Você está na página 1de 18

Prokreasi, kontrasepsi,abortus

Nugroho Kampono
Bagian Obstetri Ginekologi FKUI

07/12/21
1
Perlindungan maternal

• 300 juta pasangan usia subur, tanpa alat


kontrasepsi,berisiko untuk kehamilan yang tidak diingini
(W.Fert.Survey,1987)
• 15 juta remaja mengalami kehamilan diluar nikah dan 60%
berakhir dengan abortus (WHO)
• 20 juta kasus abortus tak aman / tahun
• 80.000 kematian maternal / tahun akibat abortus tak
aman (dengan risiko)
• Satu dari 8 kematian maternal, diakibatkan oleh abortus
berisiko (15%)

07/12/21
2
Definisi dari bahasan diskusi

• Prokreasi : Seluruh proses yang membawa


suatu kehidupan baru di dunia
• Kontrasepsi adalah upaya pencegahan terhadap
konsepsi atau kehamilan
• Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi
pada kehamilan kurang dari 20 minggu atau
berat fetus kurang dari 500 gram dan tidak ada
harapan untuk hidup

07/12/21
3
Definisi dari bahasan diskusi

• Abortus tak aman (unsafe abortion) merupakan keadaan


pengguguran oleh wanita itu sendiri, tenaga nonmedis
atau medis yang tidak trampil, tidak higienis, dan tidak
adanya akses ketempat rujukan fasilitas kesehatan dalam
menangani komplikasi
• Abortus yang aman (safe abortion) suatu keadaan
/kondisi abortus yang ditangani oleh tenaga medik yang
profesional,dan fasilitas kesehatan yang baik.
Di AS angka kematian safe abortion 0,6% per 100.000
tindakan

07/12/21
4
Abortus tak aman
(unsafe abortion)

• 10-15% membutuhkan perawatan medik akibat


komplikasi
• Komplikasi akut : abortus inkomplet,
perdarahan, sepsis, perforasi rahim
• Komplikasi jangka panjang : penyakit radang
pelvis khronis, oklusi tuba fallopii/infertilitas,
kehamilan ektopik ,risiko abortus spontan atau
partus prematurus pada kehamilan berikutnya

07/12/21
5
Pencegahan terhadap unsafe
abortion
Disetiap negara, hak asasi wanita untuk
 Perawatan terhadap abortus tak aman
 Konseling keluarga berencana
• Pendidikan dan promotif penundaan
pernikahan dan kehamilan
• Waktu dan perencanaan kehamilan
• Perbaikan kesehatan dan gizi
• Pendidikan seks pada remaja dan wanita
muda
07/12/21
6
Undang-Undang Kesehatan
R.I. No.23 / 1992
Bab Kedua : Kesehatan keluarga
• Pasal 14 : kesehatan istri meliputi kesehatan
pada masa prakehamilan, kehamilan,
persalinan, pasca persalinan dan masa nifas di
luar kehamilan, dan persalinan
• Pasal 15 : Ayat 1 . Dalam keadaan darurat
sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu
hamil dan atau janinnya, dapat dilakukan
tindakan medis tertentu

07/12/21
7
Penjelasan Pasal 15 ayat 1 :
Tindakan medis dalam bentuk pengguguran
kandungan dengan alasan apapun, dilarang
karena bertentangan dengan norma hukum,
norma agama, norma kesusilaan, dan norma
kesopanan. Namun dalam keadaan darurat
sebagai upaya menyelamatkan jiwa ibu dan atau
janin yang dikandungnya dapat diambil
tindakan medis tertentu

07/12/21
8
Pasal 15 ayat (2)
Tindakan medis tertentu sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) hanya dilakukan
a. Berdasarkan indikasi medis yang
mengharuskan diambilnya tindakan
tersebut
b. Oleh tenaga kesehatan yang mempunyai
keahlian dan kewenangan untuk itu dan
dilakukan sesuai dengan tanggung jawab
profesi serta berdasarkan pertimbangan tim
ahli
c. Dengan persetujuan ibu hamil ybs. atau
suami atau keluarganya
d. Pada sarana kesehatan tertentu
07/12/21
9
Penjelasan Pasal 15 ayat (2)
Butir a.
Indikasi medis adalah suatu kondisi yang benar-
benar mengharuskan diambil tindakan medis
tertentu, sebab tanpa tindakan medis tertentu
itu, ibu hamil dan atau janinnya terancam
bahaya maut
Butir b.
Tenaga kesehatan yang dapat melakukan
tindakan medis tertentu adalah tenaga yang
memiliki keahlian dan kewenangan untuk
melakukannya yaitu seorang dokter ahli
kebidanan dan penyakit kandungan
07/12/21
10
Penjelasan Pasal 15 ayat (2)
Butir c.
Hak utama untuk memberikan persetujuan ada
pada ibu hamil yang bersangkutan kecuali
dalam keadaan tidak sadar atau tidak dapat
memberikan persetujuannya, dapat diminta dari
suami atau keluarganya
Butir d.
Sarana kesehatan tertentu adalah sarana
kesehatan yang memiliki tenaga dan peralatan
yang memadai untuk tindakan tersebut dan
telah ditunjuk oleh Pemerintah
07/12/21
11
Pasal 15 ayat (3)
Ketentuan lebih lanjut mengenai tindakan
medis tertentu sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan
dengan Peraturan pemerintah
Penjelasan ayat (3) :
Dalam peraturan Pemerintah sebagai pelaksanaan
dari pasal ini dijabarkan antara lain mengenai
keadaan darurat dalam menyelamatkan jiwa ibu
hamil dan atau janinnya, tenaga kesehatan yang
mempunyai keahlian dan kewenangan, bentuk
persetujuan, dan sarana kesehatan yang ditunjuk
07/12/21
12
Kunci menyelamatkan wanita
terhadap unwanted pregnancy
dan unsafe abortion

