Você está na página 1de 12

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Golongan 1 disebut juga logam alkali. Logam alkali melimpah dalam mineral
dan di air laut. Khususnya, natrium, Na, di kerak bumi adalah keempat setelah Al, Fe,
dan Ca. Walaupun keberadaan ion natrium dan kalium telah dikenali sejak lama,
sejumlah usaha untuk mengisolasi logam ini dari larutan air garamnya gagal sebab
kereaktifannya yang tinggi pada air. Kalium (1807) dan tidak lama setelahnya
natrium diisolasi dengan mengelektrolisis garam leleh KOH atau NaOH oleh H. Davy
di abad ke-19. Litium Li ditemukan sebagai unsur baru di tahun 1817, dan Davy
segera setelah itu mengisolasinya dari Li2O dengan elektrolisis. Rubidium, Rb dan
Cesium, Cs, ditemukan sebagai unsur baru dengan teknik spektroskopi tahun 1861.
Fransium, Fr, ditemukan dengan menggunakan teknik radiokimia tahun 1939,
kelimpahan alaminya sangat rendah
Titik leleh, titik didih dan kerapatan logam alkali rendah dan logam-logam itu
sangat lunak. Karena kulit elektron terluarnya hanya mengandung satu elektron s,
energi ionisasi logam-logam ini sangat rendah, dan kation mono logam alkali
terbentuk dengan mudah. Analisis kualitatif logam alkali dapat dilakukan dengan uji
nyala dengan menggunakan garis luminisensinya yang khas. Khususnya garis-D
oranye dari Natrium digunakan dalam lampu natrium. Logam alkali dioksidasi oleh
air dan akan melepaskan gas hidrogen karena rendahnya potensial reduksi logam-
logam tersebut. Logam alkali yang lebih berat dari litium bereaksi hebat dengan air,
oleh karena itu harus ditangani dengan sangat hati-hati.

BAB II

1
ALKALI

A. Unsur Logam Alkali


Logam alkali adalah kelompok unsur kimia pada Golongan 1 tabel periodik,
kecuali hidrogen. Kelompok ini terdiri dari: litium (Li), natrium (Na),
kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Cs), dan fransium (Fr). Semua unsur pada
kelompok ini sangat reaktif sehingga secara alami tak pernah ditemukan dalam bentuk
tunggal.
1. Litium (Li)
Informasi umum
Nama, lambang, nomor atom litium, Li, 3
Deret kimia logam alkali
Golongan, periode, blok 1, 2, s
Penampilan putih keperakan/kelabu

Berat atom standar 6,941(2) g·mol−1


Konfigurasi elektron 1s2 2s1
Elektron per kelopak 2, 1
Sifat fisika
Fase solid
Densitas(mendekati suhu kamar) 0,534 g·cm−3
Densitas cairan pada titik didih 0,512 g·cm−3
Titik leleh 453,69 K
(180,54 °C, 356,97 °F)
Titik didih 1615 K
(1342 °C, 2448 °F)
Titik kritis (diekstrapolasi)
3223 K, 67 MPa
Bahang beku 3.00 kJ·mol−1
Bahang penguapan 147,1 kJ·mol−1
Kapasitas bahang (25 °C) 24,860 J·mol−1·K−1

Litium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki


lambang Li dan nomor atom 3. Unsur ini termasuk dalam logam alkali dengan
warna putih perak. Dalam keadaan standar, litium adalah logam paling ringan
sekaligus unsur dengan densitas paling kecil. Seperti logam-logam alkali
lainnya, litium sangat reaktif dan terkorosi dengan cepat dan menjadi hitam di

2
udara lembab. Oleh karena itu, logam litium biasanya disimpan dengan
dilapisi minyak.

