Você está na página 1de 6

HIPOSENTER DAN EPISENTER

Adnan Gadi (12308044)


Teuku Azransyah (12308066)
Laboratorium Seimologi, Program Studi Teknik Geofisika, Institut Teknologi Bandung

ABSTRAK
Seismogram adalah alat yang mencatat gelombang seismik dimana mengandung
beberapa informasi penting antara lain adalah struktur interior bumi. Seismogram akan
mencatat penjalaran gelombang gempa bumi dan Noise yang tercatat pada komponen
vertikal dan horizontal dari pusat gempa. Hiposenter adalah titik kejadian gempa bumi di
focus (bagian dalam bumi). Episenter adalah proyeksi dari hiposenter di permukaan
bumi. Untuk mentukan kedua titik diatas ada berbagai cara, yaitu metoda lingkaran,
metode lokus, metode wadati, metode stereometri, metode bola.
Kata Kunci : Hiposenter, Episenter, Metode lingkaran, Metode Lokus, Konstanta Omori,
Metode Wadati, Metoda Streometri, Metoda Bola.

ABSTRACT
Seismogram is the instrument that records seismic waves which contain some important
information such as the Earth's interior structure. Seismograms will record earthquake
wave propagation and noise recorded on the vertical and horizontal components of the
epicenter. Hypocenter is the point of earthquake occurrence in the focus (of the earth).
Epicenter is a projection of the hypocenter on the surface of the earth. To mentukan two
points above there are many different ways, namely the circle method, the method of
loci, wadati method, geometry method, the method of the ball.

Key words : Hypocenter, Epicenter, Circle method, Ball method, Omori Constant

1. PENDAHULUAN disebut hiposenter dan proyeksinya


terhadap permukaan bumi disebut
Gempa memancarkan energi
episenter. Ada berbagai cara untuk
seismik berupa gelombang tubuh dan
menentukan posisi hiposenter dan
gelombang permukaan, dimana getaran
episenter, diantaranya metoda
gempa yang terasa dan terekam di
lingkaran, metode lokus, metode wadati,
sebabkan oleh magnitudo dan jarak
metode stereometri, dan metode bola.
antara pusat gempa dan stasiun.
Pada praktikum kali ini digunakan
Seismogram adalah alat hasil rekaman
metode lingkaran dan metode bola.
getaran yang menjalar di permukaan
bumi. Titik sumber gempa tersebut

1
Ketika kita hendak menentukan
hiposenter dan episenter pada
2. TUJUAN PRAKTIKUM praktikum ini digunakan beberapa
I. Bisa menentukan episenter dan metode yang cukup sederhana yaitu
hiposenter gempa bumi dengan metode lingkaran, untuk kasus dua atau
metode dasar yang sederhana. tiga stasiun dan metode bola. Kedua
II. Dapat menentukan episenter dan metode ini didasarkan asumsi bahwa
hiposenter gempa bumi dengan gelombang seismik merambat pada
metode bola. lapisan homogen isotropik sehingga
III. Membandingkan hasil dari masing- dianggap kecepatan gelombang dalam
masing metode yang digunakan perambatannya.
dalam penentuan episenter dan Metode Lingkaran
hiposenter gempa bumi. Menggunakan selisih waktu tiba
gelom-bang P dan gelombang S yang
3. TEORI DASAR terekam pada masing-masing stasiun
gempa. Metode ini merupakan metode
Hiposenter adalah titik awal
terjadinya gempa bumi dimana focus yang paling sederhana.
(bagian dalam bumi) dan Episenter Penentuan Hiposenter
adalah proyeksi dari hiposenter ke
permukaan bumi. Hubungan yang lebih 1. Metode Lokus (DL)
jelas dapat dilihat pada gambar di bawah Data-data yang diperlukan:
ini:
S  E VP : Kecepatan rambat gelombang P
VS : Kecepatan rambat gelombang S
D h tP : Waktu tiba gelombang P
F tS : Waktu tiba gelombang S
Keterangan: D
D=V P .t P → t P=
S: stasiun VP

