Você está na página 1de 4

BAB IV

Analisa Kasus

Pada Ny. H, ditegakan diagnosis G2P1A0, hamil 37 minggu,berdasarkan : dari


anamnesa diketahui pasien mengaku hamil 9 bulan, Hari pertama dari haid terakhir
14-01- 2006. Pada pemeriksaan fisik didapatkan perut membuncit, memanjang, strie
gravidarum (+), FUT 30 cm, pada pemeriksaan usg didapatkan tampak janin
presentasi kepala tunggal hidup, DBP : 9,1 cm, FL : 6,8 cm, AC : 30 cm,
TBJ : 2500 gr, Kehamilan sesuai 37 minggu. Pasien pernah melahirkan anak pertama
♀, thn 2000, spontan, 2900 gr , bidan, sehat.
Ditegakkan diagnosis plasenta previa berdasarkan :
Dari Anamnesis didapatkan :
− Keluar darah dari kemaluan
− Warna merah segar
− Jumlah banyak
− Riwayat perdarahan ± 20 hari yang lalu tetapi berhenti sendiri.
− Tanpa trauma, riwayat coitus dan alasan lain
Pada Pemeriksaan fisik didapatkan :
Status Obstetrikus
Abdomen
Palpasi : L4 : Konvergen
Anogenital
Inspeksi :V/U tampak tenang, perdarahan (+),fluor (-).
Inspekulo :portio licin, ostium tertutup, tampak darah keluar dari ostium uteri
eksternum
VT :tidak dilakukan
USG :
Plasenta di korpus kiri depan meluas kebawah menutupi OUI

Palpasi pada pasien ini didapatkan L4 konvergen.


Menurut literature, keluhan utama pada plasenta previa adalah perdarahan jalan lahir
pada kehamilan setelah 22 minggu, tanpa rasa nyeri, tanpa alasan, berulang dengan
volume lebih banyak daripada sebelumnya, terutama pada multigravida dan berwarna
merah segar.

34
Pada PP Bagian terbawah janin biasanya belum masuk pintu atas panggul, apabila
presentasi kepala, biasanya kepala masih terapung diatas pintu atas panggul atau
mengolak ke samping dan sukar didorong ke dalam pintu atas panggul.
Pada pemeriksaan anogenital didapatkan perdarahan (+), keluar darah dari OUE pada
inspekulo, VT tidak dilakukan. Pemeriksaan inspekulo ini bertujuan untuk
mengetahui asal perdarahan apakah dari ostium uteri eksternum atau dari kelainan
serviks dan vagina. Apabila perdarahan berasal dari ostium uteri eksternum, adanya
plasenta previa dapat dicurigai.
Pada USG tampak Plasenta di korpus kiri depan meluas kebawah menutupi OUI.
Dengan USG diagnosis pasti dapat ditegakan, rata-rata tingkat akurasinya adalah
sekitar 96 persen, dan angka setinggi 98 persen pernah dicapai.
Pemeriksaan letak plasenta secara langsung sebenarnya dapat menegakan diagnosis
dengan tepat tentang adanya dan jenis plasenta previa. Tetapi pemeriksaan ini sangat
berbahaya karna dapat menimbulkan perdarahan lebih banyak lagi. Karena itu
pemeriksaan ini tidak dilakukan.
Etiologi dari plasenta previa pada kasus ini tidak diketahui, tidak ditemukan
faktor – faktor predisposisi yang dapat memperbesar insiden seperti usia tua,
multiparitas, riwayat seksio, dan merokok. Dimana insidensinya adalah 1 dari 1500
untuk wanita berusia 19 tahun atau kurang dan 1 dari 100 untuk wanita berusia lebih
dari 35 tahun.
Pada pasien ini dilakukan terminasi kehamilan dengan pertimbangan usia
kehamilan 37 minggu, taksiran berat janin2500 mg,Kontraksi (+).Dengan usia janin
37 minggu dan TBJ 2500, bayi dianggap viable dan sudah dapat hidup diluar uterus.
Ditakutkan jika penanganan aktif ditunda, kontraksi akan semakin sering dan kuat dan
akan menimbulkan perdarahan yang lebih banyak lagi dari sekarang.
Cara kelahiran yang dipilih pada kasus ini adalah perabdominal. Karena satu-
satunya cara untuk mengakhiri kehamilan pada plasenta previa totalis adalah
perabdominal. Pengakhiran kehamilan pervaginam pada plasenta previa dapat
dilakukan jika plasenta hanya sebagian menutupi jalan lahir.
Prognosis pada pasien ini Ad vitam : bonam, karena tidak mengancam
kehidupan, Ad fungsionam : bonam karena tidak mengganggu fungsi uterus setelah
ini, Ad sanationam : dubia ad bonam, walaupun ada beberapa literatur yang
mengatakan salah satu faktor predisposisinya adalah riwayat plasenta previa

35
sebelumnya, tetapi yang terjadi adalah jarang terdapat kasus serupa setelah kehamilan
berikutnya.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan :
Plasenta previa dapat terjadi pada setiap kehamilan, walaupun insidennya
meningkat pada usia lanjut, multiparitas, riwayat oprasi, riwayat plasenta previa dan
perokok.
Diagnosis dini sangatlah penting untuk menentukan prognosis dan
merencanakan terapi. Setiap pasien dengan perdarahan pervaginam pada trimester dua
dan tiga, plasenta previa dan solutio plasenta harus selalu dicurigai. Kemungkinan ini
tidak boleh disingkirkan sampai pemeriksaan yang sesuai, termasuk USG jelas
membuktikan ketiadaannya. Pemeriksaan dalam tidak boleh dilakukan karena akan
memperberat perdarahan yang sudah terjadi.
Komplikasi terbesar untuk ibu adalah perdarahan dan syok akibat perdarahan,
sampai kematian . Komplikasi lainnya yang dapat terjadi antara lain Anemia karena
perdarahan. Untuk itu keadaan umum dan tanda vital adalah yang paling penting
untuk diketahui pada pasien dengan perdarahan pervaginam. Jika terjadi keadaan
tersebut, syok harus segara ditangani dan terminasi kehamilan diperlukan walaupun
janin imatur.
Kehamilan pada plasenta previa dapat diakhiri melalui persalinan pervaginam
ataupun perabdominal. Tetapi persalinan pervaginam hanya dapat dilakukan jika
plasenta hanya menutupi sebagian dari jalan lahir. Satu - satunya cara untuk
mengakhiri kehamilan pada plasenta previa totalis adalah perabdominal.
Persalinan prematur adalah causa utama kematian perinatal walaupun sudah
dilakukan penatalaksanaan menunggu pada plasenta previa. Untuk kasus ini,
perencanaan mencakup pencegahan kelahiran preterm dengan tokolisis, dan
pematangan paru guna mempersiapkan bayi lebih viabel untuk hidup diluar uterus.
Untuk memperkecil kematian perinatal maka bayi prematur harus dirawat secara
intensif setelah lahir.

36
Saran :
− Wanita hamil sebaiknya memeriksakan kehamilannya secara teratur di RS agar
diagnosis dini plasenta previa dapat dideteksi, sehingga kelahiran dapat
direncanakan dengan baik.
− Edukasi mengenai pengenalan tanda-tanda terjadinya perdarahan karena plasenta
previa harus diberikan pada waktu perawatan antenatal.
− Plasenta previa sering terjadi pada usia lanjut dan multiparitas. Edukasi tentang
faktor predisposisi plasenta previa setelah melahirkan diperlukan untuk kehamilan
selanjutnya.

37

Você também pode gostar