Você está na página 1de 11

Laporan Praktikum Biologi Patogen Tumbuhan

Identifikasi Nematoda Berdasarkan Ciri Morfologinya

Nama : Nuke Hardiani Putri


NRP : A34090073

Dosen Pengajar
Dr. Ir. Supramana, Msi

Departemen Proteksi Tanaman


Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
2010
PENDAHULUAN

 Latar Belakang

Nematoda berasal dari bahasa Yunani yang berarti benang,


berbentuk memanjang seperti tabung, kadang-kadang sebagai kumparan
yang dapat bergerak seperti ular serta jumlahnya sangatlah melimpah di
biosfir bumi. Nematoda ini ada yang hidup bebas dan ada yang sebagai
parasit. Nematoda parasitik dapat hidup pada semua bagian tumbuhan
termasuk pada kuncup bunga, daun, batang dan akar. Mereka mempunyai
kebiasan makan yang sangat bervariasi sesuai dengan alat mulut dan stilet
yang mereka miliki. Peran nematoda sebagai parasit tumbuhan
menyebabkan terjadinya kerusakan tanaman. Langkah yang bisa ditempuh
untuk mengatasi masalah ini salah satunya dengan mengetahui jenis
nematoda melalui ciri-ciri morfologinya .

 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam praktikum kali ini untuk dapat
mengidentifikasi nematoda berdasarkan ciri-ciri morfologinya.
BAHAN DAN METODE

 Alat dan Bahan


- Jarum pengait nematoda
- Mikroskop cahaya
- Mikroskop stereo
- Gelas objek
- Kaca penutup
- Lampu
- Pipet tetes
- Air
- Suspensi nematoda

 Metode Praktikum
Buatlah preparat semi permanen nematoda dengan cara memancing
nematoda yang telah disediakan dan letakkan nematoda yang sudah berhasil
dipancing menggunakan jarum pengait pada gelas obyek yang sudah diberi
setetes air, tutup dengan gelas penutup. Usahakan nematoda yang dikait
adalah nematoda betina (dewasa). Posisi nematoda harus berbaring pada sisi
lateralnya (miring), tidak telentang atau telungkup. Lakukan identifikasi
sampai genus dengan pengamatan ciri-ciri morfologi secara urut dari anterior
(bibir) ke posterior (ujung ekor) di bawah mikroskop stereo.
HASIL DAN PEMBAHASAN

