Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
TERDISTRIBUSI
Tugas
SISTEM TERDISTRIBUSI
Oleh
Hampir semua sistem berbasis computer yang besar saat ini merupakan sistem
terdistribusi ( sistem tersebar). Sitem terdistribusi merupakan sebuah sistem dimana
pemrosesan informasi didistribusikan pada beberapa komputer dan tidak terbatas hanya pada
satu mesin saja. Jelas rekayasa terdistribusi memiliki banyak kesamaan dengan rekayasa
perangkat lunak lainnya tetapi ada isu-isu khusus yang harus diperhitungkan ketika
merancang tipe sistem ini. Perekayasa perangkat lunak harus menyadari dan
memperhitungkan karena Sistem terdistribusi ini banyak digunakan. Belum lama ini
kebanyakan sistem besar masih menggunakan sistem sentral yang berjalan pada satu
mainframe dengan terminal-terminal yang terhubung kepadanya. Sistem tersebut bayak
kelemahannya dimana terminal-terminal hanya sedikit kemampuan pemrosesannya dan
semua tergantung pada computer sentral.
- Sistem Personal yang tidak terditribusi dan dirancang untuk satu workstation saja.
- Sistem Embedded yang bejalan pada satu prosessor atau pada kelompok prosessor
yang terintegrasi.
- Sistem Terdistribusi dimana perangkat lunak sistem berjalan pada kelompok prosessor
yang bekerja sama dan terintegrasi secara longgar, dengan dihubungkan oleh jaringan.
Contohnya sistem ATM bank, sistem groupware, dll
Menurut Coulouris et.al (1994) mengidentifikasi enam karakteristik yang penting untuk
sistem terdistribusi yaitu:
- Keterbukaan. Keterbukaan sistem adalah terbuka untuk banyak sistem operasi dan
banyak vendor.
Selain hal-hal tersebut ada juga kelemaham dari Sistem terdistribusi yaitu:
- Keamanan. Sistem terdistribusi dapat diakses dari beberapa computer dan jalur jaringan
mudah disadap, sehingga keamanan jarinagan sistem terdistribusi menjadi masalah
yang besar.
Sistem dianggap sebagai satu set layanan yang disediakan untuk klien. Server dan
Client diperlakukan berbeda .
Tidak ada perbedaan antara server dan client, sistem dapat sebagai satu set objek
yang berinteraksi yang likasinya tidak relevan. Tidak ada perbedaan antara penyedia
layanan dan user layanan.
Sistem terdistribusi adalah sekumpulan prosesor yang tidak saling berbagi memori atau
clock dan terhubung melalui jaringan komunikasi yang bervariasi, yaitu melalui Local Area
Network ataupun melalui Wide Area Network. Prosesor dalam sistem terdistribusi bervariasi,
dapat berupa small microprocessor, workstation, minicomputer, dan lain sebagainya.
Proses:
- Mengkoordinasikan aktifitas dan pertukaran informasi yaitu pesan yang dikirim melalui
jaringan komunikasi
Ada empat alasan utama atau keuntungan untuk membangun sistem terdistribusi,
yaitu:
Masalah dengan sistem terdistribusi yang dapat dimunculkan antara lain berkaitan dengan :
Berikut ini adalah fitur-fitur yang didukung oleh sistem operasi terdistribusi:
1. Data Migration. Misalnya, userdi situs A ingin mengakses data di situs B. Maka,
transfer data dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu dengan mentransfer keseluruhan
data atau mentransfer sebagian data yang dibutuhkan untuk immediate task.
2. Computation Migration. Terkadang, kita ingin mentransfer komputasi, bukan data.
Pendekatan ini yang disebut dengan computation migration
3. Process Migration. Ketika sebuah proses dieksekusi, proses tersebut tidak selalu
dieksekusi di situs di mana ia pertama kali diinisiasi. Keseluruhan proses, atau
sebagian daripadanya, dapat saja dieksekusi pada situs yang berbeda. Hal ini
dilakukan karena beberapa alasan: Load balancing. Proses atau subproses-subproses
didistribusikan ke jaringan untuk memeratakan beban kerja. Computation speedup.
Apabila sebuah proses dapat dibagi menjadi beberapa subproses yang berjalan
bersamaan di situs yang berbeda-beda, maka total dari process turnaround time dapat
dikurangi. Hardware preference. Proses mungkin mempunyai karakteristik tertentu
yang menyebabkan proses tersebut lebih cocok dieksekusi di prosesor lain.Misalnya,
proses inversi matriks, lebih cocok dilakukan di array processor daripada di
microprocessor Software preference. Proses membutuhkan software yang tersedia di
situs lain, di mana software tersebut tidak dapat dipindahkan atau lebih murah untuk
melakukan migrasi proses daripada software Data access.
