Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun Oleh :
K2510018
A. Dasar Teori
B. Data, Pra Rancangan, dan Perhitungan Teknis
II
III
Perhitungan I :
Pada sebuah pengujian, didapatkan dalam jarak 15 meter sebuah batang kayu yang
dijatuhkan ke dalam arus air dari suatu titik acuan dapat tiba di ujung yang lain dalam
waktu 5 detik. Sehingga diperoleh kecepatan aliran air di saluran irigasi tersebut :
𝑺 𝟏𝟓
𝑽= = = 3 m/s
𝒕 𝟓
Perhitungan II :
Pipa pesat (penstock) adalah pipa yang yang berfungsi untuk mengalirkan air dari bak penenang
(forebay tank). Perencanaan pipa pesat mencakup pemilihan material, diameter penstock, tebal
dan jenis sambungan (coordination point). Pemilihan material berdasarkan pertimbangan kondisi
operasi, aksesibility, berat, sistem penyambungan dan biaya. Diameter pipa pesat dipilih dengan
pertimbangan keamanan, kemudahan proses pembuatan, ketersediaan material dan tingkat
rugirugi (fiction losses) seminimal mungkin. Ketebalan penstock dipilih untuk menahan tekanan
hidrolik dan surge pressure yang dapat terjadi.
• Pemilihan pipa pesat
• Material pipa pesat menggunakan plat baja diroll dan dilas (welded rolled steel. Hat ini dipilih
sebagai alternatif terbaik untuk mendapatkan biaya terkecil. Material yang digunakan adalah
• Head losses pada sistem pemipaan (penstock) diasumsikan sekitar 4% terhadap head gross.
Di mana:
L = panjang penstock, m
• Tebal plat
tp = (P i .D/ 2sf.Kf)+ts
dimana :
Kf = faktor pehgelasan sebesar 0.9 untuk pengelasan dengan inspeksi x-ray faktor pengelasan
Pendekatan paling sederhana menggunakan rekomendasi ASME untuk tebal penstock minimum
(mm) adalah 2,5 kali diameter pipa (m) di tambah 1,2 mm.
t min =(D+508)/1400
• Waterhammer
Pada saat penutupan inlet valve dapat terjadi tekanan gelombang aliran air di dalam pipa yang
dikenal sebagai waterhammer. Tekanan baiik akibat tertahannya aliran air oleh penutupan
katup akan berinteraksi dengan tekanan air yang menuju inlet valve sehingga terjadi tekanan
tinggi yang dapat merusak penstock. Besarnya tekanan tersebut dipengaruhi oleh faktor
P S = c.?V/g
di mana :
Pc = PO + PS = (0.96 Hgross) + PS
dimana Po adalah tekanan hidrostatik dalam pipa dengan asumsi headloss 4% Sementara itu
s = Pc. D/2.t
Tegangan pada dinding pipa tersebut dibandingkan dengan kekuatan tarik material dan tegangan
yang diijinkan. Apabila tegangan pada dinding pipa lebih besar maka penentuan diameter dan
ketebalan pipa diulang (iterasi) sampai diperoleh kondisi yang aman. Perhitungan rinci kekuatan
dan keamanan pipa dilampirkan pada setiap lokasi rencana pengembangan PLTMH.