2. Natrium (Na)
Natrium atau sodium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
simbol Na dan nomor atom 11. Natrium adalah logam reaktif yang lunak,
keperakan, dan seperti lilin, yang termasuk ke logam alkali yang banyak
terdapat dalam senyawa alam (terutama halite). Dia sangat reaktif, apinya
berwarna kuning, beroksidasi dalam udara, dan bereaksi kuat dengan air,
sehingga harus disimpan dalam minyak. Karena sangat reaktif, natrium hampir
tidak pernah ditemukan dalam bentuk unsur murni.
Keterangan Umum Unsur
Nama, Lambang, Nomor atom natrium, Na, 11
Deret kimia logam alkali
Golongan, Periode, Blok 1, 3, s
Penampilan putih keperakan

Massa atom 22,989770(2) g/mol


Konfigurasi elektron [Ne] 3s1
Jumlah elektron tiap kulit 2, 8, 1
Ciri-ciri fisik
Fase padat
Massa jenis (sekitar suhu kamar) 0,968 g/cm³
Massa jenis cair pada titik lebur 0,927 g/cm³
Titik lebur 370,87 K
(97,72 °C, 207,9 °F)
Titik didih 1156 K
(883 °C, 1621 °F)
Kalor peleburan 2,60 kJ/mol
Kalor penguapan 97,42 kJ/mol
Kapasitas kalor (25 C) 28,230 J/(mol·K

3. Kalium (K)
Kalium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang K dan nomor atom 19. Kalium berbentuk logam lunak berwarna
putih keperakan dan termasuk golongan alkali tanah. Secara alami, kalium
ditemukan sebagai senyawa dengan unsur lain dalam air

3
laut atau mineral lainnya. Kalium teroksidasi dengan sangat cepat dengan
udara, sangat reaktif terutama dalam air, dan secara kimiawi memiliki sifat
yang mirip dengan natrium. Dalam bahasa Inggris, Kalium sering
disebut Potassium
Informasi umum
Nama, lambang, nomor atom Kalium, K, 19
Deret kimia logam alkali
Golongan, periode, blok 1, 4, s
Penampilan putih perak

Berat atom standar 39,0983(1) g·mol−1


Konfigurasi elektron [Ar] 4s1
Elektron per kelopak 2, 8, 8, 1
Sifat fisika
Fase solid
Massa jenis(mendekati suhu kamar) 0,89 g·cm−3
Massa jenih cairan pada titik didih 0,828 g·cm−3
Titik lebur 336,53 K
(63,38 °C, 146,08 °F)
Titik didih 1032 K
(759 °C, 1398 °F)
Titik tripel 336,35 K, kPa

4. Rubidium (Rb)
Rubidium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang Rb dan nomor atom 37.

Keterangan Umum Unsur


Nama, Lambang, Nomor atom rubidium, Rb, 37
Deret kimia alkali metals
Golongan, Periode, Blok 1, 5, s
Penampilan grey white

4
Massa atom 85.4678(3) g/mol
Konfigurasi elektron [Kr] 5s1
Jumlah elektron tiap kulit 2, 8, 18, 8, 1
Ciri-ciri fisik
Fase solid
Massa jenis (sekitar suhu kamar) 1.532 g/cm³
Massa jenis cair pada titik lebur 1.46 g/cm³
Titik lebur 312.46 K
(39.31 °C, 102.76 °F)
Titik didih 961 K
(688 °C, 1270 °F)
Titik kritis (extrapolated)
2093 K, 16 MPa
Kalor peleburan 2.19 kJ/mol
Kalor penguapan 75.77 kJ/mol
Kapasitas kalor (25 °C) 31.060 J/(mol·K)

5. Sesium (Cs)
Sesium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
simbol Cs (dari nama Latinnya, Caesium) dan nomor atom 55. Unsur kimia
ini merupakanlogam alkali yang lunak dan berwarna putih keemasan, yang
adalah salah satu dari tiga unsur logam berwujud cair pada atau sekitar suhu

ruangan. Penggunaan paling terkenal unsur kimia ini adalah dalam jam atom.

