS via TCP/IP
Protokol NetBIOS
NetBIOS merupakan protocol yang berada pada lapisan sesi ( session Layer )
yang dimplementasikan melalui software protocol seperti NetBEUI atau NBT (
NetBIOS over TCP/IP) Aplikasi mengakses jaringan melalui NetBIOS API (
Application Programming Interface ) untuk berinteraksi dengan I/O dan control
dengan lapisan dibawahnya ( dalam hal ini TCP/IP) NetBIOS memberikan
layanan antara lain :
Registrasi nama mesin jaringan dan verifikasi
Membangun hubungan dan terminasi
Connection oriented & connectionless session data transfer

Nama Komputer dan Resource


NetBIOS menggunakan 16 byte address untuk mengidentifikasikan komputer dan
resource lainnya dijaringan. Nama diberikan secara tunggal ( unique ) kepada
spesifik proses komputer atau pada sekelompok komputer ( group ) Maksimum
karakter yang dapat digunakan untuk nama NetBIOS adalah 15 karakter. Dengan
satu komputer atau sekaligus mengirim informasi pada banyak komputer. Untuk
dapat melihat nama NetBIOS pada komputer local dapat dilakukan dengan
instruksi nbtstat.

Aktifitas NetBIOS
NetBIOS melakukan 3 hal yaitu registrasi nama, mencari nama ( discovery ) dan
melepas nama (release )

Name registrasion
Pada saat NetBIOS melakukan inisialisasi diatas TCP/IP, NetBIOS meregistrasi
namanya kekomputer lain dengan menggunakan name registration request ( via
broadcast atau ke NetBIOS name server )

44
Name Discovery
Bila NT ingin berkomunikasi dengan host yang lain, maka NT melakukan
broadcast berupa name query yang dicari tersebut. Untuk HOST yang memiliki
nama tersebut, maka ia akan menjawabnya dengan mengirimkan positive query
response.

Name Release
Name release terjadi bila aplikasi atau layanan NetBIOS dihentikan. HOST yang
menghentikan layanan ini akan mengirimkan negative name registration response.
Nama NetBIOS yang dilepas tersebut dapat digunakan oleh HOST yang lainnya.

Resolusi Nama NetBIOS


Menterjemahkan nama NetBIOS menjadi nomor IP disebut dengan resolusi nama
NetBIOS. Metoda Resolusi :
1. NetBIOS name cache
Pencarian di cache, pada cache terdaftar nama NetBIOS yang telah
berhasil diresolusi
2. NetBIOS Name Server ( NBNS )
Pencarian lewat nama server ( diimplementasikan oleh Microsoft sebagai
WINS-Windows Internet Name Server
3. Local Broadcast
Broadacast jaringan local. Komputer yang mempunyai nama yang dicari
tesrsebut akan memberikan jawaban nomor IP yang dicari.
4. File LMHOSTS ( Lan Manager HOSTS )
File local yang berisi daftar nomor IP, lengkap dengan nama NetBIOS(
mapping ).
5. File HOSTS
Unix-Style /etc/hosts file, yang berisi nomor IP dan nama HOSTS (
mapping )
6. Nama Server
Pencarian dilakukan pada name server yang dikenal dengan DNS (
Domain Name Server )
45
Ilustrasi Resolusi Nama NetBIOS

1. NetBIOS cache diperiksa, bila ditemukan stop


2. Jika mempunyai nama server ( telah dikonfigurasi sebelumnya ) maka
percobaan dilakukan 3 kali untuk menghubungi nama server tersebut
3. Bila tidak ditemukan, HOST melakukan broadcast dijaringan local ( sebanyak
3 kali percobaan )
4. Jika gagal juga, maka file LMHOSTS dibaca dan dicari jika nama tersebut
terdaftar
5. Bila tidak ditemukan maka dicoba file local HOSTS
6. Percobaan terakhir adalah menghubungi DNS server ( jika DNS enabled ).
Percobaan ini dilakukan dalam interval 5, 10, 20 dan 40 detik. Bila gagal juga
maka akan keluar pesan error sebagai tanda bahwa nama tidak ditemukan.

W I N S (Windows Internet Name Service)


Resolusi Name NetBIOS
Seperti diketahui, setiap komputer yang akan berkomunikasi harus
mengetahui nomor IP dari mitra komputer yang dituju, caranya adalah dengan
menterjemahkan nama NetBIOS kenomor IP, yaitu melalui pencarian di NetBIOS

46
cache. Bila tidak ditemukan, maka komputer tersebut melakukan broadcast untuk
mencari pemilik dari nama NetBIOS
Broadcast selain membuat trafik jaringan menjadi jenuh, juga tidak selalu
dapat melewati Router untuk mencapai jaringan lainnya. Oleh karena itu
diperlukan suatu mekanisme bantu untuk mempercepat pencarian tersebut.
WINS diciptakan oleh Microsoft untuk menangani hak tersebut. WINS
menyimpan daftar nama NetBIOS beserta nomor IP, sehingga komputer dapat
meminta informasi dari WINS untuk resolusi nama tersebut.
Komputer yang menyediakan informasi tersebut sebagai WINS-Server,
sedangkan komputer yang meminta informasi disebut sebagai Wins-Client

Proses Resolusi
Sebelum 2 buah komputer berbasis NetBIOS dapat saling berkomunikasi,
beberapa tahapan harus dilalui beberapa tahap :