Tumpuan pipa pesat, baik pondasi anchor block, saddle support, berfungsi untuk mengikat dan
menahan penstock. Jarak antar tumpuan (L) ditentukan oleh besarnya defleksi maksimum
penstock yang diijinkan. Jarak maksimum dudukan pondasi penstok dapat dihitung dengan
formula:
W pipa = ? D x t x l x ?baja
Di mana
D = diameter pipa, m
t = tebal pipa, m
Di mana:
D = diameter pipa, m
Berat satuan pipa berisi penuh air adalah, P = W pipa + W air . Pada perencanaan
• Kerugian karena turbulensi aliran yang dipengaruhi belokan, bukaan katup, perubahan
penampang aliran
• Mengurangi belokan pada penstock dan pemilihan dimensi yang terbaik untukmendapatkan
Di mana :
kekasaran material
L = panjang penstock, m
Persamaan empiris lainnya yang dapat digunakan untuk menghitung rugi-rugi gesekan ini
adalah:
dimana:
L = panjang pipa, m
n = koefisien kekasaran Manning, 0.012 untuk material welded steel
Q = debit, m3/s
D = diameter penstock, m
Kerugian karena gesekan pada aliran melalui trashrack dapat dihitung dengan formula
Kirchmer sebagai berikut :
t pr27sin lb 2g
dimana ;
g = percepatan gravitasi
HI total. V2 1 2g
Wdded~1 pc~yiem (M) PVC Adx~c~nt 0~kw cam hw V~-~(m,vi) CweffiM, ~ f~ m~ 1~)
Daya yang masuk (Pgross) merupakan penjumlahan dari daya yang dihasilkan (Pnet)
ditambah dengan faktor kehilangan energi (loss) dalam bentuk suara atau panas. Daya yang
dihasilkan merupakan perkalian dari daya yang masuk dikalikan dengan efisiensi konversi (Eo).
Daya kotor adalah head kotor (Hgross) yang dikalikan dengan debit air (Q) dan juga dikalikan
dengan sebuah faktor gravitasi (g=9.8), sehingga persamaan dasar dari
pembangkit listrik adalah :
Dimana head dalam meter (m), dan debit air dalam meter kubik per detik (m3/s)
Dan Eo terbagi sebagai berikut.
Biasanya
Air menggerakkan Turbin, selanjutnya Potensi Daya Air dan Daya Output Turbin dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut:
P=γxQxH
Dimana:
γ = Berat jenis air ( N/m3)
Q = Debit air (m3/s)
H = Tinggi jatuh air (m)
Sehingga, P = γxQxH
= 9800 x 3.91 x 5
= 191.6 kW
P = g x Q x h x eff. turbin
Dimana:
P = Daya (watt)
h = Head (m)
= 115.07 kW
= 154.3 HP
dimana :
Ns = (N x P 0,5) / H 1,25
Kecepatan spesifik setiap turbin memiliki kisaran (range) tertentu berdasarkan data
eksperimen. Kisaran kecepatan spesifik beberapa turbin air adalah sebagai berikut:
Turbin pelton 12 ≤ Ns ≤ 25
TurbinFrancis 60 ≤ Ns ≤ 300
Dengan mengetahui kecepatan spesifik turbin maka perencanaan dan pemilihan jenis
turbin akan menjadi lebih mudah. Beberapa formula yang dikembangkan dari data
eksperimental berbagai jenis turbin dapat digunakan untuk melakukan estimasi
perhitungan kecepatan spesifik turbin, yaitu :
𝒎
ρ= dengan : ρ = massa jenis air (kg/m )
3
𝒗
m = massa air (kg)
v = volume air (m3)
Gaya Normal :
Sehingga,
N = w sin 30O
Gaya Gesek :
fk = µk . N = 0,3 x 98 N = 29,4 N
Sehingga dapat dicari Energi Mekaniknya (Energi Potensial dan Energi Kinetik), Gaya, dan
Tenaganyadengan rumus sebagai berikut :
Ep = mgh
1 2
Ek mv
2
Dengan :
m = Massa (Kg)
Air masuk ke Nosle, yang diameter pipanya tidak sama, dihitung dengan rumus
kesetimbangan :
𝑷𝟏𝑽𝟏 𝑷𝟐𝑽𝟐
𝒉𝟏 = 𝒉
𝑻𝟏 𝑻𝟐 𝟐
Dengan :
P = Tekanan (Atm)
V = Volume (m3)
T = Temperatur (oC)
h = Ketinggian (m)