• penyuluhan keluarga berencana dan


• pencegahan dan penanggulangan
terhadap komplikasi yang timbul
akibat unsafe abortion

07/12/21
13
Alat Keluarga Berencana
(kontrasepsi)
• Pil kontrasepsi kombinasi (combined oral contraseptives,
COC) , mengandung estrogen (ethinyl estradiol tidak
lebih dari 35 ug atau sejenis) dan progesteron
• Pil kontrasepsi progestin (progestin only pills, POP)
• Suntikan kontrasepsi progestin (progestin only
injectable,POI) :depot medroxyprogesterone acetate
( DMPA. Depo-Provera) dan norethisterone enathate
(Noristerat)
• Suntikan kontrasepsi kombinasi, mengandung
progesteron dan estrogen (gabungan DMPA 25 mg dan
estradiol cypionate 5 mg, cyclofem)
07/12/21
14
Alat Keluarga Berencana (kontrasepsi)
• Implant norplant yang mengandung levonorgestrel
• Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR, IUD) dengan jenis
yang mengandung tembaga (Cu) atau tidak
• Sterilisasi pada wanita (tubektomia partialis bilateralis)
• Sterilisasi pada pria (vasektomi)
• Metode amenorrhea laktasi yang bermanfaat dalam 6
bulan pertama laktasi (menyusui bayi)
• KB alami, yang berdasarkan kalender, indikator suhu
basal badan / lendir serviks atau metode dua indikator
(metode simptom dan suhu basal badan)
• Metode barrier / pelindung : spermaticide, kondom,
diafragma serviks 07/12/21
15
Alat kontrasepsi dalam
rahim (AKDR,IUD)
Medicated IUD (mengandung Cu atau hormone releasing /
Progestasert)
• Unmedicated IUD
• Cara kerja IUD
 Mencegah fertilisasi ovum dari sperma
 Reaksi radang dalam rongga rahim, sehingga kadar
lekosit, prostaglandin dan enzim sebagai respons benda
asing dalam cairan rahim dan tuba meningkat. Perubahan
ini menghalangi transport sperma kedalam alat genitalia,
serta merusak sperma dan ovum, sehingga fertilisasi
tidak terjadi . Pada akseptor IUD yang mengandung
progesteron, fertilisasi dihambat karena faktor hormon ;
dimana lendir serviks lebih pekat sehingga sperma tidak
dapat masuk 07/12/21
16
Cara kerja pil kontrasepsi
kombinasi
Mencegah pertumbuhan folikel pada ovum, sehingga mencegah
ovulasi
• Memekatkan lendir serviks

Emergency contraseptves pills (ECP):


• 2 dosis pil KB yang mengandung 50 ug ethinyl estradiol dan
250 ug levonogestrel , dengan cara
 72 jam pertama setelah intercourse, ditelan 2 butir dan 12
jam kemudian 2 butir
• Dipergunakan bila hubungan seksual tak terlindungi pada
minggu 2 – 3 siklus haid. Mekanisme kerja mencegah ovulasi.
Efektifitasnya 75 % 07/12/21
17
Kesimpulan
1. Perlindungan wanita terhadap fungsi reproduksi
yang dapat menimbulkan kematian dan
kecacatan maternal dengan cara
• Pendidikan dan promosi kesehatan
reproduksi termasuk program keluarga
berencana dan pengetahuan tentang
kontrasepsi
• Penanggulanan unsafe abortion, sebagai
tanggung jawab Pemerintah
2. Perlunya Peraturan Pemerintah sebagai
penjelasan terhadap UU Kesehatan no.23 / 1992,
khususnya tentang masalah abortus di
Indonesia sebagai tuntutan global terhadap
dilaksanakannya safe abortion
07/12/21
18

Você também pode gostar