 Hasil

No Gambar Literatur
1 Anguina

Fase Istirahat : I
Perbesaran 40 x 10
www.plpnemweb.ucdavis.edu
2 Ditylenchus

Fase Istirahat : G www.faculty.ucr.edu


Perbesaran 40 x 10

3 Criconemoides
www.apsnet.org

Fase Istirahat : G
Perbesaran 40 x 10
4 Dolichidorus

Fase Istirahat : G
Perbesaran 40 x 10
www.apsnet.org

 Pembahasan
Dalam pengamatan kali ini kami mendapatkan empat genus
nematoda, yaitu :
Anguina dengan ciri-ciri Betina gemuk, tubuhnya ke arah depan
dan belakang makin menyempit, panjangnya 1,5–5mm. Jika dipanasi
mereka menggulung seperti spiral. Kepalanya tidak berlekuk, bibirnya
rendah dan mendatar, kerangka kepalanya lembek. Stiletnya kecil, panjang
kurang ± 10µm, mempunyai knop kecil. Tiga kelenjar esofagus besar
tumpang-tindih dengan usus di dalam basal bulbus (tidak pada semua
jenis). Vulvanya terletak dibagian posterior, kira-kira 90% dari panjang
nematoda antara ujung bibir dan ujung ekor. Ekor antara 1/30 sampai 1/50
dari panjang tubuh total. Gonad melipat dengan beberapa deretan oosit.
Dan memiliki kantung yang disebut Pascavulva. Jantan lebih kecil dari
betina, bentuknya lebih silindris. Testisnya melipat dan mempunyai
beberapa deretan spermatosit. Bursanya meluas dari bagian anterior
spikula sampai sedikit di depan ujung ekor. Anulasi kedua jenis kelamin
halus dan sukar dilihat, kecuali pada daerah esofagus. Klasifikasi
Taksonominya :
Kerajaan : Animalia
Phylum : Nematoda
Class : Secernentea
Subclass : Diplogasteria
Order : Tylenchida
Superfamily : Tylenchoidea
Family : Heteroderidae
Subfamily : Heteroderinae
Genus : Anguina
(Scopoli , 1777)
Ditylenchus dengan ciri-ciri berbentuk panjang, panjangnya antara
0,6-1,5 mm. jenis kelaminnya terpisah dan keduanya hampir sama. Jenis
tersebut mempunyai bibir yang rendah dan datar, sedikit atau tidak
berlekuk terhadap tubuhnya, mempunyai stilet lemah, panajangnya <1,5
µm, dan kepalanya agak sedikit mengeras. Median bulbus yang mengalami
penyatuan terdapat pada bagian anterior dari pertengahan panjang
esofagus. Kelenjar esofagus berbentuk seperti tongkat atau sendok, basal
bulbus berbatasan atau sedikit bertindihan dengan usus. Vulvanya terdapat
pada bagian posterior, seperempat dari panjang tubuh total, gonadnya
tunggal mempunyai kantung pascavulva yang merentang kira-kira
setengah dari jarak antara vulva ke anus. Anulasi pada kutikula halus,
bidang lateral mempunyai empat atau enam takik. Bursa pada yang jantan
meluas meliputi sebagian jarak ke ujung ekor. Klasifikasi Taksonominnya
Kingdom : Animalia
Phylum : Nematoda
Class : Tylenchoidea
Subclass : Diplogasteria
Order : Tylenchida
Superfamily : Tylenchoidea
Family : Anguinidae
Subfamily : Anguininae
Genus : Ditylenchus
(Filipjev , 1936)
Criconemoides dengan ciri-ciri pendek dan gemuk dengan anulus
lebar dan jelas, jenis kelamin terpisah dan kadang tidak dikenal adanya
jenis kelamin jantan. Betina panjang antara 400-600 µm dengan
perbandingan panjang dan lebar tubuh 8-13,6. Submedian. pseudolips
dapat dimodifikasi untuk muncul sebagai lobus, dihubungkan lateral
punggung dan perut (pseudolip lobus sebagian menyatu) pseudolips lateral
hadir tetapi mengurangi tidak ada submedian Sejati. lobus sebagai
pertumbuhan yang submedian pada lobus. stylet agak panjang sekitar 38-
80 um), biasanya kaku. Vulva terletak dibagian belakang pada 90-95 %
panjang tubuh, mempunyai gonad tunggal, bagian tepi terdapat hiasan
yang dipisahkan oleh adanya celah yang dalam dan vulva bibir tertutup,
kerucut (bibir anterior tidak diberi ornamen, tidak menggantung), atau
sedikit menonjol di luar kontur tubuh atau. Vagina hemispheroidal lurus.
Tail pendek, conoid, cembung-conoid . Jantan wilayah cephalic bulat
atau conoid, lapangan lateral dengan 3-4 incisures subterminal. Bursa
berbeda. Pada jantan dewasa mengalami degenerasi dan sering tidak
mempunyai stilet. Klasifikasi Taksonominya
Kingdom : Animalia
Phylum : Nematoda
Class : Tylenchida
Subclass : Tylenchina
Superfamily : Criconematoidea
Family : Criconematidae
Subfamily : Criconematinae
Genus : Criconemoides
(Binomial name)
Dolichidorus dengan ciri-ciri Nematoda besar, ramping dengan
tubuh cylindroid. Tidak sekunder dimorfisme seksual , seksual reproduksi.
Kutikula jelas annulated, lapangan lateral dengan tiga atau empat gigi
seri.Labial sclerotization Labial wilayah jelas off-set dan annulated (jarang
halus). sclerotization Labial kuat, dengan basal pelat tebal sangat dan
lengkungan tebal. panjang stylet (50-160 pM), kuat, lebih lama kerucut
dari poros. Kerongkongan dengan digabung pro- metacorpus pendek
genting, dan daerah kelenjar pyriform tidak tumpang tindih usus. Lateral
lapangan dengan tiga baris, areolated . Amphid lubang atau celah kecil
dorso-lateral bagian perut diarahkan. Betina Tail dibulatkan ke
hemispherical dengan seperti ekstensi spike, jarang memanjang- conoid .
Wanita dengan dua cabang kelamin, rahim berbentuk kolom dengan empat
baris sel; vagina yang sangat berat sclerotized. Jantan alae ekor yang
mirip sayap dan tri-lobed. Spikula yang paling umum dengan flensa
menonjol. Gubernakulum tampak menonjol. Klasifikasi Taksonominya
Kingdom : Animalia
Phylum : Nematoda
Class : Secernentea
Subclass : Diplogasteria
Order : Tylenchida
Superfamily : Tylenchoidea
Family : Dolichodoridae
Subfamily : Dolichodorinae
Genus : Dolichodorus
(Binomial name)
KESIMPULAN