Berikut adalah dua tipe jaringan yang dipakai dalam sistem terdistribusi:
Local Area Network (LAN). LAN muncul pada awal tahun 1970-an sebagai
pengganti dari sistem komputer mainframe. LAN, didesain untuk area geografis yang
kecil. Misalnya, LAN digunakan untuk jaringan dalam sebuah bangunan atau
beberapa bangunan yang berdekatan. Umumnya, jarak antara situs satu dengan situs
Wide Area Network. WAN muncul pada akhir tahun 1960-an, digunakan sebagai
proyek riset akademis agar tersedia layanan komunikasi yang efektif antara situs,
memperbolehkan berbagi hardware dan software secara ekonomis antar pengguna.
WAN yang pertama kali didesain dan dikembangkan adalah Arpanet yang pada
akhirnya menjadi cikal bakal dari Internet. Situs-situs dalam WAN tersebar pada area
geografis yang luas. Oleh karena itu, komunikasi berjalan relatif lambat dan
reliabilitas tidak terjamin. Hubungan antara link yang satu dengan yang lain dalam
jaringan diatur oleh communication processor. Berikut adalah ilustrasi dari Wide Area
Network
Situs-situs dalam sistem terdistribusi dapat terhubung melalui berbagai macam cara yang
ditentukan berdasarkan kriteria-kriteria sebagai berikut:
Ada beberapa keuntungan yang dapat dilihat dari perkembangan Cloud Computing ini,
seperti
1. Lebih efisien karena menggunakan anggaran yang rendah untuk sumber daya
2. Membuat lebih eglity, dengan mudah dapat berorientasi pada profit dan perkembangan
yang cepat
5. Membantu dalam menekan biaya operasi biaya modal pada saat kita meningkatkan
reliability dan kritikal sistem informasi yang kita bangun.
Contoh Umum:
- Intranet, jaringan teradministrasi terpisah dengan batasan pada kebijakan keamanan local;
- Mobile dan komputasi diberbagai tempat, laptops, PDA, mobile phone, printers, peraltan
rumah, dll
- World Wide Web (www), sistem untuk publikasi dan akses sumber daya dan layanan
melalui Internet.
Sistem berkas terdistribusi adalah sebuah sistem di mana banyak pengguna dapat
berbagi berkas dan sumber daya penyimpanan. Client, server, dan media penyimpanan dalam
sistem terdistribusi tersebar pada perangkat-perangkat yang terdapat dalam sistem
terdistribusi. Service dijalankan melalui jaringan. Konfigurasi dan implementasi dari sistem
berkas terdistribusi bervariasi dari sistem yang satu ke sistem yang lain.
Idealnya, sistem berkas terdistribusi tampil di depan pengguna atau client sebagai
sistem berkas yang konvensional dan terpusat. Di mana keberagaman atau multiplisitas
perangkat dibuat tidak tampak sehingga client interface dalam sistem berkas terdistribusi
tidak dibedakan antara local file dan remote file. Sistem berkas terdistribusi yang transparan
juga akan memfasilitasi mobilitas pengguna dengan membawa lingkungan pengguna, yang
dimaksudkan adalah home directory, ke mana saja pengguna itu login.
Dalam sistem berkas konvensional dan terpusat, waktu yang diperlukan untuk
memenuhi permintaan adalah waktu akses disk dan sedikit waktu untuk CPU processing.
Sedangkan dalam sistem berkas terdistribusi, waktu yang diperlukan untuk memenuhi
permintaan meningkat akibat remote access yang menambah waktu pengiriman permintaan
ke server dan waktu penerimaan respon oleh client. Selain itu, dalam transfer informasi, ada
tambahan waktu untuk menjalankan software untuk protokol komunikasi.
Rangkuman
Sistem terdistribusi adalah sekumpulan prosesor yang tidak saling berbagi memori atau
clock. Setiap prosesornya memiliki memori lokal tersendiri dan berkomunikasi satu sama lain
melalui jaringan komunikasi, seperti LAN atau WAN. Secara umum, topologi jaringan ada
dua macam, yaitu fully connected network dan partially connected network yang terbagi lagi
menjadi tiga jenis, yaitu tree-structured network, star network, dan ring network. Dalam
menentukan topologi jaringan, beberapa hal berikut patut dipertimbangkan, yaitu biaya
instalasi, biaya komunikasi, dan ketersediaan atau availibilitas. Sistem berkas terdistribusi
adalah sebuah sistem file-service di mana pengguna, server, dan media penyimpanan tersebar
di berbagai situs dalam sistem terdistribusi. Keuntungan dari sistem terdistribusi adalah
memberikan akses bagi pengguna untuk dapat mengembangkan sumber daya sistem,
peningkatan kecepatan komputasi, dan meningkatkan availibilitas atau ketersediaan dan
reliabilitas data. Sebuah sistem terdistribusi harus menyediakan mekanisme sinkronisasi
proses dan komunikasi, agar terhindar dari deadlock serta dapat mengatasi failure yang tidak
muncul dalam sistem terpusat.