Keterangan Umum Unsur

Nama, Lambang, Nomor atom caesium, Cs, 55

Element category alkali metal

Group, period, block 1, 6, s

Standard atomic weight 132.9054519(2) g·mol−1

5
Electron configuration [Xe] 6s1

Electrons per shell 2, 8, 18, 18, 8, 1 (Image)

Sifat Fisik

Phase solid

Density (near r.t.) 1.93 g·cm−3

Liquid density atm.p. 1.843 g·cm−3

Melting point 301.59 K28.44 ° ,C83.19 ° ,F

Boiling point 944 K671 ° ,C1240 ° ,F

Critical point 1938 K, 9.4 MPa

Heat of fusion 2.09 kJ·mol−1

Heat of vaporization 63.9 kJ·mol−1

Specific heat capacity (25 °C) 32.210 J·mol−1·K−1

6. Fransium (Fr)
Keterangan Umum Unsur
Nama, Lambang, Nomor atom francium, Fr, 87
Deret kimia alkali metals
Golongan, Periode, Blok 1, 7, s
Penampilan metallic
Massa atom (223) g/mol
Konfigurasi elektron [Rn] 7s1
Jumlah elektron tiap kulit 2, 8, 18, 32, 18, 8, 1
Ciri-ciri fisik

6
Fase solid
Massa jenis (sekitar suhu kamar) ? 1.87 g/cm³
Titik lebur 300 K
(27 °C, 80 °F)
Titik didih ? 950 K
(? 677 °C, ? °F)
Kalor peleburan ca. 2 kJ/mol
Kalor penguapan ca. 65 kJ/mol

B.Sifat Logam Alkali


Logam Alkali merupakan pereduksi kuat. merupakan pereduksi kuat.
1. Reaksi dengan Air :
2Na(s) + 2H2O (l) → 2Na+ (aq) + 2OH -(aq)+ H2(g)

2 K(s) + 2H2O (l) → 2 K+ (aq) + 2OH- (aq) + H2(g)

2. Reaksi dengan Asam :


2Na a(s) + 2HCl (aq) → 2NaCl (aq) + H2 (g)
2K (s) + H2SO4 (aq) → K2SO4 (aq) + H2 (g)

3. Logam amfoter + basa kuat


Zn (s) + NaOH(aq) → Na2ZnO2 (aq) + H2(g)
2Al (s) + 6NaOH (aq) → 2Na3AlO3 (aq) + 3H2(g)

Reaksi dengan unsur-unsur Halogen 


Unsur halogen bersifat sebagai pengoksidasi. Reaksi ini menghasilkan garam halida.
2L(s) + X2 → 2LX
Reaksi dengan Hidrogen 
Reaksi yang berlangsung akan menghasilkan senyawa hidrida. Senyawa hidrida
adalah senyawa yang mengandung atom hidrogen dengan bilangan oksidasi negatif.
2L(s) + H2(g) → 2LH(s)

4.Sifat Unsur Alkali

7
a.Tentang Natrium
Sifat:
 logam yang putih seperti perak, lunak dan sedikit ringan daripada air
 dapat larut dalam raksa, dengan membentuk Natrium amalgama
 jika terkena udara cepat berubah menjadi Na2O.
 Jika dipanaskan dengan udara yang tidak mengandung CO2 maka terbentuk
Natrium Peroxida (Na2O2) yang kuning warnanya
 dapat langsung bereaksi dengan air
2Na + 2H2O → 2NaOH + H2 

b. Tentang kalium
 Sifat:
logam lunak berwarna putih
 bila di didihkandiatas suhu 760°C memberikan uap hijau
 pada T = 0°C dapat membentuk kristal putih
 spektrum garis berwarna merah (pada λ = 7697 A° dan 7663 A°) dan violet
(pada λ = 4044 A°) 
 dalam udara kering dapat stabil tetapi dalam udara biasa dapat menjadi kusam

c.Tentang Rubidium
Sifat-sifat:
 warna putih mengkilat keperakan
 dengan udara terbakar terjadi Rb2O
 dengan air: 2Rb + 2H2O → 2RbOH + H2 dan terbakar hebat
 dengan asam terbakar hebat
 garam yang sukar larut RbCl4 dan Rb3CO(NO3)6

d.Tentang Cesium
Sifat:
 logam yang berwarna putih keperakan dan lunak
 dapat bereaksi dengan udara membentuk Cs2O