Setiap genus nematoda memiliki ciri morfologi yang berbeda-beda dari


mulai panjang tubuh, panjang stilet, alat kelamin, permukaan tubuh, serta fase
istirahatnya. Terdapat bentuk nematoda pada fase istirahat yang kami amati yaitu
berbentuk G dan I. Ciri yang paling menonjol dari seluruh nematoda adalah
adanya stilet yang berfungsi untuk menyerap makanan dari sel inang.
DAFTAR PUSTAKA

Gambar

[Anonim]. Anguina (terhubung berkala) www.plpnemweb.ucdavis.edu (07


November 2010)

[Anonim]. Criconemoides (terhubung berkala) www.apsnet.org (07 November


2010)

[Anonim]. Ditylenchus (terhubung berkala) www.faculty.ucr.edu (07 November


2010)

[Anonim]. Dolichidorus (terhubung berkala) www.apsnet.org (07 November


2010)

Buku

[Anonim]. 2010. Klasifikasi Anguina. Wikipedia (terhubung berkala)


http://en.wikipedia.org/wiki/Anguina (06 November 2010)

[Anonim]. 2010. Klasifikasi Criconemoides. Wikipedia (terhubung berkala)


http://en.wikipedia.org/wiki/Criconemoides (06 November 2010)

[Anonim]. 2010. Klasifikasi Ditylenchus. Wikipedia (terhubung berkala)


http://en.wikipedia.org/wiki/Ditylenchus (06 November 2010)

[Anonim]. 2010. Klasifikasi Dolichidorus. Wikipedia (terhubung berkala)


http://en.wikipedia.org/wiki/Dolichidorus (06 November 2010)

Dropkin V. H. 1998. Pengantar Nematologi Tumbuhan. Supratoyo, penerjemah.


Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Terjemahan Dari : Introduction
to Plant Nematology.
Fasulo, Thomas. 2001. Nematoda Penusuk. www.google.com (terhubung berkala)
http://entnemdept.ufl.edu/creatures/nematode/awl_nematode.htm (06
November 2010)

Howard, Ferris. 1991. Ditylenchus. www.google.com (terhubung berkala)


http://plpnemweb.ucdavis.edu/Nemaplex/Taxadata/G042.HTM (06 November
2010)

Howard, Ferris. 1999. Dolichidorus. www.google.com (terhubung berkala)


http://entnemdept.ufl.edu/creatures/nematode/awl_nematode.htm (06
November 2010)

Luc M. , Sikora R. A. , dan Bridge J. 1995. Nematoda Parasitik Tumbuhan di


Pertanian Subtropik dan Tropik. Supratoyo, penerjemah. Yogyakarta : Gadjah
Mada University Press. Terjemahan  Dari : Plant Parasitic Nematodos in
Subtropical and Tropical Agriculture.

Shiddiqi. 2000. Criconemoides. www.google.com (terhubung berkala)


http://nematode.unl.edu/cricoidesp.htm (06 November 2010)

Você também pode gostar