Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Dosen Pengajar
Dr. Ir. Supramana, Msi
Latar Belakang
Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam praktikum kali ini untuk dapat
mengidentifikasi nematoda berdasarkan ciri-ciri morfologinya.
BAHAN DAN METODE
Metode Praktikum
Buatlah preparat semi permanen nematoda dengan cara memancing
nematoda yang telah disediakan dan letakkan nematoda yang sudah berhasil
dipancing menggunakan jarum pengait pada gelas obyek yang sudah diberi
setetes air, tutup dengan gelas penutup. Usahakan nematoda yang dikait
adalah nematoda betina (dewasa). Posisi nematoda harus berbaring pada sisi
lateralnya (miring), tidak telentang atau telungkup. Lakukan identifikasi
sampai genus dengan pengamatan ciri-ciri morfologi secara urut dari anterior
(bibir) ke posterior (ujung ekor) di bawah mikroskop stereo.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
No Gambar Literatur
1 Anguina
Fase Istirahat : I
Perbesaran 40 x 10
www.plpnemweb.ucdavis.edu
2 Ditylenchus
3 Criconemoides
www.apsnet.org
Fase Istirahat : G
Perbesaran 40 x 10
4 Dolichidorus
Fase Istirahat : G
Perbesaran 40 x 10
www.apsnet.org
Pembahasan
Dalam pengamatan kali ini kami mendapatkan empat genus
nematoda, yaitu :
Anguina dengan ciri-ciri Betina gemuk, tubuhnya ke arah depan
dan belakang makin menyempit, panjangnya 1,5–5mm. Jika dipanasi
mereka menggulung seperti spiral. Kepalanya tidak berlekuk, bibirnya
rendah dan mendatar, kerangka kepalanya lembek. Stiletnya kecil, panjang
kurang ± 10µm, mempunyai knop kecil. Tiga kelenjar esofagus besar
tumpang-tindih dengan usus di dalam basal bulbus (tidak pada semua
jenis). Vulvanya terletak dibagian posterior, kira-kira 90% dari panjang
nematoda antara ujung bibir dan ujung ekor. Ekor antara 1/30 sampai 1/50
dari panjang tubuh total. Gonad melipat dengan beberapa deretan oosit.
Dan memiliki kantung yang disebut Pascavulva. Jantan lebih kecil dari
betina, bentuknya lebih silindris. Testisnya melipat dan mempunyai
beberapa deretan spermatosit. Bursanya meluas dari bagian anterior
spikula sampai sedikit di depan ujung ekor. Anulasi kedua jenis kelamin
halus dan sukar dilihat, kecuali pada daerah esofagus. Klasifikasi
Taksonominya :
Kerajaan : Animalia
Phylum : Nematoda
Class : Secernentea
Subclass : Diplogasteria
Order : Tylenchida
Superfamily : Tylenchoidea
Family : Heteroderidae
Subfamily : Heteroderinae
Genus : Anguina
(Scopoli , 1777)
Ditylenchus dengan ciri-ciri berbentuk panjang, panjangnya antara
0,6-1,5 mm. jenis kelaminnya terpisah dan keduanya hampir sama. Jenis
tersebut mempunyai bibir yang rendah dan datar, sedikit atau tidak
berlekuk terhadap tubuhnya, mempunyai stilet lemah, panajangnya <1,5
µm, dan kepalanya agak sedikit mengeras. Median bulbus yang mengalami
penyatuan terdapat pada bagian anterior dari pertengahan panjang
esofagus. Kelenjar esofagus berbentuk seperti tongkat atau sendok, basal
bulbus berbatasan atau sedikit bertindihan dengan usus. Vulvanya terdapat
pada bagian posterior, seperempat dari panjang tubuh total, gonadnya
tunggal mempunyai kantung pascavulva yang merentang kira-kira
setengah dari jarak antara vulva ke anus. Anulasi pada kutikula halus,
bidang lateral mempunyai empat atau enam takik. Bursa pada yang jantan
meluas meliputi sebagian jarak ke ujung ekor. Klasifikasi Taksonominnya
Kingdom : Animalia
Phylum : Nematoda
Class : Tylenchoidea
Subclass : Diplogasteria
Order : Tylenchida
Superfamily : Tylenchoidea
Family : Anguinidae
Subfamily : Anguininae
Genus : Ditylenchus
(Filipjev , 1936)
Criconemoides dengan ciri-ciri pendek dan gemuk dengan anulus
lebar dan jelas, jenis kelamin terpisah dan kadang tidak dikenal adanya
jenis kelamin jantan. Betina panjang antara 400-600 µm dengan
perbandingan panjang dan lebar tubuh 8-13,6. Submedian. pseudolips
dapat dimodifikasi untuk muncul sebagai lobus, dihubungkan lateral
punggung dan perut (pseudolip lobus sebagian menyatu) pseudolips lateral
hadir tetapi mengurangi tidak ada submedian Sejati. lobus sebagai
pertumbuhan yang submedian pada lobus. stylet agak panjang sekitar 38-
80 um), biasanya kaku. Vulva terletak dibagian belakang pada 90-95 %
panjang tubuh, mempunyai gonad tunggal, bagian tepi terdapat hiasan
yang dipisahkan oleh adanya celah yang dalam dan vulva bibir tertutup,
kerucut (bibir anterior tidak diberi ornamen, tidak menggantung), atau
sedikit menonjol di luar kontur tubuh atau. Vagina hemispheroidal lurus.
Tail pendek, conoid, cembung-conoid . Jantan wilayah cephalic bulat
atau conoid, lapangan lateral dengan 3-4 incisures subterminal. Bursa
berbeda. Pada jantan dewasa mengalami degenerasi dan sering tidak
mempunyai stilet. Klasifikasi Taksonominya
Kingdom : Animalia
Phylum : Nematoda
Class : Tylenchida
Subclass : Tylenchina
Superfamily : Criconematoidea
Family : Criconematidae
Subfamily : Criconematinae
Genus : Criconemoides
(Binomial name)
Dolichidorus dengan ciri-ciri Nematoda besar, ramping dengan
tubuh cylindroid. Tidak sekunder dimorfisme seksual , seksual reproduksi.
Kutikula jelas annulated, lapangan lateral dengan tiga atau empat gigi
seri.Labial sclerotization Labial wilayah jelas off-set dan annulated (jarang
halus). sclerotization Labial kuat, dengan basal pelat tebal sangat dan
lengkungan tebal. panjang stylet (50-160 pM), kuat, lebih lama kerucut
dari poros. Kerongkongan dengan digabung pro- metacorpus pendek
genting, dan daerah kelenjar pyriform tidak tumpang tindih usus. Lateral
lapangan dengan tiga baris, areolated . Amphid lubang atau celah kecil
dorso-lateral bagian perut diarahkan. Betina Tail dibulatkan ke
hemispherical dengan seperti ekstensi spike, jarang memanjang- conoid .
Wanita dengan dua cabang kelamin, rahim berbentuk kolom dengan empat
baris sel; vagina yang sangat berat sclerotized. Jantan alae ekor yang
mirip sayap dan tri-lobed. Spikula yang paling umum dengan flensa
menonjol. Gubernakulum tampak menonjol. Klasifikasi Taksonominya
Kingdom : Animalia
Phylum : Nematoda
Class : Secernentea
Subclass : Diplogasteria
Order : Tylenchida
Superfamily : Tylenchoidea
Family : Dolichodoridae
Subfamily : Dolichodorinae
Genus : Dolichodorus
(Binomial name)
KESIMPULAN
Gambar
Buku