1. Setiap kali komputer dihidupkan dan berfungsi sebagai Wins-client,


komputer tersebut meregistrasi nomor IP dirinya kepada Wins-Server (
disebut sebagai NetBIOS name-IP Address mapping )
2. Pada saat client ingin berkomunikasi dengan komputer lainnya, client
menyatakan langsung ke Wins-server tentang nomor IP komputer yang akan
dihubunginya ( disebut sebagai name query request

47
3. Wins-server menjawabnya berdasarkan database name NetBIOS yang
dikelolanya. Bila ditemukan maka server menjawab pertanyaan client
dengan emberikan nomor IP yang dicari.
4. Client menerima jawaban tersebut dan menyimpannya dalam NetBIOS
cache, sehingga pada komunikasi berikutnya, client tidak perlu
menghubungi Wins-server lagi

IIS (Internet Information Server) – NT Web Server


Hypertext Transfer Protokol
Web server adalah aplikasi internet yang menggunakan HTTP ( hypertext
Transfer Protokol). HTTP mengerti tentang permintaan ( request ) yang
ditayangkan oleh web client seperti Netscape atau internet Explorer ( IE )

48
49
50
BAB V
The TCP/IP Model

The TCP/IP model does not exactly match the OSI model. There is no
universal agreement regarding how to describe TCP/IP with a layered model but it
is generally agreed that there are fewer levels than the seven layers of the OSI
model. Most descriptions present from three to five layers. In this technical
reference document the layers of the TCP/IP model are defined as follows:

5.1 Application Layer


In TCP/IP the Application Layer also includes the OSI Presentation Layer
and Session Layer. In this document an application is any process that occurs
above the Transport Layer. This includes all of the processes that involve user
interaction. The application determines the presentation of the data and controls
the session. In TCP/IP the terms socket and port are used to describe the path
over which applications communicate. There are numerous application level
protocols in TCP/IP, including Simple Mail Transfer Protocol (SMTP) and Post
Office Protocol (POP) used for e-mail, Hyper Text Transfer Protocol (HTTP)
used for the World-Wide-Web, and File Transfer Protocol (FTP). Most
application level protocols are associated with one or more port number.

5.2 Transport Layer


In TCP/IP there are two Transport Layer protocols. The Transmission
Control Protocol (TCP) guarantees that information is received as it was sent. The
User Datagram Protocol (UDP) performs no end-to-end reliability checks.

5.3 Internet Layer


In the OSI Reference Model the Network Layer isolates the upper layer
protocols from the details of the underlying network and manages the connections
across the network. The Internet Protocol (IP) is normally described as the TCP/IP
Network Layer. Because of the Inter-Networking emphasis of TCP/IP this is

51
commonly referred to as the Internet Layer. All upper and lower layer
communications travel through IP as they are passed through the TCP/IP protocol
stack.

5.4 Network Access Layer


In TCP/IP the Data Link Layer and Physical Layer are normally grouped
together. TCP/IP makes use of existing Data Link and Physical Layer standards
rather than defining its own. Most RFCs that refer to the Data Link Layer describe
how IP utilizes existing data link protocols such as Ethernet, Token Ring, FDDI,
HSSI, and ATM. The characteristics of the hardware that carries the
communication signal are typically defined by the Physical Layer. This describes
attributes such as pin configurations, voltage levels, and cable requirements.
Examples of Physical Layer standards are RS-232C, V.35, and IEEE 802.3.

The four layer structure of TCP/IP is built as information is passed down


from applications to the physical network layer. When data is sent, each layer
treats all of the information it receives from the layer above as data and adds
control information to the front of that data. This control information is called a
header, and the addition of a header is called encapsulation. When data is
received, the opposite procedure takes place as each layer removes its header
before passing the data to the layer above.

52
REFERENSI

[1] J. Postel, "RFC 791: Internet Protocol (IP)," InterNet Network


Working Group, September 1981.

[2] J. Postel, "RFC 793: Transmission Control Protocol," InterNet


Network Working Group, September 1981.

[3] J. Postel, "RFC 792: Internet Control Message Protocol,"


InterNet Network Working Group, September 1981.

[4] D.C. Plummer, "RFC 826: An Ethernet Address Resolution


Protocol," InterNet Network Working Group, November 1982.

[5] J. Postel, "RFC 768: User Datagram Protocol," InterNet


Network Working Group, Agustus 1980.

[6] J. Postel, "RFC 821: Simple Mail Transfer Protocol," InterNet


Network Working Group, Agustus 1982.

[7] J. Postel dan J. Reynolds, "RFC 854: Telnet Protocol


Specification," InterNet Network Working Group, May 1983.

[8] J. Postel dan J. Reynolds, "RFC 959: File Transfer Protocol


(FTP)," InterNet Network Working Group, October 1985.

[9] J. Case, M. Fedor, M. Schoffstall dan C. Davin, "RFC 1098: A


Simple Network Management Protocol," InterNet Network
Working Group, April 1989.

[10] J. Reynolds dan J. Postel, "RFC 1010: Assigned Numbers,"


InterNet Network Working Group, May 1987.

[12] R. Braden, "RFC 1122: Requirements for InterNet Hosts -


Communication Layers,", InterNet Network Working Group,
October 1989.

[13] R. Barden, "RFC 1123: Requirements for InterNet Hosts -


Application and Support," InterNet Network Working Group,
October 1989.

Você também pode gostar