8
 dengan udara terbakar terjadi Cs2O
 dengan air atau asam dapat terbakar hebat

C. Cara pembuatan logam Alkali


Metode Elektrolisis
Logam Li dan Na adalah reduktor kuat sehingga tidak mungkin diperoleh dengan
mereduksi oksidanya. Oleh karena itu logam-logam ini diperoleh dengan cara
elektrolisis.
Elektrolisis Li 
Sumber logam Li adalah spodumene [LiAl(SO)3]. Spodumene dipanaskan pada suhu
100oC, lalu dicampur dengan H2SO4 panas, dan dilarutkan ke air untuk memperoleh
larutan Li2SO4. kemudian, Li2SO4 direksikan dengan Na2CO3 membentuk Li2CO3
yang sukar larut. 
Li2SO4 + Na2CO3 → Li2CO3 + Na2SO4 
Setelah itu, Li2CO3 direaksikan dengan HCl untuk membentuk LiCl. 
Li2CO3 + 2HCl → 2LiCl + H2O + CO2 
Li dapat diperoleh dari elektrolisis lelehan LiCl. Katoda : Li+ + e- → Li 
Anoda : 2Cl- → Cl2 + 2e- 
Karena titik leleh LiCl tinggi (>600oC), biaya elektrolisis menjadi mahal. Namun,
biaya dapat ditekan dengan cara menambahkan KCl (55% LiCl dan 45% KCl) yang
dapat menurunkan titik leleh menjadi 430oC.
Logam Alkali dapat diperoleh melalui sintesis dengan reaksi tertentu. Logam natrium
dapat diperoleh dengan cara elektrolisis NaCl cair pada temperatur 6000C dengan
elektrode besi. Perhatikan gambar dibawah ini:
Katode (Fe) : 2Na+(aq) + 2e → 2Na(s)
Anode (Fe) : 2Cl-(aq) → Cl2(g) + 2e
Logam kalium tidak mudah diperoleh dengan jalan elektrolisis, karena logam ini
sangat mudah larut. Logam natrium dihasilkan dengan cara penguapan KCl air dan
natrium cair pada temperatur 8500C (Pranowo dkk. 2006: 84)
Na(c) + KCl(c) ↔NaCl(c) + K(g)
Reaksi ini dapat terjadi karena natrium merupakan agen pereduksi yang lebih kuat
dibanding kalium. Reaksi ini bersifat reversibel dan pada temperatur rendah, KCl
banyak yang tidak bereaksi. Pada temperatur 8500C, reaksi akan bergeser kekanan

9
karena uap kalium (hasil reaksi) dipisahkan dari sistem (prinsip Le Chatelier). Prinsip
yang sama juga digunakan untuk menghasilkan Rb dan Cs dengan logam Ca sebagai
agen pereduksi. 
Litium dan natrium dapat diperoleh dengan elektrolisis garam leburan atau eutetik
bertitik leleh rendah seperti CaCl2 + NaCl. Karena titik lelehnya yang rendah dan
mudah menguap, K, Rb, dan Cs tidak dengan mudah dibuat melalui elektrolisis,
namun diperoleh dengan mengolah lelehan klorida dengan uap Na (sama dengan 
pernyataan sebelumnya). Logam-logam dimurnikan dengan destilasi ( Cotton dan
Wilkinson, 2007: 252)

10
11
12

Você também pode gostar