E: Episentrum D
D=V S .t S → t S=
VS
F: hiposentrum
Karena tS > tP, maka:
D: jarak hiposentral
D(V P−V S )
h: kedalaman gempa t S−t P=
V PVS
: jarak episentral

2
V PVS di focus. Slope garis tersebut adalah
D L=D= ( t S−t P )=K (t S −t P )
( V P −V S ) 1/VP.
K adalah konstanta Omori.
Penentuan Konstanta Omori: Sehingga DW dapat dicari dengan rumus:
a i, 1 K 2 +a i ,2 X +ai , 3 Y =R i DW =( t P−t 0 ) V P
Dimana:
S P=t S −t P Penentuan Episenter
2 2
a i, 1=S −( S Pi+1)
Pi 1. Metode Lingkaran (kasus dua
a i, 2=2(X i−X i +1) stasiun)
a l ,3=( X i2+ Y i2) −( X i+ 12 +Y i +12 )
(X,Y) = koordinat focus gempa
(Xi,Yi) = koordinat stasiun ke-i S1 S2
K = konstanta Omori D1 E D2

2. Metode Wadati (DW)


Data yang diperlukan adalah t P, tS
– tP. Diagram didapatkan dengan
Kasus dua stasiun
menge-plotkan K(tS – tP) sebagai absis
2. Metode Lingkaran (kasus tiga
dan tP sebagai ordinat. Data dari n
stasiun)
stasiun akan memberikan garis
optimasi l yang dicari dengan metode
D1
least square.
S1
1
tP= K ( t S−t P ) +t 0
VP
E
atau
l S2
t 0=t P −( t S−t P ) S3
( V P /V S ) −l D3 D2

Perpotongan antara garis l


dengan sumbu ordinat akan
memberikan origin time (t0). Origin
Kasus tiga stasiun
time adalah waktu terjadinya gempa
Penentuan Kedalaman
1. Metoda Ques Vain

3
h2 =D2−Δ 2 jarak hiposenter, metode bola
Substitusikan persamaan diperoleh: memerlukan data waktu tiba gelombang
1
P dan gelombang S. Jarak hi-posenter
h=
[(
V S ( t S−t P )
1 ( V S /V P )
−Δ
2
)]
2

dapat dicari dengan hubungan:

atau dengan memakai hubungan: r =V P t P=V S t S

Δ=D cos α Apabila posisi stasiun-stasiun


Δ pengamat adalah (X1,Y1,Z1), (X2,Y2,Z2), dan
cos α=
D
(X3,Y3,Z3) sedangkan jari-jari bola adalah
h
tan α= r1, r2, r3 maka berlaku tiga persamaan
D
h=Δ tan α berikut:
2 2 2 2
α adalah arah sudut datang gempa. ( X −X 1 ) + ( Y −Y 1 ) + ( Z−Z 1 ) =r 1
2 2 2 2
( X −X 2 ) + ( Y −Y 2 ) + ( Z−Z 2 ) =r 2
2 2 2 2
2. Metode Stereometri ( X −X 3 ) + ( Y −Y 3 ) + ( Z−Z3 ) =r 3
Dari ketiga persamaan tersebut

A dapat di-peroleh harga X, Y, dan Z yang


A’
dapat me-menuhi ketiganya. Titik (X, Y,
S1
S3 Z) merupa-kan titik hiposenter
O
sedangkan titik (X, Y) adalah titik
h E
B
S2
episenter di permukaan bumi.
B’

Metode Stereometri
3. PENGOLAHAN DATA (terlampir)

Pengisian Tabel
Pengisian tabel dilakukan sesuai
Metode Bola
petunjuk pada modul praktikum
Pada metode lingkaran ruang
seismologi.
hiposenter merupakan irisan tiga bola
yang berpusat pada stasiun, sedangkan
posisis episenter merupakan proyeksi
hiposenter ke per-mukaan bumi, metode
a. Mencari DL dan Dw
bola memperbaiki metode lingkaran.
Untuk menentukan jari-jari bola sebagai

4
b. Menentukan episenter dan tiga stasiun tersebut. Dalam
hiposenter menggunakan software Mathlab,
c. Menentukan posisi gempa metoda Bola memudahkan kami dalam

Itu merupakan langkah-langkah yang menghitung hiposenter dan episenter

dilakukan pada saat kita mengolah data. dari tiga stasiun dengan besar jari-jari
Dw. Jadi kami menemukan banyak
kendala
4. DISKUSI PEMBAHASAN

Teuku Azransyah (12308066) Adnan Gadi (12308044)


Dalam menentukan Konstanta Pada praktikum kali ini kami
Omori kami menggunakan sofware menggunakan software Mathlab dimana
Matlab. Ketidak akuratan nilai DL dan Dw tujuannya dalam menghitung konstanta
pada tiap stasiun menyebabkan tidak Omori, dan kami menemukan ketidak-
bertemunya lingkaran tiap stasiun yang akuratan nilai DL dan DW dan itu berefek
berarti tidak bisa ditemukan titik pada tidak bisanya menemukan titik
episentral dalam pencarian dengan episenter dari dua dan tiga stasiun dalam
menggunakan metoda lingkaran baik pencarian dengan menggunakan metoda
dua stasiun ataupun dengan tiga stasiun. lingkaran. Kendala kami selanjutnya
Metode stereometri, kami menemukan adalah pada beberapa stasiun kami tidak
beberapa yang tidak bersinggungan jari- dapat menemukan jari-jari DL yang
jari DL-nya yang berarti lagi-lagi kami berefek tidak dapat irisan tiga stasiun
tidak dapat menemukan episenter dan pada saat di proyeksi kami tidak
diantara irisan tiga stasiun tersebut dan menemukan setengah lingkaran pada
pada proyeksikannya tidak dapat kami saat pencarian h (kedalaman).
menemukan setengah lingkaran untuk Persamaan antara metode lingkaran
pencarian h (kedalaman), pada kasus ini dengan jari-jari DL dan DW pada dua dan
memiliki persamaan yaitu dengan tiga stasiun kami juga tidak dapat
metode lingkaran dengan jari-jari DL dan memukan titik episenter. Pada
DW pada 2 dan 3 stasiun, jari-jarinya DL praktikum kali ini kami juga
dan DW kami menemukan kasus yang menggunakan software Mathlab karena
yaitu kami tidak dapat ditemukannya sangat membantu dalam pengolahan
titik episenter diantara irisan dua atau

5
data, khususnya pada saat menghitung  Petunjuk Pelaksanaan Praktikum
hiposenter dan episenter walaupun kami Seismologi TG3120 Semester I
tidak dapat menemukan lingkaran yang 2009/2010, oleh tim asisten
bersinggungan dari masing-masing Seismologi.
stasiun.

Ucapan Terima Kasih


KESIMPULAN Rasa syukur Penulis

 Dengan mengetahui selisih waktu panjatkan kepada Allah SWT yang telah

tiba gelombang P dan gelombang S menganugerahkan nikmat kesehatan

yang terekam pada masing-masing dan kemampuan sehingga Penulis dapat

stasiun gempa (Arrival time) maka menyelesaikan laporan ini.

kita dapat menentukan Hiposenter Tak lupa pula ucapan terimakasih

dan Episenter gempa dengan metode kepada dosen dan asisten Seismologi

lingkaran maupun metode bola. yang telah memberikan bimbingan serta

 Metode lingkaran digunakan untk pengetahuannnya kepada Penulis.

menentukan titik episenter dan Semoga ilmu serta laporan ini

hiposenter dalam penggambaran 2 dapat bermanfaat kedepannya.

D.
 Metode bola menyajikan data dalam
bentuk 3D yang berarti kita
mendapatkan titik episenter dan titik
hiposenter.
 Metoda lingkaran tiga stasiun lebih
akurat menentukan titik hiposenter
dan episenter, dan apabila semakin
banyak stasiun yang mencatat maka
semakin baik ke akuratan dari
sebuah titik episenter dan hiposenter
yang dicari.

DAFTAR PUSTAKA

Você também pode gostar